Pengambilan Nilai Tugas/Kuis Matakuliah Dasar-Dasar THP

Kelas IK-B

Nama : Bintang Rapshodio Tane

Nim : 1904111935
Kelas/Hari : IK B / Rabu
Dosen : Dr. Sumarto, S.Pi, M.Si

NB: waktu mengerjakan soal selama 30 menit, dan dikirim melalui alamat email:
sumarto1976@yahoo.co.id dengan format pengiriman file: Namamahasiswa_IKB

Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan pengawetan produk perikanan dengan suhu rendah?
2. Sebutkan perbedaan pengawetan dengan pendingian dan pembekuan, masing-masing 3 macam?
3. Sebutkan kelebihan/keuntungan pendinginan menggunakan es batu?
4. Sebutkan jenis-jenis bentuk es?
5. Apa yang dimaksud dengan istilah berikut ini:
a. Panas laten
b. desinfektan
c. Bulking
d. Slush ice
e. Precooling
f. Eutentic point
g. Thawing
h. Thermal Arrest Time (TAR)

Jawab :
1. pengawetan produk perikanan ikan dengan suhu rendah merupakan suatu proses
pengambilan atau pemindahan panas dari tubuh ikan ke bahan lain.
2. Perbedaan pengawetan dengan pendinginan dan pembekuan adalah pada suhu yang
digunakan. Pendinginan merupakan proses pengambilan panas dari produk pangan sehingga
suhu produk menjadi -1 sampai 8 °C. adapun pada proses pembekuan, suhu produk
diturunkan sampai dibawah 0 °C seperti -7 °C, bahkan dapat mencapai -40 °C.
 Pendinginan : proses pengambilan panas dari produk pangan sehingga suhu produk
menjadi -1 sampai 8 oC
 Pembekuan : suhu produk diturunkan sampai di bawah 0 oC seperti -7 oC bahkan
sampai -40 oC.
 Pendinginan seringkali dikombinasikan dengan proses pengawetan pangan yg lain,
seperti fermentasi, iradiasi, atau pasteurisasi
3. keuntungan pendinginan menggukanan es batu :
 cara paling mudah untuk mendinginkan ikan
 biaya yang murah
 es mendingikan dengan cepat tanpa banyak mempengaruhi keadaan ikan
4. bentuk bentuk es :
 block ice (es balok) : ukuran 12-60 kg/balok, sebelum digunakan harus dipecahkan
dahulu
 tube ice (es tabung): berbentuk tabung kecil yang siap untuk dipakai.
  plate ice (es keping tebal) : berbentuk lempengan besar, dgn tebal 8-15 mm, kemdian
dipecahkan menjadi potongan kecil dengan diameter kurang dari 5 cm agar lebih
cepat kontak dengan ikan.
 flake ice (es keping tipis): lempengan tipis dengan tebal 5mm, diameter 3 cm
 slush ice (es halus): butiran halus dengan diameter 2 cm dan tekstur lembek,
umumnya sedikit berair. mesin ang digunakan berukuran kecil dan produksinya
sedikit, hanya untuk ikan sekitar pabrik.
6. cara penyusunan ikan
a) Panas Laten
Panas yang diperlukan untuk mengubah bentuk padat menjadi cair (pencairan es)
b) Desinfektan
bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran
oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.
c) Bulking.
Dengan cara ini ikan dan es batu disusun selapis dalam sebuah wadah. Bagian
dasar dan lapisan tepi wadah harus diberikan lapisan es batu setebal 5 cm untuk
mencegah perambatan panas dari udara dibagian luar. Tebal antara lapisan ikan
dan lapisan es batu sebaiknya sama dan usahakan agar setiap tubuh ikan
terbungkus oleh es batu sehingga lebih cepat dingin.
Bila jumlah ikan yang akan didinginkan sangat banyak, untuk mempermudah
penyusunan ikan, sebaiknya wadah dilengkapi dengan sekat hidup (sekat yang
mudah dibongkar pasang) terbuat dari kayu. Pada setiap dasar sekat sebaiknya
diberi lapisan plastik, agar cairan es batu tidak jatuh kelapisan ikan dibawahnya
tetapi mengalir kedasar melalui sisi wadah.
d) Slush Ice
alat yang digunakan untuk membuat slurpee dan es salju (Snow Ice). Dimana es
yang dihasilkan sangat lembut
e) Precooling
Pendinginan gratis adalah metode ekonomis menggunakan suhu udara eksternal
yang rendah untuk membantu dalam air pendingin, yang kemudian dapat
digunakan untuk proses industri, atau sistem pendingin udara
f) Eutentic Point
Sistem eutektik merupakan campuran senyawa kimia atau unsur-unsur yang
memiliki komposisi kimia tunggal yang membeku pada suhu yang lebih rendah
daripada komposisi lain yang dibuat dari bahan yang sama.
g) Thawing
Proses melelehkan bahan makanan beku dari freezer
h) Thermal Arrest Time (TAR)
merupakan laju pembekuan ialah pengukuran waktu yang dibutuhkan menurunkan
suhu dari titik yang paling lambat membeku pada produk, untuk 0oC menjadi –
5oC.