Anda di halaman 1dari 2

ROBOT TERIMA KASIH

PT Kereta Api Indonesia (KAI) sepertinya sudah sangat siap menghadapi perubahan sistem perjalanan di
era Pandemi Covid 19, seperti halnya juga protokol kesehatan yang sudah diterapkan dalam perjalanan
udara. Penumpang kereta jarak jauh wajib memiliki surat sehat dan mewajibkan Rapid tes dulu sebelum
memulai perjalanan. Apabila hasilnya Rapid nya Reaktif penumpang tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Biaya tiket dikembalikan sepenuhnya, berikut juga apabila penumpang yang Reaktif melakukan
perjalanan secara rombongan, tiket semua penumpang akan dikembalikan 100% dengan jumlah
maksimal 4 penumpang dalam rombongan. Syarat sehat & hasil Rapid Non Reaktif berlaku untuk semua
kelas, ekonomi, bisnis, maupun eksekutif. Biaya Rapidnya pun sangat murah hanya Rp 85.000,-. Moda
transportasi sepertinya sudah mulai akrab dan bersahabat dengan Pandemi ini, hanya mungkin
perjalanan darat dengan Bus dan Mobil Pribadi yang belum “seragam” melakukan perubahan yang
sama.

Dalam hal pandemi Covid 19 ini semua operator perjalanan umum memang harus seperti “Robot”, tidak
melihat siapapun, tidak mau melihat dan mendengar alasan apapun. Robot diperintah dengan program,
semua sistem terprogram. Sesuai sistem sesuai perintah bisa diproses, tidak sesuai sistem tidak sesuai
perintah tidak bisa diproses. Apalagi urusan kesehatan, di masa pandemi seperti ini. Pagar keamanan
kesehatannya nya harus kuat, seandainya lingkungan kita ini rumah, walaupun halaman sudah dipagar
dengan jeruji, jendela masih harus dipasang teralis, Pintu rumah dengan PIN, halaman ber CCTV, dan
Sistem seperti Robot. Memperlakukan semua dengan sama, anak emas, anak perak, anak perunggu,
kalau tidak lolos verifikasi tidak bisa diproses. Sebaliknya walaupun Anak Haram kalau lolos verifikasi, ya
harus lolos.

Sistem Robot ini sudah berhasil diterapkan sejak PT KAI Sejak di komandani seorang akuntan hebat
Ignatius Jonan (Dirut KAI 2009-2014), arek suroboyo dengan Prosesor Singapore. Jonan besar di
Singapore, dididik ala Singapore, negara yang maju karena konsisten dengan Sistem “Robot”nya,
ditambah darah Suroboyo nya “Wani” berani. Maka majulah PT KAI di bawah komando nya. Kisah Jonan
memperbaiki PT KAI ini diulas tuntas di youtube channel Helmy Yahya. Mantan presenter, Raja Reality
Show Indonesia yang kini juga jadi Youtuber. Walaupun arek suroboyo di didik model Singapore. Jonan
memulai membangun PT KAI dengan hati. Berangkat dari hati, Jonan terpanggil memperbaiki sistem di
PT KAI setelah melihat seringnya kecelakaan kereta api dengan pengendara lalu lintas di persimpangan
Kereta Api Pasar Senen. Setiap 2 hari sekali selalu terjadi kecelakaan, penyebabnya human error.
Petugas penjaga perlintasan Kereta Api ngantuk dan lalai, selalu seperti itu di setiap kejadian
kecelakaan. Lalu dicari tahulah penyebabnya, ternyata semua berawal dari rendahnya gaji petugas
penjaga lintasan kereta api, gajinya hanya 1,5 juta walaupun sudah bekerja puluhan tahun. Sehingga
petugas itu harus mencari tambahan dengan menjadi ojek, dan bekerja apapun untuk mendapatkan
uang. Akhirnya saat bekerja menjaga pintu perlentasan kereta api, petugas itu ngantuk dan kurang
konsentrasi karena capek.

Jonan mulai mengeluarkan jurus-jurusnya silat ala Akuntan untuk memperbaiki PT KAI. Semua yang
berpotensi menjadi Profit di PT KAI digarap serius, sekaligus juga momentum memperbaiki kualitas.
Peremajaan gerbong dilakukan semua kelas kereta api, ekonomi, bisnis, eksekutif semua ber AC,
kebijakan tarif tiket Kereta Api diterapkan, Kereta Api Jarak Jauh untuk Penumpang Jarak Jauh,
penumpang Kereta Api jarak dekat yang mau naik kereta yang nyaman harus naik kereta api Jarak Jauh
tentunya harus merogoh kocek lebih dalam. Termasuk jasa parkir di optimalkan. Parkir yang selama ini
dianggap remeh ternyata bisa dirubah jadi lumbung uang PT KAI, jasa parkir di stasiun gambir yang
awalnya 3 juta/hari meningkat 100 juta/hari meningkat 30 kali lipat setelah dikelola secara profesional
diikuti dengan penyesuaian tarrif parkir. Dengan meningkatnya keuntungan PT KAI, meningkat pula
pendapatan semua karyawan PT KAI, tidak heran dalam waktu beberapa tahun saja take home pay
penjaga pintu perlintasan kereta api dari 1,5 juta. Menjadi 8-10 juta per bulan. Prosentase Angka
kecelakaan di perlintasan pintu kereta Api jauh menurun. Jurus Jonan berhasil menurunkan prosentase
kecelakaan.

Jonan Arek Suroboyo Prosesor Singapore berhasil memperbaiki PT KAI, Pelajaran kita dari model
kepemimpinan Jonan adalah, dalam memajukan organisasi pemimpin harus menciptakan sistem seperti
robot, namun tidak sekedar robot, tapi robot yang benar-benar objective, tidak sekadar robot yang
pandai mengucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai