NIM : 6202510001
TUGAS RUTIN
1. Berilah Masing-Masing 2 contoh dari beberapa proses berikut:
a. Bagaimana proses biologis mempengaruhi proses kognitif
b. Bagaimana proses biologis mempengaruhi proses psikososial
c. Bagaimana proses kognitif mempengaruhi proses psikososial
d. Bagaimana proses kognitif mempengaruhi proses biologis
e. Bagaimana proses psikososial mempengaruhi proses biologis
f. Bagaimana proses psikososial mempengaruhi proses kognitif
Jawaban :
1. a) Bagaimana proses biologis mempengaruhi proses kognitif
contoh :
1. Kemampuan pola pikir akan membuat nya berfikir keras akan hidupnya
sendiri karena kondisi yang mungkin menekannya
2. mampu menghafal dengan cepat dipengaruhi oleh kemampuan berfikir yang
cepat
e) Bagaimana proses psikososial mempengaruhi proses biologis
1. seorang anak yang percaya diri dalam kemampuan menghafalnya
2. Karena cendrung bersosial dengan banyak orang dia akan punya gambaran
untuk diri nya sendiri tentang membanding”kan diri nya dengan orang lain
f) Bagaimana Proses psikososial mempengaruhi proses kognitif
1. seorang anak yang merasa senang karena mendapatkan prestasi
2. seorang anak akan merasa senang jika bisa melakukan hal yang belum pernah
dilakukan
2.Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:
1. 1-3 bulan
akan mengalami masa adaptasi di usia 1-3 bulan setelah kelahiran. Tidak berbeda jauh
dengan orang dewasa, dalam proses adaptasi ini bayi sangat mungkin merasa tidak nyaman.
Ketidaknyamanan itulah yang berujung pada tangisan.
Pada tahap ini, berat bayi akan bertambah sekitar 680-910gram setiap bulannya. Panjang
badan akan bertambah sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Lingkar kepala juga akan bertambah
sekitar 1,25 cm setiap bulan.
Pada usia ini, gerakan bayi memang masih terbatas. Buah hati cenderung hanya mampu
menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Memasuki usia 2 bulan, bayi umumnya juga sudah
mulai menggenggam secara pelan. Sering-seringlah untuk memberikan jari Bunda untuk ia
genggam guna melatih motorik tangan dan jari-jarinya.
2.3-6 bulan
Melewati usia 3 bulan, bayi umumnya sudah lebih beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Ia pun sudah lebih mengenali wajah-wajah orang terdekatnya. Jadi, Bunda akan sering
mendapatinya bayi Bunda akan tersenyum begitu melihat wajah Bunda. Namun, ketika
bertemu orang asing, mungkin ia akan gelisah karena tidak merasa dekat dan kenal. Ekspesi
wajah bayi menjadi lebih beragam ketika usianya memasuki 3 bulan ke atas.
Dalam periode 3-6 bulan ini, buah hati juga akan lebih banyak memperlihatkan pencapaian
motoriknya. Gerakan bayi akan lebih banyak. Karena itu, Bunda pun sebaiknya lebih ekstra
dalam menjaga kondisi lingkungan sekitar buah hati. Salah satu pencapaian yang umumnya
bayi lakukan pada usia ini adalah mencapai posisi tengkurap. Tangannya pun bergerak lebih
banyak untuk meraih benda-benda di sekitarnya
Memasuki usia hampir 6 bulan, bahkan bayi cenderung sudah mulai bisa duduk dengan
bantuan tangannya. Namun, karena tulang belakangnya kemungkinan belum terlalu kuat,
Bunda harus selalu memperhatikannya. Bisa jadi buah hati tiba-tiba terjatuh ketika sedang
mencoba duduk.
Pada usia ini, fase tumbuh kembang anak dalam kemampuan bahasa bayi juga mulai
terbentuk. Dari suara-suara yang ia kenal, buah hati akan mencoba menirukannya dalam
bentuk gumaman. Artinya, buah hati sebenarnya hendak berinteraksi.
3.6-9 bulan
makin beragam ocehan di usia 9-12 bulan. Ia pun sudah mulai mengerti penggunaan kata-
kata yang diucapkan. Ia mungkin mulai berkata “nggak” atau “mau” terhadap hal yang ia
suka atau tidak. Kata-katanya yang makin beragam akan sangat bergantung dengan kata-kata
yang sering didengarnya.
juga mungkin mulai berteriak-teriak memanggil kehadiran Bunda. Pada periode ini, sisi
psikologis makin terlihat dari emosi bayi.
Gerak bayi pun akan berkembang makin jauh. Dari hanya bisa merangkak, ia kemungkinan
sudah akan mulai bertatih di periode ini. Ia akan sering mencoba berjalan beberapa langkah
dengan berpegangan dengan benda-benda besar di sekelilingnya
4.anak usia 1-3 tahun
Memasuki usia 1 tahun ke atas, tidak hanya mendapati tumbuh kembang bayi yang kencang
dari sisi motoriknya. Sisi psikologi yang termasuk emosi anak pun akan semakin tampak para
masa ini. Asupan nutrisi tetap memegang peranan besar dalam tumbuh kembang anak usia 1-
3 tahun. Di sisi lain perlakuan Bunda terhadap berbagai pencapaianya pun akan sangat
menentukan. Berikut ini beberapa pencapaian anak di usia 1-3 tahun yang umumnya akan
Bunda dapati.
Gerak anak akan semakin beragam. Seorang anak akan mulai bisa berjalan lebih stabil. Untuk
mempercepat proses belajar berjalannya,. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri
seorang anak karena sudah bertatih dengan bantuan benda. Dari sisi kebahasaan, kosakata
anak akan semakin banyak. Momen meniru masih menjadi andalannya. Bunda sebaiknya
bijak memilih kata-kata yang diucapkan saat berada di sekitar buah hati karena ia mulai
memahami arti kata-kata.
Anak juga sudah mulai bisa merangkai 2-3 kata yang memiliki arti. Dari sinilah Bunda bisa
memperhatikan apakah anak Bunda mengalami keterlambatan berbicara atau tidak. Apabila
kosakatanya masih terlalu sedikit dan belum mampu merangkai dua kata sampai usia 2 tahun,
Pada usia ini, anak pun akan semakin ekspresif. Ia juga bisa semakin bergantung kepada
Bunda dan menolak hal-hal yang tidak disukainya. Perkenalkan buah hati kepada dunia yang
lebih luas. Ajaklah ia bermain ke taman atau ke tempat banyak anak-anak seusianmya
bermain. Biarkan mereka berinteraksi untuk menumbuhkan rasa empati anak.
Usia 2 dan 3 tahun, berat: berat badna rata-rata bertambah 2 hingga 3 kg. Tinggi:
pertumbuhan rata-rata 5-7 cm.
2-3 tahun
Dari sisi motorik, anak usia 2-3 tahun umumnya sudah bisa berjalan stabil bahkan berlari.
Anak pun akan mulai melompat pada kisaran usia ini. Psikologis anak akan tampak lebih
jelas memasuki periode ini. Bukan cuma menolak atau senang menerima sesuatu, anak pun
sangat mungkin menunjukkan gejala tantrum. Ini merupakan sikap emosional anak yang
berlebihan ini terjadi karena ia ingin keinginannya terpenuhi
Pada Usia 3-4 Tahun
Dapat mengetahui harus bergantian waktu walau terkadang belum mau mengikuti.
Tertawa saat mendengar hal lucu dengan teman sebaya.
Mulai bergabung pada permainan kelompok.
Meniru kegiatan orang dewasa.
Mengidentifikasi gender laki-laki dan perempuan.
Berbicara terhadap diri sendiri
Menyukai bermain sendiri, terkadang bermain bersama.