Anda di halaman 1dari 7

STUDENT PROJECT

CRITICAL APPRAISAL
FOR
DIAGNOSTIC RESEARCH STUDY

DISUSUN OLEH:

Nilam Sari (1702541008)


Komang Mita Suryatni (1702541012)
Esra Nanda Rehulina. S (1702541015)
Rizka Tamalia (1702541016)
Ni Luh Ade Utari (1702541018)
Made Dwipa Maha Indra (1702541023)
I Gusti Agung Shinta Paramitha Devi (1702541033)
I Wayan Reinaisen Kertiyasa Bumi (1702541039)
Ni Made Rania Deviyanti (17025410 )

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Is the entire spectrum of patients represented in the study sample?
Is my patient represented in this spectrum of patients? (Apakah
seluruh spectrum pasien terwakili dalam sampel penelitian?
Apakah pasien terwakili dalam spectrum pasien ini?)
1.2.2 Was there an independent, blind comparison with a reference
(gold) standard of diagnosis? Was there an independent, blind
comparison with a reference (gold) standard of diagnosis?
(Apakah perbandingan independen dan blind dengan referensi
(gold) standar dari diagnosis?)
1.2.3 Were the diagnostic tests performed by one or more reliable
examiners who were masked to results of the reference test?
( Apakah tes diagnosis dilakukan oleh satu atau lebih pemeriksa
andal yang tertutupi oleh hasil uji referensi?)
1.2.4 Did all subjects receive both tests (index and gold standard tests)
regardless of test outcomes?(Apakah semua subjek menerima
kedua tes (indeks dan tes standar emas) terlepas dari hasil tes?)
1.2.5 Was the diagnostic test interpreted independet of all clinical
nformation?(Apakah tes diagnostik diartikan independen dari
semua informasi klinis?)
1.2.6 Were clinically useful statistics included in the analysis and
interpreted for clinical application? (Apakah statistik yang
berguna secara klinis dimasukkan dalam analisis dan ditafsirkan
untuk aplikasi klinis?)
1.2.7 Is the test accurate and clinically relevant to physical therapy
practice? (Apakah tes ini akurat dan relevan secara klinis dengan
praktik terapi fisik?)
1.2.8 Will the resulting post- test probabilities affect my management
and help my patients? (Apakah probabilitas post-test yang
dihasilkan memengaruhi manajemen saya dan membantu pasien
saya?)

1.3 Manfaat
1.3.1 Mengetahui apakah seluruh spektrum pasien terwakili dalam
sampel penelitian serta dapat mengetahui apakah pasien terwakili
dalam spektrum pasien ini
1.3.2 Mengetahui perbandingan independen dan blind dengan referensi
(gold) standar dari diagnosis

2
1.3.3 Mengetahui tes diagnosis yang dilakukan oleh satu atau lebih
pemeriksa andal yang tertutupi oleh hasil uji referensi
1.3.4 Mengetahui apakah semua subjek menerima kedua tes (indeks dan
tes standar emas) terlepas dari hasil tes
1.3.5 Mengetahui apakah tes diagnostik diartikan independen dari semua
informasi klinis
1.3.6 Mengetahui apakah statistik yang berguna secara klinis
dimasukkan dalam analisis dan ditafsirkan untuk aplikasi klinis
1.3.7 Mengetahui apakah tes ini akurat dan relevan secara klinis dengan
praktik terapi fisik
1.3.8 Mengetahui apakah probabilitas post-test yang dihasilkan
memengaruhi manajemen saya dan membantu pasien saya

2
BAB II
ISI

2.1 Definisi Diagnostic Research Studies

2.3 Jenis Penelitian Diagnostic Research Studies

2.3 Cara Mengkitisi (critical appraisal) Diagnostic Research Studies


2.3.1 Is the entire spectrum of patients represented in the study
sample? Is my patient represented in this spectrum of patients?

Answer : YES
Karakteristik pasien :
Inklusi : pasien dengan nyeri pada bahu di sebuah institusi akademi
dari September 2013 sampai February 2016
Eksklusi :Pasien dengan calcific tendinitis, adhesive capsulitis, atau
glenohumeral osteoarthritis atau riwayat oprasi pada bahu
Pada jurnal tersebut, disebutkan bahwa semua partisipan yang dipilih
adalah pasien dengan nyeri pada bahu di sebuah institusi akademi.
Maka dari itu dapat disimpulkan partisipan telah berada pada fase
penyakit yang sama

2.3.2 Was there an independent, blind comparison with a reference


(gold) standard of diagnosis? Was there an independent, blind
comparison with a reference (gold) standard of diagnosis?

Answer : YES

Tiap partisipan telah di test pada index test ( SRT) dan gold standard
test (MRI). Examiners telah di blinding pada MRI sampai Physical
Examination selesai. Namun, pada SRT tidak dijelaskan apakah di
blinding atau tidak.

2.3.3 Were the diagnostic tests performed by one or more reliable


examiners who were masked to results of the reference test?

Answer :YES

2
Pada jurnal, disebutkan bahwa penelitian tersebut dilakukan oleh satu
examiner yaitu shoulder surgeon ( M.K.) yang telah di blinding dari
hasil Gold Standard yaitu MRI.

2.3.4 Did all subjects receive both tests (index and gold standard
tests) regardless of test outcomes?

Answer : YES

Sebagai bagian dari pemeriksaan fisik, SRT digambarkan oleh Kibler


digunakan untuk memeriksa status dari rotator cuff. Berdasarkan hal
tersebut, SRT positif mengindikasikan intact rotator cuff. Dan SRT
negative mengindikasikan Full Thickness SRT. MRI digunakan
sebagai gold standard untuk mengonfirmasi status dari rotator cuff.
Tabel 2x2 dibuat untuk mengkalkulasi sensitifitas, spesifisitas,
diagnostic akurasi, positive dan negative predictive value dan juga
positive dan negative likelihood ratio, dengan CI.

2.3.5 Was the diagnostic test interpreted independet of all clinical


nformation?

Answer : YES

2.3.6 Were clinically useful statistics included in the analysis and


interpreted for clinical application?

Answer :YES

*Sensitivity,81.7%
interpretasi : positive SRTs correctly identified 81,7% of the patient
with a rotator cuff tear.
*Specificity, 80.8%
interpretasi : a negative SRTs correctly identified 80,8% of the patient
without a rotator cuff tear
*Accuracy,81.3%
interpretasi :
*Positive predictive value83.5%
interpretasi : 83% of the patient with a positive SRTs had a rotator
cuff tear as confirmed by MRI
*Negative predictive value,78.7%
Interpretasi : 78.7%of the patient with a negative SRTs did not have a
rotator cuff tear
*Likelihood ratio Positive 4.3
interpretasi : your positive SRTs suggest that you are 4,3 times more
likely than your pre test probability to have a rotator cuff tear

2
*Likelihood ratio Negative 0.23
interpretasi : your negative SRTs support that you do not have a
damaged rotator cuff
*Diagnostic odds ratio 18.7

2.3.7 Is the test accurate and clinically relevant to physical therapy


practice?

Answer : YES

Dibuktikan dengan adanya CI pada jurnal. Disebutkan bahwa SRT


dapat mengidentifikasi full thickness RCTs dengan reliabel yang baik.
Disebutkan juga negative predictive value sebesar 83,5 % yang
menunjukkan positif SRTs atau test ini dapat meningkatkan kekuatan
rotator cuff. Nilai prediktif negative yang tinggi dapat
mengindikasikan bahwa SRTs juga akurat untuk memprediksi intact
rotator cuff tendon dan full thickness RCTs. Hasil studi diagnostic ini
menunjukkan SRT akurat digunakan untuk menentukan status rotator
cuff. Test tersebut tergolong sederhana dan berguna untuk klinisi
dalam melakukan pemeriksaan pada bahu. Namun peniliti juga
menjelaskan bahwa test ini tidak dapat memprediksi partial thickness
rotator cuff, dan partial rotator cuff akan terdeteksi sebagai intact.

2.3.8 Will the resulting post- test probabilities affect my


management and help my patients?

Answer : YES

Namun, berdasarkan dampak dari negative and positive likelihood


ratio kepada post-test probabilities, didapatkan nilai positive
likelihood ratio yaitu 4,3 dan nilai Likelihood ratio Negative 0.23.
Nilai dari positive likelihood ratio menunjukan dampak yang kecil
terhadap post-test probabilities, begitu juga dengan nilai negative
likelihood ratio yang akan menunjukan dampak yang kecil terhadap
post-test probabilities.

Melalui hasil dampak dari post-test probabilities berdasarkan nilai


negative dan positive likelihood ratio yang kecil, dapat dilihat bahwa
dampaknya terhadap praktik klinis maupun management terhadap
pasien akan memiliki dampak namun dalam nilai yang kecil.

2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil critical appraisal yang kami lakukan pada jurnal


diagnosis ini, secara keseluruhan kami mendapatkan jawaban dari
setiap pertanyaan dengan cukup jelas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
jurnal ini valid dan bagus untuk dijadikan sebuag evidence based
practice.

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai