1. Latar Belakang
Belajar adalah aktivitas yang dilakukan untuk memahami sesuatu sehingga
[ CITATION Suy17 \p 9 \l 1033 ] , “belajar adalah aktivitas atau suatu proses untuk
pembelajaran yang dilakukan bersama antara guru dan siswa dengan media
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar lebih mudah disampaikan. Dalam
membuat proses interaksi antara guru dengan siswa terjalin dengan baik. Dengan
sehingga siswa dapat lebih mudah menangkap materi pelajaran. Penggunaan media
Media pembelajaran juga digunakan oleh guru sebagai bahan untuk mengajar serta
digunakan oleh siswa sebagai sumber belajar. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang
dapat dijadikan acuan untuk digunakan sehingga dapat memberi kemudahan belajar bagi
siswa. Salah satu contoh sumber belajar adalah buku yang sering disebut sebagai bahan ajar.
Penggunaan bahan ajar yang dugunakan sebagai media pembelajaran di sekolah masih sangat
terbatas. Bahan ajar yang sangat sering digunakan disekolah-sekolah hanyalah buku paket
atau lembar kerja siswa (LKS). Buku paket yang sering digunakan pada umumnya memiliki
ukuran yang sangat besar, tebal, berat, serta isinya yang kurang menarik sehingga siswa
dilakukan pendidik dalam proses belajar mengajar, hendaknya pendidik cermat dan
teliti dalam memilih bahan ajar yang digunakan selama proses pembelajaran. Apabila
dibuat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi yang akan diberikan
sehingga dapat mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan. Hasil
belajar. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya
yaitu media pembelajaran yang digunakan pada saat proses belajar mengajar di
sekolah salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah adalah akuntansi.
Untuk memahami materi akuntansi tidak cukup dengan membaca buku atau
penjelasan pendidik yang terbatas saat proses belajar mengajar masa pandemi saat ini.
Siswa diharapkan dapat belajar secara mandiri dan mempunyai buku pendukung
dagang dengan pokok bahasan akuntansi yang perlu dipahami. Namun siswa
data, dan dalam pelaksanaan pembelajaran siswa tidak dapat berinteraksi langsung
dengan pendidik dan teman-temannya. Selain itu juga media pembelajaran yang
digunakan berupa buku paket yang relatif berukuran besar, berat, mahal, kalimat
terlalu panjang, dan kurang mukhtahir sehingga siswa kurang tertarik untuk membaca
atau mempelajari buku tersebut. Siswa juga tidak mempunyai buku referensi lain
untuk membantu belajar secara mandiri, praktis, menarik dan bisa dibawa kemanapun
dan kapanpun.
belajar siswa yang kreatif, inovatif dan menarik agar mudah dipahami dan dipelajari
materi siklus perusahaan dagang dalam bentuk buku saku. Buku saku merupakan
buku yang berukuran kecil, dapat dimasukkan dalam saku dan bisa dibawa kemana
saja, mudah dibawa, praktis, mudah dipahami dan menarik (Setyono, 2013). Manfaat
pocket book (Buku saku) dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) Penyampaian materi
dengan full color, 3) efisiensi dalam waktu dan tenaga. Pocket book yang dicetak
memanfaatkan kapanpun dan dimanapun, 4) Penulisan materi dan rumus yang singkat
dan jelas pada pocket book yang menarik dan full color dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar [ CITATION Suk16 \l 1033 ].
2. Fokus Masalah:
ialah:
b. Proses pembelajaran menggunakan buku paket yang tebal dan berat membuat
c. Kurangnya buku pendukung yang menarik dibaca dan praktis di bawa kemanapun
membatasi materi yaitu hanya tahap pencatatan, tahap penggolongan, dan tahap
pelaporan kelas XI Akuntansi Lanjutan pada mata pelajaran Praktek Produktif di
sebagai berikut :
4. Tujuan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan buku saku ini memiliki tujuan sebagai berikut.
teruji validitasnya
hasil belajar
5. Manfaat Pengembangan
b. Secara Praktis
1) Bagi siswa, mendapatkan media pembelajaran berupa buku saku yang menarik,
dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik sehingga dapat
pendidikan.
4) Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan buku referensi atau acuan untuk
6. Landasan Teori:
6.1 Tinjauan Pustaka
6.1.1 Belajar
Selameto (2013:13) menyatakan “belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tinggkah laku yang baru
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam labolatorium
1033 ], “belajar adalah proses pemahaman, penemuan pengetahuan oleh peserta didik
melalui pengalaman, pengajaran yang diperolehnya selama proses belajar baik secara
Jadi belajar adalah suatu proses pengembangan diri berupa perubahan sikap,
perilaku, dan akhlak yang diperoleh selama proses pembelajaran baik formal, semi
Media pembelajaran adalah alat atau bahan yang digunakan oleh pendidik
segala suatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang
proses belajar mengajar diartikan sebagai alat, perantara, elektronis untuk membantu
menyampaikan informasi atau pesan dalam proses belajar mengajar agar berjalan
manfaat. Menurut [ CITATION Ars17 \p 25 \l 1033 ] , “fungsi media untuk membantu dan
Dalam proses belajar mengajar, media dapat mempengaruhi siswa, dan dapat
memberikan informasi.
4) Menyamakan persepsi.
5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak.
pembelajaran tercapai.
Dilihat dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi
waktu.
tujuan pembelajaran.
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
jam pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
8) Meningkat peran guru kea rah yang lebih positif dan produktif.
Dari uraian dan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
1) Menurut Seels & Glasglow (1950) media dibedakan menjadi dua, yaitu:
antara lain: a) media dengan penggunaan cara masal, b) media dengan cara
benda asli dan manusia, b) gambar dan gambar yang disorotkan, c) benda-
benda yang didengar, d) benda-benda cetakan, dan e)benda-benda yang
dipanaskan.
7) Menurut Jerold E. Kemp (1975): media cetak, media display, OHP, audio
transparacies, 4) rekaman audiotape, 5) seri slide dan film strips, 6) penyajian multi-
Sedangkan menurut Leshin, Pollock & Reigeluth (1992) dalam [ CITATION Ars17
media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan
lembar lepas, 3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
gambar, transparasi. slide), 4) media berbasis audio-visual(video, film, program slide-
tape, televise), dan media berbasis computer (pengajaran dengan bantuan computer,
pembelajaran harus sesuai atau tidak sembarangan, dengan demikian ada prinsip dan
1) Media yang digunakan guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
siswa.
pengoprasiannya.
dana, fasilitas dan peralatanyang telah tersedia, waktu yang tersedia, dan
keterampilan siswa.
biaya.
tepat.
1) Kompetensi pembelajaran.
6) Ketersediaan fasilitas/peralatan.
7) Konteks penggunaan.
disampaikan.
5) Biaya kecil, biaya yang dikeluarkan harus seimbang dengan manfaat yang
didapatkan.
digunakan.
pembelajaran.
media pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau
dikembangkan sehingga menjadi lebih baik lagi. Dalam metode penelitian dan
2) Pengumpulan data
3) Desain produk
4) Validasi desain
5) Revisi desain
7) Revisi produk
9) Produksi masal
produk baru kemudian diuji coba dan divalidasi sehingga tercipta produk secara
masal.
Buku adalah beberapa helai kertas yang terjilid berisi tulisan untuk dibaca dan
informasi, tercetak, disusun secara sistematis, dijilid serta bagian luarnya diberi
Berdasarkan uraian diatas buku adalah sekumpula kertas yang berisi tulisan
yang memberikan informasi dan pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran serta bagian luarnya memiliki pelindung kertas yang lebih tebal.
saku dan bisa dibawa kemana saja, mudah dibawa, praktis, mudah dipahami dan
menarik [ CITATION Set13 \l 1033 ]. Menurut [ CITATION Pri16 \p 4 \l 1033 ], Buku saku
merupakan sumber belajar untuk siswa yang termasuk dalam media cetak yang
pun, dan mampu membuat siswa terfokus dalam pembelajaran serta dikemas dengan
Jadi buku saku adalah buku yang berukuran kecil berisi rangkuman yang
mudah dipahami, singkat, padat, dan memiliki tampilan yang menarik. Sehingga
Mata Pelajaran akuntansi adalah salah satu mata pelajaran mata pelajaran wajib
yang harus diempuh oleh siswa kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan
mata pelajaran Praktek Produktif yang mempelajari siklus akuntansi yang dilakukan
secara sistematis dimulai dari identifikasidan analisis bukti transaksi serta diakhiri
dengan penutupan buku dan jurnal balik. Siklus akuntansi perusahaan dagang
memiliki volume yang cukup banyak dibandingkan dengan perusahaan jasa. Sebagai
a. Jurnal Khusus
e. Laporan Keuangan
besarnya saldo persediaan yang ada digudang tanpa harus menghitung secara
fisik. Sistem ini sering digunakan oleh perusahaan dagang yang ingin
dalam sistem persediaan periodik dicetak tebal ditampilan bagan akun sistem
persediaan periodik. Perusahaan yang cocok menerapkan sistem pencatatan
spare part kecil (paku, baut, dan mur). Pada akhir periode, perhitungan fisik
Sebagai Bahan Ajar Akuntansi Pada Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan
Jasa” disimpulkan bahwa perlu dikembangkan bahan ajar pendukung yang inovatif,
pengembangan bahan ajar buku saku perencanaan bisnis, kelayakan buku saku dan
respon siswa terhadap buku saku perencanaan bisnis pada kompetensi dasar
belajar murid.
PONOROGO” tujuan penelitian ini untuk menghasilkan bahan ajar berupa modul
Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran IPA TERPADU”
bulletin IPA TERPADU dalam bentuk buku saku pada materi bunyi, 2) Mengetahui
respon peserta didik terhadap kelayakan media pembelajaran berupa bulletin IPA
TERPADU pada materi bunyi dalam bentuk buku saku untuk peserta didik kelas
VIII.
Buku Saku Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi SOP Penataan Produk Mata
Pelajaran Penataan Barang Dagang Pada Peserta Didik Kelas XI Pemasaran SMK
Barang Dagang.
adapun tujuan pada penelitian ini untuk menciptakan siswa belajar agar tidak bosan
dan terciptanya kondisi belajar yang nyaman, sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
ajar e-Modul akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi dalam persamaan dasar
harapan penggunaan buku saku dapat memberikan hasil yang signifikan dan efektif
tujuan yang ingin dicapai. Dalam pembelajaran dibutuhkan media untuk membantu
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar mudah dipahami. Diperlukan
pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa agar dapat
penggolongan, dan pelaporan yang dikemas dalam bentuk buku saku dalam bentuk
memenuhi kriteria dari aspek materi, media, dan bahasa yang digunakan.Agar lebih
Pengumpulan Data
pencatatan, tahap penggolongan, dan tahap pelaporan dalam bentuk buku saku, dan
saku.
evaluation, prototyping (expert reviews, one to one, dan small group), serta field test.
Berikut tahapan yang dilakukan pada pengembangan ini dengan menggunakan evaluasi
produk mengacu pada formatif evaluation. Berikut tahap pengembangan buku saku,
yaitu:
1) Planning
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan siswa di SMK PGRI 1
belajar yang dihadapai. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan
2) Development
Peneliti merancang bentuk awal buku saku akuntansi sesuai yang dilakukan
3) Evaluation
produk yang optimal, praktis, efektif, dan valid. Self evaluation dilakukan
materi serta evaluasi belajar telah benar dan tepat, tata letak serta proposional
desain. Selanjutnya dilakukan tahap evaluasi expert review, one to one, small
1) Expert Review
Setelah melakukan desain pada prototype buku saku akuntansi diawal oleh
peneliti itu sendiri kemudian diberikan kepada para ahli (expert review).
dengan mengkonsulkan rancangan buku saku kepada para ahli. Setelah itu,
orang siswa yang diberikan buku saku kemudian diminta untuk memberikan
siswa dipilih secara acak untuk mengerjakan soal latihan yang ada pada buku
3) Small Group
Kemudian pada tahap ini buku saku diuji coba setelah melakukan revisi pada
langkah sebelumnya, Uji coba ini diberikan kepada kelompok siswa yang
terdiri dari 6-8 siswa kecuali siswa yang telah diuji sebelumnya. Pada uji
coba ini siswa diminta untuk menilai dan tanggapan terhadap buku saku
4) Field Test
revisi akhir untuk menghasilkan produk yang optimal. Field test dilakukan di
7.1.3 Responden
Pada pengembangan ini melibatkan beberapa responden ahli [ CITATION Sur18 \p
75 \l 1033 ], yaitu:
a) Ahli Media
bentuk, warna, serta bahasa. Ahli media dalam hal ini terdapat dua: ahli
b) Ahli Materi
Ahli materi adalah seorang ahli dalam bidangnya yang akan menilai
menggunaka lembur observasi ahli materi dala penelitian ini terdiri dari dua
c) Penggunaan
Gun20 \l 1033 ].
Agar lebih mudah proses pengumpulan data maka pada setiap pengembangan
diperlukan sebuah alat ukur berupa instrument untuk memperoleh data yang
skala Rating scale dan skala Guttman.Dalam skala Rating scale untuk mengolah data
produk yang akan dikembangkan dan menggunakan skala 1-4 dengan katogori 1
untuk sangat kurang baik, 2 untuk kurang baik, 3 untukbaik, dan untuk sangat sangat
baik.
Pada instrumen ini disertai kolom terbuka untuk memberikan komentar dan
saran dari responden. Perolehan data dari hasil evaluasi formatif dapat menentukan
apa saja yang perlu direvisi dan ditingkatkan agar menghasilkan produk yang
mengembangkan buku saku, keefektifan, dan respon peserta didik seperti dibawah:
kualitas produk yang akan dikembangkan menggunkan kuesioner dengan skala 1-4,
kategori 1 untuk sangat kurang baik, 2 untuk kurang baik, 3 untuk baik, dan 4 untuk
sangat baik. Pada skala Guttman digunakan untuk memperoleh jawaban yang tegas,
yaitu “ya” atau “tidak”. Berikut kisi-kisi pada instrument untuk pengguna, seperti
berikut:
(evaluation).
1) Planning
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi muatan silabus, Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum 2013 memalui wawancara dengan siswa
SMK PGRI 1 Palembang. Selanjutnya, menentukan tujuan pembelajaran materi
siswa. Dengan demikian, peneliti menentukan format dan desain buku yang menarik
2) Development
Peneliti mengumpulkan kosep sesuai dengan buku saku seperti mebuat desain,
membuat tampilan buku saku, membuat draf modul dan menyunting. Setelah itu,
produk akan dilakukan uji validasi oleh ahli meteri dan ahli media kemudian
melakukan revisi untuk meminimalisir kekurangan buku saku. Kemudian, buku saku
3) Evaluation
Buku saku yang telah melakukan uji akan dievaluasi dan revisi kembali
kelemahan-kelemahan buku sesuai hasil uji coba skala terbatas sebelum akhirnya
dijadikan produk ahhir. Setelah melakukan beberapa tahapan dan buku dinyatakan
layak, maka buku saku akan diproduksi secara massal dan disebarluaskan kepada
pembelajaran berupa buku saku. Produk yang telah direvisi sesuai masukan atau
komentar para ahli akan dinilai dengan mengisi lembar validasi yang diberikan
X=
∑ xi
n
Keterangan :
X = Nillai rata-rata
n = Banyaknya data
berikut:
Rata-rata Kategori
4,1 – 5 Sangat Valid
3,1 – 4 Valid
2,1 – 3 Cukup Valid
1,1 – 2 Tidak Valid
0–1 Sangat Tidak Valid
Sumber : Modifikasi Djaali dan Mulyono [ CITATION Gun20 \p 63 \l 1033 ]
Gun20 \p 45 \l 1033 ] , penilaian yang digunakan dalam penelitian ini skala likert
dengan pernyataan sikap dan skor : sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang (2),
dan sangat kurang baik (1). Skala penilaian sikap siswa terhadap buku saku akuntansi
Kategori ktiteria :5
35−7
Rentan nilai : =5,6
5
tabel :
Analisis data observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
keefektifan dan efesiensi dalam proses pembelajaran dengan media buku saku pada
mata pelajaran praktek produktif. Dengan amatan yang diberikan 10 butir untuk
Kategori kriteria: 5
50−10
Rentangan nilai: =8
5
Selanjutnya dihitung persentase tentang keaktifan siswa yang tampak pada tabel
5 berikut ini.
Analisis data tentang proses prototyping adalah berupa saran dan komentar yng
Kemudian hasil dari saran dan komentar tersebut dikonsultasikan sesama teman dan
juga pakar agar produk yang dihasilkan lebih baik. Dengan melihat uji praktis
kelompok kecil, dan uji lapangan terhadap siswa yang mengikuti proses
tercapai.
Data hasil tes digunakan untuk mengukur hsil belajar dimana ketuntasan
belajar adalah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Jika nilai tes peserta didik sama
atau di atas nilai KKM maka peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar
(Direktorat Pembina SMK, 2008: 3). Dengan demikian peserta didik telah mencapai
belajar peserta didik dengan berpatokan pada KKM pada pembelajaran akuntansi
Nilai Predikat
80 – 89 Baik
70 – 79 Cukup
50 – 69 Kurang
0 – 49 Amat Kurang
8. Jadwal Kerja
Bulan Ke-
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan Proposal
2. Penyusunan angket
3. Seminar proposal
4. Valdasi angket
5. Bimbingan bab 1-3
6. Penelitian lapangan
7. Merancang produk
8. Uji rancangan produk
9. Uji revisi rancangan
produk
10. Tahap pengembangan
11. Pembuatan produk
12. Uji one to one
13. Uji small group
14. Field test
15. Penyusunan laporan
peneltian
16. Bimbingan bab 4-5
17. Ujian akhir
DAFTAR PUSTAKA
Adah, U. Z. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku Perencanaan Bisnis Pada
Kompetensi Dasar Menganalisis Lingkungan Pemasaran Untuk Kelas X
BDP SMKN 2 KEDIRI. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) , 9 (2).
Asyhari, A., & Silvia, H. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Buletin
dalam Bentuk Buku saku Untuk Pelajaran IPA TERPADU. Jurnal
Imlmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05(1)(2016)1-13 , 5 (1).
Pramika, D., & Widalismana, M. (2018). Buku Saku Sebagai Media Pembelajaran
Matematika Ekonomi di Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP
Universitas PGRI Palembang. PROMOSI JURNAL Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro , 6 (2).
Sadiman, A. S., Rahardjo, Haryono, A., & Harjito. (2014). Media Pendidikan.
Depok: PT GRAFINDO PERSADA.
Setyono, Y. A., Sukarmin, & Wahyuningsih, D. (2013). Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku Materi
Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika , 1 (1).
Suhaimi, I. (2019). Pengembangan Buku Saku Akuntansi Sebagai Bahan Ajar Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Bagi Siswa Kelas XI
Akuntansi Di SMKN 1 SOOKO MOJOKERTO. Buku Ajar Akuntansi ,
7 (1).
Suryani, N., Setiawan, A., & Putria, A. (2018). Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. Bandung: PT REMAJA ROASDAKARYA.