OLEH
MURTI WIDA NINGSIH
PENDIDIKAN AKUNTANSI
2017132003
1. Latar Belakang
siswa dalam mengetahui hal-hal baru yang dalam setiap prosesnya berbeda-beda
Kemampuan belajar siswa akan bergantung pada tingkat siswa dalam bertindak
secara terarah, berpikir secar rasional dan mampu menghadapi lingkungan sekitar
secara efektif.
pelajaran. maka dari itu siswa yang menempuh pendidikan dalam belajar dengan
emosional yaitu suatu kemapuan yang dimiliki oleh siswa yang dipengaruhi dari
sudut emotionalnya sehingga akan berbeda setiap siswa sesuai dengan EQ yang
belajarnya, hal ini dikarenakan ada yang mempengaruhi siswa tersebut selain
kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak
pengaplikasianya hal ini sering membuat frustasi walupun siswa tersebut memiliki
siswa menjadi tidak nyaman dan tidak stabil, ini akan berpengaruh pada hasil
belajar siswa.
antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa dengan judul “Pengaruh
2. Identifikasi Masalah
3. Batasan masalah
3.2 Hasil belajar dilihat berdasarkan tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki
setiap siswa
Palembang
4. Rumusan Masalah
pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
6. Manfaat Penelitian
emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence),
mengatur diri sendiri, memotivasi dari empati, sebagai prediktor yang sangat kuat
sementara proses mengajar merupakan suatu proses yang sistematis, yang tiap
sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapainya. Maka dari itu, guru tidak hanya ditintut menguasai materi
tetapi juga dituntut mampu memahami karakteristik anak didik. Usaha untuk
belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Atas dasar inilah peneliti bermaksud
dalam kelas.
2.1.2 Faktor-Faktor Kecerdasan Emosional
motivasinya, mampu mengenali emosi orang lain, dan mampu berinteraksi positif
mengenali perasaan pada saat perasaan itu muncul. Kemampuan ini merupakan
dasar dari kecerdasan emosional. Para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri
tentang suasana hati. Apabila kurang waspada, maka individu menjadi mudah
larut dalam aliran dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri belum menjamin
2. Mengelola Emosi
perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai
menekan.
yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan
apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut
pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk
mampu membaca perasaan dan isyarat nonverbal lebih mampu menyesuaikan diri
secara emosional, lebih popular, lebih mudah beraul, dan lebih peka. Nowicki,
ahli psikologi menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak mampu membaca atau
Seseorang yang mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri
yang tinggi, ia semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal
dan mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai kemampuan
5. Membina Hubungan
diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang lain.
Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses
berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini popular dalam
berkomunikasi. Ramah tamah, baik hati, hormat, dan disukai orang lain dapat
orang lain. Sejauh mana kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya
Kajian terdahulu yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Amalia Fachma Putri, 2017. Pengaruh Emotional Quotient (EQ) terhadap Hasil
Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas VII Di Mts Darul Falah Bendiljati Kulon
Tahun ajaran 2016-2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Program Sarjana. IAIN Tulungagung. Pembimbing:
Drs. Arsop Syafi’I, M. Ag.
2.3 Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2010:22) “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Sedangkan menurut Hamalik (2006:30) “hasil belajar adalah bila seseorang
telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.
Sejalan dengan kedua pendapat di atas, Hakim mendefinisikan
hasil belajar adalah informasi tentang pengetahuan, sikap-sikap dan
perilaku serta keterampilan selama rentang waktu tertentu. Hasil
belajar tidak hanya merupakan pengetahuan yang diterima oleh
seseorang dan dinyatakan dalam bentuk angka namun dapat berupa
perilaku atau aktivitas siswa yang dinyatakan dengan kata-kata,
misalnya baik, cukup dan kurang. (Hakim, 2005:4).
mempengaruhi mereka dalam menerima pelajaran dari setiap materi yang akan
diberikan oleh guru. Materi akuntansi yang bersifat kompleks dan butuh
pemahaman yang lebih bagi setiap siswa. Siswa yang memilki tingkat kecerdasan
2.5 Hipotesis
setiap siswa. Maka dari itu metode yang akan digunakan adalah metode kualitatif
kecerdasan setiap siswa yang menjadi objek penelitian, apakah jika tingkat
akuntansi.
tentang diri sendiri, orang lain, lingkungan dan bagaimana memotivasi diri untuk
meraih keberhasilan baik dalam bidang apapun. Berdasarkan hal itu setiap siswa
akan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang berbeda-beda sehingga cara
siswa belajar tergantung bagaimana dia memotivasi diri dalam menerima dan
digunakan yaitu siswa kelas XI SMA PGRI 1 Palembang yang berjumlah 237
akuntansi.
digukan untuk menilai hasil belajar siswa dengan setiap tingkatan kecerdasan
Dalam penelitian ini intstrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri hal ini
mempunyai andil yang besar dalam aspek penelitian, dari lingkungan, siswa yang
penelitian ini dibuat agar penelitian lebih terarah berdasarkan kisi-kisi yang telah
disusun.
No Indikator
Tingkat kecerdasan emosional terhadap hasil belajar pada mata
1. pelajaran akuntansi
1. Perpanjangan Pengamatan
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan penelitian
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan siklus 1
4 Pelaksanaan siklus 2
5 Pelaksanaan siklus 3
6 Pengelolahan data
7 Penyusunan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Goleman. (2007). Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Goleman. (2005). Emotional Intelligence. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Salito. (20012).Pembentukan Psikolg Anak. Bandung : PT. Selemba Empat
Sudjana, Nana. 2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).
Bandung : PT. Remaja Rosdaknya
Hakim. (2005).Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : PT. Remaja Rosdaknya