KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Tinjauan Teori…………………………………………………………………………………… 6
2. Kerangka Berfikir……………………………………………………………………………… 11
1. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………….. 12
2. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………………………. 12
3. Variabel Penelitian……………………………………………………………………………. 12
4. Metode Penelitian……………………………………………………………………………. 12
5. Sampel………………………………………………………………………………………….. 12
6. Instrumen Penelitian………………………………………………………………………… 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Syukur alhamdulillah Penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkah rahmat
dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah
ini.
Tugas Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka perolehan evaluasi akademik
pada Mata Kuliah di lingkungan PJJ UHAMKA Bogor.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari curahan perhatian, bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam
merampungkan kesempurnaan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu,
penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berperan. Atas segala bantuan dan partisipasinya, semoga Allah
SWT berkenan membalasnya dengan balasan kebaikan yang berlipat-lipat. Amiin…
Penyusun juga menyadari dengan sepenuhya bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari sempurna baik dari segi substansi maupun sistematikanya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sungguh sangat penyusun nantikan
demi evaluasi di masa mendatang.
Akhirnya penyusun berharap, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima dengan
baik dan memberikan manfaat serta dapat dipertanggung jawabkan sebagai salah
satu referensi pendidikan di khususnya lingkungan UPJJ UHAMKA Bogor.
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menciptakan manusia menjadi dewasa.
Dengan kedewasaan ini akan menjadikan manusia sebagai contoh dan suri tauladan
dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ilmu pengetahuan bisa dimiliki oleh
seseorang apabila orang tersebut mempunyai kecerdasan, kondisi fisik, minat, bakat
dan motivasi, serta ditunjang faktor lingkungan.
Sejalan dengan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan
seseorang bisa mencapai hasil yang baik, apabila sudah mampu mengelola emosinya
dengan baik sejalan dengan kontribusi emosional kecerdasan sangat tinggi.
Keadaan tiap anak, baik yang ada dilingkungan keluarga yang mampu, sedang atau
yang kurang mampu, kecerdasan itu berbeda-beda tidak terpaku dan terikat dari
keadaan sosial dan lingkungan tetapi dari faktor internal dan eksternal anak yang
bersangkutan, tetapi hasil belajar bisa dari tingkat kecerdasan emosional.
1. Faktor pengaruh internal siswa adalah minat, bakat, motivasi belajar dan
kecerdasan emosi siswa; juga tidak kalah pentingnya adalah kondisi fisik siswa
yang bersangkutan.
2. Faktor eksternal adalah keadaan sosial ekonomi orang tua, lingkungan,
keluarga, sarana dan prasarana sekolah.
Mengacu pada uraian di atas, maka timbul ketertarikan dari penulis untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dan hasil penelitian itu dikemukakan dalam
bentuk karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil
Belajar Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah :
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan mudah diukur hasilnya, dan
berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian inidapat
dirumuskan menjadi: “Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan
hasil belajar siswa di SDN Bagoang 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor”.
E. Tujuan Penelitian
1. Sebagai salah sau syarat untuk memperoleh nilai akademik pada penyusunan
tugas mata kuliah di PJJ UHAMKA.
2. Sebagai sebagai tinjauan edukatif pada tema pembahasan khususnya di SDN
Bagoang 02.
3. Sebagai sarana praktis tentang penelitian karya ilmiah.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Tinjauan Teori
Kecerdasan emosi menuntut untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada
diri sendiri dan orang lain untuk menanggapi dengan tepat, menerapkan dengan
efektif. Menurut Cooper dan Ayman Sawaf, yaitu :
Kecerdasan emosional bukanlah muncul dari pemikiran yang jernih tetapi dari
pekerjaan hati manusia. Orang yang mampu mengatasi komplik, kesenjangan yang
perlu dijembatani atau diisi, merupakan hubungan tersembunyi yang menjanjikan
peluang dan menempuh interaksi gelap. Misterius yang menurut pertimbangan
paling biasa membuahkan emas secara lebih siap, lebih cekatan dan lebih cepat
dibandingkan orang lain adalah orang yang memiliki EQ tinggi.
Menurut Hower dan Herald yang diterjemahkan oleh Zainudin Mu’tadin, kecerdasan
emosional adalah:
Bertitik tolak dari acuan di atas maka emosi manusia adalah wilayah dari perasaan
lubuk hati, naluri tersembunyi dan sensasi emosi. Apabila dipercaya dan dihormati,
kecerdasan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih
utuh tentang diri sendiri dan orang lain disekitar kita. Kecerdasan emosional bukan
merupakan lawan dari kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, nama
keduanya tergabung secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa
kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai
kecerdasan di sekolah, di tempat kerja dan dalam berkomunikasi di lingkungan
masyarakat.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dimana dalam proses
tingkah laku dimana dalam proses kegiatan belajar mengajar akan menimbulkan
suatu perubahan yang disebut dengan hasil belajar. Pada dasarnya dalam proses
belajar mengajar siswa mengharapkan mendapat prestasi baik sebagai suatu
penghargaan dari apa yang telah ia kerjakan selama menempuh proses kegiatan
belajar mengajar, untuk dapat mengetahui apakah prestasinya baik, siswa dapat
melihatnya pada hasil belajar. Menurut Waluyo hasil belajar adalah :
“Hasil prestasi yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar mengajar.”
“Tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses KBM sesuai
dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.”
Setelah melalui proses belajar seorang siswa akan mengalami suatu perubahan.
Perubahan yang terjadi sebagai hasil dari belajar nantinya akan mempengaruhi pola
belajar siswa dalam berbuat dan bertindak. Dari belajar akan menghasilkan adanya
suatu kemajuan. Perubahan ini merupakan hasil dari pengalaman belajar.
Sebagaimana dikemukakan Nana Sudjana tentang hasil belajar adalah:
Segala perubahan dari seseorang baik perubahan yang menyangkut segi intelektual,
maupun sikap merupakan indikator, bahwa dalam diri seseorang telah mengalami
proses belajar. Proses itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan memerlukan
rangsangan-rangsangan dari luar yang dapat membangkitkan proses tersebut.
“Ada dua macam variabel yang mempengaruhi hal belajar, yakni yang ada pada diri
pelajar (variabel internal) dan yang ada di luar diri (variabel eksternal).”
Dengan demikian proses belajar berlangsung dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang sekaligus ikut menentukan berhasil atau tidak dan optimal atau tidak dalam
pencapaian belajar itu sendiri. Namun secara garis besar dapat digolongkan kedalam
dua bentuk faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri,
seperti faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan/intelegasi, motivasi dan
faktor pribadi.
A. Faktor kematangan/pertumbuhan:
Oleh karena itu dalam mengajarkan sesuatu hal harus disesuaikan dengan tahap
pertumbuhan/kematangan fisik dan psikologis seorang anak.
1. Faktor intelegensi/kecerdasan:
1. Faktor motivasi:
Motivasi merupakan dorongan sementara yang terjadi di dalam diri seseorang yang
memungkinkan ia melakukan sesuatu. Motivasi merupakan pemicu untuk
melakukan aktivitas selanjutnya. Oleh karena itu dalam menyajikan bahan pelajaran
harus mampu manarik dan mendorong motivasi siswa untuk belajar dengan baik.
Sebaliknya, bahan pelajaran yang disajikan dengan kurang menarik dan tidak
memberikan motivasi kepada siswa, maka ia akan cepat menjadi bosan belajar.
1. Faktor pribadi (pembawaan/bakat):
Faktor ini turut pula dalam mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
Pembawaan atau bakat merupakan suatu potensi yang dibawa sejak lahir, karena itu
setiap manusia/anak memiliki pembawaan/bakatnya masing-masing. Sifat-sifat
dasar sebagai pembawaan tersebut akan ikut serta dalam memberikan pengaruh
terhadap proses belajar dan hasilnya; seperti anak yang berwatak tekun, ulet, dan
rajin, tentunya akan berbeda proses belajarnya dengan anak yang pemalas dan
mudah menyerah.
1. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang ada diluar diri anak, dan hal ini
cukup banyak macamnya.
A. Faktor yang datang dari sekolah:
Faktor ini meliputi interaksi guru dengan murid, cara guru menyajikan pelajaran,
hubungan antar murid, standar pelajaran di atas ukuran, media pendidikan,
kurikulum, keadaan gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar,
dan tugas/pekerjaan rumah.
Faktor ini meliputi cara mendidik dari orang tua, suasana keluarga, pengertian dan
dorongan orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan latar belakang
kebudayaan/kebiasaan keluarga.
Adapun pengertian hasil belajar menurut Soedijanto yakni, “Hasil belajar ialah
tingkat penugasan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar
mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berkenaan dengan hasil
belajar ini Raka Joni mengatakan, “Hasil belajar dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan tentang prestasi akademik, sikap, minat, dan penyesuaian sosial.” Dari
pernyataan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kemajuan dan kemunduran hasil
belajar siswa dapat ditentukan oleh beberapa faktor, baik yang terdapat dalam diri
siswa itu sendiri, maupun yang terdapat di luar diri siswa. Jika semua faktor yang
ada dapat mendukung proses belajar, misalnya: sikap, minat, kemampuan ekonomi,
sarana belajar yang memadai, siswa akan dapat prestasi atau nilai yang tinggi,
demikian juga sebaliknya.
Mempelajari keterangan tersebut, maka jelas sekali bahwa dalam proses belajar
memerlukan cara yang berbeda dalam rangka pencapaian tujuan tetapi unsur-unsur
tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan kajian beberapa teori yang dikemukakan di atas. Jadi yang dimaksud
belajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa
dalam mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai baik itu
mengenai prestasi akademik, sikap, minat dan penyesuaian sosial.
B. Kerangka Berfikir
Hasil belajar yang dimaksud adalah suatu prestasi yang hendak diraih oleh setiap
siswa di sekolah. Untuk meraih prestasi tersebut tidaklah mudah, manusia
membutuhkan kecerdasan. Sebenarnya dalam diri manusia telah memiliki
kecerdasan multi antara lain kecerdasan logis-matematis, kecerdasan linguistis-
verbal, kecerdasan-visual-spatial, kecerdasan emosional (intra personal dan
interpersonal), kecerdasan naturalis , intusisi, kecerdasan moral, kecerdasan
eksistensi, kecerdasan spiritual, kecerdasan musical, dan kecerdasan kinestetik.
Akan tetapi pada kenyataannya kecerdasan tersebut oleh manusia jarang dipahami
karena ketidak tahuan dan akibatnya manusia sukar untuk mencapai kesuksesan,
jika seseorang ingin sukses dalam meraih hasil belajar yang maksimal maka ia harus
memiliki IQ dan EQ yang baik. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik
maka seseorang akan mampu mengelola emosi menjadi kekuatan untuk mencapai
prestasi terbaik dan juga mampu memotivasi diri sendiri.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh data secara empiris
tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa di SDN
Bagoang 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.
C. Variabel Penelitian
Dalam hal ini penelitian dilakukan sesuai dengan judul yang diangkat dan terdiri
dari dua variabel penelitian, yaitu :
D. Metode Penelitian
E. Sampel
BAB IV
NO PERNYATAAN SS S TS STS
2 Saya tidak mau tahu respon orang lain tentang perilaku yang V
telah saya lakukan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, bahwa hipotesis kerja (H1) diterima, hal ini
tidak cukup beralasan karena upaya pembinaan warga yang baik dapat dipengaruhi
oleh banyak faktor.
Dalam penelitian ini penulis mengambil fokus apakah ada hubungan antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa yang baik. Setelah diadakan
penelitian ternyata kedua variabel tersebut ada pengaruh positif yang signifikan.
Penelitian di atas berada pada satu fenomena tempat yang sampel dan populasinya
masih kurang luas bila dibandingkan dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi
hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Jadi hasil penelitian ini hanya menggambarkan atau berlaku di MAN 2 PADANG.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan uji persyaratan analisis data dan uji hipotesis, maka sampailah pada
suatu akhir dalam penelitian ini, dalam kegiatan ini untuk menarik kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan.
Jika diperoleh nilai signifikasi hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil
belajar siswa yang rendah, maka hal itu berarti masih ada kontribusi hubungan
faktor lain. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak internal dan eksternal.
Pihak internal diantaranya sekolah terutama guru mata pelajaran, sedangkan pihak
eksternal diantaranya lingkungan keluarga dan masyarakat supaya terjadi hasil
belajar siswa dalam hubungan antara kecerdasan emosional.
B. Saran-saran
Berangkat dari temuan yang berkaitan dari hasil penelitian, maka dengan ketulusan
jiwa dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan beberapa saran kepada
pihak yang terkait, terutama kepada:
1. Dalam proses kegiatan belajar mengajar lebih mengarahkan pada hasil belajar
siswa dan menerapkannya guna terwujudnya hasil belajar siswa yang baik.
2. Para orang tua, anggota keluarga, serta lingkungan masyarakat agar
memberikan motivasi, penerapan dan pemahaman positif agar anak-anak
sekolah lebih memahami hubungan kecerdasan emosional dalam menjalankan
kegiatan aktivitas hidupnya semenjak dini..
3. Bagi para siswa dan siswi yang berada di SDN Bagoang 02 Kecamatan Jasinga
Kabupaten Bogor pahamilah, laksanakan dan kembangkanlah bakat dan minat
juga kreasimu dalam hubungan antara kecerdasan emosional supaya kelak
menjadi pondasi dalam kehidupan di masa yang akan datang nanti.
DAFTAR PUSTAKA
A. Rahmat, Drs. Tata Negara Kurikulum SMU. Bandung: Ganesha Exact, 1994