Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

DI

OLEH :

MUH. ARSYAD.S
NIM : 030492339

UNIVERSITAS TERBUKA
SULAWESI BARAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai “Kewirausahaan”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

I.       Kata Pengantar …………………………………………………..1


II.    Daftar Isi …………………………………………………………..2
1.      Bab 1 : Pendahuluan …………………………………………..3
1.1.             Latar Belakang …………………………………….….....3
1.2.             Rumusan Masalah …………………………………..3
1.3 Tujuan …………………………………………………..3
2.      Bab 2 : Pembahasan …………………………………………..5
2.1.          Sejarah Kewirausahaan ........……………………………..5
2.2.          Inti dan Hakikat Kewirausahaan ……….………………….5
2.3.          Sikap Kewirausahaan …………………………………..6
2.4.          Modal Kewirausahaan …………………………………..6
2.5.          Karakteristik Kewirausahaan …………………………..7
2.6.          Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan …………………..8
2.7.          Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Berwirausaha
………………………………………………………………...….8
2.8.          Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha …………………..10
2.9.          Berfikir Kreatif dalam Kewirausahaan …………………..10
2.10.        Manajemen dan Strategi Kewirausahaan …………………...11
2.11.        Imbalan Dalam Berwirausaha …………………………...12
3.      Bab 3 : Penutup …………………………………………………...14
3.1.            Kesimpulan …………………………………………...15
3.2.            Saran ...............................................................................15
Daftar Pustaka …………………...…………………………….…16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1   LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang
wirausahawan adalh seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.
Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang
membedakan adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti
lahan, tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang
atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak
dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa
menjalankan usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun
seorang wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil
risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang
dijalaninya. Manajer juga mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah
berjalan. Sementar menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena
yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi
dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain.
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan  para pekerja
adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion)
sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat
bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis
baru.

1.2  RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimanakah sejarah, inti dan hakikat dari kewirausahawan ?
2. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristi, dan modal dari
seorang wirausaha !
3. Faktor-faktor seperti apakah yang memicu seseorang untuk mulai untuk    
berwirausaha ?
4. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun
berhasil ?
5. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seseorang yang
berwirausaha ?
6. Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
7. Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan ?
8. Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?

1.3 Tujuan

1. Memahami Pemetaan peluang usaha


2. Memahami Pemanfaat peluang usaha Kreatif dan Inovatif

 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa
istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-
an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

2.2  INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.  Kewirausahaan
memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena
berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963)
kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan
menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan
disebut  wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
2.3  SIKAP KEWIRAUSAHAAN

1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.


2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan
suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

2.4  MODAL KEWIRAUSAHAAN

1. Ø  Modal Intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai


modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
2. Ø  Modal Sosial dan Moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
3. Ø  Modal Mental aadalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama,
diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan
tantangan.
4. Ø  Modal Material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal
ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal diatas.
2.5  KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang
berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-
ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
1.KARAKTERISTIK
2. WATAK
·         Percaya diri dan Optimis
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan
individualisme.
·         Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat,
energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
·         Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan
Mampu mengambil resiko yang wajar
·         Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka
terhadap saran serta kritik.
·         Keorisinalan
Inovatif , kreatif, dan fleksibal.
·         Berorientasi masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

CIRI-CIRI UMUM KEWIRAUSAHAAN

1.  Memiliki motif berprestasi tinggi


2.  Memiliki perspektif ke depan
3.  Memiliki kreatifitas tinggi
4.  Memiliki sifat inovasi tinggi
5.  Memiliki komitmen terhadap pekerjaan
6.  Memiliki tanggung jawab
7.  Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
8.  Memiliki keberanian menghadapi resiko
9.  Selalu mencari peluang
10.  Memiliki jiwa kepemimpinan
11.  Memiliki kemampuan manajerial
12.  Memiliki kemampuan personal.
2.6     FAKTOR-FAKTOR PEMICU KEWIRAUSAHAAN
David C. McClelland (1961: 207) mengemukakan bahwa kewirausahaan
ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status
kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal meliputi hak kepemilikan (property right-PR),
kemampuan/kompetensi (ability/competency-C), dan insentif (incentive-I),
sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe
Soedjono, karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan
dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada,
amka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian
dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan berwirausaha
merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan
kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani menghadapi resiko untuk memperoleh
peluang.
2.7  FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
BERWIRAUSAHA
*      Penyebab Keberhasilan Berwirausaha:

 Kemampuan dan kemauan


 Tekad yang kuat dan kerja keras
 Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada
kesempatan
*      Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

 Tidak kompeten dalam manajerial.


Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.

 Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,


keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
 Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan
dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
 Gagal dalam perencanaan.
 Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
 Lokasi yang kurang memadai.
 Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
 Kurangnya pengawasan peralatan.
 Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
 Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
 Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
 Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha
hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
*      Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan
menurut Zimmerer (1996-7):
 Pendapatan yang tidak menentu
 Kerugian akibat hilangnya modal investasi
 Perlu kerja keras dan waktu yang lama
  Kualitas hidup yang tetap rendah meskipaun usahanya telah berhasil
2.8  KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
Keuntungan Berwirausaha
    o   Otonomi yaitu pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha
menjadi seorang         “bos” yang penuh kepuasan
    o   Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tangtangan awal atau
perasaan bermotivasi yang      tinggi merupakan hal yang menggembirakan.
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang  dapat menghasilkan
keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
     o   Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola
keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
Kerugian Berwirausaha
    o   Pengorbanan persoanal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan
waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia
    o   Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
    o   Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena
wirausaha menggunakan sumber daya miliknya sendiri, maka margin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil.
2.9  BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN
Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir,
seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar
mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :

 Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?


 Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
 Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
 Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang
benar
 Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
 Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan inovasi
 Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
2.10     MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang
menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila bahasa baru ingin berhasil ,
maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
1)      Fokus pada pasar,  bukan pada teknologi
2)      Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
3)      Bangun tim managemen, buakn menonjolkan perorangan
4)      Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu
Jika managemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal
perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkukngan eksternal, dimana
perusahaan harus bersaing dengan menggunakan kepetusan-keputusan strategis.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu
strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
1). Berada pertama di pasar dengan prodek dan jasa baru
2). Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani
3). Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4). Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
2.11         IMBALAN DALAM WIRAUSAHA
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan karena berbagai imablan yang
dapat dikellompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, kebebasan, dan kepuasan
dalam menjalani hidup.
A. Imbalan Berupa Laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian
waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas
bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka
sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat
bagi wirausaha tertentu.
Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan.
Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau
membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang
pantas.
B. Imbalan Berupa Kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain
bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991
menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di
perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri.
Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan
perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak
mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai
kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan
cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.
C. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam
menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan
kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan
pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak
perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada
juga yang relative tetap berskala kecil.
GOLONGAN WIRAUSAHA DAN PENGUSAHA

 * Golongan Pengusaha Besar


Pengusaha Besar adalah seseorang yang Memiliki modal yang besar untuk
berbisnis sampai ke mancanegara dan biasa nya memiliki banyak karyawan.
Contoh Pengusaha Besar : Pengusaha Penjualan Konstruksi Bangunan “Krakatau
Steel Cilegon”
 Golongan Pengusaha Menengah
Menengah adalah Seseorang yang memiliki modal yang lumayan, biasa nya target
untuk pengusaha Menengah adalah pasaran lokal yang berada di negara sendiri,
pengusaha menengah pun memiliki beberapa orang karyawan tetapi tidak sampai
sebanyak pengusaha Besar.
Contoh Pengusaha Menengah adalah : Pengusaha Restaurant yang Berada di
Pantai Indah Kapuk.
 Golongan Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang biasanya target berada di dalam lingkup
sekitar lingkungan nya saja, dan biasanya modal yang di butuhkan tidak besar
ataupun harus memiliki seorang karyawan yang terdapat pada golongan besar dan
menengah,
Contoh Pengusaha Kecil: Penjual Gorengan yang berada di sekitar kita, ataupun
Penjual Nasi Uduk.
BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
            Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang
inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat
benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai
semangat.
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive).
Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
3.2  Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari
apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu
untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya
akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta
tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus
berkarya dengan usaha yang di jalankannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.


Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P.
2007. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
Agus Alfianto eko. Kewirausahaan. Jurnal Heritage vol.1 no.2. 2017
Rosmiati, Teguh Santoso Donny, Munawar. Sikap, Motivasi, dan Minat
Berwirausaha Mahasiswa. JMK vol.17,no.1. 2017
Hadiyati Ernani. Kajian Pendekatan Pemasaran Kewirausahaan dan Kinerja
Penjualan Usaha Kecil.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol.11 no.2. 2009
Aprilianty Eka.
TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Oleh : Muh Arsyad S (030492339)

Manajemen VII A

Tugas 2

1. Inovasi merupakan usaha untuk menemukan peluang usaha baru


a) Apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut ? jelaskan
dan berikan contoh !
Jawaban : Saya setuju dengan pernyataan tersebut karena inovasi
merupakan suatu kemempuan untuk menerapkan kreativitas dalam
rangka menemukan peluang baru untuk membuka bisnis/usaha
baru. Dan seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru yang
dihasilkan dari suatu kreativitas yang akan membawa
wirausahawan untuk berinovasi terhadapusahanya.
Contohnya : Usaha ikan hias yang dilengkapi dengan
aquarium yang unikdan kreatif sehinggadapat menambah daya
tarik konsumen pecinta ikan hias.
b) Jenis inovasi dan contohnya !
Jawaban :
- Inovasi berdasarkan kecepatan perubahan
 Inovasi Radikal : inovasi yang dapat dilakukan dengan
skala besar yang dilakukan oleh para ahli dibidangnya dan
biasanya dikelolah oleh suatu depertemen penelitian dan
pengembangan. Contohnya : inovasi radikal biasanya
diterapkan di bidang lembaga jasa keuangan
 Inovasi Inkremental : adalah suatu proses penyesuaian dan
mengimplementasikan perbaikan berskala kecil
- Inovasi berdasarkan fungsi
 Inovasi teknologi : adalah inovasi yang berupa suatu
produk, pelayanan atau proses produksi
 Inovasi administrasi : adalah inovasi yang berupa suatu
organisasi, struktur dan sosial
- Inovasi terlihat dar sektor kerja :
 Knowledge-intensive service :
Meliputi pengembangan ekonomi, administrasi,
komputer dan manajemen. Inovasi ini terjadi setiap saat
dan tidak terstruktur.
 Supplier-dominate services
Meliputi perdagangan retail, pelayanan prbadi (seperti
potong rambut), hoteldan restoran.

Anda mungkin juga menyukai