Karakteristik Pesawat
Karakteristik Pesawat
,IPM
Karekteristik Pesawat Terbang meliputi Bagian pesawat, karakteristik, jenis – jenis dan
olah gerak pesawat terbang akan sangat menentukan dimensi / ukuran dalam
perancangan prasana Bandara.
KARAKTERISTIK
PESAWAT TERBANG
RODA
DIMENSI / BOBOT / BERAT
PENDARATAN
UKURAN PESAWAT PESAWAT
PESAWAT
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
1. WINGSPAN
Lebar rentang pesawat diukur dari ujung kiri sayap sampai ujung sayap kanan
yang akan mempengaruhi dimensi Apron.
2. LENGTH
Panjang badan pesawat diukur dari ujung hidung sampai ujung ekor yang akan
mempengaruhi dimensi Apron.
3. HEIGHT
Tinggi pesawat terbang, diukur dari muka lapis keras tempat berdiri sampai
bagian tertinggi dari pesawat (ekor) yang mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
4. WHEEL BASE
Jarak antara as roda utama (main wheel) sampai as roda depan (nose
wheel) yang akan mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
5. WHEEL TREAD
Jarak antara as roda utama kiri dan as roda utama kanan yang akan
mempengaruhi lebar Taxiway
RADIUS PUTAR PESAWAT
UKURAN / DIMENSI
PESAWAT TERBANG
UKURAN / DIMENSI
PESAWAT TERBANG
UKURAN / DIMENSI
PESAWAT TERBANG
click
ARFL
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
BERAT PESAWAT DAN KOMPONEN-KOMPONEN BERAT adalah dasar penentu dalam
perhitungan Panjang Landas Pacu dan kekuatan Perkerasan.
PAY LOAD :
Produksi muatan (barang/penumpang) yang membayar, diperhitungkan mendapatkan
penghasilan bagi perusahaan termasuk penumpang, barang, surat-surat, paket, excess
bagasi, dll.
Prosentase
take off weight
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
TABEL BEBAN PESAWAT SAAT
PENGOPERASIAN :
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
Kontribusi 5% Kontribusi 95%
dari berat dari berat
pesawat pesawat
BERAT STATIK PADA MAIN GEAR DAN NOSE GEAR.
Pembagian berat statik antara roda pendarata utama (main gear) dan nose gear
tergantung pada type pesawat dan tempat pusat gravitasi pesawat. Pembagian berat
muatan harus seimbang agar pusat gravitasi tidak melampaui batas maximum kedepan
atau kebelakang tubuh pesawat.
Untuk merencanakan kekuatan landasan, dianggap 5% berat diberikan oleh nose gear
dan 95% diberikan oleh main gear.
Contoh:
Berat pesawat waktu lepas landas adalah 150 ton. Main gear memiliki 2 Roda
Pendaratan. Berapa beban yang diterima oleh nose gear dan main gear?
Jawab:
Nose gear : 5% x 150 ton = 7,5 ton
Main Gear : 95% x 150 = 142,5 ton
Karena main gear memiliki 2 roda maka 142,5 ton : 2 = 71,25 ton.
Jadi Berat yang diterima oleh masing2 roda main gear adalah 71,25 ton.
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
Konfigurasi Roda Pendaratan diperlukan untuk perhitungan terhadap konstruksi /
tebal struktur perkerasan bandar udara.
KONFIGURASI RODA PENDARATAN :
Berdasarkan Engine Pesawat meliputi:
Hubungan Pay Load dengan Jarak tempuh adalah semakin Pay Load bertambah maka
Jarak tempuh menjadi semakin berkurang. Jadi Pay Load berbanding terbalik dengan
Jarak tempuhnya.
Pay Load dan Range tergantung pada :
❖ Kondisi meteorologi sepanjang perjalanan.
❖ Ketinggian terbang pesawat.
❖ Kecepatan Pesawat.
❖ Bahan bakar pesawat.
❖ Kondisi Angin (wind).
❖ Jumlah Bahan Bakar Cadangan.
Secara kasar untuk menghitung pay load, setiap penumpang dan bagasi tentengan
dihitung 100 kg / penumpang.
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
Pusaran Angin (wake turbulance) adalah terjadinya pusaran angin yang disebabkan
oleh 2 silinder masa udara yang berputar berlawanan sepanjang garis terbang
pesawat pada saat sayap mengangkat pesawat ke udara.
BY : Ir. AMIR,ST.,MT.,IPM
Fenomena Pusaran Baling-baling
• Disebabkan oleh daya angkat di sekitar sayap 3
dimensi
• Kecepatan dapat mencapai 70 m/s
Klasifikasi pesawat pusaran baling-baling
KONDISI DALAM PENERBANGAN:
KONDISI-KONDISI DALAM PENERBANGAN:
Memberikan definisi Jarak Lepas Landas (take off distance = TOD) yang untuk
bobot pesawat terbang harus 115% dari jarak sebenarnya yang ditempuh
pesawat untuk mencapai ketinggian 35 ft. Tidak seluruh jarak ini harus dengan
perkerasan penuh. Bagian yang tidak diberi perkerasan dinamakan daerah bebas
(clear way = CW). Separuh dari selisih 115% dari jarak pengangkatan (lift off
distance = LOD) dan jarak lepas landas digunakan sebagai daerah bebas
(clearway).
KONDISI 3: KEADAAN KEGAGALAN MESIN
Peraturan menetapkan bahwa jarak lepas landas yang dibutuhkan adalah
jarak sebenarnya untuk mencapai ketinggian 35 ft dengankondisi seluruh
mesin bekerja. Keadaan ini memerlukan jarak yang cukup untuk
menghentikan atau bukan melanjutkan gerakan lepas landas. Jarak ini disebut
jarak percepatan berhenti (accelerate stop distance = ASD). Untuk pesawat
terbang yang digerakkan turbin karena jarang mengalami kegagalan lepas
landas maka peraturan mengijinkan penggunaan perkerasan dengan
kekuatan lebih kecil yang dikenal dengan daerah henti (stopway =SW), untuk
bagian jarak percepatan berhenti diluar pacuan landas pacu (take off run).
Panjang Lapangan (Field Length = FL) terdiri dari 3 bagian yang meliputi:
1. Perkerasan dengan kekuatan penuh (field lenght = FS)
2. Perkerasan dengan kekuatan parsial (daerah henti = SW)
3. Daerah bebas (Clearway = CW)
GERAK PESAWAT DALAM TRANSPORTASI UDARA :
Gerakan pesawat adalah maju, vertikal dan lateral sesuai dengan
koordinat sehingga gerakan dapat dinyatakan dalam 3 sumbu yaitu :
1. Gerak maju searah dengan sumbu landasan
2. Gerak vertikal searah dengan sumbu vertikal
3. Gerak lateral searah dengan dengan sumbu horisontal
buritan
Maka:
1. Hitunglah panjang landasan ketika kondisi Take Off
2. Hitunglah Panjang landasan ketika kondisi Landing
TENTUKAN PANJANG LANDAS PACU (RUNWAY) YANG DIGUNAKAN DALAM
PERENCANAAN....!!!!
Kondisi Landing :
ARFL = (3060 x 1,171) + (3060 x (-0,1))
= 3.583 – 306
= 3.277 Meter
Hitunglah :
1. Koreksi Panjang Landas Pacu terhadap kondisi lingkungan
bandar udara setempat?
2. Hitunglah Aerodrome Reference Kode (ARC) Bandar
Udara tersebut?