Anda di halaman 1dari 19

Reguler

Ganjil 2019/2020

LAPORAN TUTORIAL

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

BIOMEKANIKA

Kelompok : A4 Tanggal Tutorial :  25 September 2019


Nama / NIM : M. Rafly Prianata Hari Tutorial :  Rabu
(18522212) Dikumpulkan : 1 Oktober 2019
Reza M. Prasetyo Tanggal
(18522342)
Safiella Citra Aishwvarya
(18522346)
Kelas :  A
Asisten : Sinta Nofita
Yogyakarta, Oktober 2019
(E-127)
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format Laporan :
Tujuan & Tugas :
Tutorial
Kajian Literatur :
Input :
Output :
Kesimpulan
TOTAL
LABORATORIUM DESAIN KERJA DAN ERGONOMI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019

BAB II

BIOMEKANIKA
Reguler
Ganjil 2019/2020

2.1 Tujuan
1. Mampu merancang metode kerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip kerja
biomekanika.
2. Mengetahui dan menentukan besar beban kerja yang diterima pada saat
melakukan kerja.
3. Dapat memahami keterbatasan manusia dari beban kerja yang dibebankan pada
anggota tubuh manusia.
4. Dapat menentukan dan memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan hasil
analisis dengan prinsip biomekanika.
2.2 Tugas Tutorial
Pada pratikum biomekanika kali ini, kami melakukan pratikum dengan cara
mengangkat beban. Saat pratikum berlangsung kami berbagi tugas. Rafly Prianata
sebagai subjek yang akan diamati dan Reza sebagai pengamat dan mencatat data
yang didapat. Subjek akan mengangkat beban seberat 7 kg sebanyak 2 kali dengan 2
keadaan yang berbeda. Keadaan pertama beban akan diletakkan di lantai yang
berjarak sejauh 40 cm dari subjek dan keadaan kedua beban akan diletakkan di atas
kursi yang tingginya 43 cm dari lantai. Saat mengangkat beban, pengamat akan
merekam subjek yang sedang mengangkat beban dalam bentuk video untuk
perhitungan dan analisis force compression (Fc) yang akan dilakukan nantinya. Lalu
setelah pratikum ini, kami diharapkan dapat memahami metode kerja yang
didasarkan pada prinsip-prinsip biomekanika, keterbatasan manusia dari beban kerja
yang dibebankan pada anggota tubuh manusia, dan dapat memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan.

2.3 Kajian Literatur


Tabel 1. Review Jurnal Internasional

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


Reguler
Ganjil 2019/2020

.
1. The AMED, Menjelaskan Risiko LBP
Relationship CINAHL, suatu dinamika disarankan berada
between Compendex interaksi antara pada level tertinggi
Carrying dan database risiko LBP dan saat
Activity and online intensitas intensitas aktivitas
Low Back MEDLINE. aktivitas. Risiko paling rendah (yaitu
Pain: A LBP tersebut total
Critical Riview disarankan tidak aktif) dan
of berada pada level maksimum (yaitu
Biomechanics tertinggi saat aktivitas paling
Studies intensitas berat). Untuk BMI,
(HANIF aktivitas paling Bukti meta-analitik
FARHAN, M. rendah (yaitu mengindikasikan
R., WHITE, P. total bahwa kelebihan
J., WARNER, tidak aktif) dan berat badan dan
M. & ADAM, maksimum (yaitu obesitas dapat
J. E. Malaysia, aktivitas paling meningkatkan
2015) berat). Untuk risiko LBP.
BMI,
Bukti meta-
analitik
mengindikasikan
bahwa kelebihan
berat badan dan
obesitas dapat
meningkatkan
risiko LBP.
Penyempitan
tulang belakang
ditemukan
Reguler
Ganjil 2019/2020

memiliki korelasi
positif
dengan massa
tubuh. Ini
mungkin karena
dampaknya
dari beban
kumulatif dari
massa tubuh ke
tulang belakang.
Namun,
keakuratan BMI
untuk
mengindikasikan
obesitas masih
kontroversial
karena fakta
bahwa BMI tidak
dapat
membedakan
antara massa
bebas lemak dan
lemak bebas.
2. CAD-CAM 1 mm pelat Tidak ada Pelat CAD-CAM
plates versus mini, 2 mm perbedaan menunjukan
conventional pelat pengunci signifikan sampai kekuatan kelelahan
fixation plates konvensional beban 300 N, lebih tinggi dari pelat
for primary dan 2 mm tetapi pada beban mini dan kekakuan
mandibular CAD-CAM yang lebih berat paling tinggi pada
reconstruction digunakan terjadi perpindahan CAD-CAM. Semua
:A untuk vertikal yang metode teruji cukup
Reguler
Ganjil 2019/2020

biomechanical merekonstruksi berbeda, dan yang stabil untuk


invitro poliuretan terburuk dimiliki rekonstruksi
analysis. mandibular oleh pelat mini. mandibular.
(Rendenbach, model dengan Pelepasan pelat
2017) tulang kortikal terjadi pada pelat
dan tulang mini dan pelat
cancellous. pengunci
Mastikasi konvensional.
disimulasikan Screw breakage
melalui adalah satu-
pengujian satunya kegagalan
dinamis siklis pada CAD-CAM.
dengan Kekakuan paling
menggunakan tinggi juga dimiliki
mesin uji oleh CAD-CAM.
universal
sampai terjadi
kegagalan pada
tingkat 1 Hz.
3. Multi-scale Memodelkan Interaksi Telah ditunjukkan
computational sel turunan otot mekanobiologis bahwa model
modelling for (MDC) yang stabil dan multiskala
predicting dihuni dalam berhasil memprediksi
mechano- hidrogel dimodelkan di interaksi
biological kolagen, yang atas mechanobiologica
behaviour of telah dipelajari seluruh periode l
3D skeletal secara ekstensif komputasi. yang diamati
muscle secara in vitro. Deformasi secara in vitro.
collagen konstruksi dari Oleh karena itu
constructs waktu ke waktu mungkin untuk
(Ryo Torii, setuju dengan membuat prediksi
Reguler
Ganjil 2019/2020

2018) pengamatan in silico,


vitro. Hasil ABM konstruksi
menggambarkan kontraktil yang
pelurusan seluler memiliki potensi
ke tegangan besar sebagai alat
untuk untuk
mereproduksi mengoptimalkan
gaya kontraktil secara efisien
preferensial kondisi
dalam eksperimental
arah longitudinal, untuk otot skeletal
yang merupakan direkayasa oleh
faktor utama di jaringan.
balik deformasi
konstruksi. Itu
daerah tekanan
utama lokal
rendah dekat
ujung tetap (hari
ke-4) juga
diamati secara
eksperimental,
yang diketahui
menyebabkan
distribusi sel
suboptimal .

Pada jurnal pertama berisi tentang penjelasan sebuah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui dinamika interaksi antara risiko LPB dan intensitas aktivitas yang
dilakukan. Penyempitan tulang belakang ditemukan memiliki korelasi positif dengan
massa tubuh, yang mungkin berdampak dari massa tubuh hingga ke tulang belakang.
Reguler
Ganjil 2019/2020

Pada jurnal kedua, dijelaskan tentang penelitian yang dilakukan menggunakan


pengangkatan beban, yang mana pada kasus beban lebih berat terjadi perpindahan
vertikal yang berbeda dan yang terburuk dimiliki oleh pelat mini. Terakhir, yaitu pada
jurnal ketiga berisi tentang interaksi mekanobiologis stabil dan berhasil dimodelkan di
atas seluruh periode komputasi.
Pada jurnal yang telah didapat untuk dijadikan kajian literatur pada materi
biomekanika ini adalah hubungannya tentang keilmuan yang mempelajari sistem gerak
tubuh manusia dan perhitungan kemampuan tubuh menerima beban kerja. Seperti yang
telah ada pada jurnal, yang mana berisi segala percobaan dan eksperimen yang
berkaitan dengan ilmu biomekanika. Tentunya diperlukan pemahaman khusus dan
lebih akurat untuk melakukan percobaan maupun penelitian tentang biomekanika.
Maka dari itu pembelajaran dari awal dan sederhana dapat membantu mempermudah
pembelajaran.
2.4 Input
2.4.1 Deskripsi Subjek
Pada penelitian perhitungan biomekanika kali ini, peneliti melakukan
penelitian pada subjek yang memiliki biodata sebagai berikut.
Nama : M. Rafly Prianata
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 18 tahun
Berat Badan : 45 kg
Jenis Aktifitas : Mengangkat kardus seberat 7 kg
2.4.2 Deskripsi Objek
Objek pada pratikum kali ini adalah sebuah kardus yang memiliki kriteria
sebagai berikut.
Berat beban : 7 kg
Jarak horizontal : 40 cm
Jarak vertikal : 43 cm
2.4.3 Data Observasi
Reguler
Ganjil 2019/2020

Gambar 1. Pengangkatan beban dari lantai


Gambar 1 merupakan gambar saat subjek mengangkat beban seberat 7 kg
yang memiliki jarak horizontal 40 cm dan jarak vertikal 43 cm.

Ga
mbar 2. Pengangkatan beban dari kursi
Gambar 2 merupakan gambar saat subjek mengangkat beban seberat 7 kg
yang memiliki jarak horizontal 40 cm.
Setelah melakukan pratikum didapatkan data yang ditulis pada tabel data
hasil pengamatan sebagai berikut:
Tabel 2. Data hasil pengamatan
Reguler
Ganjil 2019/2020

Sudut yang Terbentuk


No Segmen Tubuh Panjang (m)
Pengangkatan 1 Pengangkatan 2
1. Telapak Tangan SL1 = 0,1 θ1= 52,08o θ1 = 40,6o
2. Lengan Bawah SL2 = 0,24 θ2= 51,91o θ2 = 32,9o
3. Lengan Atas SL3 = 0,28 θ3 = 142,38o θ3 = 68,7o
4. Punggung SL4 = 0,41 θ 4 = 3,63 o
θ 4 = 12,1o
5. Inklinasi Perut - θ H = 88,77o θ H = 80,2o
6. Inklinasi Paha - θT = 7,56o θT = 11,5o
2.5 Output
2.5.1 Perhitungan Force Compression (FC)
Diketahui subjek mengangkat kardus seberat 7 kg dimana berat badan subjek
tersebut adalah 45 kg. Ketetapan yang diketahui adalah sebagai berikut.
2 = 0,430 m
3 = 0,436 m
4 = 0,670 m
E = 0,05 m
(15−7)× θ4
D1 = 7+
90°
( 15−7 ) x 3 .63 °
= 7+
90 °
= 7,322 cm
= 0,0732 m
(15−7)× θ4
D2 = 7+
90°
(15−7)× 12.1
= 7+
90 °
= 8,07 cm
= 0,0807 m
AA = 465 cm2
Wo = m × g = 7 × 9,8 = 68,6 N
Wbadan = m × g = 45 × 9,8 = 441 N
WH = 0,6% × Wbadan = 2,65 N
WLA = 1,7% × Wbadan = 7,50 N
WUA = 2,8% × Wbadan = 12,35 N
Reguler
Ganjil 2019/2020

WT = 50% × Wbadan = 220,50 N


Wtot = WO + 2WH + 2 WLA + 2WUA + WT
= 68,60 + 5,30 + 15 + 24,70 + 220,50
= 334,1 N
 Pengangkatan Pertama
a. Telapak tangan
Fyw= Wo/2 + WH
= 68,6/2 + 2,65
= 36,95 N
Mw = (Wo/2 + WH) × SL1 × Cosθ1
= 36,95 × 0,1 × Cos 52,08o
= 2,27 Nm
b. Segmen lengan bawah
Fye = Fyw + WLA
= 36,95 + 7,50 N
= 44,45 N
Me = Mw + (WLA × λ 2 × SL2 × Cos θ2) + (Fyw × SL4 × .
Cos θ2 ¿
= 2,27 + (7,50 N×0,43 ×0,4 × Cos 51,91o) + (7,50 N
× 0,41 × Cos 51,91o)
= 4,64 Nm
c. Segmen lengan atas
Fys = Fye + WUA
= 44,45 + 12,35
= 56,8 N
Ms = Me + (WUA × λ 3 × SL3 × Cos θ3) + (Fye × SL3 × .
Cos θ3 ¿
= 4,64 + (12,35 × 0,436 × 0,28 × Cos 142,38o) +
(44,45 × 0,28 × Cos 142,38o )
= -6,41 Nm
Reguler
Ganjil 2019/2020

d. Segmen punggung
Fyt = 2Fys + WT
= 113,6 + 220,50
= 334,1 N
Mt = 2Ms + (WT × λ 4 × SL4 × Cos θ 4) + (2Fys × SL4 × .
Cos θ 4)
= .-12,82 + (220,50 × 0,670 × 0,41 × Cos 3,63o ) +
(113,6 × 0,41 × Cos 3,63o)
= 94,11 Nm
e. Tekanan perut
10−4 [43−0,360 ( θ H +θT ) ] L5 1,8
PA = [M ]
75 S1
10−4 [43−0,360 ( 88,77+ 7,56 ) ]
= [94,111,8]
75
= 0,039 N/cm
Gaya perut
FA = PA × AA
= 0,039 × 465
= 18,135 N
f. Gaya otot pada spinal erektor
L5
M −FA × D
FM = S1
E
94,11−18,135× 0,0 732
=
0,05
= 1855,65 N
g. Gaya tekan/kompres pad L5/S1
Fc = Wtot × Cos θ 4 + FA + FM
= 334,1 × Cos 3,63o + 18,135 + 1855,65
= 2207,21 N
 Pengangkatan Kedua
Reguler
Ganjil 2019/2020

a. Telapak tangan
Fyw= Wo/2 + WH
= 68,6/2 + 2,65
= 36,95 N
Mw = (Wo/2 + WH) × SL1 × Cosθ1
= 36,95 × 0,1 × Cos 40,60o
= 2,80 Nm
b. Segmen lengan bawah
Fye = Fyw + WLA
= 36,95 + 7,50 N
= 44,45 N
Me = Mw + (WLA × λ2 × SL2 × Cos θ2) + (Fyw × SL4 × .
Cos θ2 ¿
= 2,80 + (7,50 N ×0,43 ×0,24 × Cos 32,9o) + (7,50 N
× 0,41 × Cos 32,9o)
= 6,03 Nm
c. Segmen lengan atas
Fys = Fye + WUA
= 44,45 + 12,35
= 56,8 N
Ms = Me + (WUA × λ 3 × SL3 × Cos θ3) + (Fye × SL3 × .
Cos θ3 ¿
= 6,03 + (12,35 × 0,436 × 0,28 × Cos 68,70o) +
(44,45 × 0,28 × Cos 68,70o )
= 11,10 Nm
d. Segmen punggung
Fyt = 2Fys + WT
= 113,6 + 220,50
= 334,1 N
Reguler
Ganjil 2019/2020

Mt = 2Ms + (WT × λ4 × SL4 × Cos θ 4) + (2Fys × SL4 × .


Cos θ 4)
= .22,20 + (220,50 × 0,670 × 0,41 × Cos 12,10o ) +
(113,6 × 0,41 × Cos 12,10o)
= 126,97 Nm
e. Tekanan perut
10−4 [43−0,360 ( θ H +θT ) ] L5 1,8
PA = [M ]
75 S1
10−4 [43−0,360 ( 80,20+11,5 ) ]
= [126,971,8]
75
= 0,081 N/cm
Gaya perut
FA = PA × AA
= 0,081 × 465
= 37,665 N
f. Gaya otot pada spinal erektor
L5
M −FA × D
FM = S1
E
126,97−37,665 ×0,0807
=
0,05
= 2478,61 N
g. Gaya tekan / kompres pada L5/S1
Fc = Wtot × Cos θ 4 + FA + FM
= 334,1 × Cos 12,1o + 37,66 + 2478,61
= 2841,30 N
2.5.2 Analisis Hasil Force Compression (FC)
AL (Action Limit) merupakan batasan gaya angkat normal yang
direkomendasikan oleh NIOSH. MPL (Maximum Permissible Limit)
merupakan batas besarnya gaya tekan pada segmen L5/S1 dari kegiatan
pengangkatan dalam satuan Newton yang distandarkan oleh NIOSH
Reguler
Ganjil 2019/2020

(National Instiute of Occupational Safety and Health) tahun 1981. Batasan


gaya angkat normal (AL) yang termasuk kategori aman pada L5/S1 adalah
sebesar 3400. Sedangkan besar gaya tekan maksimum adalah 6400 N.
Aman Hati-hati Berbahaya

AL (3430N) MPL (6370N)


Gambar 3. Force Compression (NIOSH)
Berdasarkan perhitungan force compression (Fc) pada saat beban kardus
seberat 7 kg yang diletakkan di lantai dan berjarak vertikal 43 cm dan
horizontal 40 cm diangkat, didapatkan hasil sebagai berikut.
Pengangkatan Pertama:
 Gaya perut dan tekanan perut (FA dan PA) = 18,135 N dan 0,039
N/cm
 Gaya otot pada spinal erektor (FM) = 1855,65 N
 Force compression (Fc) = 2207,21 N
Jika mengacu pada standar yang ditetapkan oleh NIOSH dengan nilai Fc
yang didapat sebesar 2207,21 pada pengangkatan pertama, maka beban yang
diangkat oleh operator masuk ke dalam kategori aman karena besarnya nilai
yang dihasilkan oleh gaya tekan pada segmen L5/S1 operator berada di bawah
batas gaya angkat normal yang sebesar 3430 N.
Pengangkatan Kedua:
 Gaya perut dan tekanan perut (FA dan PA) = 37,665 N dan 0,081
N/cm
 Gaya otot pada spinal erektor (FM) = 2478,61 N
 Force compression (Fc) = 2841,30 N
Jika mengacu pada standar yang ditetapkan oleh NIOSH dengan nilai Fc
yang didapat sebesar 2841,30 N pada pengangkatan kedua, maka beban yang
diangkat oleh operator masuk ke dalam kategori aman karena besarnya nilai
yang dihasilkan oleh gaya tekan pada segmen L5/S1 operator berada di bawah
Reguler
Ganjil 2019/2020

batas gaya angkat normal yang sebesar 3430 N.


2.5.3 Analisis Keseluruhan
Gaya tekan pada segmen L5/S1 yang dihasilkan operator dari dua kali
pengangkatan memiliki kategori Fc < AL, dibaca sebagai gaya tekan (force
compression) berada di bawah nilai batas gaya angkat normal. Artinya,
kategori ini termasuk aman bagi operator. Operator tidak perlu mengadakan
perbaikan kerja baik dari segi administrasi maupun segi teknis. Dalam kasus
ini, adanya kemungkinan untuk mengalami cedera otot terbilang kecil.
2.5.4 Rekomendasi
Tidak ada rekomendasi khusus yang ditujukan untuk operator. Operator dapat
terus melakukan aktivitas yang sama secara berulang. Namun, ketika kegiatan
pengangkatan ini mengalami kenaikan gaya hingga batas AL, ada
kemungkinan untuk mengalami cedera otot yang meningkat secara normal
dan masih dapat ditoleransi selama operator berusia muda dan dalam keadaan
sehat. Beban pengangkatan hingga AL dapat diterima untuk 99% laki-laki dan
75% perempuan dengan risiko dapat kembali mengalami cedera. Jika
melewati batas AL, operator perlu berhati-hati dan jika perlu dilakukan
perbaikan rancangan kerja dari segi administrasi terlebih dahulu. Waktu
istirahat yang diperlukan pun akan melebihi waktu biasanya.
2.6 Kesimpulan
1. Jenis pekerjaan yang dilakukan pada praktikum ini adalah pengangkatan beban
sebesar 7 kg. Tidak ada metode khusus dalam melakukan pekerjaan ini karena
pengangkatan dilakukan secara natural atau biasa yang dilakukan sehari-hari.
Prinsip biomekanika di sini digunakan untuk menganalisis momen dan gaya pada
segmen tubuh, membandingkan keterbatasan kekuatan otot, serta memprediksi
kondisi dan postur kerja manusia.
2. Berdasarkan perhitungan rumus yang telah dilakukan, besar gaya tekan pada
segmen L5/S1 operator sebesar 2207,21 N dan 2841,30 N. Nilai ini masuk pada
kategori aman.
Reguler
Ganjil 2019/2020

3. Jika kegiatan pengangkatan dilakukan berulang-ulang dan mengalami


peningkatan menuju AL, ada kemungkinan operator akan mengalami cedera otot
yang masih dapat ditoleransi.
4. Tidak ada rekomendasi khusus untuk operator baik dari segi administrasi maupun
teknis. Namun, jika pengangkatan dilakukan berulang dan meningkat menuju AL
atau melewati batas AL, akan ada dampak cedera otot dan memerlukan waktu
istirahat yang melebihi waktu biasanya.
Reguler
Ganjil 2019/2020

DAFTAR PUSTAKA
Hanif Farhan, M. R., White, P. J., Warner, M. & Adam, J. E. 2015. The
Relationship between Carrying Activity and Low Back Pain : A Critical Riview of
Biomechanics Studies. Malaysia.
Rendenbach. (2017). CAD-CAM Plates Versus Conventional Fixation Plates For
Primary Mandibular Reconstruction : A Biomechanical Invitro Analysis. Berlin.
Torri, Roy. 2018. Multi-scale computational modelling for predicting mechano-
biological behaviour of 3D skeletal muscle collagen constructs.
Reguler
Ganjil 2019/2020

LAMPIRAN

Gambar 4. Lembar Pengamatan Biomekanika


Reguler
Ganjil 2019/2020

Gambar 5. Pengangkatan Pertama

Gambar 6. Pengangkatan Kedua

Anda mungkin juga menyukai