Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode dengan meneliti

suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal dengan pokok

pertanyaan yang berkenaan dengan “how” atau “why”. Unit tunggal dapat berarti satu

orang atau sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah (Notoatmodjo, 2012).

Studi kasus ini adalah penerapan terapi relaksasi otot progresif untuk mengurangi

nyeri pada gastritis di puskesmas simpang periuk tahun 2021

3.2 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah 2 orang pasien dengan diagnosa medis gastritis

dengan intervensi penerapan terapi relaksasi otot progresif untuk mengurangi nyeri pada

gastritis di simpang periuk tahun 2021.

Kriteria inklusi :

1) Pasien yang bersedia menjadi responden

2) pasien yang di diagnosa medis gastritis

3) pasien yang mengalami nyeri dengan skala sedang

4) pasien gastritis tanpa memiliki komplikasi lain

Kriteria Eksklusi :

1) Klien yang tidak bersedia menjadi responden

2) Klien yang bukan penyakit gastritis


3.3 Fokus Studi

Fokus studi dalam penelitian ini adalah penerapan terapi relaksasi otot progresif

untuk mengurangi nyeri pada gastritis di Puskesmas Simpang Periuk tahiun 2021.

3.4 Definisi Operasional

a.. Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik

difus atau lokal. Karakteristik dari peradangan ini antara lain anoreksia, rasa penuh atau

tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah. Peradangan lokal pada mukosa

lambung ini akan berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan

bakteri atau bahan iritan lain.

b. Relaksasi otot progresif adalah teknik yang dapat meningkatkan relaksasi dengan

menurunkan aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis

sehinggaterjadi vasodilatasi diameter arteriol Tekhnik relaksasi otot progresif adalah

tekhnikyang menggunakan tekhnik penegangan dan peregangan otot untuk meredakan ,

ketegangan otot ,ansietas nyeri serta meningkatkan kenyamanan,konsentrasi dan

kebugaran.

c. nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak enyenangkan yang

berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan baik secara aktual maupun potensial.

(Tamsuri, 2012) .Nyeri merupakan kondisi berupa persaan tidak menyenangkan bersifat

sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam haskala atau

tingkatanya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

rasa nyeri yang dialaminya (hidayat dan uliysh 2014).


3. 5 Lokasi dan Waktu

Pada studi Kasus ini penulis melakukan penelitian di puskesmas simpang periuk

tahun 2021.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian diawali dengan penyusunan usulan penelitian dengan menggunakan

metode studi kasus. Setelah disetujui oleh penguji proposal maka penelitian dilanjutkan

dengan kegiatan pengumpulan data. Data penelitian berupa hasil pengukuran, observasi,

wawancara terhadap kasus yang dijadikan subyek penelitian.

3.7 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

3.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini yang digunakan adalah dengan

observasi langsung terhadap pasien yang memiliki nyeri pada gastritis , sebelum dan

sesudah pemberian terapi relaksasi otot progresif

3.7.2 Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis pada studi kasus ini adalah

berup lembar ceklist yang terdiri dari SOP pemberian terapi relaksasi otot progresif

dan lembar ceklist tentang nyeri dengan menggunakan alat ukur skala nyeri numeric

yang telah dirancang sebelumnya dengan mempertimbangkan aspek aspek yang

terkait.

3.8 Analisis Data dan penyajian

1.. analisa data


Pengolahan data menggunakan analisi deskriptif. Analisis deskritif adalah

digunakan untuk menganalisi data dengan cara mendeskrisipkan data yang terkumpul

untuk membuat suatu kesimpulan (Notoatmodjo, 2012).

2.Penyajian Data

Setelah data dianalisis dan didapatkan hasil penelitian, maka data atau hasil

penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi atau teks (tekstular) dan tabel.

3.10 Etika Penelitian

Sebelum melakukan studi kasus, setiap pasien akan diberi hak penuh untuk

menyetujui atau menolak menjadi responden dengan cara menandatangani surat

pernyataan kesediaan menjadi responden yang telah disiapkan penulis. Apabila responden

menolak atau tidak bersedia ikut serta dalam studi kasus ini maka penulis menghormati

keputusan tersebut. Etika studi kasus ini terhadap responden meliputi hak pasien

dihormati jika timbul respon negatif, privasi dihormati, anominitas dipertahankan dan

terhadap datanya dijaga kerahasiaannya, akses hanya pada penulis dan jika data tersebut

sudah selesai digunakan maka data dimusnakan.

Menurut Nursalam, (2008) prinsip etika tudi kasus ini juga meliputi beberapa

prinsip etik, yaitu :

a. Autonomy (Kebebasan)

Responden studi kasus ini diberi kebebasan untuk menentukan apakah

bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan studi kasus secara sukarela dengan

memberikan tanda tangan pada lembar surat pernyataan kesediaan menjadi

responden.
b. Confidentially (Kerahasiaan)

Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden informasi yang diberikan.

Semua catatan dan data responden disimpan serta didokumentasikan peneliti

sebagaimana mestinya.

c. Justice (Keadilan)

Peneliti pada studi kasus ini tidak melakukan diskriminasi pada kriteria yang

tidak relevan saat memilih subyek studi kasus, namun berdasarkan alasan yang

berhubungan langsung dengan masalah studi kasus. Setiap subyek studi kasus

mendapat perlakuan yang sama dalam pelaksanaan intervensi.

d. Nonmaleficience (Tidak merugikan)

Responden studi kasus diusahakan bebas dari rasa tidak nyaman, baik

ketidaknyamanan fisik (nyeri, panas, dingin) ataupun ketidaknyamanan psikologi.

Anda mungkin juga menyukai