Anda di halaman 1dari 6

Syafii Efendi - Pengusaha Sukses Indonesia

Syafii Efendi adalah salah satu Motivator termuda di Indonesia beliau juga Coach,
Trainer dan Entrepruner dengan berbagai sertifikasi dan penghargaan nasional maupun
internasional, Namun beliau lebih senang disebut dengan Pengusaha Sukses Muda.
Sebelum Syafii Efendi membuka PT SUKSES MUDA INDONESIA, banyak masalalu beliau
untuk menjadi motivasi kita, dulunya beliau pernah Dropout disalah satu kampus di Medan,
Dropout karena ekonomi keluarga yang Sang Ayah hanyalah Sopir dan Sang Ibu Penjual Es.
Untuk membangkitkan tekad untuk menjadi orang sukses Syafii Efendi memulai dengan
berjualan Keripik Ubi milik Orang lain yang bisa kita sebut menjadi Reseller.
Setelah itu beliau bertekad untuk mengikuti acara-acara seminar di Kota Medan untuk
menambah wawasan dan ilmu tentang Kewirausahaan. Begitu banyak kisah-kisah beliau yang
harus kita jadikan motivasi.
Kisah Sukses Motivator Muda Indonesia Syafii Efendi

Sebagai pengusaha muda, upaya yang dilakukan Syafii Efendi patut diacungi jempol.
Pada usianya yang baru menginjak 24 tahun, ketua umum Indonesia Entrepreneur Club ini
mampu menjadi seorang motivator yang telah berkeliling Indonesia. Dia sukses menebar
semangat motivasi kepada para pemuda untuk menjadi pengusaha. Tidak hanya itu, dalam waktu
dekat, Syafii Efendi akan menjadi motivator di Kuala Lumpur dan Singapura. Kantongnya pun
terus menebal berkat hasil jerih payahnya menjadi seorang motivator. 
Maklum saja, Syafii Efendi bisa mendapatkan bayaran sekitar Rp15 juta-30 jutaan hanya
mengisi acara seminar motivasi dengan durasi tiga jam. Namun, tidak mudah bagi Syafii Efendi
merintis upaya tersebut.
Sejak berusia 14 tahun, Syafii Efendi mulai merintis usahanya dengan berdagang es.
Maklum saja, kedua orang tuanya benar benar mendidiknya sejak kecil untuk bisa mandiri. 
“Bapak saya hanyalah seorang sopir dan ibu saya jualan es. Kalau saya tidak berjualan es, saya
tidak bisa membayar biaya sekolah. Makanya, sejak kecil saya bersama kedua kakak saya
memang di didik untuk mandiri. Saya sendiri pernah berjualan es di Pantai Cermin dan bahkan
untuk membiayai kuliah saya di Politeknik Medan USU, saya pernah berdagang keripik di
kampus”.
Pengalaman kecil yang sangat keras itulah yang memaksa saya bangkit dan hasilnya
sangat indah hari ini,”ungkap warga Taman Anggrek, Setia Budi Medan itu di Hotel Garuda
Plaza Medan. Tanpa harus mengeluarkan modal, Syafii Efendi memasarkan keripik milik orang
lain. Namun skill marketing-nya yang hebat membuatnya sukses di usaha tersebut”.
“Kebetulan saya pasang kaki banyak sekali di sejumlah kampus di Medan. Hasilnya
waktu itu Rp200.000 sampai Rp500.000 per hari. Padahal itu sama sekali tidak ada modal, saya
cuma ambil margin untung tipis dari keripiknya, dan tim saya mendistribusikannya ke kampus-
kampus,” ujarnya. Dari pengalamannya itu, Syafii Efendi menyimpulkan, untuk memulai bisnis
tidak perlu pintar membuat produk dan tidak perlu modal, cukup mengetahui teknik menjualnya
saja. Dari sanalah modal saya untuk bisa belajar tentang marketing, baik di dalam maupun ke
luar negeri . Pengalamannya berbisnis kecil-kecilan itu mengantarkannya memulai bisnis yang
lebih besar lagi. Hasil menjual keripik itu ditabung dan dia pun menambah modal tambahan dari
kerja sampingannya menjaga warnet.
Selain itu, pernah memenangkan ajang wirausaha muda dari kampus dan mendapatkan
hadiah sebesar Rp35 juta. “Dari hasil itu, warnet tempat saya bekerja dulu malah bisa saya beli.
Bahkan, saya juga pernah bermain bisnis investasi sampai ratusan juta rupiah dan bermain forex
serta bisnis lainnya. Namun, tidak sedikit juga yang gagal,” ujarnya. 
Berbagai pengalaman bisnisnya yang menarik itulah memicunya membagi pengalaman dengan
orang lain. Syafii Effendi pun meniti karier untuk menjadi seorang trainer dengan berguru
kepada Mario Teguh, Tung Desem Waringin, dan lainnya. “Untuk menjadi trainer, saya belajar
ke Bali, dan saya pun telah mendapatkan International Certified Tren For Trainer di Bali. Sejak
saat itulah, saya resmi menjadi trainer dan bisa mengembangkan public speaking saya,” ungkap
anak bungsu dari tiga bersaudara itu. 
Sukses menjadi motivator, Syafii Efendi membuat buku. Buku pertama yang baru
dicetaknya berjudul “10 Better Life with Action, 10 Langkah Sukses Muda”. Buku seharga
Rp50.000 berisi 194 halaman ini sudah terjual 8.000 eksemplar. “Setiap kali saya mengisi
seminar, saya pasti menjual buku ini. Setiap pekan, buku ini bisa laku 2.000 eksemplar, karena
memang hampir setiap pekan saya memiliki jadwal mengisi seminar yang diikuti ribuan peserta
di berbagai kota di Indonesia. 
Selain itu, saya juga memiliki tim satu juta motivator Indonesia yang tersebar di berbagai
kota di Indonesia, dan itu semua berasal dari murid-murid saya. Jumlahnya ada 500 orang, dan
mereka saya suruh menjual buku ini,” paparnya. Syafii Efendi bersama motivator sukses wanita
Indonesia, Merry Riana, pun akan mengisi seminar motivasi nasional bertajuk “Mimpi Sejuta
Dolar Sukses di Usia Muda” yang akan digelar di Auditorium Unimed, Medan. 
“Harga tiketnya Rp100.000, dan sampai saat ini sudah 1.800 tiket yang dipesan. Mudah-
mudahan akan ada lebih banyak lagi pemuda yang termotivasi untuk sukses. Sebab, inti sukses
itu sendiri seperti mata uang yang dianggap sebagai alat tukar nilai tambah. Jika ingin uangmu
bertambah, tingkatkanlah nilai tambahmu,” tandas pria yang pernah dinobatkan sebagai ketua
Jambore Entrepreneur se-Asean di Kota Medan pada 2012 lalu. 
Untuk menjadi sukses dan memiliki banyak harta di usia muda bukanlah hal yang
mustahil. Jika ada niat untuk mencapai keinginan itu, langsung saja bertindak tanpa harus
memikirkan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Setidaknya hal itulah yang disampaikan motivator termuda di Indonesia, Syafii Efendi kepada
ratusan peserta, saat menggelar acara seminar Better Life With Action di Hotel Grand Antares
Jalan Sisingamangaraja, Medan. Menurutnya, anak muda sekarang ini sudah banyak
terkontaminasi oleh hal-hal negatif yang membuat dirinya tidak bisa produktif. Sehingga ketika
mereka menyadari bahwa perekonomian pribadinya merosot, barulah kesadaran untuk merubah
nasib menjadi lebih baik lagi muncul di kemudian hari.
Memang, tidak ada kata terlambat bagi seseorang untuk merubah nasib mereka. Akan
tetapi jika perubahan taraf ekonomi anak muda tersebut dimulai sejak dini, maka di hari tua
tinggal menikmati hasilnya.
“Saran saya jika ingin merubah nasib menjadi lebih baik, rubah kebiasaan buruk dan
menggantinya dengan kegiatan positif. Selanjutnya perbanyak menerima informasi positif seperti
membaca buku-buku motivasi dan yang terakhir buat pemerintah, dukunglah generasi muda
untuk memperbaiki mental mereka dengan cara ciptakan peluang-peluang usaha bagi anak muda
dan dukung dari sisi permodalan. Kalau anak muda sudah mandiri kita tidak akan bisa diatur
oleh bangsa lain,” ungkapnya.
Dikatakan, jika anak muda di Indonesia khususnya Kota Medan serius mempraktekkan
terus keinginan mereka untuk mandiri secara finansial, di tahun 2040, akan muncul satu juta
pengusaha baru di Indonesia. Jika sudah begitu, angka kemiskinan di negara kita akan semakin
kecil. “Setiap seminar, saya selalu katakan pada peserta untuk action segera. Jangan banyak
berpikir. Sebab jika terlalu banyak berpikir, maka ketakutanlah yang akan muncul. Buang
pikiran negatif, langsung bertindak. Gagal itu biasa, tapi jangan menyerah untuk mencoba lagi”,
sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Syafii juga membocorkan 10 langkah sukses di usia muda. Yang
pertama berani bermimpi, kedua pahami diri dan tentukan tujuan sukses, ketiga kalahkan nafsu
dan kemalasan, keempat solusi masalah dan Agent of Change, kelima aplikasikan hukum Law of
Attraction, keenam pahami hukum perbandingan, ketujuh latihan jurus otot adaptasi, kedelapan
jurus komitmen dan persisten, kesembilan berbakti kepada orang tua dan terakhir beriman
kepada Tuhan.
“Jika kesepuluh langkah itu dijalankan, mudah-mudahan apa yang kita inginkan akan
tercapai,” pungkasnya.
Tugas Prakarya :

Syafii Efendi - Pengusaha Sukses Indonesia

Disusun :

Nur Ain Sudarsono


Kelas X Ipa-1

SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO


2019

Anda mungkin juga menyukai