Anda di halaman 1dari 4

Makalah

Candi Atau Artefak-Artefak Yang Ada Di Gorontalo

( Benteng Otanaha )

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Wawasan Budaya

Disusun oleh :

Kelas 3 B

1. Nurmila W. Gani ( 131418047)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
2019
Sejarah Benteng Otanaha

Benteng Otanaha didirikan sebagai benteng pertahanan, benteng ini dibangun oleh Raja
Ilato pada tahun 1522 Masehi. Dengan prakarsa pemimpin-pemimpin kapal Portugis yang
berhenti di pelabuhan Gorontalo. Benteng yang terbuat dari pasir, batu kapur dan telur Burung
Maleo ini sangat kuat meskipun semennya terbuat dari telur.

Portugis masuk ke dalam daftar dari Negara yang pernah menduduki Indonesia.
Bersama Belanda, Spanyol, Inggris, dan Jepang, negara yang beribukota Lisboa ini pernah
menjadi bagian sejarah dari Indonesia. Salah satu bukti dari kedatangan Portugis di Indonesia
dapat ditemukan di Gorontalo. Benteng Otanaha merupakan saksi sejarah dari perjuangan
masyarakat Gorontalo pada saat itu ketika berperang melawan Portugis.

Salah satu obyek wisata Kota Gorontalo ini terletak di Kelurahan Dembe I, Kecamatan
Kota Barat dan letaknya bersebelahan dengan Danau Limboto yang merupakan salah satunya
danau di Gorontalo. Benteng Otanaha mempunyai tiga bangunan yang masing-masing diberi
nama yaitu Otanaha sebagai benteng utama, Otahiya dan Ulupahu untuk benteng dua lainnya.
Otanaha sendiri berasal dari bahasa setempat dimana Ota yang mempunyai arti benteng dan
Naha yang merupakan nama anak dari Raja Ilato yang menemukan kembali benteng ini.
Benteng ini dahulu dibuat atas kesepakatan antara Raja Ilato dan Bangsa Portugis yang saat
itu tiba di Gorontalo. Benteng dibuat dengan tujuan sebagai benteng pertahanan dari serangan
musuh. Namun, Portugis pada akhirnya tidak menganggap kesepakatan tersebut dan berniat
mengambil alih kekuasaan di Gorontalo. Raja Ilato beserta masyarakat Gorontalo pun
berperang melawan Portugis untuk mempertahankan wilayah Gorontalo. Setelah Portugis
berhasil diusir dari Gorontalo, benteng ini digunakan sebagai benteng pertahanan oleh raja-
raja selanjutnya.

Untuk mencapai benteng Otanaha, pengunjung harus mendaki 351 anak tangga.
Namun tak perlu khawatir kelelahan, karena terdapat empat titik pesinggahan yang dapat
digunakan untuk beristirahat sejenak menghirup udara segar perbukitan dan Danau Limboto.
Jika malas menaiki anak tangga, pengunjung dapat menggunakan sepeda motor atau mobil
hingga area parkir yang terletak tepat di bawah benteng utama. Hal unik lainnya yang terdapat
di benteng ini adalah pada proses pembuatannya, batu-batu yang menjadi material utama
untuk membangun benteng ini direkatkan dengan putih telur burung Maleo yang merupakan
burung endemic Sulawesi.

Benteng Otanaha berjarak sekitar 8 km dari pusat Kota Gorontalo. Di tepi Danau
Limboto, terdapat Museum Pendaratan Pesawat Amfibi Soekarno yang dapat dikunjungi
setelah puas menikmati pemandangan sekitar Benteng Otanaha. Museum ini berjarak sekitar 2
km dari Benteng Otanaha. Selain sebagai obyek wisata sejarah, Benteng Otanaha juga
menawarkan spot-spot yang bagus untuk para pengunjung yang gemar berfoto dengan latar
Danau Limboto.

Terdapat cerita tentang Benteng Otanaha ini, dulu kala Raja Ilato mempunyai 3 orang
anak, 2 orang putri dan 1 orang putra yang bernama Ndoba, Naha dan Tiliaya. Pada saat usianya
menginjak remaja, Naha pergi ke negeri seberang untuk merantau, dan kedua saudara perempuan
yang lainnya tetap tinggal di Kerajaan Gorontalo. Pada tahun 1585, Naha berniat kembali ke
Gorontalo dan mempersunting Ohihiya. Singkat cerita, mereka dikaruniai 2 orang
anak, Paha dan Limonu. Suatu hari terjadilah perang dengan Hemuto, pemimpin transmigran.
Naha dan Paha pun akhirnya tewas dalam peperangan tersebut. Limonu yang tidak terima atas
kematian kakak dan ayahnya pun menuntut balas.

Untuk mengenang perjuangan mereka dalam perang melawan Hemuto, maka dari itu benteng
tersebut diberi nama benteng Ulupahu, benteng Otahiya dan benteng Otanaha. Di dalam
perkembangannya, benteng tersebut lebih populer dengan sebutan Benteng Otanaha.

Obyek Wisata
Benteng Otanaha dibangun di
sebuah bukit. Wisatawan yang berkunjung
ke benteng ini harus melewati beberapa
anak tangga dan 4 persinggahan. Anehnya,
anak tangga di setiap persinggahan tidak
sama jumlahnya. Dari perjalanan awal
sampai ke persinggahan pertama berjumlah 52 anak tangga, dari pesinggahan pertama ke
persinggahan kedua berjumlah 83 anak tangga, dari persinggahan kedua ke persinggahan ketiga
berjumlah 53 anak tangga, dari persinggahan ketiga ke persinggahan keempat berjumlah 89 anak
tangga. Dan untuk sampai ke benteng berjumlah 71 anak tangga.

Meskipun perjalanan untuk mencapai Benteng Otanaha sangat melelahkan, tetapi begitu
wisatawan sampai di benteng, kelelahan tersebut seakan sirna oleh panorama keindahan di
sekitar benteng. Dari tempat tersebut, wisatawan juga dapat melihat keindahan Danau
Limboto dari atas benteng.

Lokasi

Obyek wisata Benteng Otanaha berada di atas perbukitan Dembe I, Kota Barat, Propinsi
Gorontalo, Pulau Sulawesi.

Akses

Dari pusat Kota Gorontalo berjarak kurang lebih 8 km. Dari pusat Gorontalo, wisatawan dapat
menggunakan transportasi umum becak motor (bentor) dengan waktu kurang lebih sekitar 20
menit.

Anda mungkin juga menyukai