BAB II Kimia Organik
BAB II Kimia Organik
PEMBAHASAN
memiliki struktur molekul yang disebut cincin benzena. Yang paling sederhana
menjadi cincin benzena. Banyak hidrokarbon ini beracun, dan mereka sayangnya
di antara polutan organik yang paling tersebar luas (Wilbraham dan Matta, 1992).
4n+2 (n= 0, 1, 2, 3, …).Di samping benzena dan turunannya, ada beberapa jenis
hanya satu jenis atom dalam sistem cincinnya. Terdapat senyawa heterosiklik,
yaitu senyawa yang memiliki lebih dari satu jenis atom dalam sistem cincinnya,
yaitu cincin yang tersusun dari satu atau lebih atom yang bukan atom karbon
(Muhaida, 2006).
4
b. Semua senyawa aromatis berdasarkan benzen (C6H6).
c. Setiap sudut dari segienam memiliki atom karbon yang terkait dengan
hidrogen.
pelarut, hanya gunakan apabila tidak ada alternatif lain misalnya toluena).
jelaga.
a. Berupa cairan
c. Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang
e. Mudah terbakar
A. Benzena (C6H6)
5
Berdasarkan Lewis Poulin struktur benzena dituliskan sebagai
orbital P yang tegak lurus. Hal ini terjadi karena atom C dalam bentuk hibrida sp 2.
sejalan dengan konsep ikatan delokal maka benzena mempunyai orbital delokal
B. Naftalena (C10H8)
mempunyai orbital p yang tegak lurus pada bidang. Berdasar konsep ikatan
Banyaknya π elektron adalah 10. hal ini berarti bahwa sistem delokal
6
naftalena adalah sistem aromatik karena mengikuti rumus( 4n+2)
C. Piridin (C5H5N)
(Muhaidah 2006):
Pasangan elektron bebas berada pada orbital sp2 yang terletak pada
mempunyai orbitalp yang tegak lurus pada bidang. Berdasarkan konsep ikatan
elektron adalah 6. Hal ini berarti bahwa sistem delokal piridin adalah sistem
pemberian nama secara sistematik (IUPAC). Oleh karena itu, pemberian nama
umum tanpa aturan yang jelas banyak digunakan hingga sekarang. Beberapa
7
Jika diperhatikan tiga senyawa pertama yaitu benzena, toluena, dan stiren,
Dalam hal benzena tersubtitusi dua gugus, ada tiga kemungkinan isomer
yaitu orto (o), meta (m), dan para (p). Contohnya (Muhaidah,2006):
Pada beberapa contoh diatas, kedua substituen adalah sama. Awalan orto,
nomor pada atom karbon penyusun cincin. Metode penomoran ini sangat berguna
Contohnya (Muhaidah,2006):
1. Benzena Monosubstitusi
9
Benzena dengan satu substituen alkil diberi nama sebagai turunan
benzena, misalnya etilbenzena. Sistem IUPAC tetap memakai nama umum untuk
Dalam molekul yang lebih kompleks, cincin benzena sering diberi nama
sebagai substituen yang terikat pada rantai utama. Dalam hal ini gugus C 6H5 diberi
nama gugus fenil (bukan benzil). Nama benzil digunakan untuk gugus
C6H5CH2 (Wardiyah,2016).
Dalam molekul yang mengandung gugus fungsi lain, gugus fenil dan
10
2. Benzena Disubstitusi
memiliki tiga isomer struktur. Apabila kedua substituen diikat oleh atom-atom
karbon 1,2- disebut kedudukannya orto (o) satu sama lain, dan apabila diikat oleh
Jika salah satu di antara dua substituen yang terikat pada cincin brnzena
diberi nama sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Perlu diingat bahwa
nomor 1. Sistem IUPAC menggunakan nama umum xilena untuk ketiga isomer
dan namanya diurutkan berdasarkan urutan abjad, dan diakhiri dengan kata
benzena. Atom karbon yang mengikat substituen yang urutan abjadnya lebih
11
3. Benzena Polisubstitusi
Apabila terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena,
maka posisi masing-masing substituen ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu
substituen memberikan nama khusus, maka diberi nama sebagai turunan dari
nama khusus tersebut. Jika semua substituen tidak memberikan nama khusus,
posisisnya dinyatakan dengan nomor dan diurutkan sesuai urutan abjad, dan
Contoh:
dua atau lebih cincin aromatik. Setiap pasang cincin aromatik mengguanakan
12
2.5 Reaksi-reaksi Senyawa Aromatik
1. Reaksi halogenasi
FeX3 (misalnya FeCl3) adalah suatu asam Lewis yang berfungsi sebagai katalis.
Katalis asam Lewis lain yang dapat digunakan adalah AlCl3, AlBr 3
(Wahdiyah, 2016).
Contoh:
2. Reaksi nitrasi
13
Sebagai elektrofil adalah NO2+ (ion nitronium), dihasilkan dari reaksi antara
3. Reaksi sulfonasi
Benzena bereaksi lambat dengan H2SO4 pada suhu tinggi menghasilkan asam
karena atom S yang kekurangan elektron, atau +SO 3H yang dihasilkan dari reaksi
(Wahdiyah, 2016):
14
4. Reaksi Friedel-Crafts
Reaksi alkilasi:
karbonium (R+). Karena melibatkan ion karbonium, maka seringkali terjadi reaksi
Reaksi asilasi:
15
Pada reaksi asilasi Friedel-Crafts tidak terjadi reaksi penataan ulang.
Dalam reaksi alkilasi dan asilasi Friedel-Crafts juga digunakan katalis asam
2.6.1 Benzena
2.6.2 Toluena
(dinamit).
2.6.3 Stirena
membuat insilator listrik, boneka, sol sepatu serta piring dan cangkir, dan sikat
gigi.
2.6.4 Anilina
Anilina dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan
asam klorida.
16
2.6.5 Benzaldehida
2.6.6.Fenol
2.6.7 Aspirin
Aspirin biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan
kaleng.
Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
17
18