Anda di halaman 1dari 5

12/23/2017

• RS Lembaga yg kompleks high risk


• Pelayanan berkualitas dilakukan oleh para staf yang
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN profesional & dedikatif
PASIEN RUMAH SAKIT • Namun kesalahan tidak akan pernah nihil  Pasien
Checklist bagi Pimpinan RS ada yang cedera, justru saat diberikan upaya kuratif
(cedera yg seharusnya tidak terjadi/yg dapat dicegah/preventable AE)

ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN • KESELAMATAN PASIEN sudah merupakan ranah utama
pelayanan kesehatan
RUMAH SAKIT
• KKPRS (bersumber dari NPSA) menyusun “Tujuh Langkah
KESELAMATAN PASIEN Rumah Sakit” sebagai suatu
pedoman meningkatkan pelayanan yang aman
disamping berkualitas

Checklist bagi Pimpinan Rumah Sakit


1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan
kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP
1.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
& jelas tentang keselamatan pasien di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & Agar RS mampu belajar ttg KP  Pimpinan hrs menciptakan budaya :
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang staf berbagi informasi secara bebasKP meningkat.
potensial bermasalah
Caranya :
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah 1. Asesmen budaya RS, apakah sudah ada budaya keterbukaan & adil
dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada
KKPRS 2. Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana :
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara - staf dpt berbicara kepada rekan kerja serta para manajer ttg IKP
komunikasi yg terbuka dgn pasien dimana mereka terlibat didalamnya
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN, Dorong - penelaahan IKP (Insiden Keselamatan Pasien) fokus pada mengapa
staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & hal itu terjadi, bukan sekedar siapa yg terlibat
mengapa kejadian itu timbul
- staf diperlakukan secara adil & mendpt dukungan bila terjadi IKP
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN,
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan - alat analisis digunakan utk menentukan faktor yg berpengaruh
perubahan pada sistem pelayanan pada kegiatan seseorang

PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA


2.
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang
KP di RS Anda. B.Tambahan Peran & Tangung jawab yg jelas juga sangat
Budaya keselamatan butuh kepemimpinan yg kuat serta kemauan bermanfaat :
utk mendengarkan. 1.Tunjuklah penggerak KP utk setiap unit / bagian & pastikan bahwa
mereka mengambil bagian dlm agenda manajemen risiko serta
A. Tiga kegiatan memberikan dampak yg besar : clinical governance ;
1. Briefing tentang KP langsung oleh Pimpinan atau kunjungan para 2.Calonkan suatu badan eksekutif untuk mengawasi manajemen
eksekutif yang teratur di RS, pertemuan staf & pasien utk secara risiko dan KP
khusus mendiskusikan hal2 tentang keselamatan 3.Tunjuklah seseorang yg cukup senior, mempunya akses ke
2. Mekanisme yg mendorong staf utk memberikan gagasan2 Pimpinan, yg bertanggung jawab untuk manajemen risiko, &
peningkatan KP. Pimpinan hrs mendorong diskusi ttg IKP yg telah idealnya adalah bagian dari suatu tim sentral yg bisa melakukan
terjadi, telah dicegah atau hampir terjadi (KNC) pendekatan yg terintegrasi (Langkah 3).
3. Mengembangkan mekanisme komunikasi & umpan balik
merupakan hal yg vital, agar staf memahami kontribusi mereka
dlm KP & mereka terdorong untuk berpartisipasi

1
12/23/2017

3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN


RISIKO 4. Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd
lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial KKP-RS.
bermasalah.
Pelaporan IKP adalah dasar untuk membangun suatu sistem asuhan
KP bisa diperbaiki bila para pemimpin RS dpt menjawab secara positif pasien yg lebih aman.
pertanyaan tentang :
1.Apakah KP tercermin dlm strategi, struktur, fungsi & sistem di RS ? Tiga kegiatan yg penting adalah :
KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis, 1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnya
kesehatan & keselamatan, kontrol internal, keluhan & kelalaian klinis, kelompok2 yg tingkat pelaporannya rendah. Tingkatan pelaporan yg
2.Apakah objektif KP tergambar dlm strategi & rencana clinical tinggi biasanya ada pada suatu RS yg lebih aman!!
governance yg dibuat ? 2.Pelaporan agar juga disalurkan ke tingkat nasional yaitu KKPRS utk
3.Apakah semua penelitian risiko klinis utk setiap bidang spesialistis proses pembelajaran bersama
diproses ke ”risk register” RS? Apakah selalu up-to-date, 3.Upaya kurangi tingkat keparahan insiden : manajer risiko harus
melakukan penerapan rencana aksi, ditindak lanjuti dan dipantau? melihat semua laporan dari kematian pada KTD sebelum dikirim ke
4.Apakah agenda dewan direksi terstruktur utk memastikan bahwa KKPRS. Pimpinan RS hrs menerima laporan & rencana kegiatan
manajemen risiko & KP sejalan dan setara dengan target keuangan & dari semua kematian yg secara langsung berhubungan dgn IKP
kinerja?

LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN Th 2001 JCAHO melakukan kampanye SPEAK-UP utk pasien / masyarakat
5. WHO : “ WORLD ALLIANCE FOR PATIENT SAFETY, FORWARD PROGRAMME 2005”
PASIEN
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn S P E A K – U P
pasien.
1. Speak up if you have questions or concerns: it's
RS yg terbuka adalah RS yg lebih aman!!. Pasien & staf perlu tahu your right to know
bilamana telah terjadi suatu yang merugikan dan mereka dilibatkan 2. Pay attention to the care you are receiving
dalam penelitian insiden.
3. Educate yourself about your diagnosis, test and
Ini dapat dilakukan dengan : treatment
1.Membuat suatu kebijakan keterbukaan yg aman 4. Ask a trusted family member or friend to be your
2.Memperoleh dukungan dari tingkat dewan direksi untuk kebijakan dan advocate
kemudian memberikan pelatihan kepada staf, 5. Know what medications you take and why you take
3.Melibatkan para pasien dan bila memungkinkan keluarga mereka &
them
Staf dlm melakukan analisis akar masalah (RCA) dari IKP yg menuju
pada cedera yg parah atau kematian
6. Use a health-care provider that rigorously evaluates
4.Melibatkan para pasien, dan keluarga serta Staf dalam membuat itself against safety standards
rekomendasi dan solusi yang dikembangkan dari suatu IKP 7. Participate in all decisions about your care.

BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP 7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI


6.
Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah SISTEM KP
untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul. Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah
untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
Pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih aman hanya bila kita
senantiasa belajar dari IKP baik secara lokal maupun nasional.
Kemajuan yg nyata akan terjadi dlm melaksanakan suatu layanan kes yg
Hal ini dapat dicapai dengan cara :
lebih aman bila perubahan penting telah diimplementasikan.
1.Gunakan teknik RCA atau audit kejadian yang signifikan untuk
menginvestigasi insiden secara efektif,
Langkah pertama haruslah :
2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yang
1.Telaah pola kegiatan di RS sudah sesuai dengan rekomendasi dan
setara, telah menerima pelatihan KPRS, dan menjadi tim
solusi dari temuan secara lokal, regional maupun nasional ;
investigasi RS serta melatih yang lain ;
2.Unit / Komite KP mengendalikan rencana aksi dan penerapannya, serta
3.Pimpinan mengambil bagian dlm sekurang2nya satu RCA review
mengikuti investigasi lokal dan nasional, memastikan rekomendasi
setiap tahunnya ;
diimplementasi dan dievaluasi, teliti apa yg masih harus dikerjakan, &
4.Menganalisis frekuensi, tipe dan tingkatan keparahan insiden, &
umpan balik kegiatan RS kepada KKPRS ;
hasil pembelajaran dari insiden, utk menilai adanya perbaikan yg
3.Membangun suatu network dengan RS lain untuk belajar dari mereka
berkesinambungan. Laporkan secara rutin kegiatan ini kepada
yg telah secara berhasil mengimplementasikan solusi & menekan KTD
dewan direksi

2
12/23/2017

WHO
Nine Patient Safety Solutions
Solusi diharapkan untuk mempromosikan satu sistem lingkungan dan dukungan
untuk memperkecil risiko dari cedera meskipun pelayanan kesehatan sangat
kompleks dan sering kurangnya standar
April 2007, International Steering Committee WHO Patient Safety menerbitkan:
Enam Sasaran Keselamatan Pasien
Rumah Sakit 1. Look-Alike, Sound-Alike Medication Names
Kerancuan nama obat  salah satu penyebab paling umum salah obat
Dengan 10.000-an obat di pasar, potensi salah oleh kerancuan nama merek atau
obat generik dan pembungkusannya.
2. Patient Identification
Salah mengidentifikasi pasien masih berkelanjutan dan tersebar luas,  salah obat,
salah transfusi, prosedur pada orang yang salah; dan pemulangan bayi kepada
keluarga yang salah.

(Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,


JCI Accreditation Standards for Hospitals 3 rd Edition,132008)

3. Communication During Patient Hand-Overs 6. Assuring Medication Accuracy at Transitions in Care


Gap komunikasi (atau ”operan” tugas) antara unit-unit, dan antar kelompok/regu,  Salah obat paling sering pada transisi / peralihan tugas. Proses pengecekan /
kesinambungan perawatan terganggu, pengobatan tidak sesuai,  potensial cedera pencocokan obat dirancang untuk mencegah salah obat pada pasien saat transisi.
pasien. 7. Avoiding Catheter and Tubing Mis-Connections
4. Performance of Correct Procedure at Correct Body Site Desain kateter, pipa slang dan spuit  dapat mengakibatkan salah spuit / kateter,
Prosedur salah atau salah lokasi operasi,  karena hasil miskomunikasi dan tak juga pemberian obat yang salah rute.
tersedia atau salah informasi. 8. Single Use of Injection Devices
Faktor kontribusi utama  tidak adanya proses praoperatisi yang standar. Salah satu perhatian global  tersebarnya HIV, HBV dan HBC karena penggunaan
5. Control of Concentrated Electrolyte Solutions ulang jarum suntik.
Semua obat, zat biologi, vaksin dan media kontras mempunyai profil risiko, 9. Improved Hand Hygiene to Prevent Health Care-Associated
Khususnya cairan elektrolit pekat untuk iv cukup berbahaya. Infection (HAI)
Setiap saat lebih dari 1,4 juta orang di seluruh dunia sedang menderita dari infeksi
nosokomial di rumah sakit.
Kebersihan tangan yang efektif adalah langkah pencegahan primer untuk ini.

Enam Sasaran Keselamatan Pasien


 Sasaran Keselamatan Pasien RS mendorong perbaikan
Rumah Sakit spesifik dalam keselamatan pasien.
 Sasaran menyoroti bidang bermasalah dlm pelayanan
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien kesehatan & menawarkan solusi konsensus berbasis bukti dan
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
keahlian atas permasalahan ini.
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)  Desain sistem yg baik adalah fondasi pemberian pelayanan
kesehatan yg bermutu tinggi dan aman
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan  Sasaran berfokus pada solusi-solusi sistem yg menyeluruh
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh  Sasaran Keselamatan Pasien RS terdapat dalam Standar
(KKPRS 2011) Akreditasi RS (th 2012)

(Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,


JCI Accreditation Standards for Hospitals 4 rd Edition,172010) 18

3
12/23/2017

 Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien


 Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Standar SKP.I. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien. Standar SKP.II.
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan
Elemen Penilaian : efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan.
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua cara identifikasi pasien,
tidak termasuk/kecuali nomor atau lokasi kamar pasien Elemen Penilaian
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau 1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau
produk darah. hasil tes dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen 2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan
lain untuk pemeriksaan klinis dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah.
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan 3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi
tindakan perintah atau hasil percobaan
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan proses yang konsisten 4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan proses yang konsisten
pada semua situasi dan lokasi pada verifikasi akurasi komunikasi lisan atau melalui telpon.
19 20

 Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai  Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
(high-alert)
Standar SKP.III. Standar SKP.IV.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi,
keamanan dari obat yang perlu diwaspadai (high-alert) tepat-prosedur, dan tepat- pasien.

Elemen Penilaian
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses Elemen Penilaian
mengidentifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan 1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk
penyimpanan elektrolit konsentrat. identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
2. Implementasi kebijakan dan prosedur memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan
kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk fungsional.
mencegah pengadministrasian yang kurang hati2 pada area di 3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi
mana sesuai kebijakan. / time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang
4. Elektrolit konsentrat yang ditempatkan pada unit pelayanan seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
pasien harus diberi label yang jelas sekali, dan disimpan pada termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
area yang dibatasi ketat (restricted). 21 22

 Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh


 Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
Standar SKP.VI.
kesehatan
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi
risiko pasien dari cedera karena jatuh.
Standar SKP.V.
Elemen Penilaian
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. 1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien
terhadap risiko jatuh dan asesmen ulang pasien dengan indikasi
perubahan kondisi, obat, dll.
Elemen Penilaian
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand
mereka yang pada asesmen dianggap rawan jatuh
hygiene yang baru diterbitkan dan diterima secara umum (al.dari
WHO Patient Safety). 3. Langkah tsb dimonitor hasilnya, terhadap keberhasilan frekuensi
2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif. jatuh, kejadian terkait yang tidak diharapkan
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung 4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung
pengurangan berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di
pelayanan kesehatan rumah sakit Referensi : WHO Patient Safety : Nine Life-Saving Patient Safety Solutions,
23 24
JCI Accreditation Standards for Hospitals 3 rd Edition, 2008)

4
12/23/2017

Terimakasih
Atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai