Anda di halaman 1dari 2

Resume Jurnal “Detection Reagents Used in On-Plate Identification of Amino Acids by Thin

Layer Chromatography”

Jurnal ini bernama Journal of Liquid Chromatography & Related Tehnologies. Ditulis oleh Ali
Mohammad, Qasim Ullah, Mahfoozurahman Khan, Syeda Samina Aziz, Police Fazul Rahman,
dan Faiz Mohammad, yang diterbitkan pada tahun 2018. Tulisan ini dikutip dari bagian jurnal
tepatnya pada volume 41 halaman 595-603. Resume ini ditulis pada tanggal 1 Desember 2020.

Penulisan jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan berbagai metode teknik
kromatografi planar untuk memisahkan dan menganalisis asam amino essensial dan non-
essensial beserta turunannya.

Penulisan jurnal ini dilatarbelakangi Asam amino yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, dan belerang merupakan senyawa dengan gugus fungsi amina dan karboksil. Rumus
umum asam amino adalah NH 2-CHR-COOH. Asam amino sendiri bertindak sebagai monomer
atau unit individu, dan bergabung membentuk molekul seperti rantai besar yang disebut polimer.
Polimer ini mengandung sedikitnya dua atau sebanyak 3.000 unit asam amino. Gugus yang
hanya terdiri dari dua asam amino disebut dipeptida, dan tiga asam amino yang digabungkan
disebut tripeptida. Jika ada lebih dari 10 dalam satu rantai, itu disebut polipeptida, dan jika ada
lebih dari 50, itu disebut protein.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif karena penelitian ini banyak
menggunakan deskripsi dari hasil pengamatan penulis dan cenderung menggunakan analisis.
Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian ini.

Hasil dan pembahasan yang didapatkan dari penelitian ini adalah asam amino memiliki manfaat
dan kekurangan. Asam amino bermanfaat sebagai pereda nyeri, mekanisme kolesterol, kontrol
peradangan, detoksifikasi, dan lain sbg. Selain memiliki banyak manfaat, asam amino ternyata jj
memiliki banyak kekurangan. Asam amino dapat menyebabkan penyakit tertentu, seperti
disfungsi gastrointestinal, kekurangan protein, peradangan, gangguan detoksifikasi, penyakit
kardiovaskular, disfungsi neurologis, dan kesalahan metabolisme genetik. Oleh karena itu, sangat
penting untuk menganalisis asam amino untuk memastikan keberadaannya dalam matriks.
Berbagai teknik (seperti kromatografi cair kinerja tinggi, kromatografi gas, voltametri siklik,
elektroforesis, viskometer, kromatografi lapis tipis elektrokinetik misel) telah digunakan untuk
analisis. Di antara teknik kromatografi kjk, kromatografi lapis tipis (TLC) banyak dipilih karena
pilihan fase gerak yang lebih luas, fleksibilitas dalam deteksi sampel, sifat terbuka dan
pembuangan kromatografi lapis tipis pelat, konsumsi pelarut rendah, pembersihan sampel
minimal, daya resolusi yang wajar, dan kemampuan menangani sampel dalam jumlah besar
secara bersamaan.

Sistem kromatografi yang terdiri dari 60 pelat gel silika HPTLC digunakan sebagai fase diam
dan larutan berair etilen glikol-etil asetat sebagai fase gerak sangat efektif untuk memisahkan
molekul biologis. Sejak diperkenalkannya metode film tipis, TLC telah menjadi alat hh penting
untuk analisis Izmailov dan Schraiber pada tahun 1938. Mereka menggunakan TLC untuk
sampel yang tidak dapat dianalisis dengan mmm kromatografi gas.

Kelebihan hj jurnal ini adalah mampu menjelaskan pemisahan dan analisis asam amino essensial
dan non-essensial beserta turunannya secara mendetail dan runtut. Data yang ditampilkan juga
cukup lengkap.

Nnb Kekurangan hjj jurnal ini adalah menggunakan kata-kata yang sulit dipahami. Jurnal ini
tidak menjelaskan proses-proses yang terjadi saat penelitian.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah menganalisis asam amino sangat penting agar tidak
menimbulkan dampak buruk. Analisis asam amino bisa menggunakan metode TLC. Metode ini
adalah metode pemisahan komponen dan campuran yang bergantung pada interaksi kompetitif
antara analit dan fase diam dan fase gerak. Dalam TLC, memilih komposisi fase gerak yang tepat
adalah proses yang paling sulit dan memakan waktu.

Anda mungkin juga menyukai