Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian pada instansi pemerintah yang berperan strategis
dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat. Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang
dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa
ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada
jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah pelayanan publik.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI
Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS), maka penyelenggaraan Latsar CPNS diharapkan
dapat membentuk kader Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien. Pelatihan Dasar CPNS ini dilaksanakan dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one
government yang didasari nilai – nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan
dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada
setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat
berlandaskan dengan nilai - nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Setelah mempelajari kelima nilai dasar ANEKA serta kedudukan dan
peran PNS berupa Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government peserta Latsar CPNS tahun 2021
ditugaskan  untuk merancang habituasi nilai dasar ANEKA dengan
2

mengutamakan kedudukan dan peran PNS yang akan dilaksanakan di 


bagian Nutrisionis Terampil Puskesmas Sungai Tabuk 1 selama 30 hari
kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama
mengikuti teori Latsar CPNS secara daring selama 15 hari.
Banyak orang menganggap bahwa pemenuhan nutrisi yang baik
diawali sejak perempuan diketahui dalam kondisi hamil. Padahal,
pemahaman tersebut keliru dan harus diubah. Pemenuhan nutrisi
sebaiknya dipersiapkan oleh seorang perempuan sebelum memasuki
masa kehamilan, dalam hal ini dipersiapkan dari pasangan menjadi calon
pengantin.
Saat merencanakan kehamilan, sudah seharusnya pasangan mulai
menerapkan gaya hidup sehat. Ini termasuk dalam memilih makanan
persiapan kehamilan yang aman dan bernutrisi. Modal utama dalam
merencanakan kehamilan adalah pemberian nutrisi cukup bagi calon ibu
hamil. Pemberian nutrisi yang tepat untuk Calon ibu akan membuat
kehamilan dan tumbuh kembang calon bayi berjalan baik dalam
kandungan. Peran seorang suami sangat penting dalam menjaga
kesehatan gizi calon ibu. Oleh karena itu pasangan harus saling
memperhatikan demi kesehatan calon ibu dan calon bayi.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Umum
a. Tujuan penyusunan laporan aktualisasi nilai dasar ANEKA
yaitu sebagai pembiasaan nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
dalam peran dan kedudukan ASN yang melakukan pelayanan
publik, berkoordinasi dengan sektor lainnya (Whole of
Government) dan mempunyai kemampuan Manajemen ASN ini
adalah sebagai dasar melakukan habituasi nilai-nilai dasar
ANEKA di unit kerja UPT. Puskesmas Sungai Tabuk 1.
3

b. Sebagai syarat k;lelulusan Pelatihan dan Pendidikan


Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPL).
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan laporan aktualisasi optimalisasi
kesehatan gizi calon pengantin melalui konseling di Puskesmas
Sungai Tabuk 1 adalah agar mengoptimalisasi persiapan
kehamilan pada calon pengantin di wilayah kerja UOT.
Puskesmas Sungai Tabuk 1.

C. Isu Aktual
Berdasarkan hasil diskusi dengan kepala Puskesmas, dan observasi
dalam mengikuti kegiatan program gizi selama 1,5 (satu) bulan di
Puskesmas Sungai Tabuk 1 dan merupakan bagian dari uraian tugas
sebagai nutrisionis terampil dapat dilihat berjalannya program gizi salah
satunya adalah konseling gizi terhadap calon pengantin dalam
mempersiapkan kehamilan. Oleh karena itu didapatkan isu yang diambil
adalah “Belum optimalnya kesehatan calon pengantin”. Diharapkan dari
pengoptimalan penerapan konseling ini calon pengantin dapat
mempersiapkan gizi sebelum merencanakan kehamilan dengan baik.
Dalam mengorganisir kegiatan ini, nutrisionis mengutamakan
kewajibannya sebagai PNS (Manajemen ASN) dalam memberikan
pelayanan yang profesional dalam hal ini calon pengantin (Pelayanan
Publik) dengan melibatkan semua pihak yang terkait seperti dokter, bidan,
calon pengantin, dan pihak lainnya (Whole of Government).
4

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penerapan nilai-nilai (ANEKA) ini dalam
melaksanakan peran PNS (Whole of Government, pelayanan publik dan
manajemen ASN) sebagai nutrisionis terampil di Puskesmas Sungai
Tabuk 1 dengan pengkhususan kegiatan aktualisasi meliputi ‘optimalisasi
kesehatan gizi calon pengantin melalui konseling di Puskesmas Sungai
Tabuk 1’ dengan rencana kegiatan:
1. Mengumpulkan data sasaran calon pengantin KEK
2. Menyusun Satuan Acara Konseling (SAK) tentang calon pengantin
KEK
3. Merancang media konseling tentang calon pengantin KEK
4. Menyusun kuesioner tentang KEK
5. Melakukan pretest tentang KEK
6. Melakukan kegiatan konseling calon pengantin
7. Melakukan posttes tentang KEK
8. Melakukan monitoring
9. Melakukan evaluasi hasil kegiatan
5

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil Organisasi

UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1 Kabupaten Banjar


bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di 12
Desa yaitu Sungai Tabuk Kota, Sungai Tabuk Keramat, Gudang Tengah,
Gudang Hirang, Pematang Panjang, Pemakuan, Lok Buntar, Pejambuan,
Keliling Benteng Ilir, Sungai Bangkal, Tajau Landung dan Abumbun Jaya.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan
kesehatan perorang (UKP) dan pelayanan kesehatan masyarakat (UKM).

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan


6

UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1 dengan luas wilayah 85,24 km


persegi berada di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar memiliki
wilayah kerja sebanyak 12 desa yaitu :

1. Sungai Tabuk Kota. dengan luas wilayah 4,29 km 2

2. Sungai Tabuk Keramat dengan luas wilayah 4,0 km 2.

3. Gudang Hirang dengan luas wilayah 13 km2.

4. Gudang Tengah dengan luas wilayah 2,85 km2

5. Pematang Panjang dengan luas wilayah 7,0 km2

6. Pemakuan dengan luas wilayah 3,05 km2

7. Lok Buntar dengan luas wilayah 6,75 km2

8. Pejambuan dengan luas wilayah 8,0 km2

9. Keliling Benteng Ilir dengan luas wilayah 17 km2

10.Sungai Bangkal dengan luas wilayah 8,0 km2

11.Tajau Landung dengan luas wilayah 6,30 km2

12.Abumbun Jaya dengan luas wilayah 5,0 km2

Batas-batas wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1 sebagai


berikut :
Berdasarkan Letak geografisnya batas wilayah kerja Puskesmas Sungai
Tabuk 1 yaitu :
1. Sebelah utara : Berbatasan dengan Wilayah kerja
UPT Puskesmas Sungai Tabuk 2
Kecamatan Sungai Tabuk.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Wilayah kerja UPT
Puskesmas Gambut Kecamatan Gambut
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Wilayah kerja
7

UPT Puskesmas Martapura Barat


Kecamatan Martapura Barat.
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Wilayah kerja UPT
Puskesmas Sungai Tabuk 3 Kecamatan
Sungai Tabuk.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai


Tabuk 1 Tahun 2020
Jumlah
No. Desa Laki-laki Perempuan
Penduduk
1. Gudang Hirang 2,341 2,375 4716
2. Pematang Panjang 1,167 1,177 2344
3. Gudang Tengah 1,418 1,497 2915
4. Abumbun Jaya 844 822 1666
5. Sungai Tabuk Kota 1,542 1,613 3155
6. Sungai tabuk Keramat 1,801 1,780 3581
7. Pemakuan 1,362 1,258 2620
8. Lok Buntar 879 902 1781
9. Pejambuan 696 635 1331
10. Sungai Bangkal 622 597 1219
11. Kelliling Benteng Ilir 554 487 1041
12. Tajau Landung 786 742 1528
Total Penduduk 14,012 13,885 27,897
Tabel 2.2 Data Wilayah Dan Fasilitas Kesehatan UPT Puskesmas Sunagi Tabuk 1 Tahun 2020
Luas Waktu Jumlah sekolah Jumlah Fasilitas Yankes
Jarak ke Jumlah Jumlah Jumlah
No Desa wilayah tempuh ke Pon- Po-lin Pos- Lainlai
puskesmas RT / RW Rumah KK TK SD SMP SLTA Pustu
(km²) puskesmas tren des kes-des n
Gudang
1 13 3 km 15 menit 13/0 1621 1965 3 4 1 0 0 0 0 1
Hirang
Pematang
2 7 3 km 15 menit 3/0 608 671 2 2 0 0 0 0 1 0
Panjang
Gudang 3 km
3 2,85 15 menit 8/0 615 765 1 1 0 0 0 0 0 1
Tengah
Abumbun
4 5 3 km 15 menit 3/0 412 478 2 1 0 1 0 1 0 0
Jaya
Sungai
5 4,29 2 km 10 menit 3/0 786 956 3 1 1 1 0 0 0 0
Tabuk Kota
Sungai
500 m
6 tabuk 4 5 menit 3/0 1012 1103 5 3 1 1 0 0 0 0
Keramat
7 Pemakuan 3,05 3 km 15 menit 7/0 720 780 1 1 0 0 0 0 0 1
Lok Buntar
8 6,75 6 km 25 menit 8/0 582 671 2 2 1 0 0 0 0 1

9 Pejambuan 8 5 km 20 menit 6/0 330 343 1 2 0 0 0 0 0 1


Sungai
10 8 10 km 40 menit 3/0 320 384 1 1 0 0 0 0 0 1
Bangkal
Kelliling
11 17 8 km 30 menit 3/0 330 343 1 1 0 0 0 1 0 0
Benteng Ilir
9
Tajau 12 km
12 6,3 60 menit 4/0 350 422 1 2 0 0 0 0 0 1
Landung
10

B. Visi, Misi, Tata Nilai, dan Tupoksi Puskesmas


1. Visi
Visi dari UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1 adalah “ Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1 Sehat “
2. Misi
o Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang terjangkau,
bermutu dan berkualitas.
o Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat.
o Mendorong kemandirian hidup sehat bagi setiap individu,
keluarga dan masyarakat.
o Menggerakkan pembengunan berwawasan kesehatan.
3. Tata Nilai
Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun
UKM disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat
Tata nilai tersebut adalah: “SEHAT”
 Sigap :
Cepat tanggap dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.
 Energik :
Memiliki Jiwa yang energik dalam melaksanakan tugas dan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
 Hygine :
Menjaga Kebersihan pribadi dan menggunakan alat pelindung
diri dalam pelayanan kesehatan perorangan.
 Aktif :
Aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan
mutu dan kesehatan pasien.
 Terampil :
Mempunyai keahlian sesuai dengan keilmuanya
11

4. Tupoksi Puskesmas
UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1 Kabupaten Banjar
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
12 Desa yaitu Sungai Tabuk Kota, Sungai Tabuk Keramat,
Gudang Tengah, Gudang Hirang, Pematang Panjang, Pemakuan,
Lok Buntar, Pejambuan, Keliling Benteng Ilir, Sungai Bangkal,
Tajau Landung dan Abumbun Jaya. Puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan
kesehatan perorang (UKP) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(UKM).
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok dan Fungsi Nutrisionis Terampil
Tugas pokok dan fungsi Nutrisionis Terampil menurut Keputusan
MENPAN Nomor 32/Kep/M.PAN/4/2001 tanggal 4 April 2001 pasal 5 
tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional nutrisionis
terampil dan angka kreditnya, antara lain mengumpulkan data,
mengolah data secara tabulasi atau tabulasi silang, melakukan
persiapan, melaksanakan kegiatan, serta membuat laporan. 
Rincian kegiatan Nutrisionis Ahli adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangan
dalam rangka menyusun rencana tahunan;
2. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta
penunjangnya dalam rangka menyusun rencana 3 bulanan;
3. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta
penunjangnya dalam rangka menyusun rencana bulanan;
4. Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta
penunjangnya dalam rangka menyusun rencana harian;
5. Mengumpulkan data dan literature dalam rangka menyusun
juklak/juknis di bidang gizi, makanan dan dietetik;
12

6. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun pedoman gizi,


makanan dan dietetik;
7. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun standar gizi,
makana dietetik;
8. Mengumpulkan data untuk pengamatan masalah dibidang gizi,
makanan dan dietetik secara sekunder;
9. Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian
makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita
dengan status gizi kurang;
10. Mengumpulkan data makanan-kelompok sasaran setempat untuk
penilaian mutu gizi, makanan dan dietetic;
11. Memeriksa dan menerima bahan materi, pangan, peralatan dan
sarana pelayanan gizi, makanan dan dietetic;
12. Menyimpan bahan, materi, pangan, peralatan dan sarana kegiatan
pelayanan gizi , makanan dan dietetic;
13. Mencatat dan melaporkan bahan , materi, pangan, peralatan dan
sarana diruang penyimpanan sarana harian;
14. Menyalurkan bahan, materi pangan , peralatan, dan sarana sesuai
permintaan unit atau wilayah kerja secara harian/mingguan;
15. Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian (tiap 10
harian);
16. Melakukan pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB), umur
di unit atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita;
17. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja
secara 4 bulanan bagi anak sekolah SD;
18. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja
sesuai kebutuhan.
19. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau
wilayah kerja.
20. Melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada orang
dewasa di unit/wilayah kerja sesuai kebutuhan.
13

21. Melakukan anamneses diet klien (food frekwensi dan rata-rata


contoh hidangan)
22. Melakukan recall makann 24 jam lewat bagi klien.
23. Melakukan perhitungan kandungangizi makanan klien.
24. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB,TB,dan Umur
25. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran IMT.
26. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA.
27. Mencatat dan melaporkan anamneses diet.
28. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan
gizi.
29. Menyediakan makanan biasa tambahan.
30. Menyediakan kapsul vitamin A.
31. Menyediakan kapsul yoidum.
32. Menyediakan preparat besi.
33. Menyediakan obat gizi.
34. Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet biasa.
35. Melakukan pencatatan harian, penyediaan diet sederhana.
36. Memantau diet klien selama dirawat.
37. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa
meliputi sasaran, status gizi, dan SKDN (jumlah balita yang
ada/terdaftar, jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat,
jumlah balita yang ditimbang, jumlah balita yang naik
(timbangannya) secara bulanan pada posyandu.
38. Memantau kegiatan PMT balita, anak sekolah dan bumil meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN terhadap macam/jumlah PMT.
39. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di Rumah Sakit
(RS) dan masyarakat secara bulanan.
40. Memantau pelayanan penyelenggaraan diet di RS dan institusi lain
secara harian.
41. Memantau penggunaan bahan makanan secara harian.
42. Memantau penggunaan bahan makanan secara mingguan/sepuluh
14

harian.
D. Sasaran Kerja Pegawai
Dalam rencana melaksanakan aktualisasi dan habituasi
kegiatan pelatihan dasar CPNS saya akan melaksanakan kegiatan
yang bersumber dari tugas dan fungsi, penugasan dari pimpinan, dan
inisiatif yaitu :
1. Mengumpulkan data pelaksana posyandu & SKDN
2. Mengumpulkan data anak balita,bumil, dan buteki untuk pemberian
PMT penyuluhan dan pemulihan
3. Memeriksa dan menerima bahan pangan ( PMT )
4. Melakukan pengukuran TB, BB, umur anak Balita
5. Melakukan Pengukuran LILA di unit / wil Kerja
6. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran BB.TB, Umur
7. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran LILA
8. Melakukan Konsultasi diet sederhana sesuai standar POZI
9. memantau kegiatan PMT balita, Bumil, anak sekolah. Status Gizi
10. Distribusi Tablet Besi
11. Distribusi kapsul Vitamin A
15

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI

1. Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara


Pada saat memulai dalam melaksanakan tugas pekerjaan, ASN
harus memahami terlebih dahulu wewenang dan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya, kemudian menguasai standar mutu
layanan yang melekat pada wewenang tersebut. Pelayanan publik
yang bermutu tidak saja dibebankan pada pemerintah tetapi juga
semua elemen yang terdapat dalam sistem pelayanan publik.
Berdasarkan pada prinsip pelaksanaan aktualisasi yang memuat
tentang nilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang harus ditetapkan dan
ditanamkan pada Aparatur Sipil Negara maka perlu penulis uraikan
indikator-indikator dari kelima kata dasar tersebut yaitu:

a. Akuntabilitas
Terdapat beberapa pengertian dan pemahaman tentang
akuntabilitas. Untuk memudahkan pemahaman perlu dijabarkan
bahwa akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Aspek Akuntabilitas terdapat beberapa
aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result
oriented)
16

3) Akuntabilitas memerlukan adanya laporan (Accountability


requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Adapun jenis akuntabilitas terbagi menjadi dua, yaitu
akuntabilitas vertikal (vertical accountability) berupa
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability)
berupa pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Nilai-nilai
dasar akuntabilitas memiliki beberapa indikator, antara lain:
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Responsibilitas
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsisten

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) sila
Pancasila, yaitu:
17

Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa


1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan
ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhada
Tuan Yang Maha Esa Kepada orang lain.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
18

7) Gemar melakukan kegiatan kemanusia.


8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
19

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat


kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya
untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbutan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
20

9) Suka bekerja keras.


10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan besama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagai tercantum dalam Undang-
undang ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
3) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia
4) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
5) Mebuat keputusan berdasrkan prinsip keahlian
6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
21

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab ASN, semua harus
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholders. Aspek utama yang menjadi target
stakeholders adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui
penyelenggaraan pada tugas secara efektif, efisien, dan inovatif.
Efektifitas menunjukan ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah, mutu maupun hasil kerja.
Efisisensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur. Inovasi
muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi
perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahanyang
terjadi disekitarnya.
Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah sebagai berikut:
1) Efektifitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara customers/clients tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
22

7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam


pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
8) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin corruptio yang artinya secara
harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
dapat disuap, tidak bermoral dan penyimpangan dari kesucian.
Langkah untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup/bekerja dalam
lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Adapun
nilai-nilai dasar anti korupsi adalah:
1) Kejujuran
2) Kepedulian
3) Kemandirian
4) Kedisiplinan
5) Tanggung jawab
6) Kerja keras
7) Sederhana
8) Keberanian
9) Keadilan

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Sesuai Perkalan No. 21 Tahun 2016, pada pelatihan dasar CPNS
Tahun 2017, ditambahkan satu agenda pelatihan yaitu Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI yang terbagi dalam 3 (tiga) mata
pelatihan, yaitu Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara), Pelayanan
Publik dan Whole of Government.
23

a) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersin dari praktik
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Manajemen ASN lebih
menekankan kepada profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesa yang memenuhi
syarat tertentu yang diangkat oleh pehabat Pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjia kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional. Pelayanan publik merupakan
pelayanan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara
dan penduduk atas barang dan jasa dan/atau pelayanan
administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelaggan.
24

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya


dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak sesuai amanat Undang - undang. Setelah mendapatkan
haknya maka ASN uga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
b) Pelayanan Publik
Penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan
publik, penerima layanan dan kepuasan yang diberikan oleh
penerima layanan.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip
yang digunakan untuk merespon berbagai kelemahan yang
melekat pada tubuh birokrasi. Prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
25

c) Whole of Government
Whole of Government atau yang disingkat WoG adalah
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG
juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan

3. Perkawinan
Perkawinan adalah persekutuan hidup antara seorang pria
dan seorang wanita yang dikukuhkan secara formal dengan
Undang-Undang, yaitu yuridis dan kebanyakan juga religius
menurut tujuan suami istri dan Undang-Undang, dan dilakukan
untuk selama hidupnya menurut lembaga perkawinan.
Dalam KUH Perdata, pengertian perkawinan tidak dengan
tegas diatur ketentuannya seperti Pasal 26 yang memandang
perkawinan hanya dalam hubungan-hubungan perdata dan Pasal
27 bahwa perkawinan menganut prinsip monogami. Pasal 103
menyatakan bahwa suami dan isteri harus saling setia, tolong
menolong dan bantu membantu. Meskipun tidak dijumpai sebuah
definisi tentang perkawinan, ilmu hukum berusaha membuat
definisi perkawinan sebagai ikatan antara seorang pria dan
seorang wanita yang diakui sah oleh perundang-undangan negara
dan bertujuan untuk membentuk keluarga yang kekal abadi.
4. Konseling Gizi
Konseling gizi dapat diartikan suatu pendekatan yang
dilakukan dalam asuhan gizi untuk menolong individu dan
keluarga agar memperoleh pengertian yang lebih baik tentang
26

dirinya serta permasalahan yang dihadapi. Empat unsur


komunikasi dalam konseling gizi yang harus ada agar tujuan
komunikasi tercapai, yaitu pemberi pesan, isi pesan, saluran atau
media, dan penerima pesan. Dengan kata lain konseling gizi
dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan proses komunikasi
dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian,
sikap, serta perilaku sehingga membantu klien atau pasien
mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
makanan dan minuman (Cornelia et al., 2014).

B. LAPORAN AKTUALISASI
Isu prioritas yang diangkat yaitu “Optimalisasi Kesehatan Calon
Pengantin Melalui Konseling Gizi”.
Dalam mengorganisir kegiatan ini, nutrisionis mengutamakan
kewajibannya sebagai PNS (Manajemen ASN) dalam memberikan
pelayanan yang profesional dalam hal ini calon pengantin (Pelayanan
Publik) dengan melibatkan semua pihak yang terkait seperti dokter, bidan,
calon pengantin, dan pihak lainnya (Whole of Government).

Formulir 1
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sungai Tabuk 1
Identifikasi Isu Belum optimalnya konseling gizi kepada calon
pengantin
Isu yang diangkat : Belum optimalnya konseling gizi kepada calon
pengantin
Gagasan : Optimalisasi konseling gizi kepada calon
Pemecahan Isu pengantin dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data sasaran calon pengantin
KEK
2. Menyusun Satuan Acara Konseling (SAK)
tentang calon pengantin KEK
3. Merancang media konseling tentang calon
27

pengantin KEK
4. Menyusun kuesioner tentang KEK
5. Melakukan pretest tentang KEK
6. Melakukan kegiatan konseling calon
pengantin
7. Melakukan posttes tentang KEK
8. Melakukan monitoring
9. Melakukan evaluasi hasil kegiatan
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 28

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Mengumpulkn 1. Melakukan 1. Dokumentasi Dalam pengumpulan Adanya pengumpulan Dengan Adanya pengumpulan data
data sasaran konsultasi dengan foto dengan data Saya akan data dan konsultasi dan konsultasi yang baik, maka nilai
Calon pengantin mentor mentor berkonsultasi terlebih yang baik , akan organisasi aktif dapat diperkuat.
KEK 2. Melakukan 2. Dokumentasi dahulu dengan mentor berdampak pada
Koordinasi dengan foto dengan rekan dan berkoordinasi pencapaian visi dan misi
Rekan kerja kerja dengan rekan kerja organisasi yaitu
3. Data calon (Nasionalisme : Memelihara dan
pengantin Musyawarah) meningkatkan
kesehatan individu,
keluarga dan
masyarakat.
2. Menyusun 1. Membuat draft 1. Draft rencana Dalam penyusunan Adanya perencanaan Dengan adanya perencanaan yang
Satuan Acara rencana kerja kerja SAK, saya akan kegiatan yang baik, baik, maka nilai organisasi aktif dapat
Konseling (Plan of Action) melakukan dengan akan berdampak pada diperkuat
(SAK) tentang 2. Melakukan 2. Isi SAK penuh tanggung jawab pencapaian visi dan misi
KEK konsultasi dengan dan jelas organisasi yaitu untuk
atasan mengenai 3. Time (akuntabilitas), agar Pelayanan kesehatan
isi Satuan Acara schedule pelayanan dapat tingkat pertama yang
Konseling berjalan dengan yang terjangkau, bermutu dan
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 29

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Membuat time semestinya berkualitas .
schedule (Pelayanan Publik),
menerima kritik dan
saran dari atasan
untuk perbaikan SAK
dengan baik (etika
publik), menjunjung
nilai efektivitas dan
efisiensi (komitmen
mutu), serta disiplin
dalam menjalankan
time schedule (anti
korupsi).

3. Merancang 1) Mencari bahan 1) Bahan edukasi Dalam membuat Media yang menarik Dengan adanya media Konseling
media Konseling edukasi 2) Leaflet media Rancangan media akan membuat klien pelayanan kesehatan gizi maka klien
Tentang calon 2) Membuat leaflet 3) Desain Leflet Konseling, saya akan ingin mengetahui isi dan akan lebih bersemangat
pengantin KEK media 4) Isi media mengedepankan pada akhirnya membuat mendengarkan Konseling sehingga
3) Mendesain leaflet 5) Media disetujui kreativitas dan inovasi mereka memahami nilai organisasi terampil dapat
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 30

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dan isi media (komitmen mutu) bahwa perlunya diperkuat
4) Melakukan sesuai dengan memperhatikan
koordinasi kepada keilmuan yang saya kesehatan gizi. Hal ini
atasan dan miliki (etika publik) juga sesuai dengan visi
program terkait dengan penuh dan misi Mendorong
5) Memperbaiki tanggung jawab kemandirian hidup sehat
Rancangan media (akuntabilitas) demi bagi setiap individu,
terwujudnya keluarga dan
masyarakat yang masyarakat .
sehat (nasionalisme)
4. Menyusun 1. Mencari bahan 1. Bahan edukasi Dalam menyusun Kuesioner yang mudah Dengan adanya penyusunan
Kuesioner edukasi 2. Kuesioner kuesioner media dipahami akan membuat kuesioner maka diharapkan dapat
tentang KEK 2. Membuat kuesioner 3. Isi kuesioner pretest, saya akan klien mudah mencerna menegetahui pemahaman klien nilai
3. Melakukan 4. Kuesioner mengedepankan dan pada akhirnya organisasi terampil dapat diperkuat
koordinasi kepada disetujui kreativitas dan inovasi membuat mereka
atasan dan (komitmen mutu) memahami bahwa
program terkait sesuai dengan perlunya
4. Memperbaiki keilmuan yang saya memperhatikan
Rancangan miliki (etika publik) kesehatan gizi. Hal ini
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 31

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kuesioner dengan penuh juga sesuai dengan visi
tanggung jawab dan misi Mendorong
(akuntabilitas) demi kemandirian hidup sehat
terwujudnya bagi setiap individu,
masyarakat yang keluarga dan
sehat (nasionalisme) masyarakat .
5. Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Identitas klien Dalam melakukan Kegiatan yang Dengan adanya pretest maka klien
pretest tentang identitas pasien 2.Klien kegiatan ini, saya akan merupakan salah satu akan lebih mengetahui sehingga nilai
KEK 2.Melakukan pretest memahami apa bersikap penuh kegiatan dalam organisasi terampil dapat diperkuat
3. Melakukan Evaluasi yg dilakukan integritas dan pelayanan kesehatan
tanggung jawab puskesmas, akan
(akuntabilitas) sesuai membuat organisasi
keilmuan yang saya semakin inovatif dan
miliki (etika publik). paripurna dalam
Saya juga akan pelayanan yang
bersikap santun dan diberikan. Hal ini sesuai
menghormati(nasional dengan visi dan misi
isme) klien sebagai puskesmas Memelihara
bentuk layanan dan meningkatkan
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 32

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sepenuh hati kesehatan individu,
(komitmen mutu) keluarga dan
serta mandiri, disiplin masyarakat
dan kerja keras (anti
korupsi)

6. Melakukan 1) Mengumpulkan 1. Identitas klien Dalam melakukan Kegiatan yang Kegiatan Konseling yang inovatif akan
kegiatan identitas pasien 2. Klien kegiatan ini, saya akan merupakan salah satu menghasilkan klien yang dapat
Konseling calon 2) Melakukan memahami bersikap penuh kegiatan dalam meningkatkan nilai organisasi yaitu
pengantin konseling pesan yang integritas dan pelayanan kesehatan energik dan aktif
3) Melakukan disampaikan tanggung jawab puskesmas, akan
Evaluasi (akuntabilitas) sesuai membuat organisasi
keilmuan yang saya semakin inovatif dan
miliki (etika publik). paripurna dalam
Saya juga akan pelayanan yang
bersikap santun dan diberikan. Hal ini sesuai
menghormati(nasional dengan visi dan misi
isme) klien sebagai puskesmas Memelihara
bentuk layanan dan meningkatkan
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 33

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sepenuh hati kesehatan individu,
(komitmen mutu) keluarga dan
serta mandiri, disiplin masyarakat
dan kerja keras (anti
korupsi)

7. Melakukan 1. Mencocokan 1. Identitas klien Dalam melakukan Kegiatan yang Dengan adanya postes maka klien
posttest tentang identitas pasien 2.Klien kegiatan ini, saya akan merupakan salah satu akan lebih mengetahui sehingga nilai
KEK 2.Melakukan postest mengerjakan bersikap penuh kegiatan dalam organisasi terampil dapat diperkuat
3. Melakukan Evaluasi dengan integritas dan pelayanan kesehatan
tanggung jawab puskesmas, akan
(akuntabilitas) sesuai membuat organisasi
keilmuan yang saya semakin inovatif dan
miliki (etika publik). paripurna dalam
Saya juga akan pelayanan yang
bersikap santun dan diberikan. Hal ini sesuai
menghormati(nasional dengan visi dan misi
isme) klien sebagai puskesmas Memelihara
bentuk layanan dan meningkatkan
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 34

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
sepenuh hati kesehatan individu,
(komitmen mutu) keluarga dan
serta mandiri, disiplin masyarakat
dan kerja keras (anti
korupsi)
8. Melakukan 1. Mencocokan 1. Identitas klien Dalam melakukan Kegiatan yang Adanya monitoring akan mengetahui
monitoring identitas klien cocok monitoring ini, saya merupakan salah satu perkembangan dan kemajuan klien
2. Mengukur berat akan bersifat jujur kegiatan dalam dengan baik, maka nilai organisasi
badan dan LILA 2. Peningkatan (anti korupsi) pelayanan kesehatan terampil dapat diperkuat
klien/bulan berat badan melakukan kegiatan puskesmas, akan
dan LILA berdasarkan keilmuan membuat organisasi
yang saya miliki (etika semakin inovatif dan
publik) paripurna dalam
pelayanan yang
diberikan. Hal ini sesuai
dengan visi dan misi
puskesmas untuk
Menggerakkan
pembengunan
Tabel 3.1 Laporan Aktualisasi 35

No Keterkaitan Kontribusi
Tahapan Output/
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Misi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Target
Pelatihan Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
berwawasan kesehatan
9. Melakukan 1. Menganalisis hasil 1. Analisis hasil Dalam melakukan Dengan adanya Adanya evaluasi akan membuat yang
evaluasi hasil kegiatan evaluasi ini, saya akan evaluasi kegiatan, terlibat semakin berdaya saing positif
kegiatan 2. Melakukan 2. Draft evaluasi bersifat jujur (anti diharapkan SDM yang dan meningkatkann etos kerja,
konsultasi dengan disetujui korupsi), melakukan berkualitas dapat sehingga diharapkan nilai organisasi
atasan mengenai pendekatan ilmiah terbentuk. Hal ini sesuai melalui terampil, aktif dan sigap
draft evaluasi dalam laporan dengan visi dan misi dapat tercapai.
3. Membuat laporan 3. Laporan (komitmen mutu), puskesmas yang
evaluasi kegiatan evaluasi membuat hasil Menggerakkan
berdasarkan keilmuan pembengunan
yang saya miliki (etika berwawasan
publik) dan kesehatan .
bertanggung jawab
dengan hasil kegiatan
dan laporan yang
sudah saya susun
(akuntabilitas).
36

C. RENCANA PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.2. Jadwal Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
N
Kegiatan Pelaksanaan Tempat
o
(1) (2) (3) (4)
Mengumpulkan data
1 sasaran 8 – 9 Maret 2021
Calon pengantin
Menyusun Satuan
Acara Konseling
2 10 – 11 Maret 2021
(SAK) tentang calon
pengantin KEK

Merancang media
3 Konseling tentang 12 Maret 2021
KEK
Puskesmas
Menyusun kuesioner Sungai Tabuk 1
4 12 Maret 2021
tentang KEK
Melakukan Pretest 13 Maret – 27 Maret
5
tentang KEK 2021
Melakukan kegiatan
13 Maret – 27 Maret
6 Konseling Calon
2021
pengantin KEK
Melakukan postest 28 Maret – 10 April
7
tentang KEK 2021
Melakukan 28 Maret – 10 April
8
monitoring 2021
Melakukan evaluasi 11 April – 13 April
9
hasil kegiatan 2021
Tabel 3.3 Matriks Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisai

N Jadwal Pelaksanan
Kegiatan Maret April
o II III IV I II
37

Persiapan Konsultasi dan/atau koordinasi dengan


1.
coach dan mentor
Mengumpulkan data sasaran calon
pengantin KEK
Merancang media konseling tentang calon
pengantin KEK
2. Pelaksanaan
Menyusun kuesioner tentang KEK
Melakukan pretest tentang KEK
Melakukan konseling calon pengantin
Melakukan posttest tentang KEK
Melakukan Monitoring
Melakukan evaluasi hasil kegiatan
3 Evaluasi
Penyusunan laporan

Anda mungkin juga menyukai