CKD Real
CKD Real
Di Ruang Pratama
NIM : CKR0180261
CIREBON
2020
A. Konsep Penyakit
1. Definisi Penyakit
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan
atau tanpa penurunan glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,
2010). CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai
kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat,
progresif, irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh
gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan
elektrolit, sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009). Gagal
ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan
irreversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun
elektrolit, sehingga timbul gejala uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah).
2. Etiologi
Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit
vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen
(luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin
(diabetes).
Berikan
NaOH
dengan air
Ekstravasasi
a. Konservatif
1). Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
2). Observasi balance cairan
3). Observasi adanya odema
4). Batasi cairan yang masuk
b. Dialisis
1). Peritoneal dialysis biasanya dilakukan pada kasus – kasus
emergency. Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja
yang tidak bersifat akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori
Peritonial Dialysis )
2). Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui
daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
7. Diagnosa Banding
a. Acute Kidney Injury (AKI)
b. Sindrom Nefrotik
c. Renal Arteri Stenosis
B. Pengkajian
1. Wawancara
a. Pemeriksaan lab.darah
1). Hematologi
HB, Ht, Eritrosit, Lekosit, Trombosit
b. Urine
1). ECG
2). ECO
d. Radidiagnostik
Diagnosa
No. Tujuan/kriteria hasil Intervensi Rasio
Keperawatan
1. Gangguan nutrisi 1. Nafsu makan 1. Kaji status nutrisi klien. 1.Untuk men
kurang dari kebutuhan meningkat. 2. Evaluasi kemampuan keadaan nutr
tubuh berhubungan 2. Tidak terjadi makan klien. pasien
dengan anoreksia penurunan berat 3. Berikan makanan yang 2.Untuk men
mual muntah. badan. lembut dan mudah di cerna. berapa banya
3. Menghabiskan 4. Berikan makanan yang makanan yan
porsi makanan bervariasi. 3.Variasi ma
mendorong n
5. Minta keluarga pasien
makan pasien
untuk menyuapi klien
5. Agar pola
terpenuhi
2. Perubahan pola nafas 1. Peningkatan 1. Untuk menge
berhubungan dengan ventilasi dan 2. keadaan pola
hiperventilasi paru. oksigenasi yang oksigen pasien.
adekuat. 3.
2. Bebas dari tanda-
tanda distress
pernafasan.
3. TTV dalam rentang
normal.
3. Intoleransi aktivitas 1. Melakukan aktivitas 1. Bantu klien untuk Agar pasien
berhubungan dengan fisik tanpa disertai memilih aktivitas sesuai melakukan a
keletihan anemia, penekanan kemampuan secara mandi
retensi produk sampah 2. Mampu melakukan 2. Bantu klien untuk
dan prosedur dialysis. aktivitas sehari-hari mengidentifikasi aktivitas
3. TTV klien normal yang dapat dilakukan
3. Monitor respon
fisik,emosi,spiritual,sosial
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2018. PENYAKIT DEGENERATIF: Mencegah dan Mengatasi Penyakit
Degeneratif dengan Perilaku dan Gaya Hidup Modern yang Sehat. Penerbit Ar-
Ruzz Media. Yogyakarta.
Brigitta Ayu, Ni Ketut K. 2019. Keperawata Medikal Bedah I. PT.Pustaka Baru.
Yogyakarta.
https://www.researchgate.net/profile/Rizal_Perdana/publication/323365845_Klasi
fikasi_Penyakit_Chronic_Kidney_Disease_CKD_Dengan_Menggunakan_Metode
_Extreme_Learning_Machine_ELM/links/5a9023c5aca2721405618881/Klasifika
si-Penyakit-Chronic-Kidney-Disease-CKD-Dengan-Menggunakan-Metode-
Extreme-Learning-Machine-ELM.pdf (diakses pada tanggal 13 Feb. 2020)
http://repository.ump.ac.id/3939/3/Mona%20Martin%20BAB%20II.pdf (diakses
pada tanggal 13 Feb. 2020)