Anda di halaman 1dari 6

Jurnal B-Dent, Vol 1, No.

1, Juni 2014 : 18 - 23

HUBUNGAN APLIKASI CASEIN PHOSPHOPEPTIDE


AMORPHOUS CALCIUM PHOSPHATE (CPP-ACP)
TERHADAP REMINERALISASI GIGI
Busman*, Utmi Arma**, Nofriadi***
*
Bagian Oral Biologi, FKG, Universitas Baiturrahmah, Padang
**
Bagian Penyakit Mulut, FKG, Universitas Baiturrahmah, Padang
***
Mahasiswa FKG, Universitas Baiturrahmah, Padang

KATA KUNCI ABSTRAK

Casein Phosphopeptide Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP)


Amorphous Calcium merupakan bahan yang dapat memperkuat dan meremineralisasi
Phosphate (CPP–ACP), gigi serta membantu mencegah karies gigi. Peneliti tertarik melakukan
Remeneralisasi, Gigi. penelitian tentang aplikasi CPP-ACP terhadap remineralisasi enamel
gigi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan
menggunakan penelitian analityc experimental pretest and postest
design. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah gigi
premolar yang telah diekstraksi dengan teknik selected sampling.
Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dimana setiap perlakukan
menggunakan 10 gigi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-
rata berat gigi sebelum dan sesudah perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5, yaitu
dengan hasil berturut-turut: konsentrasi 10% 0,0120 g, 0,0087 g,
0,0078 g, 0,0052 g, 0,0030 g, konsentrasi 20% 0,0134 g, 0,0097 g,
0,0091 g, 0,0051 g, 0,0026 g, dan konsentrasi 30% 0,0162 g, 0,0105 g,
0,0088 g, 0,0058 g, 0,0030 g. Hasil penelitian menunjukan berat gigi
sebelum dan sesudah perendaman larutan CCP-ACP selama
perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5 menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p<0,05) antara berat gigi sebelum dan setelah dilakukan perendaman.
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa semakin lama
waktu perendaman gigi di dalam larutan CCP-ACP 30% maka semakin
tingginya penambahan berat gigi.

PENDAHULUAN flouride rendah. Casein Phosphopeptide

Karies gigi merupakan penyakit yang paling Amorphous Calcium Phosphate (CPP–ACP)

banyak dijumpai di rongga mulut. Penyakit merupakan bahan yang dapat memperkuat

ini terjadi karena demineralisasi jaringan dan meremineralisasi gigi serta membantu

permukaan gigi oleh asam organik yang mencegah karies gigi.

berasal dari makanan yang mengandung Casein phosphopeptide (CPP) memiliki

asam. Karies akan membuat gigi menjadi kemampuan untuk menstabilkan ion kalsium,

rapuh. Gigi yang lebih rapuh tentunya akan fosfat dan fluoride dalam keadaan amorf

lebih rentan terhadap demineralisasi sehingga non-kristalin yang diperlukan pada enamel

kerusakan gigi yang terjadi akan semakin gigi. 2

parah. 1 Aplikasi topikal CPP-ACP menimbulkan

Remineralisasi dapat mencegah terjadinya reaksi kimia, yaitu CPP-ACP bereaksi

demineralisasi pada enamel gigi ketika level dengan glikoprotein saliva yang melapisi

18
Busman : Hubungan aplikasi casien phosphopeptide amorphous calcium phosphate....

permukaan gigi (dikenal sebagai pelikel dalam penelitian ini adalah timbangan
saliva). Kalsium dan fosfat dalam bentuk digital, kaca arloji, gelas ukur, elemeyer,
amorphous (ACP) yang tidak terikat kuat shaker rotary, oven, kertas label, pinset,
pada pelikel saliva akan larut ke lingkungan masker, sarung tangan, glass plate, alat tulis
sekitar gigi (saliva dan plak). CPP-ACP juga dan kalkulator sedangkan bahan yang
bereaksi secara kimia dengan kristal digunakan adalah gigi premolar 1 atau 2
hidroksiapatit enamel dan dentin, boleh atas atau bawah, asam phosfat 37%
mengikat gugus hidroksil dan membentuk dan Casein Phosphopeptide Amorphous
kalsium fosfat hidroksiapatit yang tahan Calcium Phosphate konsentrasi 10%, 20%
terhadap demineralisasi asam. 3,4. dan 30%.
CPP-ACP mampu memperbaiki white spot Tahapan pertama dilakukan pembuatan white
dengan cara menggantikan kalsium dan spot pada sampel yaitu gigi premolar
fosfat gigi yang hilang akibat proses sebanyak 30 buah kemudian masing-masing
demineralisasi. Selanjutnya, sebagian sampel diberi asam phosfat konsentrasi 37%
kalsium dan fosfat dari CPP-ACP akan selama 20 menit agar terbentuk white spot
berdifusi menuju lingkungan sekitar gigi. buatan pada gigi. Kemudian sampel
Apabila kalsium dan fosfat dalam gigi white dikeringkan menggunakan oven dan
spot sudah cukup tergantikan maka kelebihan ditimbang sebelum dilakukan perendaman.
kalsium dan fosfat tersebut akan berdifusi Perendaman sampel pada penelitian ini
5,6
menuju lingkungan sekitarnya . dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: kelompok
Penelitian Vashisht dkk (2010) 1, direndam dalam Casein Phosphopeptide
menganjurkan untuk menerapkan pemakaian Amorphous Calcium Phosphate konsentrasi
topikal CPP-ACP pasta tiga kali sehari 10%. Kelompok 2, direndam dalam Casein
selama 14 hari. Hasil menunjukkan adanya Phosphopeptide Amorphous Calcium
remineralisasi enamel. Tujuan penilitian ini Phosphate konsentrasi 20% sedangkan
adalah untuk mengetahui hubungan aplikasi kelompok 3, direndam dalam Casein
Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphopeptide Amorphous Calcium
Phosphate (CPP-ACP) terhadap Phosphate konsentrasi 30%. Perendaman
remineralisasi gigi. sampel ini dilakukan sebanyak 5 kali dengan
cara di shaker 60 rpm dalam Casein

METODE PENELITIAN Phosphopeptide Amorphous Calcium

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Phosphate dimana masing-masing

Kimia Kopertis Wilayah X Padang pada perendaman selama 1 jam.

tanggal 8 Oktober 2013 sampai 23 Oktober Kemudian dilakukan penimbang an berat

2013. Adapun alat-alat yang digunakan gigi setelah dilakukan perendaman Casein

19
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 18 - 23

Phosphopeptide Amorphous Calcium 0,0051 g, dan 0,0026 g. Sama halnya dengan


Phosphate, gigi dikeringkan dengan oven, larutan CPP-ACP 30% yaitu pada sebelum
ditimbang lagi untuk mengetahui berat perendaman rata-rata berat awal gigi 1,1193
setelah dilakukan perendaman dan dicatat g dan rata-rata berat gigi selama perendaman
hasilnya dan dibandingkan hasilnya dengan 1, 2, 3, 4 dan 5 terjadi penambahan berat gigi
berat awal sebelum dilakukan perendaman sebesar 0,0162g, 0,0105g, 0,0088g, 0,0058
dan 0,0030.
HASIL PENELITIAN
Tabel 2 : Uji T-Paired Berat Gigi Sebelum dan Setelah
Tabel 1. Rata-rata Penambahan Berat Pada Kandungan Perendaman 10%
CPP-ACP 10%, 20 %, dan 30% Variabel Mean P Value
CPP-ACP 10% 20% 30% Sebelum Perendaman – Setelah
0.0120 0.000
perendaman 1
1,2194
Rata-rata berat awal 1,2527 g 1,1193 g Sebelum Perendaman – Setelah
g 0.0087 0.000
perendaman 2
Perubahan berat 0,0120 Sebelum Perendaman – Setelah
0,0134 g 0,0162 g 0.0078 0.000
setelah perendaman 1 g perendaman 3
Perubahan berat 0,0087 Sebelum Perendaman – Setelah
0,0097g 0,0105g 0.0052 0.000
setelah perendaman 2 g perendaman 4
Perubahan berat 0,0078 Sebelum Perendaman – Setelah
0,0091 g 0,0088 g 0.0030 0.000
setelah perendaman 3 g perendaman 5
Perubahan beratsetelah 0,0052
0,0051 g 0,0058 g
perendaman 4 g
Perubahan berat 0,0030
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pada hasil
0,0026 g 0,0030 g
setelah perendaman 5 g
Rata-rata penambahan
uji T (α = 0,05), berat gigi sebelum dan
0,0073 0,00886
berat gigi setelah 5 0,00798g
kali perendaman
4g g sesudah perendaman larutan CPP-ACP 10%
selama perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa
menunjukkan perbedaan yang bermakna
terjadi peningkatan nilai rata-rata berat gigi
(p<0,05) antara berat gigi sebelum dan
antara sebelum dan sesudah perendaman
setelah dilakukan perendaman. Berdasarkan
dengan larutan CPP-ACP 10% yaitu pada
hasil di atas dapat disimpulkan bahwa
sebelum perendaman rata-rata berat awal gigi
semakin lama waktu perendaman gigi di
1,2194 g dan rata-rata berat gigi selama
dalam larutan CPP-ACP 10% maka semaikn
perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5 terjadi
tingginya penambahan berat gigi.
penambahan berat sebesar 0,0120 g, 0,0087
g, 0,0078 g, 0,0052 g dan 0,0030 g. Tabel 3 : Hasil Uji T-Paired Berat Gigi Sebelum dan
Demikian juga dengan larutan CPP-ACP Setelah Perendaman 20 %
Variabel Mean P
20% yaitu pada sebelum perendaman rata- Value
Sebelum Perendaman – Setelah 0.0120 0.000
perendaman 1
rata berat awal gigi 1,2527 g dan rata-rata
Sebelum Perendaman – Setelah 0.0087 0.000
berat gigi selama perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5 perendaman 2
Sebelum Perendaman – Setelah 0.0078 0.000
terjadi penambahan nilai rata-rata berat gigi perendaman 3
Sebelum Perendaman – Setelah 0.0052 0.000
antara sebelum dan sesudah perendaman perendaman 4
Sebelum Perendaman – Setelah 0.0030 0.000
yaitu sebesar 0,0134 g, 0,0097g, 0,0091 g, perendaman 5

20
Busman : Hubungan aplikasi casien phosphopeptide amorphous calcium phosphate....

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pada hasil PEMBAHASAN


uji T (α = 0,05), berat gigi sebelum dan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil
sesudah perendaman larutan CPP-ACP 20% yaitu terjadinya penambahan berat gigi yang
selama perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5 diakibatkan oleh remineralisasi pada
menunjukkan perbedaan yang bermakna perendaman larutan CPP-ACP 10%, 20%
(p<0,05) antara berat gigi sebelum dilakukan dan 30% selama perendaman 1, 2, 3, 4 dan
perendaman dan setelah dilakukan 5. Hasil uji T satu arah menunjukkan adanya
perendaman. Berdasarkan hasil di atas dapat penambahan berat gigi yang bermakna
disimpulkan bahwa semakin lama waktu (p<0,5) pada perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5.
perendaman gigi di dalam larutan CPP-ACP Penelitian ini menggunakan larutan sediaan
20% maka semakin tingginya penambahan CPP-ACP yang mengandung senyawa
berat gigi. derivat CPP-ACP yang diaplikasikan
sebanyak 1mg/10ml (10%), 2mg/10ml
Tabel 4 : Hasil Uji T-Paired Berat Gigi Sebelum dan (20%), dan 3 mg/10ml (30%) pada masing-
Setelah Perendaman 30%
Variabel Mean P masing kelompok sampel. Berdasarkan
Value
Sebelum Perendaman – Setelah
0.0120 0.000
penelitian yang dilakukan mengenai
perendaman 1
Sebelum Perendaman – Setelah
pengujian efektifitas dari pasta yang
0.0087 0.000
perendaman 2
mengandung CPP-ACP dengan kadar 10%
Sebelum Perendaman – Setelah
0.0078 0.000
perendaman 3 terhadap kekasaran permukaan enamel secara
Sebelum Perendaman – Setelah
0.0052 0.000
perendaman 4 in vitro, menunjukan bahwa CPP-ACP 10%
Sebelum Perendaman – Setelah
0.0030 0.000 mempunyai efek positif terhadap
perendaman 5
8
remineralisasi enamel .
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa pada hasil Pencegahan karies gigi dari derivat susu
uji T (α = 0,05), berat gigi sebelum dan bioaktif peptida adalah bentuk kompleks
sesudah perendaman larutan CPP-ACP 30% kimia yang mengalir dengan anti-kariogenik.
selama perendaman 1, 2, 3, 4 dan 5 Diantara fungsinya untuk mencegah lesi gigi
menunjukkan perbedaan yang bermakna termasuk menghambat bakteri, meningkat
(p<0,05) antara berat gigi sebelum dilakukan kapasitas penyangga di sekitarnya pelikel
perendaman dan setelah dilakukan gigi, mengurangi demineralisasi enamel dan
perendaman. Berdasarkan hasil di atas dapat meningkatkan remineralisasi enamel. 6.
disimpulkan bahwa semakin lama waktu Remineralisasi awal enamel adalah proses
perendaman gigi di dalam larutan CPP-ACP fisiologis normal yang dikenal dalam
30% maka semakin tingginya penambahan kedokteran gigi dan penelitian kedokteran
berat gigi gigi. Proses ini dapat terjadi oleh berbagai
hal yang dipengaruhi oleh rongga mulut.

21
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 18 - 23

Ketika diaplikasikan pada permukaan gigi KESIMPULAN


dengan lesi awal karies, pasta dengan Penelitan yang dilakukan terhadap bahan
kandungan CPP-ACP dapat mencegah CPP-ACP dapat meningkatkan remineralisasi
demineralisasi gigi dan meningkatkan gigi. Hal ini berdasarkan penambahan berat
remineralisasi enamel serta meningkatkan gigi selama perendaman pada larutan CPP-
aktivitas fluoride 9. ACP 10% berturut-turut sebesar 0,0120 g,
CPP telah terbukti menstabilkan kalsium dan 0,0087 g, 0,0078 g, 0,0052 g dan 0,0030 g.
fosfat melalui pembentukan kompleks serta Kemudian pada larutan CPP-ACP 20%
berperan untuk menstabilkan ACP yang penambahan berturut-turut sebesar 0,0134 g,
memiliki efek aditif. beberapa literatur 0,0097 g, 0,0091 g, 0,0051 g dan 0,0026 g
menunjukkan bahwa CPP-ACP memiliki sedangkan pada larutan CPP-ACP 30%
anti-karies dan efek remineralisasi. Kalsium penambahan berturut-turut sebesar 0,0162 g,
fosfat pada kompleks ini secara biologis 0,0105 g, 0,0088 g, 0,0058 g dan 0,0030 g.
berperan untuk penyerapan dan Dari hasil data tersebut menunjukkan
remineralisasi bawah permukaan lesi pada semakin lama pengaplikasian bahan yang
2
enamel gigi. . mengandung CPP-APC dapat menaikan berat
CPP dapat menstabilkan nanoclusters ACP gigi secara bertahap yang sebelumnya sudah
berbagai phosresidu phoseryl dari mengikat mengalami demineralisasi pada gigi.
ke CPP nanoclusters dari ACP jenuh untuk
mencegah pengendapan ion kalsium dan
DAFTAR PUSTAKA
fosfat serta peningkatan untuk ukuran
1. Arteaga, S. Demineralization and Reminer
penting yang diperlukan untuk tahap alization: The Battel to KeepTeeth Strong and
Healthy. Available from: http://www.dentist
transformasi. CPP-ACP juga bertindak ry.com/articles/wdj/print/volume-4/issue-
9/focus-on-/ [20 Juni 2013].
sebagai media untuk menyimpan kalsium
2. Cross, K.J.; Huq, N.L.; Palamara, J.E.;
bioavailable dan menjaga fosfat dari kejenuh Perich, J.W.; Reynolds, E.C. 2005.
Physicochemical Characterization of Casein
sehingga memfasilitasi remineralisasi. Studi Phosphopeptide-Amorphous Calcium
independen yang diterbitkan sampai saat ini Phosphate Nanocomplexes. Journal of
Biological Chemistry.
menunjukkan pengaruh dari bahan CPP-ACP 3. Al-Twaijri, S. 2009. Effect of Prophylaxis
Pastes Containing Amorphous Calcium
dalam menghambat demineralisasi dan Phospate and Flouride on Enamel Bond
meningkatkan remineralisasi enamel dan Streng. BDS, King Saudi University.
4. Walsh, L.J. 2009. Clinical Application of
dentin secara in vivo dan in vitro. Penelitian Recaldent Products.
5. Rahiotis, C.; Vougiouklalis, G. 2007. Effect
in vitro dirancang untuk mengevaluasi of a CCP-ACP Agent on The
potensi remineralisasi CPP- ACP yang Demineralization and Remineralization of
Dentine In Vivo. Journal of Dental.
digunakan pada buatan lesi enamel awal.11 6. Llena, C.; Forner, L.; Baca, P. 2009.
Anticariogenicity of Casein Phosphopeptide-

22
Busman : Hubungan aplikasi casien phosphopeptide amorphous calcium phosphate....

amorphous Calcium Phosphate. The Journal 9. QIONG ZHANG;Zou, J.:Yang,R.:Zhou, X.


of Contemporary Dental Practice. 2011 ,Remineralization Effect of Casein
7. Kargul, B.; Altinok, B.; Welbury, R. 2012. Phosphopeptide Amourphous Calcium
The Effect of Casein Phosphopeptide– Phosphate crème on artificial early enamel
Amorphous Calcium Phospate on Enamel lession PrimaryTeeth
Surface Rehardening. An In Vitro Study. Eur
Journal of Pediatrics Dentistry.
8. Makinen, K.K. 2009. Sugar Alcohols, Caries
Incidence, and Remineralization of Caries
Lesions. International Journal of Dentistry.

23

Anda mungkin juga menyukai