Anda di halaman 1dari 3

NAMA/NIM : Muhammad Choirul Huda / 20190420279

KELAS :B

DOSEN : Erni Suryandari, S.E., M.Si.

MAKUL : Pengauditan 1

SOAL LATIHAN BAB 3

Tuliskan B jika menurut Anda kalimat berikut ini Benar dan S jika Salah.

1. Profesi Akuntan Publik di Indonesia dan diluar negeri menghadapi risiko tuntutan hukum
yang sangat tinggi.
Jawabannya : BENAR (B)
Karena profesi Akuntan Publik di seluruh dunia merupakan profesi yang menghadapi
risiko yang sangat tinggi. Mereka harus memberikan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar profesional akuntan publik mentaati kode etik akuntan publik dan memiliki
standar pengendalian mutu. Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika
tidak bisa memenuhi kontrak yang dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam
memberikan jasa profesionalnya.
(Dibuku Halaman 84)

2. Bapepam mengeluarkan Sarbanes Oxley Act untuk mencegah terulangnya kasus Enron
dan Kimia Farma.
Jawabannya: SALAH (S)
Karena Sarbanes Oxley Act dikeluarkan di Amerika untuk mencegah terulangnya kasus
serupa. Bapepam-Kementerian Keuangan di Indonesia pun membuat berbagai aturan,
antara lain menyangkut independensi akuntan publik, pembatasan jangka waktu
pemberian jasa audit (3 tahun untuk Akuntan Publik dan 6 tahun untuk KAP yang
memiliki lebih dari satu partner).
(Dibuku Halaman 84)

3. Tuntutan hukum bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk.
Jawabannya : BENAR (B)
Karena benar bahwa tuntutan hukum juga bisa terjadi karena business failure, audit
failure, dan audit risk.
(Dibuku Halaman 84)

4. Business failure terjadi karena perusahaan bangkrut.


Jawabannya : BENAR (B)
Karena Business failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajiban
atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang
memberatkan.
(Dibuku Halaman 84)
5. Audit failure terjadi karena akuntan publik tidak independen.
Jawabannya : BENAR (B)
Karena audit failure terjadi manakala akuntan publik memberikan opini yang salah
karena gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.
(Dibuku Halaman 84)

6. Jenis pelanggaran oleh KAP dapat dibedakan menjadi: ordinaris negligence, gross
negligence, conctructive fraud dan fraud.
Jawabannya : BENAR (B)
Karena jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi; Ordinary negligence (Kesalahan
ringan), gross negligence (Kesalahan agak berat), constructive fraud (Pelanggaran berat),
dan fraud (Pelanggaran sangat berat)
(Dibuku Halaman 85)

7. Gross negligence adalah kesalahan ringan karena auditor menerapkan due professional
care.
Jawabannya : SALAH (S)
Karena gross negligence adalah kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika auditor
menerapkan due professional care.
(Dibuku Halaman 85)

8. Di Indonesia tuntutan hukum hanya bisa berasal dari pengguna laporan keuangan.
Jawabannya : SALAH (S)
Karena di Indonesia tuntutan hukum bisa berasal dari; klien, (calon) investor, Bapepam-
LK (sekarang OJK), PPAJP-Departemen Keuangan (Sekarang PPPK Kementerian
Keuangan), Bank Indonesia, dan Pengguna Laporan Keuangan.
(Dibuku Halaman 85)

9. PPAJP-Kementerian Keuangan bisa mencabut izin praktik akuntan publik.


Jawabannya: BENAR (B)
Karena PPAJP-Departemen Keuangan (Sekarang PPPK Kementerian Keuangan) bisa
memberikan sanksi dalam bentuk peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian
jasa akuntan publik atau usulan kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik
akuntan publik tergantung berat atau ringannya pelanggaran.
(Dibuku Halaman 85)
10. Beberapa hal yang dilakukan Akuntan Publik untuk menghindari tuntutan hukum antara
lain:
a. Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas.
b. Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas.
c. Patuhi standar auditing dan kode akuntan publik.

Jawabannya : a, b, dan c BENAR (B)

Karena beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum antara lain:

 Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas.


 Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas.
 Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.

(Dibuku Halaman 85)

Anda mungkin juga menyukai