Seorang laki-laki berusia 64 tahun dengan diagnosa tumor paru kiri, akan
menjalani prosedur bronkoskop. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status fisik
ASA 3 dengan komorbid geriatri dan riwayat hipertensi. Tekanan darah 140/70
mmHg, nadi 64 kali per menit, teraba kuat dan teratur pada nadi radialis.
Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, faal haemostasis dalam batas
normal. Selama bronkoskopi dilakukan, tekanan darah pasien berfluktuasi
sesuai dengan stimulasi yang terjadi selama prosedur. Manakah yang bukan
merupakan pilihan obat atau tindakan untuk mejaga stabilitas hemodinamik
selama prosedur endoskopi larynx ?
A. Melakukan blok n.glossopharyngeal
B. Memberikan propofol ketika tekanan darah naik
C. Memberikan vasopresor ketika tekanan darah turun
D. Memberikan esmolol ketika tekanan darah naik
E. Memberikan remifentanil ketika stimulasi meningkat
Sumber
4. Hal berikut berkaitan dengan efek midazolam pada sistem saraf pusat antara
lain:
1. Cerebral vasomotor responsiveness terhadap oksigen dipertahankan
selama anestesi midazolam.
2. Menghasilkan peningkatan CMRO2 dan aliran darah serebral analog
dengan barbiturat dan propofol
3. Midazolam bukan alternatif dari barbiturat untuk induksi anestesi pada
pasien dengan patologi intrakranial.
4. Pasien dengan penurunan komplians intrakranial menunjukkan
perubahan pada TIK ketika diberikan midazolam dengan dosis 0,15-0,27 mg/kg
IV.
5. Midazolam menyebabkan perubahan pada aliran darah serebral regional
di daerah otak yang berhubungan dengan fungsi normal atensi dan memori.
5. Seorang pasien menjalani operasi ekstremitas bawah dalam anestesi
epidural. Selama prosedur digunakan pneumatic tourniquet. Satu jam paska
inflasi, dengan tekanan mendekati 100 mmHg di atas sistolik, pasien mengeluh
terasa nyeri seperti terbakar di daerah operasi. Apa tindakan yang tepat untuk
kejadian tersebut ?
1. Meminta spool cairan normal saline dingin pada area operasi
2. Deflasi tourniquet
3. Menghentikan stimulus tindakan operasi
4. Menambah suplemen obat epidural
5. Memberikan suplemen analgetik intravena
6. Laki-laki usia 75 tahun, menjalani pembedahan fiksasi internal karena
fraktur tulang femur dan pelvis. Dilakukan pembiusan dengan anestesi umum
dan pembedahan berjalan dengan lancar. Sebagai analgetik pasca bedah
diberikan morfin infus kontinyu dikombinasi dengan paracetamol. Setelah 6
jam di bangsal, pasien tersebut mengalami henti napas. Tim code blue segera
datang untuk memberikan bantuan. Pemberian morfin sebagai analgetik
diduga yang menyebabkan henti napas, kemudian pemberian obat tersebut
dihentikan oleh tim code blue. Reseptor manakah yang bertanggung jawab
dalam patofisiologi henti napas karena opioid?
1. Mu2 dan Delta
2. Mu1 dan Kappa
3. Mu2 dan Kappa
4. Mu1 dan Delta
5. Mu1 dan Mu2
7. Seorang laki-laki 69 tahun dijadwalkan untuk menjalani operasi amputasi
kaki kanan yang disebabkan oleh gangren diabetikum. Gula darah sewaktu
pada malam sebelum operasi adalah 435 g/dl sehingga pasien tersebut
mendapatkan terapi insulin. Pada pagi hari sebelum operasi pasien tersebut
menjalani pemeriksaan EKG dengan hasil seperti yang diperlihatkan di
gambar.
Pasien ini berada dalam keadaan :
A. Hiperkalsemia
B. Hipokalemia
C. Hipermagnesemia
D. Hipokalsemia
Sumber:
10. Seorang laki laki usia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan penurunan
kesadaran pasca kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan Fisik menunjukkan GCS
E2M4V1, tekanan darah 160/90 mmHg, laju nadi 60 kali per menit, dengan laju
nafas 12 kali per menit. Pemeriksaan pupil menunjukkan anisokhor 2/4 mm,
dengan refleks cahaya lambat. Tindakan pertama yang dilakukan adalah :
A. Hiperventilasi untuk menurunkan tekanan parsial CO2 hingga 25 mmHg
B. Menurunkan tekanan darah untuk mengurangi perdarahan
C. Intubasi untuk menjaga patensi jalan nafas
D. Loading cairan untuk menjaga perfusi
E. Sedasi dalam mencegah pasien gelisah
Sumber: Morgan
Sumber: Morgan
12. Pasien perempuan usia 50 tahun akan dilakukan anastesi umum untuk
tindakan histerektomi. Saat ini tekanan darah 110/70 mmHg, Denyut jantung 72
kali permenit, Laju pernapasan 14 kali permenit. Di tengah operasi dokter
anastesi melihat perubahan warna pada soda lime menjadi warna ungu. Apa
yang menjadi patokan untuk mengganti soda lime?
A. Saat perubahan warna sodalime mencapai 80-90%
B. Saat perubahan warna soda lime mencapai 5-10%
C. Saat perubahan warna sodalime mencapai 40-60%
D. Saat perubahan warna sodalime mencapai 30-50%
E. Saat perubahan warna sodalime mencapai 50-70%
Stoelting 5th
18. Indikator yang paling meyakinkan dan aman untuk pulihnya pengaruh obat
pelumpuh otot non-depolarisasi terhadap fungsi neuromuskuler adalah :
A. Mampu menggenggam dengan erat tangan pemeriksa
B. Mampu mengangkat kepala minimal selama 5 detik
C. Vital capacity 15 ml/kg berat badan
D. Kekuatan tekanan inspirasi minimal
E. Pemeriksaan TOF ratio > 0.9
Sumber:
Sumber:
27. Efek cedera n. laryngeus adalah :
A. Pada n. laryngeus superior unilateral, timbul suara parau dan kelelahan
berbicara
B. Pada n. laryngeus superior bilateral, timbul efek minimal
C. Pada n. vagus bilateral, timbul suara parau
D. Pada n. laryngeus recurrens akut bilateral, timbul stridor dan distres
napas
E. Pada n. laryngeus recurrens unilateral, timbul afonia
Sumber:
Sumber:
Sumber:
Sumber
42. Berapa oxygen content jika Hb 15 g/dL , PaO2 100 mmHg dan SaO2 99% ?
A. 42.6 ml oksigen/100 ml darah
B. 31.3 ml oksigen/100 ml darah
C. 20.9 ml oksigen/100 ml darah
D. 51.4 ml oksigen/100 ml darah
E. 10.6 ml oksigen/100 ml darah
Sumber
• Hal 327 side effects of succhylcholine- Hyperkalemia ( Stoelting)
• Hal 215 tabel 11-9 (Morgan)
44. Kebutuhan cairan rumatan untuk anak usia 3 tahun dengan berat badan 22
kg adalah :
A. 52 ml/jam
B. 62 ml/jam
C. 24 ml/jam
D. 48 ml/jam
E. 74 ml/jam
Sumber
• Maintenance Fluid Requiements (Morgan Hal 893)
• Tabel 51-3 (Morgan hal 1166)
46. Seorang pria 65 tahun, perokok berat mengeluh nyeri dada dan batuk
selama 2 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik terdapat pembesaran kelenjar
limfe supraclavicular kiri. Foto x-ray thorax terdapat lesi 2 cm di lobus superior
kiri. Pemeriksaan kimia darah natrium 123 mmol/L , kalium 3.8 mmol/L , BUN
dan kreatinin serum dalam batas normal. Penyebab hiponatremi dari pasien
tersebut adalah :
A. Small cell carcinoma paru
B. Adrenal insufficiency
C. Sindroma cerebral salt wasting
D. Tuberculosis paru
E. Hipotiroid
A. Remifentanil
B. Sufentanil
C. Fentanyl
D. Morphine
E. Alfentanil
Sumber
Sumber
Sumber
56. Pada saat resusitasi, jika benda asing dijalan nafas atas tidak dapat
dikeluarkan dengan finger swept , dianjurkan melakukan Heimlich maneuvre.
Penyulit dari Heimlich maneuvre adalah :
1. Hiperkarbia
2. Hipotensi
3. Aritmia supraventrikuler
4. Hipoksia
5. Regurgitasi
57. Stimulus kuat yang mengakibatkan kontraksi otot polos gallbladder dan
sekresi kelenjar empedu adalah :
1. Adanya karbohidrat dan lemak di gaster yang merangsang sekresi
hormon gastrin dari mukosa duodenum
2. Adanya lemak di duodenum yang merangsang sekresi hormone
cholecystokinin mukosa duodenum
3. Adanya karbohidrat di duodenum yang merangsang sekresi hormon
gastrin dari mukosa gaster
4. Adanya protein dan lemak di duodenum yang merangsang sekresi
hormon cholecystokinin dari hepatosit
5. Adanya protein di duodenum yang merangsang sekresi hormon
cholecystokinin dari hepatosit
58. Pria 32 tahun ditolong tenaga pemadam kebakaran di ruangan yang
mengandung carbon monoxide. Frekwensi nafas korban 42 kali per menit ,
korban tampak lemah, mengeluh mual dan disorientasi. Berdasarkan
gejalanya, maka kandungan carboxyhemoglobin didalam darah korban
adalah :"
A. > 40 %
B. 5 - 10%
C. 10 - 15%
D. 15 - 20%
E. 20 - 40%
Sumber
65. Pria usia 32 tahun, dengan fraktur femur dan lengan kanan akibat
kecelakaan lalu lintas, menjalani prosedur fiksasi internal. Status Fisik pasien
ASA 1. Tindakan anestesi dilakukan dengan pemberian premedikasi pethidine
50 mg, induksi thiopental dan succinyl choline , dilanjutkan intubasi dengan
ETT 7.5. Rumatan anestesi dengan isoflurane -- N2O. Selama anestesi tidak
dijumpai adanya penyulit. Jumlah perdarahan 700 ml, diganti dengan Ringer
laktat 2000 ml dan PRC 2 unit. Pascabedah, pasien diekstubasi setelah nilai
TOF ratio >90%. Lima belas menit setelah ekstubasi SpO2 turun bertahap.
Pasien terlihat sesak, SpO2 semakin turun meskipun dengan pemberian
oksigen. Pasien kemudian diintubasi , diberikan ventilasi mekanik dan
dipasang CVP. Dengan fraksi oksigen 70% , PEEP 10 cmH2O didapatkan
respon pasien yang cukup baik. CVP didapatkan dalam batas normal. Pada
hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah didapatkan PaO2 76 mmHg. Pasien
kemudian didiagnosa menderita Transfusion Related Acute Lung Injury. Data
yang mendukung diagnosis tersebut adalah :
A. Pulmonary artery occlusion pressure > 18 mmHg
B. Rasio PaO2/FiO2 > 300 mmHg dengan udara kamar
C. Kejadian kurang dari 6 jam setelah transfusi
D. SpO2 > 90% dengan udara kamar
E. Foto thorax tidak menunjukkan adanya infiltrat bilateral pada kedua paru
Sumber:
68. Setelah cidera otak dan dirawat di ICU, seorang pria 37 tahun mengalami
polyuria dan pemeriksaan Natrium serum159 mEq/L. Patologi apakah yang
menyebabkan kondisi pasien tersebut ?
A. Syndrome of Inappropriate Anti Diuretic Hormone
B. Nephrogenic Diabetes Insipidus
C. Cerebral Salt Wasting syndrome
D. Central Diabetes Insipidus
E. Diabetic Ketoacidosis
Sumber
Sumber
71. Seorang laki-laki berusia 64 tahun dengan diagnosa tumor paru kiri, akan
menjalani prosedur bronkoskop. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status fisik
ASA 3 dengan komorbid geriatri dan riwayat hipertensi. Tekanan darah 140/70
mmHg, nadi 64 kali per menit, teraba kuat dan teratur pada nadi radialis.
Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, faal haemostasis dalam batas
normal. Manakah di antara teknik berikut yang paling baik Anda gunakan
untuk menjaga oksigenasi dan ventilasi pasien ini selama tindakan
bronkoskopi?
A. Memasang ventilator jet pada sisi laringoskop
B. Menggunakan ventilasi jet frekuensi tinggi
C. Intubasi dengan pipa endotrakeal sehingga ventilasi tekanan positif
konvensional tetap dapat dilakukan
D. Insuflasi oksigen aliran tinggi melalui kateter kecil yang diletakkan dalam
trakea
E. Ventilasi dengan masker atau pipa endotrakea dan prosedur bronkoskopi
dilakukan pada periode ketika pasien apnea (teknik apnea intermiten)
72. Seorang wanita 25 tahun dengan berat badan 50 kg, tinggi badan 150 cm
direncanakan akan menjalani tindakan kauterisasi skin tag di area sternum.
Pasien tersebut memiliki kebiasaan tidur mendengkur dan sesekali terbangun.
Selama tindakan berlangsung pasien menginginkan tidur. Dokter ahli kulit
memperkirakan lama operasi hanya 5 menit. Untuk pembiusan, sebaiknya
Anda mempersiapkan alat dan teknik :
A. Oksigen Laryngeal Mask Airway (LMA) dan teknik TIVA
B. Oksigen nasal kanul dan teknik Total Intravenous Anesthesia (TIVA)
C. Oksigen sungkup/ facemask dan teknik TIVA
D. Oksigen masker rebreathing dan teknik TIVA
E. Oksigen masker non-rebreathing dan teknik TIVA
Sumber:
74. Seorang laki laki pasca bedah ditransfer ke ICU untuk ventilasi mekanis.
Saat transport pasien menggunakan ventilator portable yang membutuhkan
aliran oksigen 2 L/menit dari silinder E untuk menjalankan sistim katup yang
dikontrol secara mekanik. Indikator tekanan silinder 2000 psi. Pengaturan
ventilator portable volume tidal 500 ml dan frekwensi 10 kali/menit. Jika
kebutuhan tekanan silinder minimal 200 psi agar bisa tetap berfungsi, berapa
lama ventilator tersebut bisa berfungsi ?
A. 60 menit
B. 80 menit
C. 120 menit
D. 30 menit
E. 40 menit
78. Wanita 29 tahun G2P1, melahirkan bayi laki- laki 4 kg per vagina dengan
bantuan ekstraksi vakum. Setelah bayi lahir diberikan syntocinon dan 30 menit
setelah plasenta dilahirkan, ibu mengalami perdarahan sekitar 400 ml.
Penyebab tersering dari perdarahan postpartum adalah :
A. Trauma vagina
B. Retensi jaringan plasenta
C. Atonia uteri
D. Coagulopathy
E. Trauma perineum
Sumber:
Sumber
81. Seorang wanita 40 tahun dengan luka bakar derajat 2 30% dan derajat 3
10% tanpa trauma jalan nafas, dikonsulkan untuk debridement. Diketahui
pasien riwayat hemodialisis berulang 1x seminggu dengan lab saat ini Hb 8.7,
BUN 68, creatinin 6.4, SGOT 300, SGPT 250, Kalium 5.2. Manakah obat
pelumpuh otot yang harus dihindari ?
A. Suksinilkolin
B. Atracurium
C. Pancuronium
D. Rocuronium
E. Vecuronium
Sumber:
Sumber:
88. Seorang wanita 36 tahun, tinggi badan 150 cm, berat badan 80 kg menjalani
operasi simple mastektomi. Pascabedah pasien mengeluh sakit kepala,
tampak kuning. TD 110/70, N 105 x/m, RR 20 x/m, suhu 37.3 derajat Celsius.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan SGOT 200 u/l , SGPT 200 u/L,
bilirubin total 3 mg%. Sebelum operasi tidak didapatkan tanda-tanda seperti
ini. Komplikasi pada pasien tersebut sangat jarang terjadi dan diduga
diakibatkan oleh penggunaan obat anestesi inhalasi tertentu. Pada kasus ini
obat anestetik inhalasi diduga mengakibatkan gangguan pada :
A. Intravasculer hemolytic
B. Prehepatic
C. Hepatic
D. Bile duct
E. Post hepatic
Sumber