JANTUNG
BAWAAN
Ns.Yelly Febriani, S.Kep
Hal-hal yang akan dibahas
• Pengertian PJB
• Klasifikasi PJB
• Penyebab
• Manifestasi klinis
• Diagnosis
• Tata laksana medis
• Medical mentosa
• Bedah
• Kardiologi intervensi
• Komplikasi
• Asuhan keperawatan
EMBRIOLOGI JANTUNG
• Terjadi pada pertengahan minggu ketiga
• Pertumbuhan ini terjadi karena :
• mudigah bertambah besar, sementara
makanan yg diterima scr difusi dari ibunya
tidak mencukupi lagi
• mudigah butuh suplai darah, jantung,
pembuluh darah untuk pertumbuhan
• AFTERLOD
• KONTRAKTILITAS
• RONTGEN DADA
• Pembesaran jantung
• Corakan jantung khas
• Boot Shapes (TOF)
• Snow Man (TAPVD)
• ECHOCARDIOGRAFI (TRANS THORAKAL, TRANS ESOFAGEAL)
• Aliran/shunt
• Pressure gradient
• Fungsi ejeksi sistolik dan diastolik
• Diameter defec, diameter pembuluh darah
• MRI
• Gambaran anatomis dan kelainan jantung lebih rinci
• MSCT / CT ANGIO
• Anatomi dan alairan darah lebih spesifik
• RADIOLOGI NUKLIR
• Kondisi miocard
• KATETERISASI JANTUNG
• Kelainan anatomis
• Aliran darah
• Fungsi pompa jantung
• Resistensi pembuluh darah dan paru-paru
• HOLTER
• Gangguan irama jantung
• LABORATORIUM
• Viskositas darah
• Fungsi pembekuan darah
• Fungsi ginjal, hepar
TATALAKSANA PJB
MEDIKAMENTOSA
BEDAH
• KOREKTIF
• PALIATIF
INTERVENSI NON
BEDAH
MEDIKAMENTOSA
• 2 JENIS
• PALIATIF memperbaiki kondisi umum
• KOREKTIF --? Memperbaiki anatomis organ
INTERVENSI NON BEDAH
• Didunia mulai th 1950 an
• Indonesia th 1989
• Minimal invasif morbidity lebih
rendah
• Jenis kardiologi intervensi
• Balloon atrial septostomy (BAS)
• Balloon pulmonal valvuloplasty (BPV)
• Balloon mitral valvotomy (BMV)
• Balloon aortic valvuloplasty (BAV)
belum
• Penyumbatan duktus arteriosus
• pemasangan stent pada arteri renalis
• Penutupan defek atruim, ventrikel
KOMPLIKASI
• Sindrom Eisenmenger
terjadi pada PJB non-sianotik yang menyebabkan aliran darah ke
paru yang meningkat. pembuluh kapiler di paru akan bereaksi
dengan meningkatkan resistensinya sehingga tekanan di arteri
pulmonal dan di ventrikel kanan meningkat
• Serangan sianotik
terjadi pada PJB sianotik. Pada saat serangan anak menjadi
lebih biru dari kondisi sebelumnya, tampak sesak bahkan dapat
timbul kejang
• Abses otak
terjadi pada PJB sianotik yang berusia di atas 2 tahun. diakibatkan
adanya hipoksia dan melambatnya aliran darah di otak kejang
dan terdapat defisit neurologis
CYANOTIC
TETRALOGY of FALLOT
• PJB SIANOSIS YANG PALING BANYAK
• 5 DARI 10.000 KELAHIRAN HIDUP
• 4 KELAINAN
• DEFEK SEPTUM VENTRIKEL
• STENOSIS PULMONAL
• OVERIDING AORTA
• PEMBESARAN VENTRIKEL KANAN
JANTUNG NORMAL TOF
1. VSD
2. Pulmonal stenosis
3. Overriding Aorta
4. Pembesaran ventrikel kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BOOT SHAPES,
OLIGEMI
Polisitemia
Pemanjangan waktu
perdarahan
RVH
SpO2 : 60-70% Deviasi aksis ke kanan
NON CYANOTIC
Transposition of the Great
Arteries
Tatalaksana
BAS (baloon Atrial Membuat shunt di
Septastomy) tingkat atrium
Pemberian Mempertahankan
prostaglandin E1 PDA
PENANGANAN
OPERASI
PENUTUPAN VSD TRANSCHATETER
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
LIGASI PDA
PENUTUPAN PDA TRANSKATETER
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PJB
A. Pengkajian
1. Anamnesa
1) Identitas
2) Keluhan utama
Sesak nafas, cyanosis, gagal tumbuh, sering jongkok
Mudah lelah, palpitasi, intake susah, odema tungkai
1) Riwayat kesehatan masa lalu
ISPA berulang, demam rematik, sering pingsan
1) Riwayat kehamilan
Penyakit yang diderita ibu selama hamil, penggunaan obat-
obatan, merokok, alkohol
1) Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga dengan PJB, abnormalitas kromosom
1) Riwayat pengobatan, pembedahan, perawatan sebelumnya
1. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Sadar, lemah, sesak
1) Tanda vital
Taki/bradi kardia, aritmia, demam, takipneu, kadar SpO2
1) Pemeriksaan head to toe
Cyanosis
Oedema, anemis, mukosa bibir
Peningkatan tekanan vena jugularis
Dada: retraksi intercosta, murmur, gallop, thrill,
pergeseran apex jantung
Pembesaran hepar
B. MASALAH KEPERAWATAN
DERAJAT SIANOSIS
DIPRNGSTUHI OLEH
JUMLAH DARAH YANG
MASUK KE PARU-PARU
SETELAH SERANGAN SPELL