Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Guna memenuhi tugas individu Mata Kuliah Administrasi Pendidikan


(KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN)

Disusun oleh :
NOVA SARI ZAPUTRI
17031031
Dosen Pengampu : Hade Afriansyah S.Pd, M.Pd

Prodi Pendidikan Biologi

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


MATA KULIAH UMUM
2019
KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Administrasi dalam bahasa Indonesia, (kata Administrasi itu sendiri)
Merupakan serapan dalam bahas Belanda ‘Administratie’ yang bersifat terbatas
dan hanya menyangkut sebagian kecil dari pengertian yang sebenarnya.
Dimaksudkan ialah ketata-usahaan yang diartikan sebagai kegiatan penyusunan
keterangan-keterangan secara sistematis dan pendataan secara tertulis semua
kegiatan yang diperlukan dengan maksud memperoleh suatu ikhtisar dalam
keseluruhan dan dalam hubungannya yang sama. Administrasi pendidikan adalah
suatu proses penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan atau kegiatan
dalam setiap usaha kerja sama kelompok manusia untuk mencapai tujuan
tertentu. 
Menurut Luther Gullick yang mendefinisikan bahwa administrasi sebagai
pengorganisasian dan pengarahan sumber-sumber yang berupa manusia atau
tenaga kerja dan material untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan.
Administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan
menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, materiil,
maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Jadi, dengan lebih memperhatikan aspek administrasi pendidikan maka
diharapkan tujuan pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai
secara efektif dan efisien. Administrasi pendidikan yang juga sering disebut
dengan manajemen pendidikan yang sangat diperlukan untuk menjamin supaya
seluruh kegiatan pendidikan dapat terlaksana dengan optimal.Administrasi
pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut, : Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengoordinasian (Coordinating), Komunikasi,
Supervisi, Kepegawaian (Staffing), Pembiayaan (Budgeting), Penilaian
(Evaluating).

B. TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Menurut Endang Saefuddin Anshary pada tahun 1993, tujuan
administrasi pendidikan harus memiliki dua ciri penting yaitu:
1. Bersifat stasioner, artinya telah tercapai, bukan dalam situasi dan kondisi
yang masih dikejar atau diangan-angankan. Oleh sebab itu, dalam membuat
tujuan harus digunakan kalimat “tercapai”.
2. Semua yang telah dicapai sesuai dengan yang dimaksudkan. Tidak
menyimpang dari harapan.

Demikian pula, dengan tujuan administrasi pendidikan. Stationerdari


kajian administrasi pendidikan dimaksudkan untuk mencapai target yang
dimaksudkan. Apabila administrasi pendidikan berprinsip pada prinsip efisien,
prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kerja sama, prinsip kontinuitas,
prinsip fleksibilitas, prinsip pendidikan seumur hidup dan prinsip kerja sama,
tujuan administrasi pendidikan pun diarahkan pada semua hal tersebut.
Kalau kita perhatikan rumusan administrasi pendidikan, sesungguhnya
dapat dibayangkan mengenai apa yang menjadi tujuan administrasi itu. Pada
umumnya tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan
dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat
atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena
itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan itu akan tercapai dengan baik.

Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:


 Efektivitas produksi,
 Efisiensi,
 Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
 Kepuasan kerja.

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk


menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh:
sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal
mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat
melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes)
dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari
kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.
Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk
mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung
dengan baik sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan
disekolah adalah :
1. Supaya anak-anak tamatan sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian
dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila sesuai
dengan ketetapan MPRS No. IV 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian
itu.
2. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan
atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam
masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta
menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan masyarakat
berpancasila.
3. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu
pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan
pendidikannya kesekolah yang lebih tinggi.
C. PENTINGNYA ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan bisa tercapai, didukung administrasi pendidikan.
Administrasi pendidikan menyangkut semua materi, personil guru, perencanaan,
kerjasama, kepemimpinan, kurikulum, dan kesiswaan serta lainnya.
Semua itu memungkinkan untuk dikelola secara baik, sehingga terlaksana proses
belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tanpa administrasi
pendidikan yang baik dan kepemimpinan yang tegas, mustahil akan tercapai
tujuan yang diinginkan.
Administrasi pendidikan adalah semua kegiatan pendokumentasian atau
pencatatan kegiatan sekolah agar tersusun rapi dan mudah untuk dibaca. Hal ini
memudahkan untuk keperluan evaluasi dan monitoring suatu kegiatan. Juga
memudahkan untuk pelaporan kegiatan tertentu.Misalnya dalam administasi
kurikulum, kegiatan pencatatan absen kelas, pembagian jam mengajar guru,
penilaian raport sangat penting dilakukan. Kemudian di bagian kesiswaan, seperti
pencatatan keterlambatan siswa, prestasi siswa, pelanggaran disiplin,diperlukan
untuk mengevaluasi proses perkembangan pribadi siswa.

FUNGSI / PROSES ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Setelah mengetahui sedikit tentang pengertian administrasi


pendidikan,maka pada bagian ini akan dikemukakan fungsi-fungsi administrasi
pendidikan yang terdiri atas :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Koordinasi
4. Komunikasi
5. Supervisi/ pengawasan - pembiayaan dan
6. Evaluasi
Semua fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan secara erat antara satu dan
lainnya.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang fungsi tersebut berikut ini
akan dijabarkan secara singkat satu persatu
1. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dalam kegiatan akan mengalami
kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan adalah:
 Menentukan/memutuskan tujuan yang hendak dicapai
 Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan
 Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan
 Menentukan tahap-tahap kegiatan
 Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
tahapan pekerjaan dilakukan.

Di samping langkah-langkah tersebut,dalam menyusun perencanaan ada


beberapa persyaratan yang harus diperhatikan persyarat-persyarat tersebut antara
lain :
 Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
 Perencanaan harus bersifat sederhana,realitas dan praktis
 Perencanaan harus terperinci dan memuat segala uraian serta identifikasi
tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan
 Perencanaan harus fleksibel sehingga mudah disesuaikan dengan
kebutuhan serta kondisi dan kondisi dan situasi yang sewaktu-waktu
berubah
 Perencanaan hendaknya menghindari adanya duplikasi atau over lapping
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan biaya,tenaga
dan waktu juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan
menghindari adanya kerancuan perencanaan (planning) adalah aktivitas
memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang tertuju pada tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.

2. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan
usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanJaringan kegiatan yang
meliputi pengelolaan personal,sarana,distribusi tugas tanggung jawab dan
wewenang yang berwujud sebagai suatu badan pengelola maka diperlukan :
 Mengidentifikasi serta menggolong-golongkan tugas dan tanggung jawab
 Menentukan dan mendistribusikan ketenangan,tugas tanggung jawab dan
wewenang
 Merumuskan aturan-aturan dalam hubungan kerja
 Adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota

3. KOORDINASI( Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak
orang,memerlukan adanya koordinasi dan seorang pemimpin. Dengan koordinasi
yang baik dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat
atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Koordinasi dipimpin oleh seorang koordinator yang berfungsi sebagai
stabilisator antara berbagai tugas,tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin
tercapainya relevansi,efisiensi dan efektivitas kerja

4. KOMUNIKASI( Communication)
Fungsi komunikasi dalam administrasi juga merupakan fungsi yang sangat
penting. Di dalam kegiatan diperlukan adanya motivasi,terutama motivasi
intrinsik. Oleh karena itu,pemberian motivasi dalam rangka komunikasi
hendaknya memperhatikan beberapa unsur sebagai berikut :
 Adanya keinginan untuk berhasil
 Adanya kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan
 Adanya keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan membawa hasil
positif
 Adanya keinginan untuk menentukan,menolak ataupun menerima apa
yang dikomunikasikan ,yang dianjurkan, dsb

5. SUPERVISI/PENGAWASAN
Supervisi/pengawasan menerapkan fungsi organik dan administrasi dan
manajemen. Pengawas bertanggung jawab terhadap efektivitas dari suatu
program. Oleh sebab itu para pengawas / supervisor harus meneliti ada atau
tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan
pendidikan.
Dengan demikian dalam fungsi supervisi yang terpenting adalah :
 Menentukan kondisi-kondisi apakah yang diperlukan
 Memenuhi/melengkapi syarat-syarat yang diperlukan itu

6. KEPEGAWAIAN (Staffing)
Agak berbeda dengan fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan,
dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri.
Aktivitas yang dilakukan kepegawaian antara lain: menentukan, memilih,
menempatkan dan membimbing personel.
Kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah pemberian motivasi kepada para
pegawai agar selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai, insentif dan penghargaan
atas jasa-jasa mereka, bimbingan agar lebih maju, adanya kesempatan untuk
meng-uprgade air, masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.

7. PEMBIAYAAN (budgeting)
Ibarat bensin bagi sebuah kendaraan mobil atau sepeda motor,
demikianlah pentingnya biaya atau pembiayaan bagi setiap organisasi. Masalah
pembiayaan ini harus mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai
pelaksanaannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu ialah:
- Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
- Dari mana dan bagaimana biaya itu diperoleh/diusahakan
- Bagaimana penggunaannya
- Siapa yang akan melaksanakannya
- Dan bagaimana pembukuan dan pertanggungjawabannya
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Lingkup administrasi pendidikan menggambarkan sudut pandang terhadap


administrasi pendidikan. Cara umum sudut pandang terhadap administrasi
pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Sudut pandang proses
Sudut pandang proses merupakan cara pandang atau pendekatan terhadap
administrasi pendidikan dengan melihat pada bagaimana proses manajemen
dijalankan dan hal ini terkait dengan fungsi-fungsi manajemen/ administrasi
secara umum sebagaimana dikemukakan terdahulu. Contohnya fungsi Planning
Organizing, Actuating dan controling.
2. Sudut pandang esensi/ substansi
Berkaitan dengan bidang-bidang yang menjadi perhatian dalam
manajemen seperti kepemimpinan, kinerja pegawai, penjaminan kualitas, iklim
dan budaya organisasi.
3. Sudut pandang substansi kerja
Berkaitan dengan bidang-bidang yang berhubungan langsung dengan
dunia pendidikan seperti organisasi sekolah, pembiayaan pendidikan,
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas pendidikan, kinerja guru dan proses
pembelajaran

Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat


banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala
sekolah dan guru-guru pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Tata Usaha Sekolah, ini meliputi:
1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
2) Anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
4) Keuangan dan pembukuannya
5) Korespondensi/ surat menyurat
6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku induk, raport dan sebagainya.
b. Bidang Personalia Murid, yang meliputi antara lain:
1) Organisasi murid
2) Masalah kesehatan murid
3) Masalah kesejahteraan murid
4) Evaluasi kemajuan murid
5) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c. Bidang Personalia Guru, meliputi:
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru
3) Masalah kepegawaian
4) Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5) Refreshing dan up-grading guru-guru.
d. Bidang Pengawasan (Supervisi), yang meliputi:
1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2) Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid dan pegawai tata usaha sekolah.
3) Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e. Bidang Pelaksana dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
1) Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar- dasar dan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode- metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat

Dari bidang-bidang di atas, maka administrasi pendidikan dapat


dikelompokkan menjadi:
– Bidang administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut
bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan,
alat- alat perlengkapan, dan lain- lain.
– Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi
personel guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
– Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan
kurikulum, pembinaan, penyusunan silabus, persiapan harian dan
sebagainya.

Administrasi pendidikan seringkali diistilahkan dengan administrasi


sekolah seperti halnya dalam Kurikulum 1984 (Dalam Buku Petunjuk
Pengelolaan) disebutkan bahwa administrasi sekolah (administrasi pendidikan)
mencakup proses pengaturan, proses belajar- mengajar, kesiswaan, personalia,
peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau
hubungan dengan masyarakat.
Dalam buku “Pedoman Umum Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
Menengah (1984)”, disebutkan pula mengenai ruang lingkup kegiatan
administrasi sekolah meliputi:
 Administrasi program pengajaran;
 Administrasi murid/ siswa;
 Administrasi kepegawaian;
 Administrasi keuangan;
 Administrasi perlengkapan;
 Administrasi surat menyurat;
 Administrasi perpustakaan;
 Administrasi pembinaan kesiswaan;
 Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup


administrasi pendidikan meliputi segala hal yang pada dasarnya ditekankan pada
pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan supaya berjalan secara dan tertib yang
semua itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan bahwa secara umum ruang
lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang
lingkup tersebut meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut:
a. Manajemen administratif (administrative management)
Bidang kegiatan ini disebut juga ‘management of administrative function”
yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam
organisasi/ kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
b. Manajemen operatif (operative management)
Bidang kegiatan ini disebut juga “management of operative function”
yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam
mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang
melaksanakan dengan tepat dan benar
DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Amri, 2011, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru:


Ammpujari)

Daryanto, 2011, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Herabudin, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka


Setia)

Purwanto, M. Ngalim, 2012, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung:


PT Remaja Rosdakarya), cet.2

Rohani, Ahmad,&Ahmadi, Abu, 1990Administrasi Pendidikan Sekolah.(Bumi


Aksara. Jakarta)

Suharsaputra, Uhar, 2013, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika


Aditama)

Anda mungkin juga menyukai