Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH BAHASA INDONESIA

NAMA KELOMPOK:

. NI LUH ANGGI KHARISMAYANTI (16)

A.A. SAGUNG UDYANI ARI TANTRI (20)

PUTU NOPIK ANGGANINGSIH (33)

NI MADE VIRA VIRSAYANTI (38)

IDA AYU PUTU INTAN HYRSIKESA (51)

NI MADE PUTRI SUMYARINI (56)

DEPARTEMEN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa)
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
paper yang berjudul tentang “Sejarah Bahasa Indonesia” tepat pada waktunya. Serta
terimakasih kepada dosen pembimbing dan rekan kerja kelompok, karena atas kerja
samanya kita dapat mengerjakannya dengan baik.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.

Kami menyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangannya, karena


pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan paper ini. Akhir kata,
kami ucapkan terima kasih.

Denpasar,4 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1

1.3 Tujuan ..................................................................................... 1

1.4 Manfaat ..................................................................................... 2

1.4.1 Manfaat Praktis...................................................................... 2

1.4.2 Manfaat Teoretis.................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia............................................................... 3

2.2 Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan ........................ 5

2.3 Sejarah Bahasa Indonesia Sesudah Kemerdekaan.......................... 6

2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia......................................................... 6

2.4.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional...... 7

2.4.2 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Berkaitan dengan


statusnya sebagai bahasa Negara.......................................... 9

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia................................................................. 9

2.5.1 Fungsi Bahasa Secara Umum............................................... 9


2.5.2 Fungsi bahasa berdasarkan tujuan penggunaannya.............. 12

2.5.3 Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah.................. 12

BAB III. PENUTUP ..................................................................................... 10

3.1 Simpulan ..................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11


`BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari. Demikian juga, Bahasa Indonesia menjadi sarana budaya dan sarana berpikir
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, peranan Bahasa Indonesia menjadi sangat
penting. Mengingat pentingnya bahasa Indonesia, kami sebagai mahasiswa dituntut untuk
lebih memahami bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Yang salah satunya adalah
dengan  mengetahui sejarah, kedudukan, dan fungsi Bahasa Indonesia.
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan
jika sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak mengetahui tentang sejarah bahasa
Indonesia. Mahasiswa yang berkepribadian baik adalah mahasiswa yang
menghargai sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.

1.2 Masalah
- Bagaimanakah sejarah Bahasa Indonesia?
- Bagaimanakah perkembangan sejarah Bahasa Indonesia sebelum Indonesia merdeka ?
- Bagaimanakah perkembangan sejarah Bahasa Indonesia sesudah Indonesia merdeka ?
- Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia ?
- Apa fungsi Bahasa Indonesia ?

1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui sejarah Bahasa Indonesia
- Untuk mengetahui perkembangan sejarah Bahasa Indonesia sebelum Indonesia merdeka
- Untuk mengetahui perkembangan sejarah Bahasa Indonesia sesudah Indonesia merdeka
- Dapat mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia
- Dapat menjelaskan fungsi Bahasa Indonesia

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
Menanamkan rasa kebangsaan dengan mengenalkan sejarah perkembangan
Bahasa Indonesia.

1.4.2 Manfaat Teoretis


Memberikan informasi tentang bagaimana sejarah lahirnya Bahasa
Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang termasuk rumpun bahasa Austronesia
yang telah digunakan sebagai lingua franca di nusantara. Penggunaan istilah “bahasa
Melayu” telah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum
pada beberapa prasasti berbahasa Melayu kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-
prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Kerajaan Sriwijaya. Awal
penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada kongres Nasional Kedua di Jakarta diumumkanlah
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk Negara Indonesia pasca-merdeka. 
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, antara lain menyatakan bahwa
bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulu
sudah digunakan sebagai lingua franca (bahasa pengubung). Bukan hanya di Kepulauan
Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang
menyatakan itu adalah ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit, berangka 683 M
(Palembang), Talang Tuwo, berangka 684 M (Palembang), Kota Kapur, berangka 686 M
(Bangka Barat), dan Karang Brahi, berangka 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan Pra-
Nagari berbahasa Melayu Kuno. Bahasa melayu kuno tidak hanya digunakan pada zaman
Sriwijaya, karena di Jawa Tengah juga ditemukan prasasti tahun 832 M dan di Bogor tahun
942 M yang menggunakan bahasa melayu kuno.
Bahasa Melayu menyebar kepelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama
Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan
antarkerajaan karena tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di
wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa
Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, Persia,
Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul
dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara
memengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa
Indonesia.
Secara sosiologis, kita bisa mengatakan bahwa bahasa Indonesia bisa diterima
keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana para pemuda Indonesia yang
tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi
Bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Secara
yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi di akui keberadaannya
dan ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36. Meskipun demikian, hanya sebagian dari
penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih
suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, seperti bahasa Madura, bahasa Jawa,
bahasa Sumbawa , dan lain-lain.
Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia,
yaitu:
1.    Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di Indonesia,
bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2.     Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam
bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa
halus).
3.     Suku Jawa, Suku Sunda, dan suku-suku yang lainnya dengan
sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
4.     Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

2.2 Sejarah Bahasa Indonesia sebelum Indonesia merdeka


Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung (Lingua Franca) antar
suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara
pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.
Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai
peninggalan-peninggalan misalnya:
1.      Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
2.      Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
3.      Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
4.      Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
5.      Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.
Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:
1.      Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-
aturan hidup dan sastra.
2.      Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
3.      Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia
maupun pedagang yang berasal dari luar Indonesia

Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya


agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh
keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan
antar kerajaan. tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa
IndonesiaPerkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan
mendorong, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa
indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928).

2.3 Sejarah Bahasa Indonesia sesudah Indonesia Merdeka


Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
1.      Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, Tanah Air Indonesia.
2.      Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia.
3.      Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang
ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di
kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan
kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat
itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah
Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh
berbagai lapisan masyarakat indonesia.

2.4 Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan Bahasa Indonesia sesuai ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928, Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan
bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36, Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai Bahasa
Negara. Hal ini berarti bahwa Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara. Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah
status relatif Keterampilan Berbahasa Indonesia, bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya.

2.4.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional


Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada
25-28 Februari 1975, antara lain, menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang kebanggaan nasional. Dalam fungsinya sebagai lambang kebanggaan
nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa
Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus
bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya.
Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya
tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya
dengan memelihara dan mengembangkannya.
b. Lambang identitas nasional. Dalam fungsinya sebagai lambang identitas nasional,
bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa
Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita
sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus
menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tecermin di dalamnya. Jangan
sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang
sebenarnya.
c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya
dan bahasanya. Dengan fungsi sebagai alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat
yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, memungkinkan
masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbedabeda
bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa
Keterampilan Berbahasa Indonesia, nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia,
bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa
bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan
adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan
nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-
masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit
pun.
d. Alat perhubungan antarbudaya antardaerah. Dengan fungsi sebagai alat perhubungan
antarbudaya antardaerah, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan
seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda,
mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi?
Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya
tidak mengenal bahasa Indonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi
semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala
aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan
(disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya.
Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat
peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan
pembangunan akan cepat tercapai.
2.4.2 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Berkaitan dengan
statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. bahasa resmi Negara, berfungsi sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam komunikasi resmi.
b. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Contohnya komunikasi
resmi di sekolah dan perguruan tinggi
c. bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan Keterampilan Berbahasa
Indonesia contohnya Rapat Anggota DPR
d. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi contohnya penggunaan bahasa Indonesia dalam buku-
buku di sekolah

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi Bahasa Dipandang dari Penggunaan Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus. Dalam literatur bahasa,
fungsi bahasa dipandang dari penggunaannya dirumuskannya sebagai berikut.
2.5.1 Secara umum bahasa mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai:
a. Alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri yang
bermakna bahwa dengan bahasa kita mampu mengungkapkan gambaran,
maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara
terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada dua
unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu: agar menarik
perhatian orang lain terhadap diri kita, dan sebagai bentuk keinginan untuk
membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
b. Alat komunikasi, menyatakan bahwa bahasa merupakan saluran maksud
seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk
bekerja sama. Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, bahasa menunjukan
hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu memerlukan orang lain
sebagai mitra berkomunikasi. Ada 2 cara yang dapat dipakai manusia untuk
berkomunikasi, yaitu secara verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara
verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka
simbol, isyarat, kode, dan bunyi.
c. Alat berintegrasi dan beradaptasi sosial yang bermakna bahasa adalah sebagai
alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Fungsi ini menyatakan bahwa pada saat
beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa non-standar pada saat berbicara dengan teman-teman,
dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau
yang dihormati. Dengan menguasai bahasa, seseorang akan mudah untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan orang lain, kelompok masyarakat, atau
bahkan bangsa lain.
d. Alat kontrol sosial menyatakan bahwa sebagai alat kontrol sosial, bahasa
mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial
dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat. Contohnya buku-buku
pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi, serta iklan layanan
masyarakat akan mempengaruhi diri sendiri atau kelompok masyarakat
tertentu. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol

1. Fungsi bahasa secara khusus adalah sebagai alat untuk:


a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah makhluk
sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya.
Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non
formal.
b. Mewujudkan Seni (Sastra). Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan
perasaan melalui karya seni sastra, seperti syair, puisi, cerita, dan lain-lain.
Bahasa yang digunakan dalam mewujudkan dan mengekspresikan perasaan
dalam karya seni sastra seringkali memiliki makna denotasi atau makna yang
tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa
mengetahui makna yang ingin disampaikan.
c. Mempelajari bahasa- bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan
dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Manusia perlu
melakukannya untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi
kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa
keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk
mengetahui asal dari suatu budaya dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau
penemuan prasasti-prasasti.
d. Mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan jiwa dan sifat
keingintahuan yang dimiliki, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan
Tuhan, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia
akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat
mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

2.5.2 Fungsi bahasa berdasarkan tujuan penggunaannya

Fungsi bahasa juga dapat dibedakan menjadi 5. Menurut Budiman (1987:1),


berdasarkan tujuan penggunaanya fungsi bahasa dapat dibedakan menjadi:
a. Fungsi praktis: Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis
antaranggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
b. Fungsi kultural: Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan,
menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
c. Fungsi artistik: Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa
estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
d. Fungsi edukatif: Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Fungsi politis: Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan
untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
2.5.3 Fungsi Bahasa Indonesia dalam Konteks Ilmiah
Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang
mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian
yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu,
dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat
dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah
identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas
kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal
yang sangat penting, karena itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dapat disimpulkan dari paper ini bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat
Indonesia sekarang.Sejarah bahasa Indonesia sebelum Indonesia merdeka dibuktikan
dengan peninggalan-peninggalan yang berupa prasasti. Sedangkan sejarah Bahasa
Indonesia sesudah Indonesia merdeka dibuktikan dengan adanya sumpah pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara. Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status
relatif Keterampilan Berbahasa Indonesia, bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya
yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya. Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi
seperti, sebagai alat komunikasi, alat untuk mengungkapkan perasaan, alat kontrol
social,dan lain sebagainya.

3.2 Saran
Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagaimana dari penjelasan terdahulu
memiliki banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkannya menjadi bahasa
pemersatu, bahasa nasional, bahasa Indonesia. Sehingga kita sebagai generasi penerus
mampu untuk membina, mempertahankan bahasa Indonesia ini, agar tidak mengalami
kemerosotan dan dipergunakan dengan baik oleh pihak luar.
DAFTAR PUSTAKA

Khamid, Abdul.2012. Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia,


https://abdulkhamid12.wordpress.com/bahasa-indonesia/materi/sejarah-fungsi-dan-
kedudukan-bahasa-indonesia/ , diakses pada Senin, 3 September 2018 pukul 18.50

Mahayana, Maman S.2009. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Perkembangan Bahasa


Indonesia—Melayu di Indonesia dalam Konteks Sistem Pendidikan,
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=49337&val=3912 , diakses pada
Selasa, 4 September 2018 pukul 19.10

Yulianto, Joko. 2015. Sejarah Bahasa


Indonesia,http://pascaunesa2011.blogspot.com/2015/03/sejarah-bahasa-indonesia.html ,
diakses pada Selasa, 4 September 2018 pukul 19.45

Suyatno, dkk . 2017. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Membangun Karakter
Mahasiswa melalui Bahasa). Jakarta : In Media
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38886/1/SUYATNO%20at
%20al%20-%20FITK.pdf, diakses pada Kamis, 6 September 2018 pukul 15.36

Anda mungkin juga menyukai