Anda di halaman 1dari 5

Nama : Amaliah

Prodi : DIII Gizi Tk 1 B

Matkul : Biokimia

1. Tes albumin. Albumin merupakan protein yang diproduksi khusus oleh hati. Albumin
dalam darah berfungsi untuk memberikan nutrisi bagi jaringan, mencegah kebocoran
cairan dari pembuluh darah, dan membantu transportasi hormon, vitamin dan senyawa
lain di dalam darah. Hati yang tidak bekerja dengan baik, dapat ditandai dengan
konsentrasi albumin yang lebih rendah dari normal.

Apa Saja Fungsi Albumin?

1. Menjaga Keseimbangan Cairan dalam Tubuh

Fungsi albumin yang pertama sebagai penjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Sel-sel
yang berada di dalam tubuh memerlukan keseimbangan cairan untuk mempertahankan
fungsinya. Disinilah dibutuhkan albumin yang dapat menjaga kondisi tersebut agar tetap
dalam kadar normal. Albumin akan mendorong cairan masuk kedalam sel yang
membutuhkan dan memancarkan cairan di dalam sel untuk keluar ketika kadarnya sudah
berlebihan.

Begitu penting fungsi albumin dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Oleh
karena itu, menjaga kadar normal albumin menjadi suatu keharusan agar tidak
mengganggu kerja sel di dalam tubuh.

2. Membantu Memperbaiki Jaringan Sel yang Rusak

Albumin berperan sebagai agen pembentuk ikatan antar sel yang keberadaannya
dibutuhkan dalam proses regenerasi dan perbaikan sel. Albumin akan memberi sinyal
pada sistem imunitas tubuh jika terjadi kerusakan sel. Hal inilah yang menyebakan
albumin sangat erat kaitannya dengan pembentukan sel darah putih. Seperti yang kita
ketahui, sel darah putih merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan dalam menjaga
kekebalan tubuh.

Ketika kadar albumin rendah, maka akan memperlambat proses pemulihan jaringan sel
tubuh yang rusak dan mengganggu pembentukan jaringan sel baru. Kondisi seperti ini
akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, yang dapat memperlambat proses
penyembuhan suatu penyakit.

3. Sebagai Pengikat Darah

Tahukah Anda bahwa sebenarnya sel darah tidak sepenuhnya berbentuk cairan. Ada
peran albumin disitu yang mengikat seluruh bagian sel dengan air sehingga membentuk
cairan darah seperti yang kita kenal. Albumin melakukan tekanan untuk mempertahankan
cairan agar tetap di pembuluh darah yang disebut dengan tekanan onkotik. Gangguan
pada pembentukan albumin dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan onkotik
yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan atau endema.

4. Sebagai Pengangkut Berbagai Nutrisi dan Hormon

Fungsi albumin selanjutnya adalah sebagai pengangkut berbagai nutrisi dan hormon.
Albumin dalam darah akan mengangkut dan menyebarkan mineral kalsium, hormon
progesteron dan obat-obatan ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu albumin juga menjadi
sarana untuk mengangkut bilirubin, dan pigmen kuning ke seluruh tubuh. Kekurangan
bilirubin, dapat menyebabkan efek samping seperti ikterus, penurunan berat badan dan
kelelahan.

Mengingat pentingnya fungsi albumin pada tubuh kita, maka kita harus menjaganya agar
kadarnya selalu normal. Lantas, bagaimana cara mengetahui kadar albumin dalam tubuh?
lakukan pemeriksaan darah atau serum albumin, seperti dijelaskan di bawah ini.

Nilai Normal Albumin Serum

Tes serum albumin sering menjadi satu bagian dalam serangkaian tes pemeriksaan fungsi
hati dan ginjal, agar dokter dapat melihat keseluruhan hasil tes untuk mengetahui
penyebab gejala dan membuat diagnosis yang akurat. Nilai normal albumin serum dalam
darah adalah 3,4 - 5,4 g / dL dan kisaran normal albumin urin sekitar 0 – 8 mg / dl.

Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan sejumlah kondisi kesehatan,


termasuk:
Jika diketahui kadar albumin serum Anda rendah karena penyakit hati, maka dokter akan
melakukan tes tambahan untuk menentukan jenis penyakit hati yang lebih spesifik lagi,
termasuk Tes Fungsi Hati. Jenis penyakit hati seperti  hepatitis, sirosis, dan nekrosis
hepatoselular.

Kadar albumin serum yang tinggi bisa disebabkan oleh dehidrasi. Namun, biasanya tes
serum albumin tidak diperlukan pada kasus ini.

Penting untuk diketahui bahwa hasil tes dapat bervariasi tergantung pada laboratorium
yang menganalisis sampel darah Anda. Hal ini dikarenakan ada beberapa laboratorium
yang menggunakan pengukuran dan uji sampel yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
Anda perlu berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mendiskusikan hasil tes secara
lebih rinci. Lebih lanjut baca juga Nilai Normal dan Pemeriksaan Albumin

2. Tes bilirubin. Bilirubin merupakan produk sisa penghancuran sel darah merah, yang
dihasilkan oleh hati. Bilirubin akan dibentuk oleh hati dan dibuang melalui saluran
pencernaan bersama feses. Jika hati atau liver mengalami kerusakan, maka pembuangan
bilirubin akan terhambat sehingga menyebabkan kenaikan kadar bilirubin dalam darah.

Fungsi tes bilirubin

 Mendeteksi penyebab penyakit kuning. Peningkatan kadar bilirubin dalam


darah dapat menyebabkan bagian putih mata dan kulit tampak menguning.
 Mendeteksi ada tidaknya sumbatan pada saluran empedu.
 Mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit hati, misalnya hepatitis.
 Mendeteksi ada tidaknya pemecahan sel-sel darah merah yang berlebihan.
 Memantau keberhasilan pengobatan.
 Mengevaluasi ada tidaknya efek samping obat.

Nilai normal bilirubin

Untuk mengetahui kadar bilirubin dalam tubuh, dibutuhkan pemeriksaan darah. Kadar
bilirubin total yang normal pada orang dewasa adalah sekitar 0,2 hingga 1,2 mg/dL
(miligram per desiliter), sedangkan pada anak-anak di bawah usia 18 tahun adalah 1
mg/dL.
Jika meningkat sedikit, belum tentu hal tersebut menandakan adanya kelainan. Namun
jika peningkatan kadar bilirubin cukup tinggi hingga lebih dari 2 mg/dl, maka
kemungkinan besar ada kondisi medis atau penyakit tertentu yang mendasarinya.
hasil tes bilirubin tidak normal?
Bila hasil tes bilirubin Anda termasuk tinggi, dokter akan melakukan evaluasi
lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Beberapa tes penunjang yang
mungkin dianjurkan meliputi:

 Evaluasi fungsi hati  untuk mengukur kadar enzim atau protein tertentu dalam
darah
 Tes kadar albumin dan protein total guna menilai fungsi hati dalam
memproduksi protein yang penting untuk tubuh
 Tes darah lengkap
 Pemeriksaan waktu prothrombin untuk mengevaluasi proses pembekuan
darah. Prothrombin yang memanjang menandakan ada gangguan pembekuan
darah.

3. Tes gamma-glutamyl transferase. Gamma-glutamyl transferase (GGT) merupakan


enzim yang ditemukan di berbagai organ tubuh, namun konsentrasinya paling tinggi
terdapat di hati. GGT akan meningkat bila terjadi kerusakan di hati atau saluran empedu.

Fungsinya

Cek Gamma GT ini dilakukan untuk memeriksa penyakit hati, saluran empedu, atau
penyalahgunaan alkohol. Selain itu, cek Gamma GT juga bisa membantu dokter untuk
mengetahui apakah peningkatan kadar alkali fosfatase (ALP) disebabkan oleh penyakit
hati atau tulang. Cek Gamma GT juga digunakan untuk memeriksa atau memantau
kerusakan hati akibat konsumsi alkohol. 

Tes Gamma GT (Glutamyl Transferase) merupakan bagian dari tes fungsi hati yang
bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan organ hati. Pada dasarnya, banyak metode atau
tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui aspek tertentu dari kondisi hati. Salah satunya
adalah melalui cek Gamma GT. 

Nilai normal

Kisaran normal untuk level GGT adalah 948 unit per liter (U/L). Namun, nilai normal ini
dapat bervariasi bergantung usia dan jenis kelamin. Hal yang perlu diingat, tes GGT ini
memang dapat mendiagnosis kerusakan hati, tetapi tidak dapat menentukan
penyebabnya. 

Jika level GGT dalam tubuh meningkat, kemungkinan pasien harus menjalani lebih
banyak tes. Sebab umumnya semakin tinggi level GGT, semakin besar kerusakan hati.

Anda mungkin juga menyukai