Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pengantar Rekayasa dan Desain

KU1202
Konversi dan Konservasi Energi di Indonesia
(Berhubungan dengan FTTM)

Disusun Oleh
Dzakwan Naufal Pratama
16420221
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Konversi dan Konservasi Energi di Indonesia
(Berhubungan dengan FTTM)

Indonesia merupakan negara yang kaya raya. Kaya dalam hal budaya, suku, bahasa, maupun kaya
dalam hal sumber daya baik sumber daya manusia ataupun alamnya. Kekayaan ini merupakan anugerah
yang harus kita syukuri dan manfaatkan sebaik-baiknya. Dengan sumber daya alam yang kaya ini
seharusnya Indonesia tidak lagi merasa kurang akan hal pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas hanya
kekayaan hayatinya saja, tetapi berbagai macam sumber daya alam lainnya juga ada seperti, bahan tambang,
batu bara, emas, perak dan lain-lain. Sumber daya alam ini sering kali dimanfaatkan dan dikonversikan
menjadi bentuk lain untuk dimanfaatkan. Apa itu konversi?, Secara umum konversi berarti mengubah nilai
suatu sistem ke dalam bentuk sistem yang lainnya Misalnya pemanfaatan sumber daya alam menjadi suatu
energi pembangkit di bidang industri dan sebagainya. Hampir seluruh sumber daya alam bisa kita
manfaatkan sebagai sumber dari suatu energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia termasuk bahan
tambang yang sering dimanfaatkan sebagai pembangtik listrik khususnya batu bara.

Tentu dengan kekayaan bahan tambang yang dimiliki oleh Indonesia seharusnya dapat mencukupi
kebutuhan sumber energi yang dibutuhkan. Berbagai macam pemanfaatan dari sumber bahan tambang
seperti batu bara sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga, minyak bumi sebagai bahan bakar
kendaraan, marmer sebagai bahan bangunan, dan masih banyak lagi konversi-konversi yang lainnya.
Konversi bahan tambang menjadi suatu energi terus dilakukan oleh pemerintah untuk mencukupi
kebutuhan energi dalam negeri. Bahan tambang termasuk sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui artinya keberadaannya lama kelamaan bisa jadi habis jika digunakan secara terus menerus.
Oleh karena itu, harus adanya kebijakan-kebijakan yang ditempuh dalam proses ini seperti misalnya adanya
pembatasan dalam proses pemetaan, eksplorasi, pengolahan dan pengusahaan berbagai bahan tambang
yang disesuaikan dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini berkaitan dengan konservasi bahan tambang
yang juga akan dibahas dalam topik ini. Menurut saya, konversi bahan tambang sebagai sumber energi
haruslah sesuai dengan kebutuhan yang ada dengan melihat keadaan di lapangan atau dalam hal ini melihat
kebutuhan energi yang sekiranya dibutuhkan dan mencukupi kebutuhan masyarakat banyak.

Konversi bahan tambang menjadi suatu energi harus sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah. Hal ini dilakukan agar terciptanya tujuan yang selaras dengan cita-cita negara
Indonesia yaitu menyejahterakan rakyat. Konversi bahan tambang harus dilakukan sebaik dan sebijak
mungkin dengan tujuan untuk memakmurkan rakyat Indonesia. Konversi pertambangan dalam hal ini
industri pertambangan atau pengusaha pertambangan harus mengedepankan sikap - sikap
profesionalismenya, jangan hanya mau untung atau menguntungkan golongan tertentu saja. Mereka para
pengusaha harus memikirkan proses pemanfaatannya menjadi suatu energi atau menjadi hal yang berguna
bagi bangsa Indonesia. Mereka juga harus mengedepankan tujuan dari eksplorasi tambang yaitu untuk
mengonversi bahan galian tambang menjadi suatu energi atau hal yang berguna bagi bangsa Indonesia.

Dengan adanya kebijakan-kebijakan pembatasan yang telah dipaparkan diatas hal ini bertujuan
sebagai usaha konservasi bahan tambang yang harus dilakukan. Apa itu konservasi? Konservasi adalah
suatu upaya pelestarian lingkungan akan tetapi masih memerhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada
saat itu dengan cara tetap mempertahankan suatu keberadaan setiap komponen-komponen lingkunagn
untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Secara sederhana konservasi bahan tambang adalah
pelestarian atau perlindungan bahan tambang. Konservasi bahan tambang ini dilakukan untuk
mengupayakan optimalisasi serta manfaat bahan tambang sebagai sumber energi dan meminimalisasi
dampak negatif yang ditimbulkan sebagai akibat dari kegiatan pertambangan.

Proses pertambangan harus dilakukan sebaik dan seefektif mungkin agar dalam prosesnya tidak
banyak menimbulkan kerusakan lingkungan sebagai dampak dari kegiatan pertambangan itu sendiri. Selain
itu, perusahaan pertambangan juga harus memerhatikan kuantitas bahan galian yang dikeluarkan, jangan
sampai bahan galian yang dikeluarkan sangat melebihi dari kebutuhan nasional maupun dunia karena hal
ini akan berdampak terhadap ketersediaan bahan tambang didalam permukaan. Dan jika bahan yang
dikeluarkan melebihi kapasitas kebutuhan, hal ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan bahan
tambang sehingga pemanfaatan bahan tambang bisa jadi kurang efektif dan bisa berimbas pada turunnya
nilai harga bahan tambang tersebut. Jadi, proses pertambangan yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kebutuhan, agar bahan tambang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan energi
masyarakat.

Peran FTTM untuk mengembangkan eksplorasi dan produksi minyak, gas dan batu bara adalah
dengan cara belajar bersungguh-sungguh agar kemampuan berpikir dan kemampuan skill yang dimiliki
mencukupi untuk bisa mewujudkan industri pertambangan maupun perminyakan menjadi lebih baik dan
bisa menjadi suatu hal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. FTTM bisa terus
menginovasikan cara-cara untuk mengeksplorasi bahan galian tambang atau eksplorasi perminyakan
maupun gas agar dihasilkan bahan yang bermutu tinggi dengan proses yang seefektif mungkin. Selain itu,
FTTM juga berperan untuk mencetak pribadi-pribadi yang unggul dan mampu bekerja secara bersama-
sama demi mewujudkan industri perminyakan maupun pertambangan yang dapat menjadi penopang
ekonomi bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai