Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM

TA2101 KRISTAL, MINERAL DAN

BATUAN

MINERAL
MINGGU KE-2

Oleh :
Dzakwan Naufal Pratama - 12120114

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021
TUGAS PENDAHULUAN: MINERAL

PRAKTIKUM KRISTAL, MINERAL DAN BATUAN (TA2101 & TA2105)


MINGGU KE 2

Pertanyaan:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mineral !Jelaskan mengapa Batubara tidak termasuk ke
dalam mineral ! (20)
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transparansi lengkap dengan pengertian dari mineral
transparan, translucent, dan opaque ! Berikan contohnya masing-masing (minimal 3 mineral) !
(20)
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan belahan dan pecahan, apa perbedaanya ! Jelaskan apa yang
dimaksud dengan (lengkap dengan contoh mineralnya) : (30)
a. Belahan Sempurna
b. Belahan Tidak Jelas
c. Pecahan Conchoidal
d. Pecahan Fibrous
4. Tuliskan deskripsi dari mineral berikut ini secara lengkap berikut dengan gambarnya: (30)
a. Kalkopirit
b. Serpentinit
c. Realgar
d. Sphalerit
e. Gipsum
JAWABAN
1. Mineral adalah materi berbentuk padatan homogen yang terbentuk di alam secara
anorganik, kemudian mempunyai komposisi kimia yang tetap pada batas-batas tertentu, dan
tersusun oleh atom-atom atau ion-ion secara teratur.
Batubara tidak termasuk ke dalam mineral karena batu bara merupakan materi yang
terbentuk secara organik sebagai hasil tumbangan pohon di lahan rawa yang mengendap
selama bertahun-tahun, sedangkan salah satu ciri dari mineral adalah terbentuk secara
anorganik. Batubara merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari dekomposisi tumpukan
tanaman selama kira-kira 300 juta tahun. Maka, dari penjelasan tersebut batu bara tidak
termasuk kedalam mineral.

2. Transparansi adalah sifat fisik mineral yang menunjukkan kemampuannya untuk


meneruskan cahaya.
a. Transparent
Mineral memiliki sifat tembus cahaya dan tembus pandang.
Contoh: Kuarsa, Topaz, Kalsit
b. Translucent
Mineral memiliki sifat tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang.
Contoh: Gipsum, Olivine, Fluorite
c. Opaque
Mineral tidak tembus cahaya dan tidak tembus pandang.
Contoh: Emas, Feldspar, Pirit

3. Belahan adalah kecenderungan mineral untuk membelah searah bidang kristalnya dan
diberi indeks Miller bidang. Arah belahan umumnya sejajar dengan bidang atom terutama
yang ikatannya lemah, biasanya disebabkan karena jenis ikatan atau jarak antar bidang
atom, atau kombinasi dari keduanya.

Pecahan adalah suatu sifat mineral yang pecahnya tidak beraturan. Apabila gaya yang
dilakukan terhadap mineral melampaui batas elastisitas dan plastisnya, maka mineral
tersebut akan pecah. Arah pecah bisa teratur melalui bidang belah atau berarah tidak
beraturan dan membentuk pecahan.

Perbedaan antara belahan dan pecahan adalah :

Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah melalui
bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Sedangkan pecahan tidak berhubungan
dengan struktur kristal, atau mineral dan bersifat acak.
Belahan mineral cenderung teratur pada bidang belah tertentu, permukaan bidang
belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar. Sementara
pecahan mineral cenderung tidak teratur, bidang pecahan akan memantulkan sinar ke segala
arah secara tidak beraturan.

a. Belahan Sempurna
Mineral yang mudah terbelah melalui bidang belahnya dan sukar terbelah memotong
bidang belahnya.
Contoh: Kalsit, gypsum, tale, muskovit
b. Belahan Tidak Jelas
Terhadu apabila kemungkinan mineral untuk membelah sama dengan kemungkinan
untuh pecahnya.
Contoh: (Garnet, Beryl, Olivine)
c. Pecahan Conchoidal
Permukaan pecahan menyerupai bagian dalam kulit kerang sama dengan pecahan kaca,
kadang ditandai dengan adanya lengkungan di permukaan mineral.
Contoh: Gypsum, Kalkopirit, Olivine)
d. Pecahan Fibrous
Pecahan yang menunjukkan kenampakan seperti serat.
Contoh: Serpentine, Hipersten, Brucite.
4. Deskripsi Mineral :
a. Kalkopirit
Rumus Kimia CuFeS2
Skala Mohs 3.5 - 4
Habit Masif
Belahan Tidak Ada
Pecahan Conchoidal
Kilap Logam
Gores Hitam Kehijauan
Warna Kuning langsat,
Kuning gelap
Sifat Magnet Paramagnetik
Transparansi Opaque
b. Serpentie
Rumus Kimia Mg6Si4O10(OH)8
Skala Mohs 3–6
Habit Masif
Belahan Bervariasi dari tidak
jelas hingga sempurna
Pecahan Tidak beraturan
Kilap Lilin
Gores Putih
Warna Hijau
Sifat Magnet Diamagnetik
Transparansi Translucent – Opaque

c. Realgar
Rumus Kimia As4S4
Skala Mohs 1.5 – 2
Habit Prismatik
Belahan Baik
Pecahan Conchoidal
Kilap Lilin
Gores Kemerahan
Warna Merah
Sifat Magnet Diamagnetik
Transparansi Transparansi -
translucent

d. Sphalerit
Rumus Kimia (Zn, Fe)S
Skala Mohs 3.5 – 4
Habit Masif
Belahan Sempurna
Pecahan Conchoidal
Kilap Sublogam
Gores Putih Kekuningan
Warna Hitam, coklat,
transparan
Sifat Magnet Diamagnetik
Transparansi Transparan - Opaque

e. Gypsum
Rumus Kimia CaSO4.2H2O
Skala Mohs 1.5 - 2
Habit Fibrous/menyerat
Belahan Sempurna
Pecahan Conochoidal
Kilap Sutra
Gores Putih
Warna Putih, transparan
Sifat Magnet Diamagnetik
Transparansi Transparan -
translucent

Anda mungkin juga menyukai