MAKALAH
Ditujukan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah IAD/ISBD/ISD
Dosen Pembimbing:
Asna Bariroh, S.Si., M.Pd.
HABIBATUZ ZUHRO
NIM: 20192001480211
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian IPTEK dan Kesehatan.........................................................2
B. Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia di Bidang Kesehatan.......2
C. Dampak Positif dan Negatif yang ditimbulkan IPTEK di Bidang
Kesehatan..............................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, manusia tidak lepas dari teknologi di dalam kehidupannya.
Inilah yang kita rasakan saat ini. Banyak bermunculan alat-alat canggih yang
dapat membantu manusia dalam melangsungkan hidupnya. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan kemudahan dan sebagai cara baru dalam
melakukan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi ini tidak hanya
menimbulkan dampak positif, melainkan juga akan menimbulkan dampak
negatifnya di dalam kehidupan manusia itu sendiri. Untuk itu di dalam makalah
ini kami akan membahas tentang IPTEK dan peranannya dalam kehidupan
manusia terkhusus pada bidang kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian IPTEK dan Kesehatan?
2. Apakah Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia di Bidang Kesehatan?
3. Apa sajakah Dampak Positif dan Negatif yang ditimbulkan IPTEK di
Bidang Kesehatan?
C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk Mengetahui Pengertian IPTEK dan Kesehatan.
2. Untuk mengetahui peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia di Bidang
Kesehatan.
3. Untuk mengetahui Dampak Positif dan Negatif yang ditimbulkan IPTEK di
Bidang Kesehatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
B. Arief Sidharta, Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu itu?, Pustaka Sutra, Bandung, 2008, hlm. 7-
11.
2
Wahid, Ramli Abdul, Ulumul Qur’an, Grafindo, Jakarta, 1996, hlm. 7.
3
Siti Nafsiah, “Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di Asia ketiga di
dunia”, Gema Insani, 2000.
2
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan,
dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.4
4
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia,
“Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda memahami dan menyelesaikan masalah
hukum”, Yayasan Obor Indonesia, 2006.
3
2. Single Photo Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-
partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lainnya
adalah Positron Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem
komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop
radioaktif. Pengembangan PET-SCAN ini tidak hanya dapat mendeteksi
kanker, tetapi juga dapat digunakan pada bidang-bidang kedokteran
lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan sangatlah
membantu mereka yang bergerak di bidang kesehatan untuk melakukan
pekerjaan mereka. Mereka bisa dengan cepat menangani para pasien, bisa
mendiagnosis penyakit yang mereka derita dan kemungkinan salah diagnosis
yang mungkin sudah sering terjadi di dalam bidang kedokteran yang memakan
banyak jiwa bisa berkurang. Pemanfaatan teknologi informasi ini semakin
mendukung peningkatan kualitas kerja di bidang kedokteran, karena semakin
canggihnya teknologi yang ada maka akan semakin mudah kita mendapatkan
pelayanan dengan kualitas baik.5
4
membebaskan manusia dari bahaya maut, akibat penyebaran wabah
penyakit yang mengerikan seperti cacar, typus, malaria, TBC, tumor,
kanker, dan lain-lain.
b. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah
rusak. Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal
dan jantung.
c. Diketemukannya keahlian dalan bidang operasi plastik. Sehingga
hidung yang kurang mancung dapat menjadi mancung, dan lain
sebagainya.
d. Diketemukannya tata menu makan setiap hari.
Dengan diketemukannya cara ini, sebagian besar masyarakat
telah mengatur menu makan dengan zat vitamin sehingga dapat
memperlambat kehausan setiap organ tubuh manusia, dengan begitu
akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
e. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah.
Sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan
hidup manusia.
f. Telemedicine (pengobatan jarak jauh).
Yaitu perawatan yang diberikan melalui telekomunikasi juga
turut membantu di dunia kedokteran. Sekarang telemedicine telah
diimplementasikan oleh administrator penjara Amerika, tempat di
mana tahanan diberi jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan
semakin banyak maka biaya kesehatan pun perlu dikontrol.
g. Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) dan Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR).
h. Single Photo Emission Computer Tomography (SPECT) dan Positron
Emission Tomography (PET).
i. Meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran.
Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan dan
penemuan alat kedokteran seperti mikroskop, banyak membantu
pemecahan masalah di bidang kedokteran.
5
j. Meningkatkan teknologi obat-obatan.
Dengan ditemukannya teknologi material, orang dapat
mengetahui susunan suatu zat, sifat-sifatnya, jumlah masing-masing
bagian dari susunan suatu persenyawaan. Dasar pemisahan suatu
bersenyawa dari campurannya dan pembentukan senyawa baru dari
senyawa lain merupakan awal dari pembuatan teknologi di bidang
obat-obatan.
k. Memberantas penyakit menular
Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan keberhasilan
ilmu kedokteran dalam mengikuti tingkah laku dinamika gelombang
epidemic, sehingga mampu mengadakan usaha pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular.
2. Dampak negatif:
a. Efek radiasi yang berpotensi menghasilkan penyakit baru.
Salah satu contohnya adalah penyakit kanker yang kita ketahui
bersama bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat
yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang
sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang
digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan
radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal
suatu penyakit baru yang berbahaya.
Begitu juga halnya dengan alat komunikasi yang sering kita
gunakan. Sejumlah penelitian yang dilakukan menunjukkan radiasi
telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya
meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak,
berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi
jumlah sperma hingga 30%, mengakibatkan meningioma, neurinoma
akustik, accoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya,
tidak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar di dunia merespon
hasil-hasil penelitian tersebut.
6
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini,
pimpinan proyek penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan
pencegahan dengan menganjurkan penggunaan telepon genggam
hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya, kalau di sekitar anda
tersedia telepon biasa sebaiknya anda menghindari memakai telepon
seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja
memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya komputer yang beregenerasi
menjadi laptop. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah
mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan
bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang
dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye
akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan
cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti
jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban
mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat
menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77%
para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mata
merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan
katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata),
kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata dalam keadaan
memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola
mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan
antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih
memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan berAC akan
kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja
8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari
komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m
7
Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang
berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation)
yang berkisar 145 m Rem per tahun. Akhir-akhir ini banyak dijual kaca
filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi
yang keluar dari komputer. Kaca filter yang dijual di pasaran lebih
sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer,
bukan sebagai filter radiasi.
b. Efek ketergantungan.
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan
timbal balik yang bersifat negatif seperti sifat ketergantungan. Para
pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di masyarakat
ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi keluhan yang ada tetapi
juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-
beda dari masing-masing jenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal
tersebut, akan tetapi timbul suatu kemungkinan yang menyebabkan
penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik
tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecenderungan
munculnya “kecanduan” anak pada komputer. Kecanduan bermain
komputer akan memicu anak menjadi malas menulis, menggambar
ataupun melakukan aktivitas sosial.
Begitu juga halnya dengan kecanduan komputer yang
didominasi oleh usia dini. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi
terutama karena sejak awal orang tua tidak membuat aturan bermain
komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat kesepakatan dengan
anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain
komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya
selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari
libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir
bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik
8
bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orang
tua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih
besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu
dengan baik demi mengurangi dampak teknologi ini.
c. Kesalahan persepsi yang diyakini masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari
persepsi masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia
dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat
adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka
memiliki anggapan yang mengatakan bahwa untuk mengurangi berat
badan maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengurangi
jumlah porsi serta kuantitas makanan yang dikonsumsi. Dengan tidak
mengkonsumsi nasi di beberapa periode tertentu serta
menggantikannya dengan makanan yang memiliki kadar karbohidrat
yang lebih rendah.
Ini merupakan suatu persepsi yang kurang benar di mata
peneliti dan pakar nutrisi. Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk
mengurangi kadar kolesterol adalah disebutkan oleh pakar nutrisi
untuk mengatur pola makan dengan memperhitungkan takaran nutrisi
sesuai dengan kebutuhan energi oleh tubuh. Maka dari hal tersebut,
persepsi masyarakat juga menentukan bagaimana penerapan teknologi
yang sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat.
d. Proses publikasi perangkat kesehatan yang tidak tepat.
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur
panjang di Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston
pada alamat www.livingto100.com, dipublikasikan begitu saja kepada
masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadapa
masyarakat yang meyakini bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut
benar adanya. Maka secara psikologis akan mempengaruhi harapan
9
untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang tecatat
memiliki umur panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.
e. Kerahasiaan seseorang tidak terjamin.
Majunya peradaban teknologi juga tidak menamin bahwa
penggunanya merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang
berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula perangkat
lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita. Pasien
bisa mengirin email untuk meminta rekaman medik ke dokter. Namun
hal ini masih dinilai memiliki permasalahan yang kaitannya dengan
privasi pasien dan keamanan data tersebut.
f. Terganggunya saraf.
Saraf manusia merupakan organ vital yang pelu dilindungi.
Namun teknologi juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini
berbahaya bagi stabilitas saraf. Salah satu contoh, printer yang
menggunakan sistem buble jet kebisingannya relatif lebih rendah bila
dibandingkan dengan printer sistem dot matrix. Saat ini printer yang
paling rendah kebisingannya adalah sistem laser printer. Kebisingan
yang tinggi dapat mempengaruhi saraf manusia dan hal ini dapat
berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama
kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang
ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40-50 dB. Apabila di dalam
ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan
bertambah selain dari suara printer.
g. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada
beberapa variasi keluhan kerangka otot (muscolkeletal). Ini
menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliput
gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work Related Upper
Limb Disorder) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan
dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
10
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi
duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan
gerakan tangan berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis
(seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan
sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk
jika tempat kerja ridak didesain secara ergonomis, misalnya posisi
keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah,
kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja
yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi
dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika anda
perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan
terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI dapat muncul
pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan.
Gejala menjadi tanda peringatan menyangkut:
1) Kesulitan membuka dan menutup tangan.
2) Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing
baju).
3) Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku,
memutar tombol atau bahkan memegang mug).
4) Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di
tangan, terutama di awal pagi hari.
5) Tangan terasa dingin.
6) Tangan gemetar (tremor).
7) Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.6
h. Timbulnya penyakit kanker yang dianggap berasal dari kemajuan
IPTEK, yang sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya,
melainkan upaya untuk mencegah meluasnya bagian yang terserang.
6
“Dampak-dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan diakses dari
https://sikomputerkesehatan.wordpress.com/category/dampak-dampak-it-terhadap-kesehatan.
html, pada tanggal 04 Nopember 2019 pukul 20.20.
11
i. Timbulnya penyakit asbestos yang diderita karyawan pabrik asbes,
diduga disebabkan banyaknya debu yang berterbangan dan
mengandung oksida silicon.
j. Timbulnya penyakit karena kesibukan atau kekhawatiran ketika
bekerja, seperti darah tinggi, jantung, ginjal, liver dan lain-lain.
Timbulnya penyakit karena kesalahan gaya hidup, misalnya
penyakit gagal ginjal, mata rabun, kecanduan pornografi, stress dan
AIDS.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengambil inti sari atas apa yang
telah dirumuskan dalam perumusan masalah sebagai berikut:
1. Dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan sangatlah
membantu mereka yang bergerak di bidang kesehatan untuk melakukan
pekerjaan mereka. Mereka bisa dengan cepat menangani para pasien, bisa
mendiagnosis penyakit yang mereka derita dan kemungkinan salah
diagnosis yang mungkin sudah sering terjadi di dalam bidang kedokteran
yang memakan banyak jiwa bisa berkurang.
2. Karena cukup banyakdampak positif dan dampak negatif yang
ditimbulkan IPTEK di bidang kesehatan, maka kami menyebutkan satu
saja dari kedua dampak.
a. Dampak positif:
Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius,
transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan.
b. Dampak negatif:
Timbulnya penyakit karena kesalahan gaya hidup, misalnya penyakit
gagal ginjal, mata rabun, kecanduan pornografi, stress dan AIDS.
13
DAFTAR PUSTAKA
B. Arief Sidharta. 2008. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu itu?. Bandung: Pustaka
Sutra.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan
Indonesia.2006. “Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda
memahami dan menyelesaikan masalah hukum”. Yayasan Obor
Indonesia,.
14