Anda di halaman 1dari 15

Nama : Moh.

Rajiv Rohman Aritaga


NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat, Bahan, Beserta Fungsinya
Alat dan Bahan Fungsi
Rangkaian pipa Untuk wadah atau tempat mengalirnya fluida
Penyangga Untuk menyangga seluruh rangkaian pipa
Tandon input Untuk menampung air yang akan masuk kedalam pipa rangkaian
Tandon output Untuk menampung air yang akan keluar dari pipa rangkaian
Air Sebagai bahan perlakuan fluida
Stopkontak Untuk menyambungkan rangkaian alat ke sumber arus listrik
Selang Untuk mengalirkan air dari kran ke tandon input
Stopwatch Untuk mengukur waktu
Pompa Untuk memompa air dari tandon input ke pipa rangkaian
Pipa Input Sebagai media masuknya air yang dipompa dari tandon input
Pipa Output Sebagai media keluarnya air dari tandon input
Untuk mengatur besar kecilnya air yang akan masuk ke dalam
Kran Input
pipa rangkaian
Untuk mengatur besar kecilnya air yang akan keluar dari pipa
Kran Output
rangkaian
Untuk mengatur besar kecilnya tekanan aliran air yang akan
Kran Kontrol
masuk kedalam pipa rangkaian
Piezometer Untuk mengukur tekanan pada seluruh rangkaian
Sambungan Mengecil Sebagai perlakuan air dari pipa berdiameter besar ke kecil
Lurus dengan sambungan lurus
Sambungan Membesar Sebagai perlakuan air dari pipa berdiameter kecil ke besar
Lurus dengan sambungan lurus
Sambungan Mengecil Sebagai perlakuan aliran air dari pipa berdiameter besar ke kecil
Menyudut dengan sambungan menyudut
Sambungan Membesar Sebagai perlakuan aliran air dari pipa berdiameter kecil ke besar
Menyudut dengan sambungan menyudut
Sprinkle Besar Untuk memberikan tekanan pada pipa besar
Sprinkle Kecil Untuk memberikan tekanan pada pipa kecil
0
Belokan 90 Sebagai perlakuan pada belokan 900
Tussen Klep Untuk menyaring air yang masuk kedalam pipa
Sebagai sandaran / penyangga piezometer, manometer, dan
Papan
skala / mistar
Manometer Untuk mengukur tekanan pada masing – masing sambungan
Air Raksa Sebagai Indikator beda tinggi tekanan
Skala / mistar Mengukur beda tinggi air raksa

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

3.2 Langkah Kerja

Alat dan Bahan


Disiapkan, rangkaian sudah
terpasang

Pompa

Diisi air hingga meluber

Kran input dan kran output


Dibuka penuh secara berturut -
turut
Pompa
Dihubungkan dengan stop kontak,
dinyalakan, tunggu hingga air stabil
Kran input

Di putar kran input secara penuh

Stop watch
Dihitung waktu percobaan selama 5
detik
Kran output
Dibuka kran output sebanyak 2 kali
putaran

Piezometer
Diamati dan dicatat beda tinggi air
raksa

Gelas ukur

Ditampung air yang keluar dari pipa


output dan diukur volumenya
sebanyak 5 kali perlakuan

Hasil

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

3.3 Gambar Alat dan Bahan


No. Alat dan Bahan Dokumentasi

1. Rangkaian Pipa

2. Penyangga

3. Tandan Input

4. Tandon Output

5. Stop Kontak

6. Air

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

7. Selang

8. Stopwatch

9. Pompa

10. Pipa Input

11. Pipa Output

12. Kran Input

13. Kran Output

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

14. Kran Kontrol

15. Piezometer

16. Sambungan
Mengecil Lurus

17. Sambungan
Membesar Lurus

18. Sambungan
Mengecil
Menyudut

19. Sambungan
Membesar
Menyudut

20. Sprinkle Besar

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

21. Sprinkle Kecil

22. Belokan 90O

23. Tussen Klep

24. Papan

25. Manometer

26. Air Raksa

27. Skala/ Mistar

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
No. Waktu (s) ∆𝑯 air raksa (cmHg) Volume (m3)
1. 5 6,8 0,685×10-3
2. 5 6,5 1,120×10-3
3. 5 7 0,800×10-3
4. 5 7 0,720×10-3
5. 5 7 0,570×10-3
Keterangan:
𝜇 = 1,002×10-3 kg m/s
Lpipa = 8,05 m
Dpipa = 1,25×10-2 m
𝜌air = 1000 kg/m3
𝜌Hg = 13,57×103 kg/m3

4.2 Data Hasil Perhitungan


1. Debit (Q)
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 (𝑚3 )
𝑄=
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)

0,685×10^−3 0,720×10^−3
1.) 𝑄 = 5
= 1,37×10-4 4.) 𝑄 = 5
= 1,44×10-4

1,120×10^−3 0,570×10^−3
2.) 𝑄 = = 2,24×10-4 5.) 𝑄 = = 1,14×10-4
5 5

0,800×10^−3
3.) 𝑄 = = 1,6×10-4
5

2. Kecepatan Aliran (U)


𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 (𝑄)
𝑈= 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝐴 = 1/4𝜋(𝑑𝑝𝑖𝑖𝑝𝑎 )2
𝐿𝑢𝑎𝑠 (𝐴)

1,37×10^−4 1,44×10^−4
1.) 𝑈 = 1/4𝜋(1,25×10^−2)2 = 1,117 4.) 𝑈 = 1/4𝜋(1,25×10^−2)2 = 1,174

2,24×10^−4 1,14×10^−5
2.) 𝑈 = 1/4𝜋(1,25×10^−2)2 = 1,826 5.) 𝑈 = 1/4𝜋(1,25×10^−2)2 = 0,929

1,6×10^−4
3.) 𝑈 = 1/4𝜋(1,25×10^−2)2 = 1,304

3. Gesekan dalam pipa (Hf air)


∆H raksa x ρHg 𝑢2
Hf= { } - 2 {0,2 𝑥 }
ρair 2𝑔
2
13,57 x 103 (1,1169)
1.) Hf1 = {6,8 × 1000
} - 2 {0,2 × 2.9,8
}
= 92,276 – 0,0254
= 92,2506

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

2
13,57 x 103 (1,8263)
2.) Hf2 ={6,5 × 1000
} - 2 {0,2 × 2.9,8
}
= 88,205 – 0,01681
=88,1369
2
13,57 x 103 (1,3045)
3.) Hf3 = {7 × 1000
} - 2 {0,2 ×
2.9,8
}
= 94,99 – 0,0347
= 94,9553
2
13,57 x 103 (1,1741)
4.) Hf4 = {7 x 1000
} - 2 {0,2 × 2.9,8
}
= 94,99 – 0,0281
= 94,9619
2
13,57 x 103 (0,9294)
5.) Hf5 = {7 x 1000
} - 2 {0,2 × 2.9,8
}
= 94,99 – 0,0176
= 94,9724

4. Faktor Gesekan (f)


𝐻𝑓𝑎𝑖𝑟 × 2𝑔 × 𝑑
𝑓=
𝑈2 × 𝑙
92,2506 ×2∙9,8 ×1,25 ×10-2
1.) f1=
(1,11692 ) ×8,05
22,6014
= 10,0421
= 2,2506
88,1369 ×2∙9,8 ×1,25 ×10-2
2.) f2=
(1,82632 ) ×8,05
21,5935
=
26,8497
= 0,8042
94,9553 ×2∙9,8 ×1,25 ×10-2
3.) f3= 2
(1,3045) ×8,05
23,2640
=
13,6988
= 1,6982
94,9619 ×2∙9,8 ×1,25 ×10-2
4.) f4 = 2
(1,1741) ×8,05
23,2657
= 11,097
= 2,0965
94,9724 ×2∙9,8 ×1,25 ×10-2
5.) f5 = 2
(0,9294) ×8,05
23,2682
= 6,9534
= 3,3463

5. Bilangan Reynolds (Re)


𝑈 × 𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 × 𝜌𝑎𝑖𝑟
𝑅𝑒 =
𝜇

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

1,117×1,25×10−2 ×1000 1,174×1,25×10−2 ×1000


1.) 𝑅𝑒 = 1,002×10−3
4.) 𝑅𝑒 = 1,002×10−3
= 13933,3832 = 14646,9561

1,826×1,25×10^−2×1000 0,929×1,25×10−2 ×1000


2.) 𝑅𝑒 = 1,002×10^−3
5.) 𝑅𝑒 = 1,002×10−3
= 22783,18363 = 11594,3113

1,304×1,25×10^−2×1000
3.) 𝑅𝑒 =
1,002×10^−3
= 16273,7025

Tabel Perhitungan
No. ∆𝐻 Q (m3/s) V Log v Hf air f Log f Re 𝐻𝑓 Log Log
(cmHg) (m/s) 𝐿 𝐻𝑓 Re
𝐿
1. 6,8 1,37×10-4 1,1169 0,048 92,2506 2,2506 0,3522 13933,3832 11,4597 1,0591 4,1441
2. 6,5 2,24×10-4 1,8263 0,2615 88,1369 0,8042 -0,0946 22783,18363 10,9486 1,0393 4,3576
3. 7 1,6×10-4 1,3045 0,1154 94,9553 1,6982 0,2299 16273,7025 11,795 1,0716 4,2114
4. 7 1,44×10-4 1,1741 0,0697 94,9619 2,0965 0,3214 14646,9561 11,7965 1,0717 4,1657
5. 7 1,14×10-4 0,9294 -0,0317 94,9724 3,3463 0,5245 11594,3113 11,7978 1,0718 4,0642
Jumlah 34,3 7,79×10-4 6,3512 0,4629 465,2771 10,1958 1,3334 79231,53673 57,7976 5,3135 20,943
Rata2 6,86 1,558×10- 1,2702 0,0925 93,0554 2,0391 0,2666 15846,30735 11,5595 1,0627 4,1886
4

Regresi Linear log f dan log Re


No. Log f(x) Log Re(y) X2 xy
1. 0,3522 4,1441 0,1240 1,4595
2. -0,0946 4,3576 0,0089 -0,4122
3. 0,2299 4,2114 0,0528 0,9682
4. 0,3214 4,1657 0,1032 1,3388
5. 0,5245 4,0642 0,2751 2,1316
Jumlah 1,3334 20,943 0,564 5,4859
2
Rata 0,2666 4,1886 0,1128 1,0971

Σ𝑦−𝑏.Σx
a. = 𝑛
20,943−(−0,4758)(1,3334)
= 5
21,5774
= 5
= 4,3154
n (Σxy)− Σx.Σy
b. = n (Σx2 )−(Σx)2
5 (5,4859)−(1,334).(20,943)
= 5 (0,564)−(1.3334)2
= -0,4758
Fungsi Linier y=ax+b
1.) x=1 ->ax+b
= 4,3154(1) + (-0,4758)

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

= 3,8396
2.) x=2 ->ax+b
= 4,3154 (2) + (-0,4758)
= 8,155
3.) x=3 ->ax+b
= 4,3154 (3) + (-0,4758)
= 12,4704
4.) x=4 ->ax+b
= 4,3154 (4) + (-0,4758)
= 16,7858
5.) x=5 ->ax+b
= 4,3154 (5) + (-0,4758)
= 21,1012
𝐻𝑓
Regresi Linear log v dan log 𝐿
No. Log v(x) 𝐻𝑓 X2 xy
Log (y)
𝐿
1. 0,048 1,0591 2,304x10-3 0,0508
2. 0,2615 1,0393 0,0683 0,2717
3. 0,1154 1,0716 0,0133 0,1236
4. 0,0697 1,0717 4,858x10-3 0,0746
5. -0,0317 1,0718 1,004x10-3 -0,0339
Jumlah 0,4629 5,3135 0,0897 0,4868
Rata2 0,0925 1,0627 0,0179 0,0973

Σ𝑦−𝑏.Σx
a. 𝑛
5,3135−(−0,1093)(0,4629)
=
5
5,3641
= 5
= 1,0728

n (Σxy)− Σx.Σy
b. n (Σy2 )−(Σx2 )

5 (0,4868)−(0,4629)(5,3135)
= 5(0,0897)−(0,4629)^2
= -0,1093
Fungsi Linier y=ax+bx
1.) x=1 ->ax+b
= 1,0728(1) + (-0,1093)
= 0,9635
2.) x=2 ->ax+b
= 1,0728(2) + (-0,1093)
= 2,0363
3.) x=3 ->ax+b
= 1,0728(3) + (-0,1093)
= 3,1091

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

4.) x=4 ->ax+b


= 1,0728(4) + (-0,1093)
= 4,1819
5.) x=5 ->ax+b
= 1,0728(1) + (-0,1093)
= 5,25

4.3 Analisa Data Hasil Praktikum


Dalam praktikum ini dilakukan percobaan sebanyak 5 kali, tujuannya untuk
memberikan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Setiap percobaan dilakukan selama 5 detik
dan pada masing-masing percobaan akan diperoleh nilai ΔH air raksa dan volumenya.
Rata-rata ΔH air raksa 6,86 cmHg dengan rincian nilai pada masing-masing percobaan
adalah 6,8 cmHg, 6,5 cmHg, 7 cmHg, 7 cmHg, dan 7 cmHg. Didapatkan pula volume air
pada masing-masing percobaan sebesar 0,685x10-3 m3; 1,120x10-3 m3; 0,800x10-3 m3;
0,720x10-3 m3; dan 0,570x10-3 m3. Dari data tersebut diperoleh debit (Q) pada masing-
masing percobaan 1,37x10-4; 2,24x10-4; 1,6x10-4; 1,44x10-4; dan 1,14x10-4 dalam satuan
m3/s. Dari data sebelumnya diperoleh kecepatan dengan rata-rata 1,2702 m/s dan
gesekan dalam pipa (Hf air) dengan rata-rata 93,0554. Kemudian faktor gesekan (f) pada
masing-masing percobaan sebesar 2,2506; 0,8042; 1,6982; 2,0965; dan 3,3463 dengan
rata-rata sebesar 2,0391. Serta diperoleh rata-rata nilai bilangan Reynold sebesar
15846,30735.

4.4 Analisa Perhitungan


Setelah diperoleh data pada masing-masing percobaan yaitu ΔH air raksa dan
volume airnya, maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menghitung debit (Q)
dengan rumus V/t dimana V adalah volume air yang tumpah dan t adalah waktu 5 s.
Setelah dihitung, diperoleh nilai Q pada masing-masing percobaan sebesar 1,37x10-4;
2,24x10-4; 1,6x10-4; 1,44x10-4; dan 1,14x10-4 dalam satuan m3/s, dengan ΣQ=7,79x10-4
m3/s dan rata-ratanya 1,558x10-4 m3/s. Langkah kedua yaitu menghitung kecepatan aliran
(v) dengan rumus v=Q/A dimana Q adalah debit dan A adalah luas penampang pipa.
Diperoleh nilai v dengan Σv sebesar 6, 3512 m/s dan rata-ratanya sebesar 1,2702 m/s.
Langkah ketiga menghitung gesekan dalam pipa (Hf air) dengan rumus 𝐻𝑓 𝑎𝑖𝑟 =
𝜌𝐻𝑔 𝑉2
(∆𝐻𝐻𝑔 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
) − 2 (0,2 𝑥 2(𝑔)
) dimana ρHg= 13,57 x 103 kg/m3 dan ρair= 1000kg/m3.
Sehingga diperoleh nilai ΣHf air sebesar 465,2771 dan rata-ratanya sebesar 93,0554.
Langkah keempat adalah menghitung nilai faktor gesekan (f) dengan rumus f =
𝐻𝑓 𝑎𝑖𝑟 𝑥 2𝑔 𝑥 𝑑
𝑣2𝐿
dimana L pipa= 8,05m dan D pipa= 1,25x10-2m. Diperoleh nilai Σf= 10,1958
dan rata-ratanya sebesar 2,0391. Langkah kelima yaitu menghitung nilai Reynold dengan
𝑉 𝑥 𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
rumus Re = 𝜇
dimana µ=1,002x10-3 kg m/s. Diperoleh nilai ΣRe= 79231,53673
dan rata-ratanya sebesar 15846,30735. Selanjutnya dihitung nilai log v, log f, log Re, Hf/L,
dan log Hf/L kemudian didapatkan nilai rata-ratanya masing-masing berurutan 0,0925; -
0,2666; 4,1886; 11, 5595; dan 1,0627. Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian
menentukan nilai regresi linier log f (x) dan log Re (y) diperoleh nilai x2 dan xy masing-
masing percobaan dengan jumlah 0,564 dan 5,4859 serta rata-rata 0,1128 dan 1,0971.
Setelah diperoleh data diatas selanjutnya mencari fungsi linier y=ax + b, dimana nilai a
Σy−b (Σx) 𝑛 (Σxy)− ΣxΣy
diperoleh dengan rumus 𝑎 = dan nilai b dengan rumus 𝑏 = dan
𝑛 𝑛 (Σ𝑥 2 )−(Σx)2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

didapatkan nilai a sebesar 4,3154 dan nilai b sebesar -0,4758. Lalu disubstitusikan ke
fungsi linier menjadi y= 4,3154x + (-0,4758). Kemudian yang terakhir menentukan regresi
linier log v dan log Hf/L diperoleh nilai x2 dan xy masing-masing percobaan sebesar
Σx2=0,0897 dan Σxy=0,4868 serta rata-rata sebesar 0,0179 dan 0,0973. Setelah diperoleh
data diatas selanjutnya mancari fungsi linier y= ax + b, dimana nilai a diperoleh dengan
Σy−b (Σx) 𝑛 (Σxy)− ΣxΣy
rumus 𝑎 = dan nilai b dengan rumus 𝑏 = dan didapatkan nilai a
𝑛 𝑛 (Σ𝑥 2 )−(Σx)2
sebesar 1,0728 dan nilai b sebesar -0,1093. Lalu disubstitusikan ke fungsi linier menjadi
y= 1,0728x + (-0,1093).

4.5 Grafik Hubungan


4.5.1 Analisa dan Grafik Regresi Linear Loh f dan Log Re
Pada grafik regresi linier Log f dan Log Re didapatkan dari beberapa tahap
perhitungan. Dari hasil data perhitungan faktor gesekan (f) yang telah didapat, maka
dapat dicari nilai Log f nya. Sedangkan dari data perhitungan bilangan reynold (Re)
dapat dicari nilai Log Re nya. Kemudian log f sebagai x dan log Re sebagai y. Lalu
mencari nilai x2 dan xy. Selanjutnya mencari nilai a dan b, untuk fungsi liniernya
𝑛 (Σxy)− ΣxΣy
dengan rumus 𝑏 = 𝑛 (Σ𝑥2 )−(Σx)2 , dengan nilai n=5 dan didapatkan nilai b= -0,4758.
Σy−b (Σx)
Kemudian mencari nilai a, dengan menggunakan rumus 𝑎 = , dengan nilai
𝑛
n=5 dan didapatkan nilai a=4,3154. Setelah itu membuat grafik linier dengan rumus
y=ax + b, kemudian dimasukkan permisalannya x=1 sampai x=5. Sehingga
mendapatkan y1 sampai y5 berturut-turut adalah sebagi berikut 3,8396; 8,155;
12,4704; 16,7858; dan 21,1012. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Log f
berbanding lurus dengan Log Re.

Regresi linier log f (x) dan log Re (y)


0.6
0.5
0.4
Log re

0.3
0.2
0.1
0
4 4.05 4.1 4.15 4.2 4.25 4.3 4.35 4.4
-0.1
-0.2
Log f

4.5.2 Analisa dan Grafik Regresi Linear Loh V dan Log Hf/L
Grafik regresi linier Log v dan Log Hf/L diperoleh dadi beberapa tahap
perhitungan. Dari data hasil perhitungan kecepatan aliran (v) yang dapat digunakan
untuk mencari log v. Dari data hasil perhitungan gesekan aliran pipa (Hf) yang telah
dicari, maka kita dapat mencari nalai Hf/L terlebih dahulu baru kemudian dapat
mencari nilai log Hf/L. kemudian log v sebagai x dan loh Hf/L sebagai y. Lalu mencari
nilai x2 dan xy. Selanjutnya mencari nilai a dan b, untuk fungsi linier dengan rumus

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

𝑛 (Σxy)− ΣxΣy
𝑏 = 𝑛 (Σ𝑥 2 )−(Σx)2 , dengan nilai n=5 didapatkan nilai b= -0,1093. Kemudian mencari
Σy−b (Σx)
nilai a dengan rumus 𝑎 = 𝑛
, dengan nilai n=5 didapatkan nilai a=1,0728.
Setelah itu untuk membuat grafik liniernya dengan rumus y=ax + b, kemudian
dimasukkan permisalannya x=1 sampai x=5. Sehingga mendapatkan data y1
sampai y5 berturut-turut adalah sebagai berikut 0,9635; 2,0363; 3,1091; 4,1819; dan
5,25. Dari hasil perhitungan yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa semakin
besar nilai v maka nilai Hf/L juga akan semakin besar.

Regresi inear log v (x) dan log Hf/L (y)


1.08
1.075
1.07
Log Hf/L

1.065 y = -0,10728x + (-0,1093)


1.06
1.055
1.05
1.045
1.04
1.035
-0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

Log V

4.6 Pembahasan
4.6.1 Faktor yang Mempengaruhi Gesekan Aliran Berdasarkan Praktikum
Berdasarkan praktikum gesekan aliran melalui pipa, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai gesekan aliran. Faktor yang mempengaruhi gesekan aliran
melalui pipa dalam praktikum adalah kontruksi desain, jenis aliran, kekasaran,
panjang pipa, diameter pipa, sambungan dan kecepatan aliran. Selain itu, ada juga
faktor lain seperti beda tinggi tekanan pada aliran masuk dan keluar serta massa
jenis air.
Beda tinggi tekanan masuk dan keluar pada praktikum dihitung dengan
piezometer. Beda tinggi tekanan, delam praktikum disebut sebagai ΔH air raksa.
Dimana ΔH air raksa berbanding lurus dengan nilai gesekan aliran. Semakin besar
ΔH air raksa, gesekan aliran akan semakin besar. ΔH air raksa sendiri dipengaruhi
oleh berbagai perlakuan yang ada dalam percobaan. Perlakuan tersebut dalam
percobaan ini adalah belokan 90˚, sambungan mengecil lurus, sambungan
membesar lurus, sambungan mengecil menyudut, sambungan membesar
menyudut, dan sprinkle. Selain ΔH air raksa, faktor lain yang berbanding lurus
dengan besarnya gesekan aliran adalah bilangan Reynoldsn(Re). Dimana Re
sendiri berbanding lurus dengan kecepatan aliran, diameter pipa, dan massa jenis
air, serta berbanding terbalik dengan viskositas fluida. Sementara faktor yang
berbanding terbalik dengan gesekan aliran adalah panjang saluran dan viskositas.
4.6.2 Pengaruh Faktor Gesekan Terhadap Bilangan Reynold
Gesekan aliran juga berpengaruh terhadap nilai bilangan Reynolds. Hal ini
karena bilangan Reynolds mempengaruhi jenis aliran. Semakin besar nilai Re maka

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

kemungkinan terjadinya gesekan juga semakin besar. Dimana pada nilai Re > 4000,
jenis alirannya adalah aliran turbulen yang pada aliran jenis ini akan sangat mungkin
terjadi gesekan. Bilangan Reynolds juga berkolerasi dengan kecepatan aliran.
Sebaliknya, ketika gesekan semakin besar menunjukkan bahwa nilai bilangan
Reynolds pada aliran pasti juga besar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor gesekan
berpengaruh positif pada nilai Re. Atau dapat dikatakan, bahwa faktor gesekan dan
Re berbanding lurus (Subagyo,2016).
4.6.3 Pengaruh Faktor Kecepatan Terhadap Hf/L
Pada grafik hubungan antara kecepatan (v) dengan faktor gesekan,
menunjukan bahwa nilai keduanya berbanding lurus. Menurut Rahmat (2010),
kenaikan nilai Re dipengaruhi oleh kenaikan debit aliran air dan bertambahnya
kecepatan aliran. Dikatakan juga bahwa nilai bilangan Reynolds berpengaruh pada
besarnya kerugian head yang berupa gesekan atau mayor losses. Dari pernyataan
tersebut, menunjukkan bahwa faktor gesekan berpengaruh positif terhadap nilai
Hf/L atau berbanding lurus.
4.7 Perbandingan Hasil dengan Literatur
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai Hf/L berbanding lurus dengan
kecepatan (v) aliran. Dapat dilihat pada grafik regresi linier log v dan log Hf/L. Ketika nilai
v naik maka nilai Hf/L juga semakin naik. Dari praktikum juga didapatkan grafik regresi
antara log f dan log Re. Dimana hubungan keduanya juga berbanding lurus. Ketika nilai
log f semakin besar maka nilai Re juga semakin besar.
Hasil tersebut sesuai dengan literatur yang ada. Dimana dinyatakan bahwa kenaikan
nilai Re dipengaruhi oleh kenaikan debit aliran air dan bertambahnya kecepatan aliran.
Dikatakan juga bahwa nilai bilangan Reynolds berpengaruh pada besarnya kerugian head
yang berupa gesekan atau mayor losses (Rahmat,2010).

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
NIM : 195100207111008
Kelompok : B6

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini kita dapat mengetahui perbedaan karakteristik aliran laminer dan
turbulen. Aliran laminer memiliki Re < 2300 sementara aliran turbulen memiliki Re > 4000.
Dari analisi gesekan aliran turbulen sering menyebabkan terjadinya gesekan. Hal ini
dikarenakan aliran turbulen memiliki Re yang besar. Pada praktikum ini juga didapatkan
nilai rata-rata Re = 15846,30735.
Dari praktikum ini diperoleh nilai ΔH air raksa dan volumenya. Rata-rata ΔH air raksa
6,86 cmHg dengan rincian nilai pada masing-masing percobaan adalah 6,8 cmHg, 6,5
cmHg, 7 cmHg, 7 cmHg, dan 7 cmHg. Didapatkan pula volume air pada masing-masing
percobaan sebesar 0,685x10-3 m3; 1,120x10-3 m3; 0,800x10-3 m3; 0,720x10-3 m3; dan
0,570x10-3 m3. Dari data tersebut diperoleh debit (Q) pada masing-masing percobaan
1,37x10-4; 2,24x10-4; 1,6x10-4; 1,44x10-4; dan 1,14x10-4 dalam satuan m3/s. Dari data
sebelumnya diperoleh kecepatan dengan rata-rata 1,2702 m/s dan gesekan dalam pipa
(Hf air) dengan rata-rata 93,0554. Kemudian faktor gesekan (f) pada masing-masing
percobaan sebesar 2,2506; 0,8042; 1,6982; 2,0965; dan 3,3463 dengan rata-rata sebesar
2,0391.
Dapat disimpulkankan bahwa hubungan log f dan log Re saling berbanding lurus.
Dimana semakin besar f maka Re juga akan semakin besar. Hal ini ditujukkan pada grafik
regresi linier antara log F dan log Re. Begitu pula hubungan log v dan log Hf/L juga
berbanding lurus. Dimana nilai v yang semakin besar akan membuat nilai Hf/L juga
semakin besar. Pernyataan ini ditunjukkan pada grafik regresi linier antara log v dan log
Hf/L.

5.2 Saran
Seharusnya, praktikum seperti ini dilakukan secara langsung atau offline dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena dengan diadakannya praktikum secara
daring atau online, maka praktikan tidak bisa melakukan percobaan secara langsung
dengan fasilitas yang ada di laboratorium. Dan tidak semua praktikan bisa langsung
paham dengan apa yang telah dijelaskan oleh asisten, sehingga bisa saja terjadi
kesalahan dalam perhitungan.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020

Anda mungkin juga menyukai