BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat, Bahan, dan Fungsi
3.1.1. Buoyancy
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Buoyancy
NO. Gambar Alat dan Nama Alat dan Fungsi
Bahan Bahan
1. Pipa Paralon Menampung fluida
3.1.2. Density
Tabel 3.2 Alat dan Bahan Density
NO. Gambar Alat dan Nama Alat dan Fungsi
Bahan Bahan
1. Gelas Ukur Mengukur volume
3.2.1. Buoyancy
Semua Bahan
Tenggelamkan dalam pipa dan ukur
ketinggiannya (ΔH1)
Setiap benda yang melayang akan di
tambah batu untuk ΔH2
Ukur ketinggian air dengan
ditambahkan batu untuk ΔH2
Diulang untuk setiap bahan
Hasil
3.2.2. Density
Alat dan Bahan
Percobaan ulang
Hasil
PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020
Nama : Moh. Rajiv Rohman Aritaga
Nim : 195100207111008
Kelompok : B6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
4.1.1 Bouyancy
Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan Buoyancy
No Nama Benda Massa (Kg) ΔH1 (m) ΔH2 (m)
1. Kentang 0,08361 0,005 0,005
2. Telur 0,6277 0,003 0,003
3. Mangga 0,20270 0,01 0,013
4. Gabus 0,00127 0,0002 0,007
5. Batu 0,21361 0,005 0,005
Keterangan :
Diameter tabung kecil (d1) = 0,156 m
Diameter tabung besar (d2) = 0,164 m
4.1.2 Density
Tabel 4.2 Data Density
No Berat Fluida + piknometer Berat Fluida (gr) T(C)
1. Susu + Gelas Ukur 119,5 25
2. Minyak + Gelas ukur 114,42 26
3. Air + Gelas Ukur 118,2 25
= 389,807 kg/m^3
4. Gaya Apung
(GA) kentang = 𝜌𝑎𝑖𝑟 x g x Vtotal
= 1000 x 9,8 x 0,00020 m^3
= 1,96 N
(GA) Telur = 1000 x 9,8 x 0,00012 m^3
= 1,176 N
(GA) Mangga = 1000 x 9,8 x 0,00052 m^3
= 5,096 N
5. Berat Benda
W kentang = M benda x g
= 0,08361 x 9,8
= 0,819378 N
W Telur = 0,06277 x 9,8
= 0,615146 N
W manga = 0,20270 x 9,8
= 1,98646 N
W Gabus = 0,00127 x 9,8
= 0,012446 N
W Batu = 0,21361 x 9,8
= 2,093378 N
2.3 Air
ρ = m/v
= 47,82 gr/ 5x10^-5
= 9,564x10^-5
4.4 Pembahasan
4.4.1 Hubungan Massa dengan Bouyancy
Pada praktikum kali ini diketahui massa dari benda yang digunakan untuk praktik.
Benda tersebut yaitu, kentang, telur, mangga, gabus, dan batu. Diketahui massa
kentang, telur, mangga, gabus, dan batu masing-masing secara berurutan adalah
0,08361; 0,06277; 0,20270; 0,00127; dan 0,21361. Setelah mengetahui massanya,
kita akan mencari gaya apung dari benda-benda tersebut. Benda tersebut yaitu,
kentang, telur, mangga, gabus, dan batu. Diketahui gaya apung dari masing-masing
benda secara berurutan adalah 1,96 N; 1,176 N; 5,096 N; 2,744 N; dan 1,96 N. Dari
data tersebut dapat disimpulkan, bahwa hubungan massa benda dan gaya apung
berbanding lurus. Jika massa benda kecil, maka gaya apung juga akan kecil.
Sedangkan jika massa benda besar, maka gaya apung akan semakin besar.
4.4.2 Urutan Nilai Buoyancy dari yang Terkecil hingga Terbesar dan Penjelasannya
Setelah menghitung nilai buoyancy dari kentang, telur, mangga, gabus, dan
batu, diperoleh nilai buoyancy yang berbeda-beda. Kentang, telur, mangga, gabus, dan
batu masing-masing memiliki gaya apung atau nilai buoyancy secara berurutan yaitu
1,96 N; 1,176 N; 5,096 N; 2,744 N; dan 1,96 N. Kita setuju bahwa urutan nilai buoyancy
dari yang terkecil hingga terbesar yaitu telur, kentang, batu, gabus, dan manga, dengan
nilai buoyancy secara berurutan yaitu 1,176 N; 1,96 N; 1,96 N; 2,744 N; dan 5,096 N.
Dalam praktikum ini kita menganggap massa jenis air dan percepatan gravitasi itu
sama. Yang membedakan hanyalah Vtotal dari tiap-tiap benda. Jika benda tersebut
memiliki Vtotal yang bernilai besar maka otomatis gaya apung juga akan semakin
besar. Jika benda tersebut memiliki Vtotal yang bernilai kecil maka secara otomatis
gaya apung juga akan semakin kecil. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
Vtotal dan massa jenis adalah berbanding lurus.
4.4.4 Urutan Nilai Densitas dari yang Terkecil hingga Terbesar dan Penjelasannya
Dari perhitungan yang didapat dari praktikum ini kita menganggap volume
semua fluida itu sama yaitu 5x10 - 5, dan menunjukkan bahwa densitas dari masing-
masing fluida susu, minyak, dan air secara berurutan yaitu 9,824x10-5; 8,808x10-5;
dan 9,564x10-5. Jadi pada praktikum ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa nilai
densitas dari yang terkecil hingga terbesar yaitu minyak, air, dan susu. Besarnya nilai
densitas dipengaruhi oleh massa fluida yang ditimbang. Massa jenis akan semakin
besar apabila massa juga besar. Begitu juga sebaliknya, apabila massa jenis bernilai
kecil maka massa juga akan bernilai kecil. Hubungan massa jenis dan massa yaitu
berbanding lurus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Prinsip dari uji buoyancy yaitu mengetahui gaya apung ke atas tiap benda yang
memiliki massa berbeda-beda. Prinsip dari uji density yaitu mencari besarnya nilai
density pada tiga jenis fluida yang berbeda. Tujuan praktikum untuk memahami
prinsip tekanan keatas fluida cair terhadap benda terapung dan untuk menentukan
kerapatan (density) dari kemampuan berbagai macam fluida dalam menangkat suatu
benda. Dalam praktikum kali ini juga didapatkan data hasil praktikum uji buoyancy
dari kentang, telur, mangga, gabus, dan batu masing-masing secara berurutan
adalah 1,96; 1,176; 5,096; 2,744; dan 1,96. Dapat disimpulkan bahwa benda yang
dapat terapung yaitu hanya gabus saja, sedangkan benda yang tenggelam adalah
kentang, telur, batu, dan mangga. Kemudian pada uji density kita juga menunjukkan
bahwa densitas dari masing-masing fluida susu, minyak, dan air secara berurutan
yaitu 9,824x10-5; 8,808x10-5; dan 9,564x10-5. Dan dari praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa nilai densitas dari yang terkecil hingga terbesar yaitu minyak, air, dan susu.
5.2 Saran
Seharusnya, praktikum seperti ini dilakukan secara langsung atau offline dengan
tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena dengan diadakannya praktikum
secara daring atau online, maka praktikan tidak bisa melakukan percobaan secara
langsung dengan fasilitas yang ada di laboratorium. Dan tidak semua praktikan bisa
langsung paham dengan apa yang telah dijelaskan oleh asisten.