NPM : 1506775216
TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FT UI
Biodegradation adalah proses terurainya suatu material
yang disebabkan oleh aktifitas bakteri, jamur, atau aktifitas
biologi lainnya.
Secara umum semua material mengalami biodegradation,
yang membedakan adalah laju proses (misalnya menit,
hari, tahun, atau abad). Faktor yang mempengaruhi laju
penguraian misalnya ketersediaan cahaya, oksigen, air,
dan temperatur [1]
Perkiraan Waktu Biodegradation pada Pengaruh Temperatur pada Laju
Lingkungan Marine [2] Pertumbuhan Beberapa Bakteri [3]
Examples :
Psychrophiles-----→ Arthrobactersp., Psychrobacter sp.,
Pseudomonas
Mesophiles--------→E-coli bacteria, Staphyloccus aureus,
Proteus vulgaris
Thermophiles-----→Thermus aquaticus ,Thermococcus
litoralis.
Tahun 1973, pertama kali dibuktikan bahwa polyester dapat terurai
dalam suatu material bioaktif (misal : tanah). Kemudian polyester
ini dikembangkan menjadi material biodegradable untuk dijadikan
plastik lembaran, botol, dan produk lain sehingga biodegradable
plastik tersedia dalam berbagai produk.
Perkembangan selanjutnya adalah penggunaan biodegradable
material pada aplikasi kemasan produk, bahan-bahan produksi,
dan obat obatan.
Sekarang ini, biodegradation technology juga berkembang pesat
dalam aplikasi biomedical implant yang sangat bermanfaat dalam
dunia kedokteran, misalnya untuk mengurangi tindakan operasi
bedah dengan menggunakan degradable thermoplastic polymer
[1].
Biodegradable metal adalah metal yang terdegradasi dalam
lingkungan in vivo.
Konsep : menyediakan temporary support untuk proses
penyembuhan bagian tubuh dan terdegradasi setelahnya.
Metal, proses degradasi dan produk degradasi diharuskan tidak
menimbulkan efek samping/gangguan terhadap proses
penyembuhan.
Biodegradable Metal terbagi menjadi :
1. Mg-based alloy, diproduksi secara konvensional dengan cara
casting maupun fine microstructure process
2. Fe dan Fe-based alloy, diproduksi dengan cara casting,
mechanical alloying, maupun electrodeposition.
3. Metallic glasses, yang dikembangkan dari Mg & Fe based alloy
[4].
Polymer adalah suatu rantai molekul organik dan disusun dari
molekul yang lebih kecil yang disebut monomer. Kebanyakan
mengandung unsur C, H, O, N, P, dll.
Polymer ada yang dapat terdegradasi dalam tubuh manusia
(misalnya : pelepasan obat-obatan). Proses degradasi tersebut
terjadi karena reaksi kimia dalam tubuh, yang pada umumnya
berupa enzymatic degradation dan hydrolisis [5].
Monomer
Polymer
Amorphous Crystalline
(degrade faster) (degrade slower)
Karakteristik degradasi dari suatu polymer tergantung dari faktor-
faktor [5]:
1. Microstructure (amorphous/crystalline)
2. Molecular structure
3. Copolymer ratio
4. Processing condition
5. Shape of implant
6. Implantation site
Polymer untuk benang jahit biodegradable (Dexon –
Polyglycolide (PGA), Vicryl – PGA/Polylactite (PLA) 90:10,
PDS – Polydioxanone, Maxon – PGA/Tri Methylene
Carbonate (TMC)
Polymer untuk aplikasi orthopaedics (Poly L Lactic Acid
(PLLA)[5].
Biodegradable plastics terbagi menjadi:
1. Bio based plastics (sebagian atau keseluruhan berbahan
dasar tumbuhan, seperti jagung, selulosa, dll ), Contoh :
polylactic acid (PLA), polyhydroxylalkanoate (PHA)
2. Fossil based plastics (berbahan dasar fossil), Contoh :
polybutyrate (PBAT)
Biodegradable ceramic umum digunakan dalam rekayasa
biomedical. Material ini akan terdegradasi dan terabsorpsi
dalam tubuh kemudian digantikan oleh jaringan yang
direkonstruksi.
Biodegradable ceramic yang banyak digunakan [6]:
–hydroxyapatite (HAP): Ca10(PO4)6(OH)2;
–tricalcium phosphate β (β TCP): Ca3 (PO4)2;
–mixtures of HAP and β TCP.
Tricalcium Phosphate