Anda di halaman 1dari 5

Bunga Krisan

Seruni atau krisantemum (kadang disebut sebagai krisan atau serunai) adalah sejenis tumbuhan
berbunga yang sering ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik. Tumbuhan
berbunga ini mulai muncul pada zaman Kapur. Bunga seruni adalah bagian dari tumbuhan suku kenikir-
kenikiran atau Asteraceae yang mencakup bermacam-macam jenis Chrysanthemum. Bunga krisan
memiliki banyak jenis, diantaranya krisan jenis C. morifolium Ramat. dan C. indicum yang saat ini masih
diminati pecinta krisan. Chrysanthemum merupakan tanaman bunga yang tergolong ke dalam famili
yang sama dengan bunga aster dan daisy, yaitu famili Asteraceae. C. morifolium Ramat.memiliki
banyak varietas, diantaranya ada var. puspita nusantara dan var. tirta ayuni. Varietas ini memiliki
bagian yang khusus pada bentuk daun yang bagian tepinya tampak bercelah dan bergerigi.

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotiledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : chrysantemum
Spesies : chrysantemum morifolium ramat, chrysantemum indicium,
chrysantemum roseum, chrysantemum maximum, chrysantemum coccineum,
dan lain-lain.

Sejarah bunga krisan

Hampir semua spesies alami (Chrysanthemum spp.) berasal dari dataran Asia Timur, khususnya di
Jepang. Namun, historiografi pembudidayaannya pertama kali dilakukan di China sejak 3.000 tahun
sebelum Masehi.

Adalah seorang Karl Linnaeus, botanis asal Swedia yang memperkenalkan krisan ke Negara Barat
sekitar tahun 1753. Tanaman ini di bawa ke Inggris pada tengah Abad ke-18 oleh Robert Fortune. Sejak
itu, krisan menyebar ke Negara-negara Eropa seperti Belanda dan lainnya. Di Abad ini pula, krisan
dikembangkan di Amerika Serikar oleh Elmer D Smith untuk kepentingan komersial.

Tidak heran bila sejak awal, krisan di Amerika dijadikan penghias mode banyak wanita, pelengkap
dekorasi rumah dan hotel dan simbol kekuatan hubungan kekasih.
Di Eropa, bunga krisan digunakan pada tata hias atau dekorasi ruang saat upacara kematian. Ini bisa
dijumpai di Belgia atau Austria, dimana krisan selalu ditaruh apik di sisi batu nisan.

Ciri Ciri Bunga Krisan

Bentuk daun krisan seperti (Chrysantemum Morifollium), khususnya pada bagian tepinya tampak
bercelah dan bergerigi. Daun tersebut tersusun secara berselang-seling pada cabang atau batangnya.
Batang Tanaman Krisan tumbuh tegak, berstruktur lunak, dan berwarna hijau. Namun demikian, jika
dibiarkan tumbuh terus maka batang pun akan menjadi keras berkayu dan warnanya menjadi hijau
kecokelat-cokelatan.
Akar dari Tanaman Krisan juga dapat menyebar ke semua arah dengan ke dalaman 30 cm hingga 40
cm. Akarnya mudah mengalami kerusakan akibat pengaruh lingkungan yang kurang baik. Misalnya,
keadaan pengairan yang jelek, kandungan unsur Aluminium dan mangan dalam tanah yang tinggi dan
tanah yang terlalu masam atau pH rendah.

Bunga Krisan memiliki banyak variasi kelopak, yaitu tunggal dan pertumpuk dengan ukuran kecil hingga
ukuran sangat besar. Bunga Krisan tumbuh tegak pada ujung tanamandan tersusun dalam tangkai
(tandan) berukuran pendek sampai panjang. Bunga Krisan memiliki berbagai bentuk yang menarik.

Klasifikasi Bunga Krisan

Bunga Krisan sangat beraneka ragam dan dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan sebagai
berikut.

 Tunggal
Pada setiap tangkai hanya memiliki satu kuntum bunga. Piringan dasar bunganya sempit dan
sususnan mahkotabunganya hanya satu lapis.
 Anemone
Helai bunganya berbebntuk lebar, sekilas mirip dengan bunga tunggal. Namun, piringan dasar
bunganya lebih tebal dan lebih lebar.
 Besar
Di setiap tangkainya hanya terdapat satu kuntum. Tetapi ukurannya besar yaitu dapat mencapai 10
cm. Oleh karena itu, piringan dasar tidak kelihatan. Mahkota bunganya memiliki banyak variasi,
anatara lain melekuk ke dalam atau ke luar. Pipih, panjang, bebrbentuk sendok, dan lain-lain.
 Pompon
Karakteristik bentuk bunga pompon adalah bulat mirip bola. Mahkota bunga menyebar kesegala
penjuru.. Piringan dasar dari mahkota tidak tampak.
 Dekoratif
Penampilan bunga krisan ini memang sangat dekoratif. Bunganya bebrbentuk bulat seperti bola.
Mahkota bunganya bertumpuk-tumpuk rapat, di tengah pendek dan semakin ke tepi semakin
panjan. Piringan dasar bunga tidak tampak.
Berdasarkan kuntum bunganya, krisan pun ternyata juga memiliki karakter masing-masing. Anatara lain
sebagai berikut.

 Spray
Setiap tangkai memiliki sekitar 10 hingga 20 kuntum bunga. Namun, ukuran diameternya kecil-kecil,
yaitu sekitar 2 – 3 cm. Contoh krisan jenis spray antara lain krisan Puma, Granada, Salmon, Klondike,
dan sebagainya.
 Standar
Setiap tangkai memiliki 1 kuntum bunga dan biasanya berukuran besar.

Pentingnya (Manfaat) Bunga Krisan


A. Kandungan Nutrisi Chrysanthemum
Dalam secangkir teh bunga krisan atau setara dengan 25 gram bunga krisan, terkandung 6 kalori dan
beragam nutrisi berikut ini:

 0,8 gram protein


 30 miligram kalsium
 8 miligram magnesium
 0,5 miligram zat besi
 140 miligram kalium
 30 mikrogram vitamin A
 0,3 miligram vitamin C
 88 mikrogram vitamin K
 45 miligram folat

Bunga chrysanthemum atau bunga krisan juga mengandung vitamin B dan beragam antioksidan,
seperti polifenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthine. Tak hanya itu, beberapa studi juga menunjukkan
bahwa chrysanthemum mengandung beberapa senyawa yang memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan
antiradang.

B. Manfaat Chrysanthemum bagi Kesehatan

1. Meringankan sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan umumnya terjadi ketika tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus
atau bakteri. Namun, reaksi iritasi terhadap polusi atau zat kimia tertentu terkadang juga bisa memicu
terjadinya radang tenggorokan.
Untuk meringankan keluhan tersebut, Anda bisa mengonsumsi teh bunga krisan. Khasiat ini berkat
kandungan antibakteri dan antiradang di dalam chrysanthemum yang baik untuk meredakan infeksi
dan mengurangi peradangan di dalam tubuh.
2. Menjaga kesehatan kulit
Salah satu manfaat chrysanthemum adalah untuk menjaga kecantikan dan kesehatan kulit. Manfaat ini
berasal dari beragam nutrisi dalam bunga krisan serta efek antiradang dan antioksidan yang cukup
tinggi.
Selain mencegah dehidrasi yang dapat membuat kulit kering, chrysanthemum yang dikonsumsi sebagai
teh juga bisa mengurangi peradangan pada kulit, mencegah terbentuknya flek hitam akibat paparan
sinar matahari, serta menghambat penuaan dini.

3. Mengobati osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang yang mengakibatkan tulang mudah


keropos atau patah. Kondisi ini lebih sering terjadi pada lansia, khususnya yang kurang mendapatkan
asupan kalsium.
Untuk mencegah terjadinya masalah tulang tersebut, Anda bisa mengonsumsi chrysanthemum. Hal ini
dikarenakan bunga chrysanthemum mengandung tinggi kalsium serta beragam antioksidan, seperti
senyawa fenolik dan flavonoid, yang baik untuk menjaga kekuatan tulang.

4. Mengontrol gula darah

Kadar gula darah tinggi dalam tubuh bisa membuat kinerja hormon insulin terganggu. Kondisi yang
disebut resistensi insulin ini bisa menyebabkan terjadinya penyakit diabetes.
Untuk mencegah diabetes, Anda perlu mengontrol kadar gula darah dengan rutin berolahraga dan
membatasi asupan gula. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi chrysanthemum untuk menjaga kadar
gula darah.
Beberapa studi menunjukkan bahwa bunga chrysanthemum dapat mengurangi gula darah dan
menjaganya agar tetap terkontrol, sehingga baik untuk mencegah diabetes tipe 2.

5. Memelihara kesehatan jantung dan menjaga tekanan darah

Chrysanthemum banyak mengandung kalium dan antioksidan yang diketahui baik untuk kesehatan
jantung dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Berbagai studi menunjukkan bahwa chrysanthemum dapat menurunkan tekanan darah, mencegah
terjadinya hipertensi, serta melancarkan aliran darah di jantung dan seluruh tubuh.

6. Menenangkan pikiran dan mengurangi stres

Teh bunga krisan memiliki aroma yang lembut dan unik. Tak hanya wangi dan nikmat, chrysanthemum
juga ternyata mengandung senyawa yang dapat memberikan efek relaksasi dan menenangkan pikiran.
Efek ini menjadikan bunga chrysanthemum baik untuk mengurangi stres.

7. Meredakan demam

Salah satu khasiat bunga chrysanthemum yang telah digunakan sejak lama dalam pengobatan
tradisional Tiongkok adalah untuk menurunkan demam. Manfaat ini diduga berkat kandungan
antioksidan, antibakteri, dan antiradang yang terdapat pada tanaman herbal tersebut.
Daftar Pustaka

Andiani, Yuli. 2013. Budidaya Bunga Krisan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Armanda, Dian Triastari. 2015. AnatomiTumbuhanBerbasis Unity of Sciences. Semarang: CV.


KaryaAbadi Jaya.

Tjitrosupomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai