TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorriza) merupakan tanaman obat asli Indonesia sejenis
temu-temuan yang banyak digunakan dalam industri obat sebagai bahan pembuatan jamu,
obat herbal terstandar dan obat fitofarmaka.Pada tahun 2004, pemerintah melalui Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencanangkan Gerakan Nasional Minum
Temulawak sebagai minuman kesehatan. Gerakan ini didasarkan pada hasil survei yang
menyebutkan bahwa temulawak memiliki khasiat dapat menyembuhkan 24 jenis
penyakit.Temulawak merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman obat yang paling banyak
digunakan dalam ramuan jamu.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman semusim berbatang
basah dengan tinggi dapat mencapai lebih dari 2,5 meter. Daunnya berwarna hijau atau coklat
keunguan terang sampai gelap, yang menjadi ciri khasnya adalah di atas tulang daun terdapat
garis abstrak berwarna kecoklatan. Akar rimpangnya bercabang kuat dan berwarna hijau
gelap. Tiap batang biasanya mempunyai daun 2-9 helai dengan bentuk lanset memanjang.
Bunga tersusun secara lateral atau menyamping dengan tangkai ramping dan sisik berbentuk
garis. Kelopak bunga berwarna hijau muda dan mahkota bunga berbentuk tabung dengan
ujung berwarna merah dadu atau merah. Bagian tanaman ini yang dipanen dan dipergunakan
untuk bahan obat dan makanan adalah rimpang yang beraroma tajam dengan daging rimpang
berwarna kuning kejinggaan sampai coklat kejinggaan (BPOM RI, 2004).
Komponen aktif dan Manfaat
Khasiat temulawak antara lain sebagai penambah nafsu makan, pereda nyeri lambung,
obat sariawan, memperbanyak produksi Air Susu Ibu (ASI), mengobati gangguan saat haid
dan nifas, serta membersihkan wajah dari bakteri penyebab jerawat.Selain memiliki khasiat
sebagai obat, temulawak juga digunakan dalam produk pangan dan kosmetik. Dalam
pengobatan modern, temulawak memiliki manfaat sebagai antihepatitis, antikarsinogenik,
antimikroba, antioksidan, antihiperlipidemia, antiviral, antiinflamasi, dan detoksifikasi.
Senyawa bioaktif utama yang berkontribusi terhadap manfaat temulawak adalah
senyawa kurkumin, yang juga ditemui pada kunyit dan jahe dan temu-temuan lain. Senyawa
ini memberikan karakter warna kuning pada temulawak dan kunyit.Tepung temulawak
mengandung kurkumin antara 3-6%, sedangkan ekstrak temulawak memiliki kadar kurkumin
30- 60%, sangat dipengaruhi oleh proses ekstraksi dan pelarut yang digunakan untuk
mengekstrak.
Komponen bioaktif lainnya dari temulawak adalah xanthorrizol, memiliki aktivitas
terhadap bakteri dan fungi patogen. Xanthorrizol juga berfungsi untuk penyembuhan
penyakit liver karena memiliki aktivitas hepatoprotektor dan mengurangi gejala hati
mengandung banyak lemak.Hasil uji in vitro terhadap kurkumin dari beberapa genus
Curcuma termasuk temulawak menunjukkan aktivitas kuat sebagai senyawa antiviral
terhadap virus penyebab hepatitis C (HVC).Kurkumin memberikan interaksi yang kuat antara
kurkumin terhadap reseptor 4GAG, sebuah protein yang terlibat dalam infeksi virus hepatitis
C, juga memiliki interaksi yang baik dengan reseptor protein lainnya, yang memainkan peran
penting dalam replikasi HCV.
Zat yang terkandung dalam temulawak
Manfaat temulawak sudah diketahui oleh penduduk Indonesia sejak zaman dulu. Namun
tidak banyak yang mengetahui zat yang terkandung di dalamnya. Berikut ini 8 kandungan zat
kimia yang terkandung dalam temulawak, yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
1. Turmerol dan pati
Temulawak mengandung turmerol dan pati terbukti mengatasi masalah pencernaan.
Jadi jika Anda mengalami gangguan pencernaan, temulawak bisa digunakan sebagai
obatnya. Temulawak diambil patinya kemudian diolah menjadi makanan halus. Dengan
rutin mengonsumsinya, masalah pencernaan bisa teratasi. Nafsu makan pun semakin
meningkat, juga bisa mengatasi sembelit.
2. Kurkumin
Senyawa kimia kurkumin memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya
untuk penderita kanker. Dengan mengonsumsi 500 gram setiap harinya, dapat
menurunkan gula darah dan menurunkan lemak darak dalam tubuh manusia. Kurkumin
juga berfungsi untuk menyerap radikal bebas.
3. Zat kalagoga
Di dalam temulawak terdapat zat kalagoga yang berfungsi untuk mengurangi kerja
enzim glutanate piruvat transaminase dan enzim glutamate. Hal ini bermanfaat untuk
menjaga kesehatan hati.
4. Serat
Serat yang terkandung dalam temulawak dapat memulihkan kebugaran badan.Minyak
atsiri dalam temulawak terdapat 6 – 10% minyak atsiri yang bermanfaat meningkatkan
fungsi ginjal.
5. Phelandren
Fungsinya untuk membantu mengeluarkan toksin melalui air kencing
6. Borneol
Senyawa ini berfungsi untuk memulihkan kesehatan tubuh akibat penyakit.