Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fadhil Alfarisy

Nim : 19110029
Kelas : Pai A
Resume qurdist

SURAT Al-QAARI’AH (101); Q.S AL-ZALZALAH (99) DAN HADIST TENTANG


PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN DALAN KELESTARIAN ALAM

KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH


Adanya alam semesta beserta isinya merupakan bukti dari kebesaran dan kekuasaan Allah
SWT. Peristiwa terciptanya alam semesta dalam Al Qur’an hingga nanti hancurnya alam
semesta yaitu hari kiamat sudah ada dalam AL Qur’an. Kehidupan manusia yang ada
disekelilingnya merupakan bagian kecil dari jagad raya yang tiada batas. Allah menciptakan
alam semesta ini atas kekuasaannya dan Maha Besar Allah.

QS Al QAARI’AH

1. Hari Kiamat, ُ‫ار َع ۙة‬


ِ َ‫اَ ْلق‬

2. Apakah hari Kiamat itu? ِ َ‫َما ْالق‬


ۚ ُ‫ار َعة‬

3. Dan tahukah kamu apakah hari ِ َ‫ك َما ْالق‬


 ۗ ُ‫ار َعة‬ َ ‫َو َمٓا اَ ْد ٰرى‬
Kiamat itu?

4. Pada hari itu manusia seperti ِ ۙ ْ‫اش ْال َم ْبثُو‬


 ‫ث‬ ِ ‫يَوْ َم يَ ُكوْ نُ النَّاسُ َك ْالفَ َر‬
laron yang beterbangan,

5. dan gunung-gunung seperti bulu ِ ۗ ْ‫َوتَ ُكوْ نُ ْال ِجبَا ُل َك ْال ِع ْه ِن ْال َم ْنفُو‬
 ‫ش‬
yang dihambur-hamburkan.

6. Maka adapun orang yang berat - ۙٗ‫ازينُه‬ ْ َ‫فَا َ َّما َم ْن ثَقُل‬


ِ ‫ت َم َو‬
timbangan (kebaikan)nya,

7. maka dia berada dalam  ‫ضيَ ۗ ٍة‬


ِ ‫فَهُ َو فِ ْي ِع ْي َش ٍة رَّا‬
kehidupan ya]]ng memuaskan
(senang).

8. Dan adapun orang yang ringan   ۙٗ‫از ْينُه‬ ْ َّ‫َواَ َّما َم ْن خَ ف‬


ِ ‫ت َم َو‬
timbangan (kebaikan)nya,.

9. maka tempat kembalinya adalah ِ ‫فَا ُ ُّمهٗ ه‬


  ۗ ٌ‫َاويَة‬
neraka Hawiyah.

10. Dan tahukah kamu apakah  ‫ك َما ِهيَ ۗ ْه‬


َ ‫َو َمٓا اَ ْد ٰرى‬
neraka Hawiyah itu?

11. (Yaitu) api yang sangat panas. ࣖ ٌ‫نَا ٌر َحا ِميَة‬

Kandungan Surah

Surat Al Qari’ah merupakan surat ke-30 yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Yakni turun setelah Surat Quraisy dan sebelum Surat Al Qiyamah. Sedangkan
secara urutan mushaf, ia merupakan surat ke-101. Yakni setelah Surat Al Adiyat. Al Qariah
memiliki arti hari kiamat. Secara keseluruhan surah ini menjelaskan tentang peristiwa hari
kiamat. Allah hendak menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah yang tiada banding.

Tafsir

 Ayat 1
Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari
Kiamat, seperti al-haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari
Kiamat itu juga disebut al-qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat
kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana
hebat..
 Ayat 2
Pada ayat kedua, Allah mengulang kata al qari’ah untuk meminta perhatian agar
manusia menyadari dahsyatnya hari kiamat. Kejadian hari kiamat tidak dapat
digambarkan dengan tepat untuk mengetahui sebenarnya.
 Ayat 3
Allah mengulangi kata al-qari'ah itu adalah untuk menggambarkan kedahsyatan
hari Kiamat itu, seakan-akan tidak ada sesuatu pun yang dapat dijadikan contoh
untuk al-qari'ah itu. Bagaimana pun mengkhayalkannya, al-qari'ah lebih hebat dari
itu.
 Ayat 4 dan 5
Dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan
manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari.
Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang
kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya. Manusia pada hari yang dahsyat
itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa
yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini
tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Pada ayat kelima
Allah menggambarkan gunung gunung yang berhamburan bagaikan kapas dan
bulu halus. Selain dalam surah Al Qari’ah juga dijelaskan keadaan lain tentang
gunung gunung pada hari kiamat.
 Ayat 6 dan 7
Pada ayat 6 dan 7 Allah menggambarkan kondisi orang yang memiliki amal
kebaikan yang berat, maka manusia tersebut berada dalam kehidupan yang
memuaskan.
 Ayat 8 dan 9
Pada ayat 8 dan 9 ini Allah telah menyediakan neraka Hawiyah bagi manusia
yang ringan timbangan baiknya.
 Ayat 10 dan 11
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa Neraka Hawiyah adalah neraka dengan
api yang panas.

QS AL ZALZALAH

1) Apabila bumi diguncangkan dengan ‫ت ااْل َرْ ضُ ِز ْل َزالَهَ ۙا‬


ِ َ‫اِ َذا ُز ْل ِزل‬
guncangan yang dahsyat,

2) dan bumi telah mengeluarkan ‫ت ااْل َرْ ضُ اَ ْثقَالَهَ ۙا‬


ِ ‫َواَ ْخ َر َج‬
beban-beban berat (yang
dikandung)nya,
1) Dan manusia bertanya, “Apa yang ‫ال ااْل ِ ْن َسانُ َما لَهَ ۚا‬
َ َ‫َوق‬
terjadi pada bumi ini?”

2) Pada hari itu bumi menyampaikan ‫ِّث اَ ْخبَا َره َۙا‬


ُ ‫يَوْ َم ِٕٕىِ‹ ٍذ تُ َحد‬
beritanya,

3) karena sesungguhnya Tuhanmu  ‫ك اَوْ ٰحى لَهَ ۗا‬


َ َّ‫بِا َ َّن َرب‬
telah memerintahkan (yang
sedemikian itu) padanya.

4) Pada hari itu manusia keluar dari ‫يَوْ َم ِٕٕىِ‹ ٍذ يَّصْ ُد ُر النَّاسُ اَ ْشتَاتًا ەۙ لِّي َُروْ ا اَ ْع َمالَهُ ۗ ْم‬
kuburnya dalam keadaan
berkelompok-kelompok, untuk
diperlihatkan kepada mereka
(balasan) semua perbuatannya.

5) Maka barangsiapa mengerjakan ‫فَ َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْيرًا يَّ َر ٗۚه‬
kebaikan seberat zarrah, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya,

6) dan barangsiapa mengerjakan ࣖ ‫َو َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َش ًّرا يَّ َر ٗه‬
kejahatan seberat zarrah, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya.

Isi Kandungan
Dalam surat alzalah menjelaskan tentang kejadian hari kiamat. Surat al zalzalah
adalah nomor surat ke 99 yang terdiri dari 9 ayat yang mana termasuk dalam golongan surat
madaniyah yang mana surat al zalzalah diturunkan setelah surat An- Nisa. Nama “Az
Zalzalah” diambil dari kata “Zilzal” yang terdapat pada ayat pertama surat ini berarti
goncangan. Dalam surat ini Allah menjelaskan bawa kejadian hari kiamat ditandai dengan
bumi bergetar dan bergoncang dengan goncangan yang sangat besar dan dahsyat. begi
goncangan terjadi maka semua yang berada di um akan hancur dan tak tersisa bagaikan anai
anai yang berterbangan. Tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang selamat dari kiamat.
Seakan akan bumi ingin menjelaskan kepada manusia bahwa terdapat kejadian yang belum
pernah ada sebelumnya dan ini tidak pernah terjadi di alam semesta ini. Allah SWT
merupakan pelakunya , dia yang Maha suci , menciptakan langit di bumi dan menurunkan
Alquran untuk hambanya, memberikan petunjuk siapa yang Dia kehendaki da menyesatkan
siapa yang Dia kehendaki. Dalam surat al zalzalah menjelaskan tentang betapa
mengerikannya pada hari kiamat. Goncangan sangat luarbiasa yang amat hebat yang belum
pernah terjadi sebelumnya dan semua orang kebinggungan atas kejadian itu . pada hari
kiamat amal perbuatan akan di hitung yang mana akan menentukan nasib seseorang dan
mempertanggung jawabkan semua yang telah diperbuat. Maka gerbang atau tanda tanda dari
manusia yang melalui perhitungan amal ibadah yaitu melalui hari kiamat terlebih dahulu.

Asbabun Nuzul

Asbabun nuzul adalah sebuah ayat yang diturunkan oleh Allah karena sebab yang
terjadi di dalam kehidupan. Jadi ayat ini diturunkan karena memiliki sebuah kaitannya
dengan peristiwa atau kejadian yang ada di dunia, seperti Syaikul Ibnu Taimiyyah berkata
tentang Asbab Nuzul , yaitu akan membantu untuk memahami ayat AlQur’an, karena ilmu
tentang Asbab Nuzul akan mewariskan ilmu tentang munasabah (ayat Al-Qur’an yang
diturunkan berkaitan dengan sebab itu). Itu merupakan penjelasan asbabun nuzul , secara
mudah memahami apa itu asbabun nuzul itu sendiri sebelum kita membahas tentang mengapa
diturunkannya ayat alzalzalah (99). Dalam Tafsir Al Munir, Syaikh Wahbah Az Zuhaili
menyebutkan asbabun nuzul Surat Al Zalzalah. Bahwa orang-orang kafir bertanya tentang
hari kiamat dan hari perhitungan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan
surat ini. Menjelaskan kepada mereka tentang tanda-tanda hari kiamat agar mereka
mengetahui bahwa hari kiamat itu hanya Allah yang tahu kapan datangnya. Seperti pada ayat
Al-Qiyamah (75) ayat 6 yang menyakan prihal kapan hari kiamat maka dari itu Allah
menurunkan ayat Al Zalzalah Allah menyebutkan tanda tanda kiamat dan gambaran saat
kiamat. Allah menjelaskan kepada mereka di dalam surat ini, terbatas pada tandatanda kiamat
saja, hal ini dimaksudkan agar mereka mengetahui bahwa mereka tidak bisa mengetahui
secara pasti terjadinya hari kiamat, yakni hari ketika umat manusia dihadapkan kepada
tuhannya untuk menerima siksa bagi orang yang berdosa dan menerima pahala bagi orang
yang Beriman.

Tafsir

Tafsir pada ayat pertama yaitu Kata idzaa (‫ )إذا‬digunakan Al Quran untuk sesuatu
yang pasti akan terjadi. Berbeda dengan kata in (‫ )إن‬yang biasa digunakan untuk sesuatu yang
belum atau jarang terjadi. Dengan demikian, ayat ini mengisyaratkan bahwa keguncangan
bumi ini pasti terjadi.Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini. Yakni bumi bergerak dan bergetar di
bagian bawahnya hingga menimbulkan gempa yang dahsyat.

Pada ayat ke dua Pengulangan kata al ardl (‫ )األرض‬pada ayat kedua ini menunjukkan
bahwa guncangan atau gempa ini terjadi di seluruh wilayah bumi. Bukan hanya sebagian
wilayah sebagaimana gempa bumi yang kita ketahui saat ini. Ibnu Katsir mengatakan bahwa
sebagian ulama salaf menafsirkan, bumi mengeluarkan orang-orang mati dari dalam
perutnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ْ َ‫ َوأَ ْلق‬. ‫ت‬


ْ َّ‫ت َما فِيهَا َوتَخَ ل‬
‫ت‬ ْ ‫َوإِ َذا اأْل َرْ ضُ ُم َّد‬

Artinya dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi
kosong. (QS. Al Insyiqaq: 3-4)

HADIS TENTANG PENDULI LINGKUNGAN DAN KELESTARIAN ALAM

 ٌ‫ت العافيةُ فهو له صدقة‬


ِ ‫َمن أحيا أرضًا ميتةً فله فيها أج ٌر وما أ َكل‬

‫صحيح ابن حبان‬ : ‫المصدر‬ | ‫ابن حبان‬ : ‫المحدث‬ | ‫جابر بن عبدهللا‬ : ‫الراوي‬

]‫[محفوظ‬ : ‫خالصة حكم المحدث‬ | 5202 :‫الصفحة أو الرقم‬

Dia yang menghidupkan kembali tanah yang mati memiliki pahala di atasnya, dan kebaikan
apa pun yang dikonsumsi, maka dia memiliki amal.

Narator: Jaber bin Abdullah | Diperbarui: Ibn Hibban | Sumber: Sahih Ibn Hibban

Halaman atau nomor: 5202 | Ringkasan putusan yang diperbarui: [Mahfouz]

Penejelasan

Jadi dalam penjelasan hadis yang saya pahami bahwa kita sebagai makhluk ciptaanya
haruslah menjaga lingkungan hidup. Lingkungan hidup mencakup biotik dan abiotik, yang
mana dalam hadis diatas berkaitan dengan biotik yaitu makhluk hidup. Yang mana kita
sebagai manusia sudah di berikan tugas oleh Allah yaitu mengatur dan mengelola yang ada di
bumi , karena manusia berbeda dengan hewan , manusia memiliki akal sedang kan hewan
tidak, manusia dapat memikirkan , berinovasi kedepan terhadap bumi yang kita pijak. Jadi
dalam hadis tersebut menyebutkan bahwa kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan
misalnya dengan cara melakukan reboisasi , mengelola dengan menanam tanaman , terdapat
banyak macam tanaman misalnya sayuran atau buah buahan. Menurut hadis di atas jika kita
mengelola tanah dengan baik maka apa yang kita peroleh dari hasil tanaman tersebut
merupakan kebaikan dan menjadi sebuah amal kita.

Anda mungkin juga menyukai