Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Qur’an Hadist II
Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Al-
Qur’an Hadist II yang menjelaskan tentang “KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN ” dengan
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing pada mata kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam yaitu Bapak Dr. H. Suaib H. Muhammad M, Ag yang telah
memberikan saya sebuah pengetahuan, bimbingan dan arahan, sehingga saya dapat menyusun
dana menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, sehingga makalah ini
nantinya dapat menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah di masa yang akan mendatang. Dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon ma'af yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGATAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................................14
B. Saran............................................................ .........................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah Ta’ala telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada kita semua yang
tentunya harus kita syukuri dengan cara: yang pertama, kita meyakini dalam hati
bahwa nikmat-nikmat tersebut datangnya dari Allah semata, yang merupakan karunia-
Nya yang diberikan kepada kita; yang kedua, mengucapkan rasa syukur kepada-Nya
melalui lisan-lisan kita dengan cara memuji-Nya; dan yang ketiga,
mempergunakannya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Agama Islam
mengajarkan kepada kita umat manusia agar
bertindak benar, berbuat baik, memelihara prinsip-prinsip yang luhur dan
suritauladan yang mulia.
Di antara nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah harta dan
sehatnya anggota badan seperti lisan, tangan, kaki dan lainnya. Semua nikmat itu
harus kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah dengan cara menginfakkan harta
yang kita miliki di jalan kebenaran, membiasakan lisan kita untuk senantiasa berdzikir
kepada-Nya dengan dzikir-dzikir yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dalam haditsnya yang shahih, mengucapkan ucapan yang baik, beramar
ma’ruf nahi munkar dan sebagainya.1
Kompetisi kehidupan duniawi terkadang membuat manusia lupa akan
kompetisi sesungguhnya, oleh karena itu mari kita jadikan setiap detik, menit, jam
dan hari-hari kita selalu dihiasi dengan kebaikan. Dalam kompetisi kebaikan tidak
mengenal kalah-menang, sukses-gagal, beruntung ataupun tidak, kompetisi kebaikan
akan selalu mendapatkan ganjaran baik di kehidupan jangka pendek (dunia) maupun
kehidupan jangka panjang (akhirat).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian tentang Kompetitif dalam Kebaikan ?
2. Isi dan kandungan surat al-Baqarah (148),surat al-Faatir (32),surat an-Nahl (97) ?
3. Bagaimana analisis hadist yang menjelaskan tentang kompetitif dalam kebaikan
riwayat Ibn Majah dari Jabir bin Abdullah ?
1
A. Chozin Nahuha, Wasiat Taqwa, (Jakarta: Bulan bintang, 1986), 78-79.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetitif dalam kebaikan .
2. Untuk mengetahui Isi dan kandungan surat al-Baqarah (148),surat al-Faatir
(32),surat an-Nahl (97).
3. Untuk memahami analisis hadist yang menjelaskan tentang kompetitif dalam
kebaikan riwayat Ibn Majah dari Jabir bin Abdullah.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Charles W. Lamb, Jr, hair Joseph F,Jr dan Mc. Daniel. Carl dalam David Octarevia, 2001. Pemasaran Edisi
pertama. Salemba Empat, Jakarta.
B. Isi Kandungan Surah
1. Q.S Al-Baqarah 148
۟ ُت ۚ أَ ْينَ ما تَ ُكون
ِ ْوا يَأ
ت بِ ُك ُم ٱهَّلل ُ َج ِميعًا ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر ۟ َُولِ ُكلٍّ وجْ هَةٌ هُ َو ُم َولِّيهَا ۖ فَٱ ْستَبق
ِ وا ْٱلخَ ْي ٰ َر
َ ِ ِ
Artinya :
‘Dan setiap umat memiliki kiblat yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah kau dalam kebaikan. Di mana saja kau berada, niscaya Allah
akan mengumpulkan kau semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.” (QS. al-Baqarah :148).
Tafsir dan Kandungan
Menurut Tafsir QS.
Al - Baqarah (2) : 148. Oleh Muhammad Quraish Shihab:
Bahwasanya kiblat yang Aku perintahkan dirimu, Muhammad, untuk
beralih kepadanya (Ka’bah), bukan hanya untukmu saja tetapi juga kiblat
umatmu.
Demikianlah, bahwa tiap umat memiliki kiblat tempat mereka menghadap
dalam salat sesuai syariat masing-masing.
Dalam hal ini Tuhan tidak bermaksud melebihkan satu umat atas umat
yang lain, karena kelebihan itu sesungguhnya terletak pada kadar ketaatan dan
kebajikan.
Maka berlomba-lomba dan bersainglah dalam mengejar berbagai kebaikan dan
Allah akan membalas perbuatan baik kalian.
Allah akan mengumpulkan kalian semua di mana pun berada dan tidak
akan ada seorang pun yang luput dari perhitungan-Nya.
Di tangan-Nyalah kekuasaan untuk mematikan, menghidupkan,
membangkitkan manusia dan mengumpulkannya di hari kiamat.
Asbabun Nuzul AL-BAQARAH ayat 148 :
Al baqarah 148 behubungan erat dengan ayat 144 yang memerintahkan
untuk menghadap ke kiblat (masjidil haram). Pada saat ayat 144 turun nabi
sedang berada di suatu rumah yang dikenal sekarang masjidil Bani
Salamah. Mereka memahami bahwa perintah itu terbatas selama mereka
berada di rumah tempat ayat itu turun. Karena mereka ragu maka turun
ayat148 ini yang mepunyai arti “Kebenaran itu dari tuhanmu sebab itu
jangan engkau ragu. Bahkan Allah menegaskan kembali pada ayat 148
Dan diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Sadiy dengan isnad-
isnadnya katanya, "Tatkala kiblat Nabi saw. dipalingkan ke Kakbah
setelah sebelumnya menghadap ke Baitulmakdis, orang-orang musyrik
warga Mekah berkata, 'Agamanya telah membingungkan Muhammad,
hingga sekarang ia berkiblat ke arahmu dan menyadari bahwa langkahmu
lebih beroleh petunjuk dari pada langkahnya, bahkan ia telah hampir
masuk ke dalam agamamu.' Maka Allah pun menurunkan, 'Agar tak ada
alasan bagi manusia untuk menyalahkanmu ...'
2. Q.S Al-Faathir 32
ت بِˆإ ِ ْذ ِن ٌ ۢ ِص ٌد َو ِم ْنهُ ْم َسˆاب
ْ ˆِق ب
ِ ˆٱل َخ ْي ٰ َر َ َثُ َّم أَوْ َر ْثنَا ْٱل ِك ٰت
ِ َب ٱلَّ ِذينَ ٱصْ طَفَ ْينَا ِم ْن ِعبَا ِدنَا ۖ فَ ِم ْنهُ ْم ظَالِ ٌم لِّنَ ْف ِس ِهۦ َو ِم ْنهُم ُّم ْقت
ٱهَّلل ِ ۚ ٰ َذلِكَ هُ َو ْٱلفَضْ ُل ْٱل َكبِي ُر
Arti:
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami
pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang
menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan
dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan
izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
tafsir dan kandungan.
Asbabun Nuzul Al-Faathir 32 :
Menjelaskan bahwa ummat muhammad telah dipilih oleh Allah untuk
mewarisi kitab suci Al quran. namun pada ayat yang 32 justru Allah
melontarkan kritik terhadap kondisi mereka dilapangan.
Umat muhammad yang bakal masuk surga dibagi menhajdi 3 golongan :
1. golongan masuk surga tanpa diproses hisab, karena masa hidupnya
selalu kompetitif dalam berbakti dan berbuat kebajikan.
2. golongan masuk surga yang melalui proses hisab yang mudah dan cepat,
karena pada masa hidupnya cukup kompetitif, tetapi masih suka
meninggalkan yang sunah.
3. golongan masuk surga susulan. karena pada masa hidupnya tidak
berjiwa kompetitif dalam berbakti dan berbuat kebajikan, di samping
banyak melakukan kesalahan Penggolong Umat muhammad
3
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/03/isi-kandungan-al-quran-surat-faatir.htm
diakses pada 18 september 2021 pukul 19.47
dan neraka. Kemudian beberapa waktu yang telah ditetapkan Allah
Swt golongan ini lalu dimasukkan ke dalam surga.
ِ ق بِ ْالخَ ْي َرا
3. Kelompok ketiga (ت ٌ ِ ) َسابyaitu "mereka yang bersikap segera
melakukan kebaikan-kebaikan dengan izin Allah". Golongan ini
senantiasa mengerjakan perbuatan yang diwajibkan dan disunahkan
serta menjahui perkara yang diharamkan dan dimakruhkan. Atau
mereka gemar berbuat kebaikan, tidak mau berbuat kejahatan atau
dosa. Kelompok ini akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
3. Q.S An – Nahl 97
طيِّبَˆ ۚةً َولَنَجْˆ ِزيَنَّهُ ْم اَجْˆ َرهُ ْم بِاَحْ َسˆ ِن َمˆˆا َكˆˆانُوْ ا
َ ًصالِحًا ِّم ْن َذ َك ٍر اَوْ اُ ْن ٰثى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهٗ َح ٰيˆ وة
َ َم ْن َع ِم َل
َيَ ْع َملُوْ ن
Artinya :
“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl : 97).
C. Mengidentifikasi dan Menganalisis Hadist Riwayat Ibn Majah dari Jabir bin
Abdullah
4
Tim Tafsir Depag RI, Kerja dan Ketenagakerjaan (Tafsir al-qur’an tematik), Lajnah pentashihan Mushaf Al-
qu’an, Lentera, Jakarta: 2009
D.
Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata, “Rasulullah berkhutbah di hadapan kami, beliau
mengatakan: “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah sebelum kalian mati, bersegeralah
beramal shalih sebelum kalian sibuk, dan sambunglah antara kalian dengan Rabb kalian
dengan memperbanyak dzikir kepada-Nya, banyak sedekah dengan sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan. Niscaya kalian akan diberi rezeki, ditolong dan dicukupi.
Ketahuilah, sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kalian salat Jum’at di tempat
berdiriku ini, di hariku ini, di bulanku ini dan di tahunku ini hingga hari kiamat. Barangsiapa
meninggalkannya di waktu hidupku atau setelahku, dan dia memiliki Imam adil atau bejat,
kemudian meremehkan atau menolaknya, maka Allah tidak akan menyatukannya dan
urusannya tidak akan diberkahi. Ketahuilah, tidak ada salat, tidak ada zakat, tidak ada haji,
tidak ada puasa, dan tidak ada kebaikan baginya hingga ia bertaubat. Maka barangsiapa
bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Ketahuilah, tidak boleh seorang perempuan
mengImami lakilaki, orang badui mengimami seorang muhajir dan tidak boleh orang fajir
mengimami seorang mukmin, kecuali jika ia memaksanya dengan kekuasaan yang ditakuti
pedang dan cambuknya" (HR. Ibnu Majah).
Namun karena sangat kuatnya godaan syaitan mereka dapat terjerumus ke dalam
perbuatan dosa. Sebagai orang yang beriman, tentunya segera menyadari kesalahannya dan
menyesali atas perbuatan tersebut. Kemudian segera minta ampun kepada Allah Swt. Seorang
muslim yang telah terlanjur mengerjakan dosa besar, tetapi segera insaf dan sadar serta
menyesali atas perbuatannya kemudian diikuti dengan taubat, Allah Swt akan mengampuni
dosanya. Taubat yang dimaksud adalah Taubatan Naṣuha, yaitu taubat yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah amal dikatakan jika di niati ikhlas karena Allah, pengertian dari
berlomba-lomba dalam kebaikan disini adalah berlomba dalam mencari kebaikan
yang diridhai oleh Allah. Sebagai manusia ciptaan Allah sudah sepantasnya kita untuk
berlomba dalam mencari karuniaNya, dan untuk mencari karuniaNya salah satunya
adalah dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya guna untuk bekal di hari akhir
nanti.
Marilah kita terus berkompetisi dalam kebaikan atas dasar iman dan cinta
kepadaNya. Berkompetisi dengan terus beribadah kepada Allah sesuai dengan
kemampuan kita dan terus menebar kepeduliaan kepada sesama.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap mampu menjadikan bahan rujukan
bagi pembaca dan tidak hanya sekedar dijadikan sarana untuk menggugurkan
kewajiban berupa tugas mata kuliah kepemimpinan pendidikan Islam melainkan juga
mampu diapresiasi dan juga dinilai sebagai mana mestinya. Kami sebagai pemateri
juga menerima kritik dan saran serta untuk penulis selanjutnya yang ingin
menyempurnakan makalah ini semoga bisa melakukannya dengan maksimal. Kami
juga menyadari bahwa makalah kami juga tidak sempurna sehingga kami juga
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Charles W. Lamb, Jr, hair Joseph F,Jr dan Mc. Daniel. , 2001 Carl dalam David
Octarevia. Pemasaran Edisi
Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/03/isi-kandungan-al-quran-surat-
faatir.htm
diakses pada 18 september 2021 pukul 19.47
Tim Tafsir Depag RI, 2009. Kerja dan Ketenagakerjaan (Tafsir al-qur’an tematik),
Lajnah pentashihan Mushaf Al-qu’an, Jakarta. Lentera.