Anda di halaman 1dari 6

66

Pengaruh Terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT)


Terhadap Penanganan Nyeri Dismenorea
(Therapeutic Effect of Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) Against
Pain Management dysmenorrhoea)

Muthmainnah Zakiyyah
Akbid Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
Probolinggo

ABSTRAK
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi
spiritualitas dengan metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi tubuh. Desain penelitian yang digunakan adalah
rancangan praeksperimen yakni rancangan one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua remaja putri usia 12-
15 tahun yang mengalami dismenorea berjumlah 90 orang. Sampel terdiri dari sebagian remaja putri usia 12-15 tahun yang mengalami
dismenorea secara rutin berjumlah 74 orang. Sampling dilakukan dengan cara simple random sampling berdasarkan kriteria inklusi.
Ada 2 variabel yang digunakan, yakni variabel independen (SEFT) dan variabel dependen (nyeri dismenorea). Instrumen menggunakan
lembar checklist dan skala nyeri smethzer, kemudian dilakukan pengumpulan dan pengolahan data (editing, coding, scoring, tabulating)
lalu dilakukan analisa data menggunakan uji T-Test Paired dengan α 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nyeri dismenorea
yang dirasakan responden sebelum dilakukan terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) adalah nyeri ringan sebanyak 47
responden (64%), setelah dilakukan terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) adalah tidak nyeri sebanyak 68 responden
(92%). Hasil Analisis menunjukkan bahwa terapi SEFT mempengaruhi terhadap penanganan nyeri dismenorea (ρ value = 0,000).
Melihat hasil penelitian ini, diharapkan bagi remaja putri yang sudah mengikuti pelatihan SEFT untuk mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: Penanganan Nyeri, SEFT, Dismenorea.

ABSTRACT
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) as a technique which combining body'energy system and spiritual therapy with
tapping method in 18 key points along 12 body's energy pathways. Design research that is used of the pre-experimental designone
group pretest and posttest. Populations in this study are all young women aged 12 to15 years who had dysmenorrheal numbered 90
people. Sample consisted of mostly girls aged 12 to 15 years who experienced dysmenorrheal routinely are 74 people. Sampling is done
by simple random sampling based on the inclusion criteria. The are two variables that are used, the independent variable (SEFT) and
variable dependent (dysmenorrheal pain). Instrument using a checklist sheet and smelthzer paint scale, then performed data collection
and processing (editing, coding, scoring, tabulating) then analyzed the data using T-Test Paired with α 0,05. The result of this study
indicate that before treated respondents who felt mild pain as much as 47 respondent (64%), after treatment was not painful as much as
68 respondent (92%). Results of the analysis indicate that therapeutic SEFT affected on pain management dysmenorrheal (ρ value =
0,000). See the result of this study, it is expected for young women who have training SEFT to apply it it their daily lives.

Key words: Management Pain, SEFT, Dysmenorrheal.

PENDAHULUAN biasanya juga disertai mual, pusing, bahkan pingsan


(Anurogo, dito, wulandari, 2011).
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada
merupakan suatu terapi Psikologi yang pertama kali tanggal 01 Maret 2013 di SMP ZAHA 1 Genggong,
ditujukan untuk melengkapi alat psikoterapi yang sudah Pajarakan, Probolinggo, menunjukkan bahwa dari 10
ada. SEFT adalah salah satu varian dari cabang ilmu responden remaja putri usia 12–15 tahun dengan metode
baru yang dinamai Energy Psychology. Selain itu, SEFT wawancara didapatkan remaja putri yang mengalami
adalah gabungan antara Spiritual power dan Energy dismenorea 7 orang (70%) dan remaja putri yang tidak
Psychology (Zainuddin, 2012). mengalami dismenorea 3 orang (30%). Dari 7 remaja
Dismenorea atau nyeri haid merupakan salah satu putri yang mengalami dismenorea terdapat 6 orang
keluhan ginekologi yang paling umum pada perempuan (85,7%) remaja yang menangani dismenorea dengan
muda yang datang ke klinik atau dokter. Hampir semua obat-obatan, 1 orang (14,3%) menangani dismenorea
perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid, dengan istirahat, dan tidak ada yang menangani
seperti rasa tidak enak di perut bagian bawah dan dismenorea dengan terapi non farmakologi (SEFT).
Zakiyyah: Pengaruh terapi spiritual emosional freedom technique (SEFT) 67

Terapi Spiritual Emosional Freedom Technique seperti di atas, kita melanjutkan dengan langkah
(SEFT) merupakan terapi yang sangat mudah untuk kedua, "The Tune-In" (Zainuddin, 2012.).
dilakukan. Proses belajar sangat cepat, tanpa obat-obatan, 2. The Tune-In
dan tanpa melakukan prosedur diagnosis yang rumit. Masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan
Hanya menggunakan ketukan ringan (tapping) hanya cara merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu
pada 18 titik kunci di sepanjang 12 energy tubuh, dan mengarahkan pikiran kita ke tempat rasa sakit,
efek penyembuhan dapat langsung dirasakan secara dibarengi dengan hati dan mulut kita berdoa.
instant (one minute wonder). Selain untuk penyembuhan Masalah emosi, kita melakukan "Tune-In" dengan
baik fisik maupun emosi, juga dapat digunakan untuk cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik
meningkatkan prestasi dan kedamaian hati (Riyanto, tertentu yang dapat membangkitkan emosi negative
2002). yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi reaksi negatif
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan (marah, sedih, takut, dsb) hati dan mulut kita berdoa.
penelitian tentang "Pengaruh terapi Spiritual Emosional Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan
Freedom Technique (SEFT) terhadap penanganan nyeri langkah ketiga (Tapping). Pada proses inilah kita
dismenorea pada remaja putri usia 12–15 tahun di SMP menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik
ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-Probolinggo". (Zainuddin, 2012).
3. The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung
MATERI jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus
Tune-In. Titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari
Konsep Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) "The Major Energy Meridians", yang jika kita ketuk
Pengertian beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan.
merupakan suatu terapi Psikologi yang pertama kali Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal
ditujukan untuk melengkapi alat psikoterapi yang sudah dan seimbang kembali (Zainuddin, 2012).
ada. SEFT adalah salah satu varian dari cabang ilmu baru
yang dinamai Energy Psychology. Selain itu, SEFT adalah
gabungan antara Spiritual power dan Energy Psychology
(Zainuddin, 2012).
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan
akupuntur dan akupressur. Ketiga teknik ini berusaha
merangsang titik-titik kunci di sepanjang 12 jalur energi
(energi meridian) tubuh yang sangat berpengaruh pada
kesehatan kita (Zainuddin, 2012).

Cara melakukan SEFT


a. Versi lengkap
SEFT terdiri dari 3 tahap:
1. The Set-Up
The set-up bertujuan untuk memastikan agar aliran
energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah
ini untuk menetralisir "psychological Reversal" atau
"perlawanan psikologis"
The Set-up terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama
adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan
penuh rasa khusyu', ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali.
Dan yang kedua adalah sambil mengucapkan dengan
penuh perasaan, kita menekan dada kita, tepatnya
di bagian "Sore Spot" (titik nyeri = daerah di sekitar
dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau
mengetuk dengan dua ujung jari di bagian "Karate
Chop". Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk Gambar 1. Titik-titik Kunci “The Major Energy Meridians”
karate chop sambil mengucapkan kalimat Set-Up (Zainuddin, 2012)
68 Jurnal Sain Med, Vol. 5. No. 2 Desember 2013: 66–71

Berikut ini adalah titik-titik tersebut: Setelah menyelesaikan 9 gamut procedure,


a. Cr = Crown, langkah terakhir adalah mengulang lagi tapping dari
Pada titik di bagian atas kepala titik pertama hingga ke-17 (berakhir di karate chop).
b. EB = Eye Brow, Dan diakhiri dengan mengambil nafas panjang dan
Pada titik permulaan alis mata menghembuskannya, sambil mengucap rasa syukur
c. SE = Side of the Eye, (Zainuddin, 2012).
Di atas tulang di samping mata
d. UE = Under the Eye, b. Versi inti
2 cm di bawah kelopak mata
The Set-Up, lalu dilanjutkan The Tune-In beserta kata
e. UN = Under the Nose,
pengingatnya atau doa: "saya ikhlas, saya pasrah" disertai
Tepat di bawah hidung (Zainuddin, 2012)
sebagian langkah ketiga (the Tapping), mulai dari titik
f. Ch = Chin,
pertama (the Crown) hingga titik ke 9 (Below Nipple).
Di antara dagu dan bagian bawah bibir
Cukup sampai di situ dan akhiri dengan tarik nafas
g. CB = Collar Bone,
panjang dan hembuskan (Zainuddin, 2012).
Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone
dan tulang rusuk pertama
h. UA = Under the Arm, METODE PENELITIAN
Di bawah ketiak sejajar dengan puting susu (pria) atau
tepat di bagian tengah tali bra (wanita) Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan
i. BN = Bellow Nipple, praeksperimen yakni rancangan one group pretest post
2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di perbatasan test. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua remaja
antara tulang dada dan bagian bawah payudara putri usia 12–15 tahun yang mengalami dismenorea
j. IH = Inside of Hand, berjumlah 90 orang. Sampel terdiri dari sebagian remaja
Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan putri usia 12–15 tahun yang mengalami dismenorea
telapak tangan secara rutin berjumlah 74 orang. Sampling dilakukan
k. OH = Outside of Hand, dengan cara simple random sampling berdasarkan
Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak kriteria inklusi. Ada 2 variabel yang digunakan, yakni
tangan variabel independen (SEFT) dan variabel dependen
l. Th = Thumb, (nyeri dismenorea). Instrumen menggunakan lembar
Ibu jari di samping luar bagian bawah kuku checklist dan skala nyeri smethzer, kemudian dilakukan
m. IF = Index Finger, pengumpulan dan pengolahan data (editing, coding,
Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku scoring, tabulating) lalu dilakukan analisa data
n. MF = Middle Finger, menggunakan uji T-Test Paired dengan α 0,05.
Jari tengah samping luar bagian bawah kuku
o. RF = Ring finger,
Jari manis di samping luar bagian bawah kuku HASIL PENELITIAN
p. BF = Baby finger,
Data Umum
Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku
q. KC = Karate Chop a. Karakteristik responden berdasarkan usia
Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan Berdasarkan Tabel 1 didapatkan hasil bahwa usia
untuk mematahkan balok saat karate responden yang terbanyak adalah 14 tahun sebanyak
r. GS = Gamut Spot, 25 responden (33,78%).
Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan
tulang jari kelingking
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden
9 gamut procedure (gerakan untuk merangsang otak): berdasarkan usia di SMP Zaha 1 Genggong-
1. Menutup mata Pajarakan-Probolinggo, Juli 2013.
2. Membuka mata
Usia Frekuensi Persentase
3. Mata digerakkan dengan kuat ke kanan bawah No.
(tahun) (f) (%)
4. Mata digerakkan dengan kuat ke kiri bawah
1. 12 16 21,62
5. Memutar bola mata searah jarum jam 2. 13 21 28,37
6. Memutar bola mata berlawanan arah jarum jam 3. 14 25 33,78
7. Bergumam dengan berirama selama 3 detik 4. 15 12 16,21
8. Menghitung 1,2,3,4,5 Total 74 100
9. Bergumam lagi selama 3 detik
Sumber: data primer checklist tahun 2013
Zakiyyah: Pengaruh terapi spiritual emosional freedom technique (SEFT) 69

Data Khusus Tabel 4. Distribusi frekuensi penanganan nyeri


a. Terapi Spiritual Emosional Freedom Technique dismenorea setelah dilakukan terapi Spiritual
(SEFT) di SMP ZAHA 1 Genggong-Pajarakan- Emosional Freedom Technique (SEFT) di SMP
Probolinggo. ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-Probolinggo, Juli
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan hasil bahwa sebagian 2013.
besar responden, yakni sebanyak 39 responden (53%) Skala Nyeri Frekuensi Persentase
memiliki skor pencapaian terapi SEFT yang baik. No.
(Smelthzer) (f) (%)
b. Penanganan nyeri dismenorea sebelum dilakukan 1. Tidak nyeri 68 92
terapi Spiritual Emosional Freedom Technique 2. Nyeri ringan 6 8
(SEFT) pada remaja putri usia 12–15 tahun di SMP 3. Nyeri sedang 0 0
ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-Probolinggo. 4. Nyeri berat 0 0
Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil bahwa sebagian 5. Nyeri sangat berat 0 0
besar responden, yakni sebanyak 47 responden (64%) Total 74 100
mengalami nyeri ringan. Sumber: Data primer checklist tahun 2013
c. Penanganan nyeri dismenorea setelah dilakukan
terapi SpiritualEmosional Freedom Technique (SEFT)
pada remaja putri usia 12-15 tahun di SMP ZAHA 1 Tabel 5. Tabulasi silang penanganan nyeri dismenorea
Genggong-Pajarakan-probolinggo. sebelum dan setelah terapi Spiritual Emosional
Berdasarkan Tabel 4 didapatkan hasil bahwa sebagian Freedom Technique (SEFT) di SMP ZAHA 1
besar responden, yakni sebanyak 68 responden (92%) Genggong-Pajarakan-Probolinggo, Juli 2013.
mengalami tidak nyeri.
d. Pengaruh terapi Spiritual Emosional Freedom Sebelum Setelah
Technique (SEFT) terhadap penanganan nyeri Frekuensi Frekuensi
% %
dismenorea pada remaja putri usia 12-15 tahun di (f) (f)
SMP ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-probolinggo. Tidak nyeri 0 0 68 92
Nyeri ringan 47 64 6 8
Nyeri sedang 22 30 0 0
Nyeri berat 5 6 0 0
Tabel 2. Distribusi frekuensi terapi Spiritual Emosional Nyeri berat sekali 0 0 0 0
Freedom Technique (SEFT) di SMP ZAHA 1 Total 74 100 74 100
Genggong-Pajarakan-Probolinggo, Juli 2013. ρ value = 0,000 α = 0.05
Frekuensi Persentase
No. Skor pencapaian SEFT
(f) (%)
1. Baik sekali 31 42 Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil bahwa sebelum
2. Baik 39 53 diterapi yang merasa nyeri ringan sebanyak 47 responden
3. Cukup 4 5 (64%) dan setelah diterapi yang merasa tidak nyeri
4. Kurang 0 0 sebanyak 68 responen (92%).
5. Kurang sekali 0 0 Berdasarkan perhitungan uji statistik menggunakan
Total 74 100 rumus uji "T-Test Paired" didapatkan hasil bahwa ρ value
Sumber: Data primer checklist tahun 2013 = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan
arti bahwa ada pengaruh terapi Spiritual Emosional
Freedom Technique (SEFT) terhadap penanganan nyeri
Tabel 3. Distribusi frekuensi penanganan nyeri dismenorea pada remaja putri usia 12–15 tahun di SMP
dismenorea sebelum dilakukan terapi Spiritual ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-Probolinggo.
Emosional Freedom Technique (SEFT) di SMP
ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-Probolinggo,
Juli 2013. PEMBAHASAN

Skala Nyeri Frekuensi Persentase a. Terapi Spiritual Emosional Freedom Technique


No.
(Smelthzer) (f) (%) (SEFT) di SMP ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-
1. Tidak nyeri 0 0 Probolinggo.
2. Nyeri ringan 47 64
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
3. Nyeri sedang 22 30
sebagian besar responden, yakni sebanyak 39
4. Nyeri berat 5 6
5. Nyeri sangat berat 0 0 responden (53%) memiliki skor pencapaian terapi
Total 74 100
SEFT yang baik.
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT)
Sumber: Data primer checklist tahun 2013 bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama
70 Jurnal Sain Med, Vol. 5. No. 2 Desember 2013: 66–71

dengan akupuntur & akupressur. Ketiga teknik ini dikonsumsi terus menerus, akan menimbulkan
berusaha merangsang titik-titik kunci di sepanjang dampak negatif bagi kesehatan. Selain itu, yang
12 jalur energi (energi meridian) tubuh yang sangat paling parah dan mengerikan adalah dampak mental
berpengaruh pada kesehatan kita (Zainuddin, 2012). psikologis yang membuat penderitanya tersugesti dan
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) tidak melepaskan diri dari obat-obatan. Mereka terus
sangat mudah dikerjakan oleh siapa pun, termasuk merasa bahwa untuk tidak mengalami nyeri haid,
remaja putri usia 12–15 tahun di SMP ZAHA 1 maka harus minum obat.
Genggong-Pajarakan-Probolinggo. Langkah-langkah d. Pengaruh terapi Spiritual Emosional Freedom
dalam SEFT mudah untuk dilakukan proses belajar Technique (SEFT) terhadap penanganan nyeri
sangat cepat dan tanpa prosedur diagnosis yang dismenorea.
rumit, hanya dengan menggunakan ketukan ringan Berdasarkan perhitungan uji statistik menggunakan
pada 18 titik kunci di sepanjang 12 energi tubuh, rumus uji "T-Test Paired" didapatkan hasil bahwa
efek penyembuhan dapat langsung dirasakan secara ρ value = 0,000 < 0,05 maka H1 diterima dan H0
instant. ditolak. Dengan arti bahwa ada pengaruh terapi
b. Penanganan nyeri dismenorea sebelum dilakukan Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT)
terapi Spiritual Emosional Freedom Technique terhadap penanganan nyeri dismenorea pada remaja
(SEFT) putri usia 12–15 tahun di SMP ZAHA 1 Genggong-
Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan Pajarakan-Probolinggo.
terapi didapatkan bahwa sebagian besar responden, Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
yakni sebanyak 47 responden (64%) mengalami nyeri (SEFT) menggunakan teknik yang aman, mudah,
ringan. cepat, dan sederhana, bahkan tanpa risiko, karena
Secara umum, nyeri haid muncul akibat kontraksi tidak menggunakan alat atau jarum. Hanya dengan jari
disritmik miometrium yang menampilkan satu gejala telunjuk dan jari tengah kita yang di ketuk ketukkan
atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai berat ringan di beberapa titik meridian tubuh. Selain
di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik itu, dengan melibatkan Tuhan dalam proses energi
di sisi medial paha (Anurogo, Dito, Wulandari. 2012). psikologi ini menjadikan SEFT mengalami amplfying
Masalah nyeri dismenorea yang seringkali dialami effect sehingga spektrum masalah yang dapat
oleh para remaja, khususnya pada remaja awal (12– diatasi juga jauh lebih luas meliputi fisik dan emosi,
15 tahun), harus segera ditangani meskipun hanya kesuksesan diri, kebahagiaan hati dan menjadikan
dengan pengobatan sendiri atau nyeri yang dirasakan jalan menuju personal greatness (kemuliaan diri)
masih dalam skala nyeri ringan. Hal ini dikarenakan (Zainuddin, 2012.)
untuk menghindari dampak negatif seperti hilangnya Dengan melakukan terapi Spiritual Emotional
konsentrasi saat belajar dan menurunnya produktivitas Freedom Technique (SEFT), masalah emosi maupun
seseorang. masalah fisik yang dialami oleh seseorang misalnya
c. Penanganan nyeri dismenorea setelah dilakukan terapi dismenorea maka tingkat nyeri yang dirasakan akan
Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) berkurang, bahkan akan hilang dalam waktu yang
Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan terapi singkat. Hal ini dikarenakan Spiritual Emotional
didapatkan bahwa sebagian besar responden, yakni Freedom Technique (SEFT) lebih menekankan pada
sebanyak 68 responden (92%) merasa tidak nyeri. unsur spiritualitas (doa) dan sistem energi tubuh
Menurut pendapat Potter (2005), untuk mengatasi dengan menggunakan metode tapping pada beberapa
nyeri tingkat ringan atau sedang lebih baik titik tertentu pada tubuh. Selain sistem energi tubuh
menggunakan manajemen nyeri non farmakologis. terdapat pula metode relaksasi dengan melibatkan
Manajemen nyeri non farmakologis lebih aman faktor keyakinan pasien yang diyakini dapat
digunakan karena tidak menimbulkan efek samping mengurangi nyeri yang dirasakan.
yang seperti obat-obatan, karena terapi non
farmakologis menggunakan proses fisiologis.
Perubahan skala nyeri yang dialami setelah melakukan KESIMPULAN
terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT), dari yang semula mayoritas mengalami nyeri 1. Nyeri dismenorea yang dirasakan responden sebelum
ringan, menjadi tidak nyeri, merupakan bukti bahwa dilakukan terapi Spiritual Emosional Freedom
terapi ini cocok digunakan untuk menangani nyeri Technique (SEFT) adalah nyeri ringan sebanyak 47
dismenorea yang seringkali dialami oleh sebagian responden (64%)
besar remaja. Dibandingkan dengan penggunaan 2. Nyeri dismenorea yang dirasakan responden setelah
obat-obatan pereda nyeri yang biasanya dikonsumsi dilakukan terapi Spiritual Emosional Freedom
setiap merasakan nyeri haid. Dikarenakan seberapa Technique (SEFT) adalah tidak nyeri sebanyak 68
pun aman dan tanpa efek samping, tetapi bila responden (92%)
Zakiyyah: Pengaruh terapi spiritual emosional freedom technique (SEFT) 71

3. Ada pengaruh terapi Spiritual Emosional Freedom 2. Anurogo,Dito,Ari Wulandari. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Technique (SEFT) terhadap penanganan nyeri Jakarta: Andi Publisher. 2012; 77–113
3. Tamsuri, A. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC. 2007;
dismenorea pada remaja putri usia 12–15 tahun di 1–63
SMP ZAHA 1 Genggong-Pajarakan-probolinggo. 4. Riyanto, Harun. Nyeri Haid pada Remaja Majalah Gemari. 2002.
Edisi 12, Januari 2012. Didapatkan dari: URL: http://www//
keluargasehat//Com. Akses Maret 28, 2013
5. Potter. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: EGC. 2005; 1502–1533.

1. Zainuddin, Ahmad Faiz. Spiritual Emosional Freedom Technique


(SEFT). Jakarta: Afzan Publishing. 2012; 3–65

Anda mungkin juga menyukai