Anda di halaman 1dari 10

Petualang Cilik

By : Bernessa Sukmayanti

Di sebuah rumah tipe real estate, hiduplah sebuah keluarga yang memiliki dua pasang
anak kembar. Kedua Anak tersebut bernama Charles dan Charlis. Mereka berumur 8 tahun.
Mereka memiliki kakak kembar yang bernama Amel dan Emil. Mereka berumur 11 tahun.
Keempatnya mempunyai hobi yang sama, yaitu bertualang.

Pada suatu pagi yang amat sunyi, Charles melihat jendelanya masih terbuka. Rupanya
semalam dia lupa menutup jendelanya. Dia pun tersentak karena tidak dapat menahan rasa
terkejutnya. Dia pun menjerit. “Aaaa...!!! Aku lupa menutup jendela ...!!!” serunya histeris. Ia
khawatir seekor serigala bisa-bisa masuk ke dalam rumahnya. Rumahnya berdekatan dengan
Adventure Jungle.

“Charles, pelankan suaramu!” bentak Charlis dengan geram. Ia masih bergelung di balik
selimutnya.

“Ups, maaf, Lis. Aku kaget,” kata Charles. Ia menengok ke luar jendela sebelum
menutupnya lagi. Belum selesai rasa terkejutnya, ia kembali terkaget-kaget. Sebuah kertas
dengan tulisan tangan terselip di jendela kaca kamarnya. Ia mulai membaca.

Dari : Fanny
Untuk : Charles & Charlis
Lis & Les, ada labirin lho di Adventure Mall. Adventure Mall
buka 24 jam nonstop lho. Titip salam buat Kak Amel & Kak
Emil ya

Mendapati surat tersebut, Charles segera memberitahu adiknya yang masih tertidur lelap.

“Charlis, kamu mau enggak? Ada labirin lho di Adventure Mall mulai besok?” tawar
Charles.

“Wah... kalau soal bertualang, aku mau, Charles,” ujar Charlis dengan bersemangat
sekali. Saat itu tanpa sengaja Charlis melirik jam weker yang berada di bawah lampu tidur yang
berwarna emas. Lampu tidur itu diberi oleh neneknya waktu ulang tahunnya yang ke delapan.
Bentuk dan gambarnya sama. Namun, warnanya saja yang berbeda. Kalau warna Charlis emas,
maka lampu tidur Charles warna perak.

“Charles, ayo ke kamar mandi, sudah pukul 02:30!” seru Charlis kepada Charles dengan
agak bersemangat. Oh iya saat itu masih bulan suci Ramadhan tetapi sudah Syawal.
“Hah... yang bener? Ya udah ayuk!“ Mereka berdua buru-buru mematikan lampu tidur
mereka dan langsung menyalakan lampu kamar.

Ceklek ... ceklek ...

Charlis memutar kunci kamar lalu mereka berdua keluar. Setelah itu mereka menutupnya
sekembali. Dan segera ke kamar mandi. Interior kamar mandi mereka modern. Temboknya
full keramik yang bermotif bambu. Kran air untuk wudhunya terbuat dari kaca asli. Airnya bening
seperti kaca dan sangat sejuk.

Lalu mereka berdua berwudhu di kamar mandi mereka sendiri. Setelah berwudhu mereka
segera pergi kemusholla keluarga, keluarga mereka pada saat itu sedang bersiap siap untuk
sholat Tahajud, berjama’ah, Bersama Mama, Papa, Kakek, Nenek, Tante, Om, Kak Amel & Kak
Emil, dan saudara – saudara mereka.

Musholla mereka berukuran sangat luas, lantainya dari granit yang berwarna putih.

Lalu ada tulisan yang ditaruh pigora bertuliskan huruf arab, seperti allah muhammad dan ayat
kursi.

Setelah

Itu mereka pun, sholat berjamaah bersama keluarga mereka. Imamnya adalah kakek mereka.
kemudian mereka pun sholat dan berdoa. Mereka pun mandi

“ Kak Amel, Fanny ngajak kita ke labirin lho, “ kata Charlis.

Karena Kak Amel adalah anak yang pendiam dan tidak terlalu suka berbicara, dia hanya bilang...”
Iya kakak mau deh, “ kata Amel sembari mengangguk angguk.setelah itu dia pun mandi dan
ganti baju

Untuk bermain di labirin. Charles & Charlis memakai baju smurf dengan celana pendek, dan
sepatu

Olah raga mereka yang bergambar smurf yang berwarna biru. Dan kaus kaki biru, dan juga bando
berwarna biru untuk Charles, dan Charlis berwarna pink. Lalu mereka pun menuju meja dan
Sahur nasi

Goreng dan sup ayam, tak ketiggalan susu dan salad buah pun juga telah tersaji. Sekeluarga pun
makan

Hasil masakan Bu Ida Pembantu mereka.


Setelah berdoa mereka baru makan. Kemudian Charles, Charlis, Amel, Emil, mama dan papa
mereka.

Tepat pada pukul 04 : 10 mereka pun telah menghabiskan sahur mereka. Setelah itu mereka pun
segera berwudhu, dan Sholat subuh berjamaah, tepat pukul 07 : 59 mereka pergi

Ke Adventure mall menaiki mobil Alphard diantar oleh sopir mereka. Setelah sampai mereka pun
segera pergi kelantai 1 di hall C dan setelah membayar tiket masuk mereka segera masuk ke
labirin, “ Charles Charlis kita jangan berpencar ya karena ini adalah labirin. Jadi kalau kita
berpencar nanti akan susah untuk mencari, karena labirin ini tentu sangat rumit, “

Kata kak Amel dan kak Emil kepada adiknya. Tetapi Charlis membandel dia malah berpencar
secara diam-diam

Mereka semua hanya bertemu Fanny. Kemudian setelah berusaha dengan keras yang seperti
menjelajahi seisi labirin secara diam – diam Akhirya, mereka pun menemukan Charlis

Setelah mereka menemukan pintu untuk keluar dari labirin, oh iya sebelum masuk mereka diberi
pengaman berupa pelampung dan helm.

Oh iya juga ada rintangan nya ada : jembatan licin, titian tali, peluk jamur. Tetapi saat rintangan
titian tali

Charles tercebur. Di jembatan licin mereka semua berusaha keras untuk tidak tercebur. Tetapi si
Amel terjatuh dan lututnya pun berdarah dan kulitnya pun mengelupas. Lalu kakak pembinanya
pun memberi betadin dan di balut dengan perban. Amel pun juga menangis keras.

Di titian tali mereka berusaha, dengan sangat keras sekali tetapi juga ada kegagalan di balik
usaha, keras

Mereka. Charles tiba – tiba terjebur, saat hampir tuntas. Setelah itu dia pun berusaha untuk naik
kembali ke tali.

Akhirnya berhasil juga deh...., setelah itu mereka pun melewati rintangan peluk jamur. Jadi
mereka harus memeluk trampolin yang berbentuk jamur dari usaha keras, mereka tidak ada yang
tercebur.

Setelah itu mereka pun melewati sesi pengeringan karena tadi mereka disemprot air. Karena
bayarnya mahal yaitu Rp. 120.000,00. Mereka dapat baju ganti untuk menggantikan baju mereka
yang basah.

Kini mereka tampak lebih cantik dari pada sebelumnya. Karena mereka perempuan jadi baju
mereka bergambar barbie.
Setelah itu mereka pun keluar, dan menceritakan pengalaman mereka, dan kebandelan Charlis.
“ Charlis mengapa kau membuat khawatir semua orang!” bentak papa. “ kamu akan papa hukum,
“ kata papa marah.

“ selama 2 minggu tidak ada uang jajan untuk Charlis!!!” seru papa tak sabaran.

Di saat menentukan hukuman untuk Charlis. “ Maaf pa, aku kan Cuma bercanda, “ papa pun
marah kepada Charlis.

Di saat itu papa akan mengajak mereka semua bermain di berbagai wahana. Setelah itu dia pun
berkata begini. “ Semuanya setelah ini kita akan bermain ice skating di ice skating center ya

Kita bermain ice skating. Charlis hanya papa beri jatah bermain ice skating
hanya 15 menit ya, “ kata papa panjang lebar. Sedangkan Charlis hanya mengangguk lesu.
Setelah bermain mereka pun

Pergi ke tempat berbelanja untuk berbelanja bahan makanan. Dan bermain. Setelah 15 menit
berlalu mereka

Setelah puas berbelanja mereka pun pulang. Dan segera mandi dan Sholat dhuhur. Karena saat
itu waktu

Sudah menunjukkan pukul 12 : 49 Siang. Ya mereka di biasakan mandi sebelum tidur siang,
agar

Segar saat tidur. Tak lama kemudian Amel dan Emil terlelap di kasur empuk yang mereka sukai.

“ Anak – anak ayo bangun! , “ seru mama dari dapur. “ Amel...! ayo bangun, “ kata Emil setengah
Nada

Berteriak. “ Hmmm.. apaan sih aku kan masih ngantuk, “ kata amel yang akhirnya bangun dengan
rambut acak – acakan.

Setelah Amel bangun mereka bergegas menuju kamar mandi. Lalu mereka segera mandi

“ Pa besok aku ada seminar “ KIDS ADVENTURE “ di Boboho Convetion Hall Antarin ya.., “

Kata Emil. “ iya tuh Pa bakalan seru banget tau! “ Seru Amel mantap.

“ ya sudah nanti pak Gifari saja yang antar ya. Besokkan juga setelah seminar lah kamu ke rumah
Opa sama Oma. Besok juga sudah hari raya, “ kata papa. Oh iya pak Gifari adalah sopir keluarga
mereka, itu khusus untuk Amel, Emil, Charles dan juga Charlis.
Sedagkan pak Boni, untuk Sopir jika pergi keluar kota yang tidak terlalu jauh. Seperti Malang,
kediri, dan kota lain sebagainya...

Tanggal 22 April, hari seminar Amel dan Emil.

Setelah mandi pagi dan melaksanakan sholatsubuh dan mengaji, mereka pun segera melahap
sarapan yang

Berupa Roti bakar dan susu, Baru deh pas sudah jam 7 pagi mereka melaksanakan kegiatan
yang sudah direncanakan. Chares dan Charlis akan pergi kerumah neneknya yang ada di
malang.

Amel dan Emil akan menyusul

Setelah selesai Seminar. Mama dan papa mereka sedang pergi bisnis ke Kediri. Setelah itu Amel
dan Emil

Segera diantar pak Gifari menuju Boboho Convetion Hall. Oh iya Amel dan Emil adalah Petualang
Cilik se surabaya, ya karena mereka pernah menjelajahi Hutan Amazon tanpa tersesat.

Karena

Mereka adalah pecinta alam, tak heran jika mereka sering menonton televisi tentang Fauna dan
Flora.

Sebenarnya mereka ingin membuat Buku tentang Flora dan Fauna namun, mereka tidak tahu
apa yang akan diisikan tentang Flora ataupun Fauna makannya mereka sering

Mengikuti seminar khusus pecinta alam Cilik. Wow.... ternyata materinya adalah tentang Flora
dan juga

Fauna.

Instukturnya menjelaskan bahwa bagaimana sih cara membuat buku yang tidak, membosankan
pembaca ketika sedang asyik membaca buku tetang Flora dan Fauna. Di perjalanan Charles dan
Charlis bercerita tentang labirin yang kemarin sudah mereka jelajahi, mereka menceritakan
kepayahan yang mereka hadapi karena sedang bulan puasa. Namun kan disemprot air jadi
lumayan kegerahan mereka sedikit hilang.

Sementara Amel dan Emil di perjalanan mereka memutuskan untuk tidur,

Karena kepayahan.
Sesampainya di rumah nenek mereka. Mereka segera menyalami nenek dan kakek mereka
karena ini adalah hari raya maka mereka mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.

“ Opa Oma, maaf ya Mama dan Papa kami tidak bisa ikut. Karena sedang mengurus bisnis di
Kediri. Oh iya mama dan papa titip salam, dan memberikan kue Nastar, buatan Mama dan Bu
Rara pembantu kami, “

Jelas Amel panjang lebar. “ iya tidak apa apa kok. Makasih ya sampaikan ke Mama dan Bu Rara,
“ kata Nenek dengan hati tulus dan ikhlas.

Setelah itu kami pun Sholat. selepas sholat kami makan bersama kakek dan nenek, yang berupa
opor ayam dan juga cah kangkung.

Setelah itu mereka pun segera menggati baju mereka dengan baju yang santai, Amel dan Emil
memutuskan

Untuk

Mengetik tentang Flora dan Fauna, menggunakan laptop yang mereka bawa dari rumah mereka
tadi.

Sedagkan Charles dan Charlis memutuskan untuk membantu opa berkebun dan mencuci baju.

Setelah

3 jam berlalu, Amel dan Emil sudah menyelesaikan sebanyak 45 halaman. “ Amel Emil! Ayo
kemari

Kakek kalian meminta kalian menemaninya di kebun belakang! “ Seru pak Gifari yang sedang
menemani

Oma Memeras air tebu. Lalu Amel menurut sedangkan Emil berkata pada Amel. “ Eh Mel rasaya
males deh di suruh, menemani Opa menanam singkog, “ Keluh Emil.

“ Emil kita gak boleh gitu dong... kan kita di wajibkan menuruti perintah orang tua. Ingat tidak kata
Mister Ain, walaupun badan rasanya pegal kita wajib membantu orang tua, “ nasihat Amel kepada
emil.

Sekaligus mengingatkan pesan guru

Mereka di Surabaya Internasional High School. Namun Emil tetap tidak menghiraukan nasihat
Amel.

Dengan
Sabar Amel segera membantu Opa menanam singkong dan juga membantu Oma merebusnya.
Selepas itu

Amel segera mandi dan Sholat Dhuhur Di Langgar yang terletak agak jauh dari rumah Opa dan
Oma, di langgar itu lah amel berdoa agar Emil bisa menjadi anak yang lebih patuh pada orang
tua.

Setelah itu Amel pun segera pulang karena harus segera melanjutkan mengetik tentang Flora
dan Fauna

Selama 2 jam mereka sudah dapat 455 halaman setelah merasa cukup, mereka mengirim naskah
tersebut ke Email penerbitnya yaitu. FloraFaunaBOOKkids@Yahoo.COM setelah merasa lega
karena

Naskah mereka sudah di terbitkan mereka segera sholat Ashar dan menggosok gigi, buang air
kecil mereka

Pun

Tidur terlebih dulu sementara Charles dan Charlis sedang mengobrol dengan Opa Yo. Setelah
bangun tidur, mereka segera makan Sore, dangan Singkong dan Air tebu.

Meskipun mereka anak kota namun, mereka harus tetap mencintai makanan desa. “ Oma Erna
kita setelah ini Sholat dimana? “ tanya Amel kepada Oma. “ Anak – anak nanti kita Sholat di
Langgar Opa, langgar Opa terletak di Sebelah Rumah. Disana kalian dapat belajar mengaji,
hafalan surat, dan juga hafalan doa – doa, “ jelas Oma Erna panjang lebar.

Setelah itu mereka Sholat di langgar Opa. “ Opa aku sudah diresmikan menjadi Hafidzah
namun Emil

Belum. Dia harus memperbaiki tajwidnya dan menghafalkan surat Al – Baqoroh 5 ayat. 25 Maret
kemarin aku diwisudakan menjadi penghafal al – quran kecil, “ Jelas Amel. “ Wah pintar sekali
cucu Opa, kelas 5 SD sudah jadi Hafidzah Kecil, “ Sanjung opa Yo. “ Nah Kalau Charles dan
Charlis berapa juz? “ lanjut Beliau. “ Alhamdulillah sudah 25 juz Opa, “ Jawab Charles dan Charlis
serempak sambil malu – malu.

“ Oh sini ayo Opa bantu menghafalkan lagi, “ Kata Opa Yo. “ Amel bagaimana kabar Opa Shiva
dan Oma Reva? “ tanya Oma Erna, yang sedari tadi sedang mengajari Charlis memperbaiki
Tajwidnya yang masih porak poranda namun 25 juz saja yang tajwidnya benar. “ Oh Opa Shiva
tidak ikut karena Rumah
Kami sedang direnovasi dapurnya karena Bocor. Kalau Oma Reva menemani Opa Shiva di
rumah, “

Jelas Amel sambil melatih Charles memperbaiki Tartilnya yang masih tersendat – sendat. “
Charles yang ini kamu perbaiki dulu ya., “ pinta Amel sembari menunjuk Surat An – Nisa ayat 5
– 10. Lalu Amel segera membantu Nenek mencuci piring. Tiba – tiba ada seorang anak yang
datang. “ Bulek Erna... Bulek Erna... Mak Saya mengundang Arisan di rumahya, “ kata sorang
anak tadi yang ternyata menyampaikan bahwa ada arisan di rumah Emaknya. “ Hadeh males
nih arisan dirumah Mbok Ida, rumahnya sempit dan panas asbesnya yang disangga kayu biasa
itu sudah miring, “ Gerutu Oma Erna.

Lalu Amel pun segera menemui anak itu. “ Hai namamu siapa namaku Amelia Jasmine. kamu
bisa memanggilku Amel kok, “ kata Amel memperkenalkan diri. “ Oh namaku Sosro Adiningrat
kamu bisa memanggilku Adi, “ kata anak itu yang ternyata bernama Adi. “ Mbah mu ada tidak? “
tanya Adi.

“ Oh ada kok, sebentar ya aku panggilkan. Kamu bisa duduk dulu di kursi itu, “ kata Amel, sambil
menunjuk

Kursi panjang kayu beralas kapuk. “ Hmmm... terima kasih ya, “ kata Adi dengan mata berbinar
– binar.

“ Oma ada anak yang bernama Adi sedang mencari Oma, “ kata Amel polos. “ Oh okay, “ kata
Oma Erna sambil mengacungkan jempolnya.

Lalu Oma Erna segera menemui Adi. “ Oh Adi ada perlu apa ya koq kamu kesini? “ tanya Oma
Erna. “ Oh ini Bulek Mak saya mengundang Untuk Arisan di rumah Bulek Zaenab, “ kata anak
tadi menjawab pertanyaan Oma Erna. “ Wah baik, saya pasti datang. Tapi Arisannya hari apa? “
tanya Oma Erna. “ oh hari minggu depan koq, masih lama, “ jawab Adi. Tiba – tiba ada telepon
masuk dari hape Amel. Lalu Amel pun segera mengangkatnya. “ Halo, ini siapa? “

“ Maaf mengganggu. Selamat ya dik kamu jadi ADVENTURE KIDS tingkat Internasional, “

“ Wah... betul kak. Tapi saya sedang ada di malang besok saya baru pulang. Jadi saya tidak bisa
menerima piagam, piala, serta sertifikatnya besok, “

“ Oh tidak apa – apa dik. Lusa saja ya. Adik nama lengkapnya siapa? “

“ Oh nama lengkap saya, AMELIA JASMINE, dan adik saya juga kan? “

“ Iya kamu kembar ya? Minta nama lengkap kembaranmu juga dong. Juga cara membedakannya,
“ Betul nama lengkapnya EMILIA JASMINE, cara membedakannya. Dia rambutnya di kelabang
2 dan saya kelabang 1 dia ikat rambutnya bergambar Hello Kitty kalau saya

Sofia, “

“ oh gitu terima kasih ya, “ Klik telepon pun di tutup dan amel melanjutkan meanaskan donat, dan
membuatkan teh hangat. “ Monggo dimakan, “ kata Amel mempersihlakan.

“ Oh terima kasih ya, “ kata Adi berterima kasih.

“ Iya sama – sama, “

Kata amel. Keesokan harinya mereka pun berpamitan kepada Opa Yo dan Oma Erna karena
harus pulang.

Opa Yo dan Oma Erna mengingatkan agar barang mereka tidak ada yang tertinggal. Lalu mereka
pun memberikan uang titipan mama dan papa. “ Awww...sakit! “ Seru Amel sambil menangis.
Rupanya kaki

Amel terkena gigitan kelabang, sehingga bengkak. Lalu Oma Erna segera memberikan betadine,
dan di kompres dengan es batu lalu membalutnya dengan perban. Lalu Amel pun Cepat – cepat
memakai sepatunya dan mengikatnya. “ Pak Boni dengan mobil kijang innova yang kemarin di
tumpangi Charles dan Charlis pulang terlebih dahulu. Sementara Charles dan Charlis naik mobil
Alphard yang di naiki Amel dan Emil. “ Pak Gifari kita ke Shoaper mall dulu ya, “ Pesan Emil
kepada pak Gifari. “baik non Emil, “ kata pak Gifari setuju. “ Emil kamu nggak tahu ya kaki ku kan
sakit, “ kata Amel sambil cemberut. “ ihhh...ya ga papa lah nanti kan sakitnya hilang sendiri.
Mungkin 30 menit lagi akan hilang,” kata Emil. Ternyata apa yang dikatakan Emil betul 30 menit
kemudian kaki Amel sudah tidak sakit lagi.” Charles kemarin seminarnya seru lho, “ kata Amel. “
oh seru ya kalo ada lagi aku ikut ya,” kata Charles. 2 jam kemudian mereka telah sampai di
Shoaper mall. Lalu mereka pun segera pergi ke Kids Fashion mall ditemani pak Gifari. Lalu
mereka pun segera berbelanja, Amel membeli hem bermotif kotak yang berwarna Biru, Celana
jins panjang berwarna Abu – abu, cincin, kalung, gelang. Berwarna ungu bergambar sofia, ikat
rambut bergambar Sofia. Emil membeli hal yang sama dengan Amel namun Hemnya berwarna
Hijau, gelang, kalung, cincinnya berwarna putih bergambar Hello Kitty, serta Ikat rambut Hello
Kitty. Lalu mereka berdua pun membayarnya. Totalnya 523 ribu. Charles dan Charlis hanya
membeli gelang dengan imitasi kecil.

Berwarna Hijau untuk Charles dan Biru untuk Charlis. Keesokan harinya Amel dan Emil diantar
ke balai kota untuk menerima Piagam, Piala, Sertifikat, serta uang senilai 99 juta Rupiah. Mereka
memakai Gaun berwarna pink untuk Amel dan Ungu Untuk Emil.
Mereka dikuncirdua memai ikat rambut Sofia untuk Amel dan Hello Kitty untuk Emil.”
Assalamualaikum Waroh matuwahhiwabrokatuh, selamat pagi warga Surabaya. Hari ini kita akan
menyerahkan penghargaan Kepada Petualang Cilik surabaya, kita mulai ya? “ “ iya!!!...” “ Satu
Amelia Jasmine Putri dari Bapak John Marvezt dan Ibu Dahlia John, Dua

Adellia Putri Putri dari Bapak Santoso Dahlan dan Ibu Sri Haryanti, Tiga Emilia Jasmine Putri dari
Bapak John Marvezt dan Ibu Dahlia John, Empat Daniel Akbar Putra Dari Bapak Akbar Fauzi dan
Ibu Sri Hartato, Lima Charles Dahlia Putri dari Bapak John Marvezt dan ibu Dahlia John, Enam
Fawnia Gantari Vimalya Navantyo Putri dari bapak Santoso Putro dan Ibu Putri Melany, Tujuh
Charlis Dahlia Putri dari Bapak John Marvezt dan Ibu Dahlia John, Delapan Maritza Aurelia
Navantyo Putri dari bapak Santoso Putro dan Ibu Putri Melany. Demikianlah para petualang cilik
Surabaya dimohon kepada bu Risma untuk menyerahkan Hadiah Sampai jumpa kembali
Wassalamualaikm warohmatullahhiwabarokatuh,” kata pembawa acara menutup acara. Lalu Bu
Risma pun menyerahkan hadiahnya. Terbukti kan Umur 8 – 11 tahun bisa menjadi petualang
Cilik? Lalu, mengapa kita hanya membaca buku tentang Flora dan Fauna Saja? Sepulangnya
Mereka bahagia, namun bukan berarti perjuangan mereka harus berhenti sampai sini saja. Masih
ada Waktu untuk memberikan perubahan kepada masyarakat yang lain. Karena masyarakat
membutuhkan seseorang untuk mengajarinya berbagai ilmu. Mereka malah menjadikan ini
sebagai pelajaran berharga. Ternyata hanya dengan giat belajar sudah dapat kesempatan yang
lebar, jangan anggap remeh sesuatu bila tak mengerti hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai