Anda di halaman 1dari 18

Berhenti Menjadi Manusia

Habsi Alamsyah
XI Mipa 2
Namaku Alexandra. Orang tua dan teman-temanku biasa memanggilku Alex.
Saat ini, aku tengah menjalani masa remajaku.
Siswa yang tidak kukenal sering mengatakan "Bukankah itu Alex?", yang membuatku penasaran,
bagaimana mereka tahu namaku.
Kalian pikir aku populer?
Salah, bukan karena itu. Aku terkenal karena sering dituduh mengintip ruang ganti perempuan.
Mereka pikir aku ini orang mesum macam apa? Aku tidak akan melakukan hal memalukan seperti
mengintip ruang ganti perempuan
Maaf, nafsuku membawa Aku ke sana. aku berada di gudang di sebelah ruang ganti perempuan. Disana
ada lubang ditembok, dan aku mencoba mengintip lewat situ.
Sayangnya aku tidak bisa melihat karena Oliver dan Louis, tidak mau menyingkir dari lubang itu. Benar-
benar deh dua orang ini...
Aku benar-benar terangsang dan tidak bisa menenangkan diri karena dua orang idiot ini terus mengintip
sambil mengatakan "Ohhh! Lisa benar benar punya dada yang besar" dan "Ahhh, Sophie memiliki kaki
yang indah".
Tentu aku ingin melihat! Tapi ada seseorang yang mendatangi gudang jadi aku lari dari tempat kejadian.
Tetapi sesuatu yang membahagiakan terjadi pada laki-laki yang selalu melakukan berbagai hal mesum
setiap harinya seperti aku ini.
"Berpacaranlah denganku"
Pernyataan-cinta dari seorang perempuan!
Aku akhirnya merasakan bagaimana rasanya muda.
Untuk seseorang lelaki sepertiku yang belum pernah punya pacar, ini seperti mimpi yang menjadi nyata.
Nama pacarku adalah Emilia Clarke. Dia punya rambut hitam halus, dan tubuh yang ramping
Dia sangat manis, sehingga aku langsung jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.
Siapapun pasti akan mengatakan "OK" kalau ada perempuan cantik yang datang kepadamu dan
mengatakan "Aku cinta kamu Alex! pacaranlah denganku!"
Itu seperti mimpi didalam mimpi bagi lelaki sepertiku yang belum pernah punya pacar semenjak
dilahirkan.
Ini mungkin keajaiban, tapi seorang perempuan memang menyatakan cintanya padaku.
Awalnya aku berpikir kalau ini adalah gurauan yang dimainkannya dan teman-temannya. Yah mau
bagaimana lagi.
Sampai sebelum ini, aku percaya bahwa aku dilahirkan sebagai lelaki yang ditakdirkan untuk tidak akan
dicintai perempuan. Namun sejak hari itu aku adalah laki-laki yang punya pacar. Dunia di sekitarku
berubah, dan sesuatu dalam diriku pun berubah.
Aku seakan mau mengatakan "Ini Kemenanganku" kepada setiap pria yang aku lewati. Aku mulai merasa
kasihan pada dua sahabatku, Oliver dan Louis yang tidak punya pacar. Aku menjadi sepercaya diri itu.
Pada kencan pertama kami, aku sudah siap memakai rencana yang telah kususun sejak lama.
Hahahaha, aku menyikat gigiku berulang kali semenjak kemarin malam hingga tidak ada tempat yang
kelewatan. Aku juga membeli celana dalam baru karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti.
Dengan sikap seorang jejaka, aku tiba di tempat kencan tiga jam lebih awal. selama itu aku mendapatkan
selebaran aneh dari sesorang yang tampak mencurigakan. selebaran itu seperti benda ilmu gaib aneh
dengan simbol sihir dan tulisan "Mimpimu akan dikabulkan!" awalnya aku mau membuangnnya, tetapi
tidak jadi dan karena aku tidak punya waktu, jadi kuputuskan kutaruh dikantung.
Ketika Emilia tiba, aku mengatakan "Jangan khawatir, aku juga baru sampai kok" Tepat! Aku selalu ingin
mencoba mengatakan itu. Kemudian kami mulai berjalan sambil bergandengan tangan. Aku sungguh
tergerak sampai-sampai air-mataku hampir menetes karena bisa berkencan sambil bergandengan tangan
dengan seorang perempuan. Setelah itu, kami pergi ke berbagai jenis toko, menikmati kencan kami. Saat
makan siang, kami makan di Restoran Keluarga dimana disitu Emilia memakan Pancake Coklat, aku
merasa kenyang hanya dengan melihatnya, aku merasa mengerti bagaimana perasaan remaja lainnya pada
saat mereka berkencan. Aku merasa untuk pertama kalinya aku benar benar hidup.
Ketika aku memikirkan semua hal diatas, tiba tiba sudah sore. Ciuman!? Ciuman sebelum pulang?
Kepalaku menjadi semangat hanya dengan memikirkannya! Oh mungkin kami bahkan melangkah lebih
jauh, Hanya itulah yang dipikirkan seorang Siswa SMA mesum sepertiku sepanjang hari ini.
Kami ditaman yang jauh dari kota. Langit semakin gelap, dan tidak ada seorangpun selain kami. karena itu,
aku mulai memikirkan hal-hal kotor lagi. seharusnya aku lebih banyak membaca buku yang mengajarkan
melakukan hal-hal yang lebih mesum. Emilia sudah jauh dariku, berdiri di depan kolam.
"Hari ini sangat menyenangkan"
Itulah yang dikatakannya sambil tersenyum.
Sial, dia sungguh manis. lingkungan disekitarnya memberikan suasana yang bagus.
"Hey, Alex"
"Ada apa Emilia?"
"Ada yang ingin kulakukan untuk memperingati kencan pertama kita."
Oh, yes! Ini dia! Saat yang kutunggu tunggu! nafasku sudah harum, dan hatiku sudah siap untuk itu.
Jantungku berdetak dengan cepat sekali.
"Um, apa itu yang ingin kamu lakukan?"
Aaaah. Suaraku terlalu dalam. Dia tahu kalau aku memikirkan hal-hal kotor. Apakah aku gagal? Tetapi
Emilia masih tersenyum padaku, dan dia mengatakan dengan jelas
"Maukah kamu mati?"
Ummm, Apa?
"Ummm? Apaaa? Maaf bisakah kamu ulangi sekali lagi? Sepertinya ada yang salah dengan telingaku."
Pasti aku salah dengar. Pasti begitu. Jadi aku menanyakannya sekali lagi tetapi.
"Maukah kamu mati?"
Dia mengatakanya lagi, sambil tertawa. suasana yang tidak masuk akal. Aku berdiri disana sambil
menahan tawa dan mau mengatakan "Lucu sekali Emilia "
“Syahhh” Sayap hitam muncul dari punggungnya. Sayap hitamnya mengeluarkan suara dan kemudian
menyentuh tanah.
Apa itu? Aku tahu kalau Emilia semanis malaikat. Malaikat? Tidak mungkin. Apakah ini semacam drama?
Sayap hitamnya benar-benar cocok dengan kegelapan malam. Ini pasti semacam ilusi. tapi aku tidak mau
percaya hal seperti itu. Matanya berubah dari mata perempuan manis menjadi mata yang dingin dan
menyeramkan
"Waktu singkat bersamamu sangat menyenangkan. Seperti berakting pacaran dengan anak kecil."
Suara Emilia sangat dingin. Suaranya seperti orang dewasa. Mulutnya memberikan senyuman dingin.
“Srakkk ” Muncul sebuah benda. Benda itu mengeluarkan banyak suara kemeresek dan benda itu muncul
di tangannya. Benda itu seperti tombak. Sepertinya benda itu bersinar? Memang itu sebuah tombak.
Kemudian ada suara angin diikuti suara mengerikan. “Slashhh ”. sesuatu seperti menusuk perutku.
Kemudian aku menyadari kalau tombak Emilia menusuk tembus perutku. Dia melemparkan tombak itu
padaku, tapi kenapa? aku mencoba mencabut tombak itu, tetapi tombak itu menghilang. Yang tersisa
adalah lubang besar di perutku dan darah dalam jumlah yang sangat banyak keluar dari lubang itu.
Kepalaku menjadi pusing, penglihatanku menjadi kabur. Ketika kusadari aku sudah terkulai di tanah.
Suatu langkah kaki mendekatiku. Suatu Suara kecil mencapaiku. Itu suara Emilia
"Maaf. Kamu adalah ancaman bagi kami jadi kami memutuskan untuk segera menyingkirkanmu. Kalau
kamu mau dendam, dendamlah pada Tuhan yang menaruh [Senjata suci] didalam tubuhmu"
"[Senjata]. apa?"
Aku tidak bisa mengeluarkan suaraku dan aku mendengar langkah kakinya menjauh dariku. Pada waktu
yang sama kepalaku menjadi kabur. Lubang diperutku pasti fatal, walaupun aku sama sekali tidak
merasakan sakit. Tapi aku menyadari bahwa kondisiku sangat buruk karena aku merasakan sudah hampir
kehilangan kesadaran. Rasanya pasti nyaman kehilangan kesadaran. Tapi kalau sampai terjadi aku akan
benar benar mati. Serius nih? Aku mati pada usia segini? Aku bahkan belum hidup sampai setengah masa
hidupku! Bagaimana aku bisa tertawa kalau aku mati karena ditusuk oleh pacarku sendiri! Banyak hal
yang hilang dari diriku bersama dengan hilangnya kesadaranku. Apa yang akan terjadi disekolah besok?
Apakah Oliver dan Louis bakal terkejut? Apakah mereka akan menangisiku? Ha-ha, tidak mungkin. Ayah,
Ibu, Aku belum melakukan hal yang bisa menyenangkan kalian. Tanganku masih bisa bergerak. Aku
menyentuh perutku dan kulihat. Merah, merah pekat. Seluruh tanganku merah. Semuanya adalah darahku.
kemudian aku teringat perempuan ini. Setiap aku melihatnya, mataku selalu tertarik pada rambut merah
pekatnya. Kalaupun aku mati, aku ingin mati di pelukan perempuan cantik sepertinya. Apakah aku
mengkhianati pacarku Emilia? Tunggu, dialah yang membunuhku…. Sial. Mataku semakin kabur. Apakah
akhirnya selesai? Sial hidupku sungguh buruk. Kalau terlahir kembali aku ingin menjadi....
"Kamu yang memanggilku kan?"
Tiba-tiba seseorang muncul didepanku, bersama dengan suaranya. Aku tidak bisa mengenalinya karena
pandangaku sudah kabur.
"Sepertinya kamu sekarat. Lukamu.... Ya ampun, sepertinya hal yang menarik baru saja terjadi. Jadi kamu
ya.... Ini benar-benar menarik"
Dia tertawa seakan menemukan benda menarik. Apa yang lucu sampai membuatnya tertawa?
"Kalau kamu mati, aku akan mengurusmu. Hidupmu akan menjadi milikku, dan kamu akan hidup
untukku."
Sebelum aku hilang kesadaran, aku melihat rambut merah pekat didepanku.
"Bangun! Bangun! Bangunnnnn!"
"Ummm...."
Sebuah jam weker dengan suara seorang adik perempuan yang berfungsi untuk membangunkan seseorang,
namun sayangnya jam itu tidak bisa membangunkan pemiliknya. "Pemilik" tersebut berguman dilantai
karena dia jatuh dari ranjangnya. Itulah aku. Benar benar mimpi yang tidak mengenakkan..... Aku melihat
mimpi buruk itu lagi. Akhir-akhir ini mimpiku selalu sama. Mimpi dimana aku dibunuh oleh Emilia. Tapi
aku masih ada disini, jadi pastilah itu mimpi.
"Alex! Bangun!"
Suara ibu dari tangga, seperti tiap pagi biasanya.
"Iya aku tahu! Aku sudah bangun!"
Setelah menjawab ibu, aku bangun dari lantai.
Haa... Sepertinya hari ini akan dimulai dengan awal yang buruk. Aku merasa lesu..... Aku menghela nafas
panjang sambil memasukan lenganku ke seragamku.
"Aku berangkat."
Aku meninggalkan rumah sambil menguap. Selama berjalan kesekolah, aku menutup mataku karena
cahaya matahari.
Ya ampun, sungguh merepotkan. Akhir akhir ini matahari selalu memberiku perasaan tidak enak.
Cahayanya seakan menusuk kulitku dan aku tidak tahan. Pokoknya cahaya matahari pagi tidak baik
untukku dan aku tidak bisa bangun pagi.
Karena aku tidak bisa bangun, akhir-akhir ini ibuku selalu datang dan membangunkanku dengan kasar.
Sebaliknya pada waktu malam, aku menjadi lebih "kuat". serasa ada sesuatu memancar dari dalam tubuhku
dan membuatku begitu bersemangat. aku benar benar menjadi pria "malam". Aneh, ada yang salah. aku
memang sering begadang hingga larut malam, tapi adalah suatu "keajaiban" kalau aku bisa terjaga hingga
pukul satu dini hari. namun akhir-akhir ini mudah sekali bagiku untuk terjaga hingga pukul empat dini
hari. Akhir-akhir ini, aku selalu tertidur saat matahari mulai muncul, dan itu menjadi kebiasaan rutinku.
Aku tidak kecanduan game online atau pertunjukan tengah malam. Apa yang telah terjadi pada tubuhku?
Apakah otakku memerintahkan tubuhku tidak tidur agar aku tidak perlu melihat mimpi dimana pacarku
membunuhku? Tidak mungkin itu cuma perasaan pribadiku, jadi aku rasa bukan. Karena alaminya tubuh
manusia membutuhkan tidur.
Suasana malam benar - benar berbeda dari sebelumnya. Untuk mengujinya aku keluar pada malam hari
dan kecepatan langkah kakiku lebih cepat dari biasanya dan hatiku jadi bergembira saat aku pergi ke
tempat gelap pada malam hari. Ketika berlari aku terkejut karena lariku sangat kencang. Kalau aku masuk
klub Lari, aku dengan mudah bisa menjadi nomor satu. Aku bahkan bisa berlari marathon tanpa kehabisan
stamina. Aku jadi terlalu percaya-diri tetapi pada saat berlari pada pagi hari, dengan cepat aku menjadi
lelah. memang itu adalah kecepatan rata rata bagi siswa SMA, tetapi ada perbedaan besar antara "diriku
saat malam" dan "diriku saat siang". Aku menjadi aneh pada malam harinya. kedengarannya mungkin
aneh, tetapi suasana malam merubahku menjadi orang yang berbeda.
“Ahhkk ”... Cahaya matahari masih terik. Tidak seperti malam harinya, aku menjadi benar benar "lemah"
pada siang hari. Semejak kencanku dengan Emilia aku terus kepikiran bahwa ada sesuatu yang berubah
dalam tubuhku.
Sekolah yang kudatangi adalah sekolah swasta, SMA 001. Sebelumnya, sekolah ini adalah SMA khusus
anak perempuan, tetapi sekarang menjadi campur. Jadi rasio perbandingan siswa perempuan lebih besar
dari pada siswa laki - laki, tetapi tahun demi tahun jumlah siswa laki - laki terus meningkat. Namun secara
keseluruhan, tetap jumlah siswa perempuan lebih banyak dari pada siswa laki - laki. Aku adalah siswa
kelas XI, dan dikelasku rasio perbandingan perempuan dan laki laki adalah 7:3. Dikelas XII malah 8:2.
Bahkan sekarangpun,siswa perempuan punya kewenangan yang lebih besar dan anggota OSIS pun
kebanyakan adalah perempuan, bahkan ketua OSIS sekolah pun adalah perempuan. Ini adalah sekolah
dimana siswa laki - laki tidak bisa berbuat seenaknya tapi aku tetap mendaftar di sekolah ini. Alasannya
sederhana. Disekolah ini ada banyak perempuan, dan itu adalah hal yang sangat luar biasa. Walaupun
katanya sangat sulit untuk diterima disekolah ini, tetapi aku bisa berhasil masuk karena niat burukku, yaitu
bisa belajar dikelilingi oleh banyak perempuan. Hanya untuk alasan itu, aku datang kesekolah ini.
Karena ada banyak perempuan disini, kupikir mudah mendapatkan paling tidak 1 atau 2 pacar.
Tetapi aku salah. Walaupun hanya ada satu grup pria ganteng yang populer, tetapi para perempuan bahkan
tidak mau melihatku. Tepatnya, mereka mengacuhkanku seperti seonggok sampah yang tergeletak dilantai.
Sial! ini tidak seperti rencanaku! Tidak mungkin! Dalam rencanaku, seharusnya aku bisa langsung dapat
pacar seketika aku masuk kesekolah ini! Kemudian aku putus dengannya dan mulai mencari perempuan
lain, begitu terus. Dan pada saat aku lulus ada banyak perempuan yang yang berkelahi memperebutkan aku
di pertandingan Battle Royal! Kalau begini terus, cita - citaku cuma akan jadi mimpi! Tunggu jangan
jangan sudah jadi mimpi? Apa yang salah? Era jaman aku lahir? Atau ada yang salah pada diriku.....?
Tidak....! Aku tidak ingin memikirkannya! Itulah hal - hal yang kupikirkan setiap harinya.
Aku tiba di kelasku sambil menghela nafas panjang, aku duduk di bangkuku.
"Halo, Sobat. Bagaimana video drama yang kupinjamkan padamu? Bagus kan?"
Laki-laki yang berbicara padaku dengan kepalanya yang botak ini adalah sahabatku yang nomor 1: Oliver.
Sepintas dia seperti atlit berpengalaman, tapi sebenarnya dia adalah pria mesum yang mengatakan hal yang
melecehkan secara seksual setiap harinya. Pada waktu SMP dia adalah atlit super, dan dia pernah mencetak
beberapa rekor tetapi sekarang dia adalah anggota klub fotografi. Dia ingin mengambil foto perempuan
dari berbagai sudut sehingga dia dijuluki "Si Botak Mesum"
"Hmm, pagi ini anginnya cukup kencang ya? Karena itu aku bisa melihat pemandangan bagus, celana
dalam perempuan"
Laki-laki berkacamata yang sok keren ini adalah sahabatku nomor 2: Louis. Kacamatanya punya
kemampuan untuk mendapatkan data ukuran perempuan. Julukannya adalah "Si Kacamata Mesum",
Mereka adalah sahabatku. benar benar deh, setiap melihat mereka berdua aku merasa seperti "pecundang".
"Ada apa denganmu? Kamu tidak seperti biasanya belakangan ini. Benar-benar aneh."
Louis berkomentar sambil memegang kacamatanya.
"Aku juga ingin bersemangat dengan semua ini, tapi belakangan ini aku tidak punya tenaga untuk
bersemangat."
"Kamu sakit? Tidak mungkin. Laki-laki yang adalah 'perwujudan semua nafsu seksual' sepertimu tidak
mungkin sakit."
Oliver mengeluarkan komentar kasar padaku. Orang ini benar-benar tidak sopan.
"Oh, itu ya? Halusinasi tentang pacar khayalanmu. Emilia kan? Apakah ini efek samping dari itu?"
"Kalian sungguh tidak ingat Emilia?"
Mereka berdua mulai melihatku dengan mata kasihan setelah pertanyaanku.
"Kami sungguh tidak mengenalnya. Kamu harus segera pergi kedokter. Ya kan Louis?"
"Ya, dan kami sudah bilang berkali-kali kalau kami tidak kenal nama itu."
Mereka selalu seperti ini, setiap aku tanya tentang Emilia. Awalnya aku pikir mereka bercanda. Tapi
setelah berbicara serius dengan mereka, aku tahu kalau mereka mengatakan yang sejujurnya. Aku ingat
betul mengenalkan Emilia ke mereka. Mereka mengatakan "Bagaimana mungkin perempuan cantik seperti
dia bisa pacaran dengan Alex!" dan "Pasti ada kesalahan sistem. Alex, kamu tidak melakukan hal ilegal
kan?" dan terus mengatakan hal-hal tidak sopan. Aku ingat saat itu dengan sangat jelas. Tetapi mereka
lupa. Mereka bahkan melupakan Emilia. Seakan-akan Emilia Clarke tidak pernah ada. Sepertinya waktu
yang kulalui bersama Emilia cuma halusinasi seperti yang dikatakan kedua orang ini. Seperti yang
dibuktikan kedua orang ini, tidak ada nomor telepon atau alamat email Emilia di ponselku. Apakah
terhapus dari memori? Apakah sesorang sengaja menghapusnya? Tidak mungkin! Aku tidak pernah
menghapusnya, jadi siapa?
Aku menelepon nomor yang kuingat, tetapi nomor itu sedang tidak digunakan. Jadi ini artinya dia memang
tidak ada? Berati semua cuma imajinasi? Hal gila macam itu tidak mungkin terjadi, tetapi selain ingatanku,
tidak ada bukti yang menunjukan kalau dia pernah ada. Kalau kupikir lagi, aku tidak tahu alamat
rumahnya, aku menemukan sekolah yang memakai seragam yang sama dengannya. Jadi aku menanyakan
kepada siswa disana tentang Emilia, tetapi mereka mengatakan tidak ada siswi dengan nama itu. Jadi siapa
pacarku? Siapa yang kukencani? Jadi mimpi yang kulihat cuma imajinasi yang kubuat. Aku berbicara pada
Oliver dan Louis seakan dia nyata? Kalau begitu berati aku gila. Aku ingat betul wajahnya. Ada sesuatu
yang salah dengan semua ini, dan ada juga kekuatan aneh yang kudapat saat malam hari. Tetapi apa itu?
Sambil terus memikirkan hal ini, Matsuda menaruh tangannya di pundakku.
"Mau bagaimana lagi. Kita sedang dimasa puber kita, jadi wajarlah kalau kita bertingkah seperti ini. OK,
kalau begitu, kalian berdua datanglah kerumahku. Akan kutunjukan koleksi rahasiaku."
"Itu ide yang luar biasa, Oliver. kamu harus mengajak Alex juga."
"Tentu Louis. kita laki - laki yang dipenuhi dengan nafsu seksual. Kalau kita tidak melakukan sesuatu
dengan hal itu, artinya tidak sopan pada orang tua yang telah melahirkan kita."
Dua orang ini menyeringai. Mereka sungguh mesum. Bagaimanapun kalian melihatnya, mereka adalah
kumpulan orang aneh dan mesum. Dan sayangnya aku juga termasuk. Ya..., siapa peduli karena tujuan
hidupku juga itu.
"OK! Hari ini, kita tidak perlu menahan diri! Kita akan minum minum sambil menonton video porno!"
"Ya, benar! Ini baru Alex yang kami kenal!"
"Itu baru semangat. Kita harus merayakan kebahagiaan karena telah lahir sebagai seorang pria."
Oliver dan Louis menjadi begitu besemangat. Aku akan melupakan inisiden dengan Emilia sejenak.
Sesekali aku perlu beristirahat juga! Hari ini aku akan melupakan segalanya dan fokus ke video porno!
Sambil semua ini terjadi. Setelah kami selesai membuat rencana untuk nanti sore, ada rambut merah pekat
yang menarik perhatianku. Dari jendela kelas, aku memandang seorang perempuan, yang ada di halaman
sekolah. Aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari gadis yang sedang berjalan menuju gedung sekolah
itu. Dia mempunyai rambut yang merah pekat, dan kecantikannya seakan akan bukan milik manusia.
banyak yang mengatakan kalau dia berasal dari eropa utara. Hati semua orang pasti akan terpikat, setelah
memandang kecantikannya. Namanya adalah Silvia Gremory, idola sekolah kami. Dia siswi kelas XII,
jadi dia adalah seniorku. Aku tahu bahwa semua orang memandangnya, laki - laki maupun perempuan.
Oliver dan Louis juga memandangnya. Ini terjadi setiap hari. Semua orang melihatnya ketika dia berjalan
melewati mereka. Beberapa malah sampai menghentikan pembicaraan mereka untuk melihatnya berjalan
melewati mereka. Angin meniup lembut rambutnya, ketika semua orang memandangnya. Kemudian
rambutnya terurai hingga ke pinggulnya lalu tertiup angin kembali. Seakan akan semua pemandangan
disekitarnya juga ikut memerah, seperti rambutnya. Kulit cantiknya yang seputih salju juga sangat indah.
Cantik, hanya itulah kata yang tepat untuk menggambarkan dia dalam satu kata. Dan hanya itulah kata
yang diperlukan. Aku selalu menghentikan semua aktifitasku setiap kali melihatnya. Tetapi belakangan ini,
caraku memandangnya berubah. Dia cantik, tetapi dia terlalu cantik. Kecantikannya membuatku takut, dan
aku sedikit takut ketika aku melihatnya. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku mulai merasa takut semenjak
menghilangnya Emilia. Kemudian matanya bergerak kearah gedung kami dan menangkapku. Aku merasa
seakan-akan jantungku di pegang olehnya. ini adalah perasaan ketika seseorang yang lebih unggul berdiri
didepanmu. Mata birunya berubah dan mulutnya sedikit tersenyum. Senyum itu untukku? Tidak mungkin,
karena aku sama sekali belum pernah bicara dengannya. Kemudian tiba-tiba aku teringat mimpiku
semalam. Di akhir mimpiku ada seseorang dengan rambut merah bicara padaku. Seseorang yang kelihatan
lembut, tetapi juga menakutkan. Ketika aku mengingat-ingat, dia sudah tidak kelihatan lagi.
Pada malam harinya, Kami membahasnya video dengan serius, dan aku serasa mau menangis. Oliver
malah sudah menangis sejak tiga video sebelumnya. Louis masih sok keren, tetapi di balik kaca matanya
bisa terlihat air-matanya berlinang.
tidak terasa film terakhir selesai dan langit telah menjadi gelap. Ketika kulihat Jam tanganku, ternyata
sudah pukul 10 malam. Aku sudah memberi tahu orangtuaku kalau aku pergi kerumah Louis, tapi kalau
berada disini lebih lama, aku cuma akan merepotkan keluarganya dan aku bisa telat datang kesekolah
besok.
"Kalau begitu, aku pulang sekarang."
Setelah aka mengatakan itu, kami semua berdiri dan mulai berkemas.
"Sampai jumpa."
Setelah kami berpisah dengan Oliver diteras, Louis dan aku pulang.
"Ini adalah malam yang indah. Dan oleh karena itu, wajar kalau menonton video drama."
Louis mengatakan hal aneh sambil melihat langit dengan nafas panjang. Dia benar-benar kelihatan depresi.
Mungkin besok, Louis dan Oliver akan kembali ke diri mereka biasanya jadi kupikir tidak apa-apa.
"Sampai jumpa besok."
"Ya, selamat bermimpi indah."
Louis melambaikan tangannya, tetapi aku tahu kalau dia masih depresi. Mungkin aku akan mengiriminya
SMS untuk menghiburnya nanti.
Beberapa menit setelah berpisah dengan Louis, aku masih berjalan pulang. Tetapi aku bisa merasakan
aliran energi aneh dalam diriku. Ini adalah gejala "Menjadi manusia super di malam hari". Pasti ada
sesuatu yang salah dengan tubuhku. Ini buka fenomena normal. Mataku menjadi lebih jelas dan ke empat
indraku lainnya juga menjadi lebih tajam. Khususnya mataku dan telingaku menjadi sangat tajam. aku
bahkan bisa mendengar percakapan sesorang didalam rumah mereka, dan aku bahkan bisa melihat jalan
meskipun malam hari. AKu bahkan bisa melihat tempat dimana tidak ada cahaya sama sekali, jadi ini
benar - benar aneh! Aku merasa kekuatan ini semakin besar dari hari ke hari. Ini bukan hanya perasaanku.
karena perasaan merinding yang kurasakan disekujur tubuhku begitu nyata!
Aku bisa merasakan sedang diawasi oleh seseorang. Orang ini melihatku dengan tatapan dinginnya. Aku
bisa merasakan hawa aneh didepanku. Tubuhku mulai gemetar, dan getarannya semakin kuat ketika aku
maju kedepan. Ada seorang laki - laki. Seorang laki - laki memakai jas yang melihatku dengan tatapan
buas, dam matanya sungguh menakutkan. Seakan akan tubuhku bisa langsung membeku kalau aku melihat
matanya. Inikah yang disebut hawa membunuh? AKu bisa merasakan kalau dia melihatku seakan - akan
aku adalah musuhnya. Tidak, ini sesuatu yang lebih berbahaya. Ini benar benar hawa membunuh. Laki -
laki itu berjalan mendekat, dengan lamban. Tetapi dia sungguh mendekatiku! dan dia menargetku! Orang
mesum!? Orang berbahaya!? Aku pasti berada dalam bahaya karena tubuhku tidak mau berhenti gemetar!
Mengapa aku harus bertemu orang yang berbahaya daam perjalanan pulangku!?
"Jarang sekali. Bertemu seseorang sepertimu ditempat seperti ini."
"...?"
Apa yang dia katakan? Tidak, tidak, tidaklah aneh kalau orang gila sepertinya berbicara hal yang tidak
masuk akal. Jadi dia memang orang berbahaya! Sial! Apa yang harus kulakukan kalau dia mengeluarkan
pisau? Aku tidak tahu ilmu bela diri apapun, dan aku tudak pernah berkelahi sebelumnya! Oh aku tahu!
Tubuhku kan jadi sangat kuat kalau malam, jadi aku lari saja! Aku berjalan mundur unruk mengambil
jarak darinya. Laki-laki misterius itu mulai berjalan dengan kecepatan normal.
"Apa, mau coba lari? Siapa tuanmu? Pasti dia orang rangking rendahan atau dengan hobi aneh yang
memilih tempat seperti ini sebagai wilayah. Jadi siapa tuanmu?"
Aku bahkan tidak mengerti apa yang dia bicarakan! Aku berbalik dan berlari ke arah aku datang dengan
kecepatan penuh. Cepat. Sangat cepat sekali. Walaupun aneh bila aku mengatakan ini, tapi kecepatan
berlariku pada malam hari gila. Aku terus berlari sampai ke jalan yang tidak aku kenal. Aku tidak lelah
sedikitpun. Aku masih bisa terus berlari. Kalau begitu, aku akan terus berlari sampai ada jarak yang jauh
diantara kami. Setelah kira-kira 15 menit, aku sampai di daerah yang luas. Sebuah taman. Aku berhenti
berlari, dan mulai berjalan. Aku naik ke kolam pancuran dan menarik nafas. Aku melihat sekeliling taman
dibawah cahaya lampu. Ada sesuatu yang misterius dengan taman ini. Aku tahu taman ini. Ya ini adalah
tempat terakhir yang kudatangi pada saat kencan bersama Emilia! Benar-benar suatu kebetulan, atau malah
keajaiban? Apakah tanpa sadar aku mendatangi tempat ini? Tidak mungkin...
Hawa dingin.
Aku merasakan hawa dingin dibelakangku. Aku merasa ada sesuatu dibelakangku. Aku berbalik perlahan,
dan aku melihat bulu hitam jatuh didepanku. Apakah ini sayap gagak? Ternyata bukan.
"Kamu pikir aku akan membiarkanmu lari? Karena inilah mahluk rendahan memang merepotkan."
Orang yang muncul didepanku memakai jas dan dia punya sayap hitam tumbuh di punggungnya. Dia
adalah orang mencurigakan yang tadi. Malaikat.... Bukan, ini bukan kisah dongeng jadi tidak mungkin!?
Apakah itu cosplay? Tapi itu terlalu tampak asli untuk cosplay. Apakah itu sayap sungguhan? Tidak
mungkin!?
"Beri tahu nama tuanmu. Bisa merepotkan kalau nanti diganggu oleh kelompokmu. Karena itu kami
akan.... Tunggu apakah kamu 'Ex'? Kalau kamu, kamu tidak punya tuan, maka itu akan menjelaskan
ekspresi khawatir diwajahmu."
Orang mencurigakan itu berguman sendiri. Jangan membuat perkiraan semaumu sendiri! Ini situasi yang
serius, tapi tiba tiba aku teringat kejadian pada saat kencan di mimpuku. Mimpi dimana aku dibunuh oleh
Emilia. Tepat didepan kolam pancuran ini. Ya oleh Emilia yang mempunyai sayap hitam. Dan sekarang
ada laki - laki dengan sayap hitam didepanku. Apakah ini berarti mimpiku menjadi kenyataan? Hey, hey
kenapa perempuan cantik menjadi laki-laki!? Tidak, itu tidak penting! Yang terpenting adalah situasi ku
sekarang! Kalau menurut mimpiku, apa yang akan terjadi berikutnya adalah....
"Hmph. Aku tidak merasakan keberadaannya tuanmu ataupun kelompokmu. Aku juga tidak merasakan ada
yang mencoba menyembunyikan keberadaannya juga. Berdasarkan situasi sekarang, kamu adalah 'Ex'. Jadi
tidak masalah kalau aku membunuhmu."
Laki-laki yang baru mengatakan hal aneh itu mengangkat tangannya. Dilihat bagaimanapun, tangannya
diarahkan kepadaku! Aku bisa mendengar suara bising. Aku tahu fenomena ini. Itu adalah benda yang
seperti kumpulan cahaya berkumpul ditangannya. Tunggu sebentar, bagian yang seperti cerita fantasi ini
seharusnya tetap sebagai bagian dari mimpi saja! Kemudian cahaya itu membentuk suatu benda yang
kelihatan seperti tombak. Sebuah tombak... memang sebuah tombak! Aku ditusuk oleh benda itu
dimimpiku, dan aku mengalami krisis mengerikan! Aku akan dibunuh! Tetapi perutku sudah tertusuk
benda itu selagi aku memikirkan hal - hal ini. Kemudian sesuatu keluar dari mulutku. Gohou!? Banyak
darah keluar dari mulutku, diikuti rasa sakit yang hebat.
Sakit. Sakit sekali! aku jatuh berlutut. Aku bisa merasakan perutku terbakar. rasa sakit menjalar kesekujur
tubuhku, dan rasanya sakit tidak tertahankan. Aku mencoba mencabut tombak itu dari dalam tubuhku, tapi
tanganku merasa sakit saat aku menyentuhnya. Panas, panas sekali. Ditempat aku memegang tombak itu
mendapat luka bakar.
"Guu....aaah......"
Aku mulai mengerang, karena sakit. Sakit sekali! Tanganku terbakar parah, jadi mungkin bagian dalam
tubuhku lebih terbakar lebih dari pada tanganku. kemudian aku merasakan lebih banyak rasa sakit. Jadi ini
rasanya kalau bagian dalam tubuh terbakar, huh? Karena rasa sakit yang sangat, air mata mulai menetes
dari mataku. Tep, tep. Ada suara langkah kaki mendekatiku. Aku menengok keatas, dan orang misterius itu
membuat tombak lain dan memegangnya di tangannya.
"Pasti sakit. Cahaya adalah racun bagi mahluk sepertimu. Terkena ini akan menyebabkan luka fatal. Aku
pikir tombak ini akan membunuhmu, walaupun aku telah mengurangi tenaganya. Tubuhmu lebih kuat dari
dugaanku. Kalau begiu aku akan menyerangmu lagi dengan ini. Tapi sekarang akan kutambah sedikit
tenaganya, Sekarang tamatlah kamu."
Apakah dia akan menamatkanku!? Aku akan terbunuh, kalau aku terkena benda itu lagi! Selagi aku
berpikir, aku mulai teringat mimpiku dan teringat tentang warna merah pekat itu.
Merah pekat menyala yang didekatku... dia tidak akan menolongku. Itu cuma mimpi. Kalau begitu apakah
ini juga mimpi? Kalau ini mimpi tolonglah aku. Meskipun cuma dalam mimpi, aku tidak ingin berada di
situasi seperti ini!
Wuush!.
Aku pikir aku mendengar suara angin, tetapi ternyata ada ledakan didepanku. ketika aku melihat keatas,
ada asap keluar dari telapak tangan orang itu. Dan ada darah mengalir dari tangannya.
"Jangan berani kau menyentuhnya."
Ada seorang perempuan berjalan mendekatiku. Dia punya warna rambut merah pekat. Aku kenal dia,
walaupun hanya dari punggungnya. Orang yang kutemui dimimpiku. Aku tidak tahu siapa sebenarnya dia
karena aku tidak bisa melihat wajahnya. Tetapi sekarang aku yakin, kalau dia adalah orang dari mimpiku.
"...Rambut Merah Pekat...... Kau pasti wanita dari keluarga Gremory...."
Laki-laki itu mulai melihat ke wanita Berambut merah tua dengan mata penuh kebencian
"Namaku adalah Silvia Gremory. Apa kabar tuan!? kalau kau mencoba melukai anak ini, aku tidak akan
menahan diri."
Silvia Gremory. Ya, dia adalah siswi senior disekolahku dan adalah sicantik berambut merah pekat.
"Fufufufu..... Ya, ya. Jadi anak ini milikmu. Jadi kota ini juga wilayahmu, huh? Kalau begitu malam ini
aku akan meminta maaf. Tetapi aku sarankankan agar tidak membiarkan pelayamu berkeliaran. Orang
sepertiku bisa tidak sengaja membunuhnya ketika berjalan-jalan."
"Terima kasih sarannya. Kota ini berada dibawah pengawasanku, jadi kalau kamu menghalagi, aku tidak
akan menahan diri."
"Aku juga akan mengatakan hal yang sama padamu, Penerus Keluarga Gremory. Namaku Harintown.
Aku berharap kita bisa bertemu lagi."
Laki-laki itu mulai mengepakkan sayap hitamnya, dan tubuhnya mulai melayang. kemudian dia terbang ke
langit. Jadi sekarang sudah aman.... Aku merasa sedikit lega, tetapi mataku menjadi kabur dan rasanya
kesadaranku mulai menghilang. Hey, bukannya ini gawat? Ini benar-benar gawat.
"Oh, kamu sudah hampir pingsan? Ini memang luka yang fatal. Mau bagaimana lagi. Hey, rumahmu
dimana?"
Aku terkulai di tanah, dan Senior berbicara padaku. Tetapi aku tidak bisa mendengar apa yang dia katakan.
kemudian kesadaranku hilang.
BANGUN ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU....... BANGUN ATAU AKU AKAN MEMOTONG-
MOTONGMU.....
Ketika aku terbangun, sekarang telah pagi. Apa ini? apakah aku bermimpi buruk? Itu pasti mimpi. Tetapi
kelihatan sangat nyata sekali. Sekarang aku disini tidur diranjangku. Aku terbangun oleh jam weker suara
adik perempuan, jadi semuanya memang adalah mimpi. Kali ini bukan Emilia, tetapi laki-laki aneh yang
mengejarku. Tetapi mereka sama-sama memiliki sayap hitam. Kemudian aku menggelengkan kepalaku.
Kuatkanlah dirimu, diriku. Kenapa aku terus mendapatkan mimpi seperti itu? Kalau diingat - ingat aku
pergi kesekolah seperti biasa, sekolah juga normal seperti biasa. Setelah sekolah aku pergi kerumah Oliver
dan menonton video drama secara maraton bersama Oliver dan Louis. kemudian pada saat pulang, aku
diserang oleh orang aneh bersayap... Kemudian aku menyadari keadaan anehku. Aku telanjang. Tidak
mengenakan apa-apa. Bahkan pakaian dalampun tidak. Apa yang terjadi!? Aku telanjang bulat. Aku tidak
ingat kapan aku pulang. Apakah aku sudah pikun diusia segini? Aku juga tidak punya kebiasaan tidur
telanjang.
"Unnn...."
Hah! Aku mendengar suara manis. Kemudian aku melihat kesebelahku dengan hati-hati.
Ada perempuan berambut merah pekat tidur disebelahku. Dan dia telanjang..... Kulit putihnya yang seputih
salju sangat cemerlang. Kulitnya kelihatan sangat halus dan sangat tidak baik untuk mataku.
.......Dilihat bagaimanapun, dia adalah Seniorku, idola sekolah kami. Rambut merah pekatnya yang tersebar
di atas bantal kelihatan sangat indah. Kakak Silvia Gremory.... Hah? Hah? Hah? Tenanglah diriku. Tidak
bisa!! Aku tidak bisa tenang! Kenapa aku tidur dengan Kakak Silvia!? Apa yang terjadi!? Apa yang telah
kulakukan!? Apakah aku telah melakukan sesuatu!? Tapi aku tidak ingat! Aku tidak ingat sedikitpun!
Kenapaaaaa!? Aku harus mengingat apa yang telah kulakukan! Tidak! Kenapa aku bisa berada di situasi
ini!? Apakah aku telah berhubungan seks dengan Seniorku!? Hah? Apakah orang kehilangan
keperjakaannya seperti ini!? Tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Ingatlah, diriku! Cobalah ingat kenangan
berharga itu, diriku! Apa yang telah kulakukan!? Hal apa saja yang bisa kulakukan!? Kepalaku pusing,
tetapi untuk sejenak aku lebih tersudut lagi.
"Alex! Bangun! Waktunya kesekolah!"
"Sayang, apakah Alex masih dikamar nya?"
"Sayang, sepatunya ada di teras jadi dia sudah pulang. Menginap di rumah teman sampai larut malam! Dan
ditambah lagi telat kesekolah! Itu, tidak akan kumaafkan!"
Percakapan orang-tuaku dilantai satu, yang bisa kudengar dari sini. Kemudian diikuti langkah kaki menaiki
tangga. Suara langkah itu membawa amarah didalamnya, dan dengan cepat naik kesini dengan ribut. Ibu
kesini! Tunggu! Tunggu sebentar! Kalau dia melihat situasi ini, bisa sangat gawat!
"Tunggu! Aku sudah bangun! Aku akan segera turun!"
"Ibu tidak akan memaafkanmu lagi! Kita harus bicara sebentar tentang hal ini!"
Ibu kesal! Dia datang! Dia menuju kamarku! Aku tidak boleh memperlihatkan situasiku sekarang!
"Umm.....Apakah sudah pagi?"
!! Silvia Mengusap matanya disebelahku! Dia Bangun! Dia terbangun!
Ckreck.
Pintuku dibuka dengan keras, dan pada waktu yang sama Silvia mengangkat setengah bagian tubuh
atasnya. Mataku bertatapan dengan mata ibu. Dia kelihatan marah!
"Selamat pagi."
Silvia menyalami ibuku dengan senyuman. Mata ibu berpindah dariku ke arah Silvia. Kemudian ekspresi
wajah ibuku membeku. Dia mengarahkan matanya kepadaku lagi. Tetapi aku menghindari kontak mata.
"SEGERA BANGUN....."
Ibu membuat suara monoton seperti mesin, dan dia menutup pintu secara perlahan. Setelah itu, ada suara
kencang menuruni tangga.
"Sa, Sa, sa! Sayaaaaaaaaaaang!"
"Ada apa sayang? Kamu seperti melihat hantu? Apakah Alex masturbasi lagi pagi ini?"
"Se, se, se! Seeeeeeeeeks!!! Alex melakukannya! Dengan orang luar negri!!!"
"Sayang! Sayang! Apa yang terjadi!?"
"Dengan orang luar negri!! Alex melakukan!!!"
"Sayang!? Sayang!? Sayang, tenanglah!! Sayang!!"
Aku cuma bisa menutupi wajahku dengan tanganku. Aku bisa membayangkan apa yang terjadi di bawah.
Bagaimana mungkin!? Sepertinya bakal ada konferensi keluarga setelah ini.... Alasan apa yang bisa
kuberikan untuk menjelaskan situasiku sekarang?
"Keluargamu benar-benar ceria di pagi hari"
Silvia bangkit dari ranjangku dan mengambil seragamnya di mejaku. Silvia telanjang. Tubuh telanjang
perempuan cantik. Ummm, aku bisa melihat banyak hal.... Pinggang kecil, Kaki yang putih dan panjang,
Paha, pantat yang melengkung sempurna, dada yang besar. Kalau aku punya kemampuan "Pengukur
BWH" Louis, aku dengan mudah bisa mendapatkan pengukuran yang tepat. Aku menyesal karena tidak
punya kemmapuan itu! Tetapi aku tahu satu hal. Aku telah banyak melihat tubuh telanjang wanita dalam
majalah dan video, tetapi tubuh Silvia tampak lebih indah dari pada semua itu. Bagaimana bilangnya ya?
Seni? Tubuh dengan lengkungan sempurna. Itu seperti tubuh lukisan atau patung yang ada pada museum.
Sempurna. Aku hanya bisa mengatakan bahwa kecantikannya masih mengagumkan meski dia telah
melepas semua pakaiannya.
"Ka, kakak!"
"Ada apa?"
"Aku bisa melihat dadamu dan yang lainnya"
Aku mengatakannya sambil melihat arah lain. Aku ingin melihat, tetapi ini ya ini, itu ya itu. Aku harus
menahan diri.
"Kalau kamu mau lihat, silahkan saja."
Silvia mengatakannya sambil memakai seragamnya dengan semringai. ---!!! Aku tidak tahu ada kalimat
seperti itu!? Seluruh tubuhku terkejut. Air mata mengalir dari mataku. Kalimat yang tidak pernah
kupelajari disekolah. Aku benar-benar tergerak oleh kalimat indah itu.
"Apakah perutmu tidak apa-apa?"
Senpai menanyakan tentang perutku. Perut? Aku menyentuh perutku sambil melihatnya berpakaian.
"Kemarin kan kamu tertusuk."
Dengan kalimat itu, aku langsung terbangun. Benar.... Kemarin aku ditusuk oleh orang bersayap di taman.
Aku ditusuk oleh tombak yang terbuat dari partikel cahaya. Tetapi tidak ada bekas sama sekali diperutku.
Aku yakin kemarin ada lubang.... Itu bukan luka yang bisa sembuh cuma dalam semalam. Padahal ada
banyak sekali darah keluar. Apakah itu semua hanya mimpi? Itu cuma mimpi kan?
"Ngomong-ngomong, insiden kemarin itu bukan mimpi lo."
Silvia mengatakannya, seakan bisa membaca pikiranku.
"Aku yakin aku terluka...."
"Aku menyembuhkannya. Memang parah, tetapi berkat tubuh kuatmu, lukamu bisa disembuhkan dengan
kekuatanku hanya dengan semalam. Kita berpelukan secara telanjang, dan aku membagi kekuatan sihirku
karena keadaanmu sangat lemah. Aku bisa melakukannya, karena kita satu klan."
Perempuan ini bilang apa? Hah? Berpelukan sambil telanjang? ............. Haaaahhhh!!!! Tunggu, apakah itu
artinya...!
"Tenang saja, aku masih perawan."
Dia mengatakannya seakan membaca pikiranku lagi. Begitukah? Entah kenapa aku merasa lega. Atau
haruskah aku merasa lega?
"Jangan memasang wajah seperti itu. Dunia ini dipenuhi oleh hal misterius yang kamu tidak mengerti."
Silvia mendekatiku dengan hanya mengenakan pakaian dalam. Jari rampingnya menyentuh pipiku.
Wajahku memerah. Mau bagaimana lagi, kalau perempuan secantik dia melakukan itu.
"Namaku Silvia Gremory. Aku adalah Iblis."
Iblis? Hah? Bercanda? Atau serius?
"Aku adalah tuanmu. Senang berkenalan denganmu Alexandra. Atau bolehkan aku memanggilmu Alex?"
Aku tidak yakin, tetapi senyumnya tampak asli.
"Terima kasih sarapannya."
Kepada kakekku disurga. Saat ini ada seorang cantik duduk disebelahku makan di meja makan rumah
kami.
"Ini enak sekali, Ibu"
"Ummm. Terima kasih....."
Ekspresi wajah dua orang tuaku yang duduk di seberangku menjadi aneh. Kakek, aku tidak tahu cara
membenahi suasana aneh ini. Ini pertama kalinya aku makan dengan suasana seaneh ini. Aku tidak tahu
apa yang harus kulakukan dalam situasi seperti ini.
"Alex, ini adalah makanan yang dibuat Ibu. Makanlah."
Silvia mengatakannya dengan penuh elegan. Dia bertingkah seperti kakak perempuan.
"Umm, oke."
Aku secepatnya menjawab dan mulai memasukan makanan ke mulutku.
"Jangan makan seperti itu. Makanlah perlahan sehingga kamu bisa merasakan rasa makanannnya. Ini
adalah makanan istimewa yangg dibuat oleh Ibu untuk kita."
Silvia meng-lap mulutnya dengan sapu tangan. Apa ini? Situasi apa ini?
"Umm, Alex..."
Ayah mulai berbicara kepadaku dengan suara bergetar. Kamu kelihatan tegang sekali yah. Jangan
khawatir, aku juga.
"Dari mana datangnya nona ini?"
Setelah mendengarnya, Silvia menaruh sumpitnya dan menundukan kepalanya.
"Ya ampun, maaf telat memperkenalkan diri. Aku membuat malu keluarga Gremory. Ijinkan aku
memperkenalkan diriku. Ibu dan Ayah, namaku adalah Silvia Gremory. Aku datang di sekolah yang sama
dengan Alex, senang berjumpa dengan anda."
Silvia tersenyum dan ayah juga ikut tersenyum.
"Begitu.... Hebat. Hahaha. Apakah kamu dari luar negri? Bahasa Indonesia mu seperti alami."
"Ya, itu karena aku telah lama tinggal di Indonesia karena pekerjaan ayahku."
Wow, sepertinya ayah telah berhasil diyakinkan. Tetapi ibu, yang duduk disebelah ayah tidak.
"Sil…..via, kan?"
"Ya Ibu."
"Apa hubunganmu dengan Alex?"
.....Pertanyaan yang bagus yang akan menjawab seluruh situasi dari pagi. Ibu penasaran dengan
jawabannya, tetapi Silvia masih tersenyum.
"Kami cuma Senior dan junior yang cukup dekat satu sama lain, Ibu"
"Bohong!"
Ibu segera menolak jawaban itu. Mau bagaimana lagi. Alasan itu tidak akan berhasil, Silvia. Alasan itu
tidak akan berhasil setelah ibu melihat situasi tadi!
"Ka, ka, ka....karena! Di ranjang, kalian...!"
"Alex bilang dia bermimpi buruk, jadi aku cuma tidur dengannya."
"Cuma tidur bersama!? Kalian berdua telanjang!"
"Dewasa ini, wajar kok orang tidur telanjang bersama."
Itu bohong besar. Kamu hebat sekali, Silvia.
"Oh begitu? ...Jadi wajar kalau orang tidur telanjang bersama."
Ibu!? Memangnya tidak apa-apa!? Ibu puas dengan itu!? Kemudian aku menyadari mata ibu terlihat aneh.
matanya kosong seperti kerasukan. Kemudian Silvia berbisik ke telingaku.
"Maaf... Sepertinya akan menjadi merepotkan, jadi aku menggunakan kekuatanku."
Kekuatan? Aku ingat dia juga mengatakan itu tadi.
-Aku adalah Iblis-
Iblis.... jadi itu artinya semua fenomena itu adalah karena kekuatan Iblis? Silvia melanjutkan sarapannya.
Kemudian aku melihat mata ayah. matanya juga kosong. Apakah dia juga menggunakan kekuatannya pada
ayah....? Iblis? Apa yang terjadi....

Perjalanan pagi kesekolah.


Aku berjalan kesekolah, tetapi aku merasa tidak enak karena banyak siswa melihatku dengan mata tajam.
Mau bagaimana lagi. Disebelahku adalah idola sekolah kami, Kakak Silvia. Dan aku seperti pelayannya
karena membawakan tasnya.
"Kenapa seseorang seperti dia...."
"Kenapa orang vulgar sepertinya di sebelah Kakak Slvia..."
Aku bisa mendengar teriakan dari laki-laki dan perempuan dari segala arah. Ada juga siswa yang pingsan
karena shock. Apakah seburuk itu kalau aku berjalan disebelah Seniorku!? Kami berjalan kesekolah dan
berpisah di gerbang.
"Aku akan menyuruh seseorang menjemputmu nanti. Sampai jumpa setelah sekolah."
Dia mengatakan itu sambil tersenyum. Menyuruh seseorang? Apa artinya? Aku tidak begitu yakin, tetapi
aku berjalan ke arah kelasku. Ketika membuka pintu, semuanya memandangku. Ya itu wajar, karena aku
telah bersama Kakak Silvia.
Bukk!
Seseorang memukul kepalaku dari belakang. Ketika berbalik, ternyata Oliver. Louis juga dibelakangnya.
"Beri kami penjelasan!"
Oliver berteriak, dan dia juga menangis. Dari ekspresinya aku bisa menebak apa yang ingin dia utarakan.
"Sampai kemarin kita adalah rekan 'Persatuan Tidak Populer'!"
"Alex, pertama ceritakanlah pada kami apa yang terjadi kemarin setelah kamu pulang."
Tidak seperti Oliver yang marah, Louis tetap tenang sambil membetulkan kacamatanya, walaupun begitu
tatap matanya tajam. Kalian berdua menakutkan, dan aku mengatakan hal ini dengan suara keras.
"Kalian, pernahkah melihat dada sungguhan?"
Dengan satu kalimat itu, kedua orang itu langsung terdiam gemetar.
Sepulang Sekolah.
"Halo, apa kabar?"
Aku melihat ke siswa yang datang menemuiku dengan mata setengah tertutup.
Laki-laki didepanku ini adalah pangeran paling ganteng nomor satu disekolah, Arlo .
Dia bisa menangkap hati para perempuan dengan senyumnya. Dia seangkatan denganku, tetapi beda kelas.
Suara jeritan kegirangan para perempuan bisa terdengar dari kelas dan dari koridor. Diam. Mereka berisik
sekali.
"Jadi mau apa kamu disini?"
Aku menjawabnya dengan nada kasar, tetapi dia tetap tersenyum.
"Aku datang kemari atas perintah Silvia Gremory."
Dengan satu kalimat itu aku langsung mengerti untuk apa dia kesini. Jadi, dialah orang yang Senior
maksud akan disuruh menjeputku.
"OK, OK. Jadi kamu mau aku melakukan apa?"
"Ikuti aku."
"TIDAK!!!" Ada suara teriakan dari para perempuan.
"Tidak, tidak!! Alex dan Arlo berjalan bersama!"
"Arlo, nanti kamu terinfeksi!"
"Aku tidak setuju dengan pasangan Arlo X Alex!"
Para perempuan itu berbicara dengan bahasa alien. Benar-benar deh, Diamlah!
"Sigh... Baiklah."
Aku mengatakan kalau aku akan mengikutinya. Sejujurnya, aku benci cowok ganteng. Aku mengikuti Arlo
yang sudah berjalan didepanku.
"He, Hey Alex!"
Oliver memanggilku.
"Jangan hawatir sobat. Kami bukan mau berkelahi."
Jadi kalian tidak perlu mengkhawatirkanku.
"Bagaiamana dengan DVD drama ini!? “
Matsuda mengatakan hal itu dengan suara keras sambil mengangkat DVD itu tinggi - tinggi. Segera aku
meninggalkan tempat itu.
Aku mengikuti Arlo, dan tempat yang kami tuju adalah belakang gedung sekolah. Disana terdapat
bangunan lain yang dikenal sebagai gedung sekolah lama yang dikelilingi oleh banyak pepohonan.
Sepertinya sudah lama sekali gedung ini tidak pernah terpakai, dan suasananya menyeramkan sehingga
masuk ke daftar "tujuh keajaiban sekolah". Gedung itu tampak sangat tua dan terbuat dari kayu. Tetapi
sepertinya tidak ada jendela yang pecah, walaupun aku tidak yakin. Gedung ini tua tetapi kondisinya tidak
terlalu buruk.
"Ketua!! ada disini."
Itulah yang Arlo katakan. Ketua? Apakah maksudnya Senior Silvia? Tetapi, Ketua? Apakah Silvia anggota
suatu klub? Apakah itu artinya Arlo juga anggota klub itu? Semakin misterius saja. Tetapi asalkan aku
mengikutinya, aku bisa bertemu dengan Silvia lagi. Kami naik ke lantai dua dan terus kedalam melewati
lorong kelas. Bahkan lorong kelasnya kelihatan bersih. Dan ruangan yang tidak terpakaipun kelihatan
bersih. Padahal kalau yang namanya bangunan tua, pasti penuh dengan serangga dan sarang laba-laba.
Tetapi disini tidak ada sama sekali, pasti mereka cukup sering membersihkan tempat ini. Ketika aku
memikirkan semua itu, sepertinya kami sudah sampai ditujuan. Arlo menghentikan langkahnya di depan
suatu ruangan kelas. Aku terkejut dengan tulisan dipintu yang bacanya "Klub Peneliti Ilmu-Gaib". Klub
Peneliti Ilmu-Gaib!? Hanya dengan membacanya saja membuatku penasaran. Maksudku bukan karena
klub aneh ini, tetapi aneh kalau Silvia adalah anggota klub seperti ini....
"Ketua, saya sudah menjemputnya."
Arlo mengatakannya didepan pintu. Kemudian ada balasan dari Silvia.
"Silahkan masuk."
Sepertinya Silvia memang didalam. Arlo memasuki ruangan itu dan aku mengikutinya. Aku terkejut ketika
memasuki ruangan itu. Ada banyak tulisan dan simbol aneh diseluruh ruangan. Lantai, tembok, dan langit-
langit dipenuhi dengan lambang aneh. Dan yang paling kelihatan aneh adalah lambang lingkaran di tengah
ruangan. Kelihatannya itu seperti lambang lingkaran sihir yang memenuhi hampir seluruh ruangan.
Suasana di ruangan ini menyeramkan. Ada juga beberapa sofa dan meja didalam sini. Hah? Sepertinya ada
yang duduk disalah satu sofa. Dia adalah perempuan dengan perawakan kecil. Aku Tahu dia..... Aku tahu
perempuan itu! Dia adalah adik angkatanku Diana! Dia siswi kelas X tetapi lebih kelihatan seperti anak
SD karena wajahnya yang kekanakan dan perawakannya yang kecil. Dia populer dikalangan laki-laki
tertentu. Dan dia juga populer dikalangan perempuan dan dianggap sebagai "Maskot". Dia sedang
memakan Puding dengan tenang,. Seperti biasa dia kelihatan mengantuk. Dia tidak menunjukan ekspresi
apapun. Tetapi dia menyadari kehadiranku, dan mata kami bertemu.
"Dia adalah Alexandra."
Arlo mengenalkanku kepadanya. Diana menundukan kepalanya.
"Ah, salam kenal."
Aku juga menundukan kepalaku. Setelah itu dia melanjutkan makannya. Seperti yang kudengar, dia tidak
banyak bicara.
Kemudian aku mendengar suara air mengalir dari belakang ruangan. Sepertinya ini suara pancuran mandi?
Kemudian kusadari terdapat tirai mandi di belakang ruangan. Di tirai itu terdapat bayangan seseorang. Itu
adalah bayangan seorang perempuan. Ada perempuan sedang mandi. Hah!? Mandi!? Di ruang kelas ini ada
kamar mandinya!? Kemudian suara air itu terhenti.
"Silahkan Ketua."
Hah? Ada seseorang selain dia? Aku mendengar suara lain selain suara Silvia.
"Terima kasih flora."
Sepertinya Silvia sedang memakai baju di balik tirai. Kemudian aku teringat apa yang terjadi pagi tadi, dan
mukaku mulai memerah. Benar-benar tubuh yang mengaggumkan Silvia. Sepertinya untuk sementara
waktu aku tidak perlu majalah porno.
"Benar-benar wajah yang mesum."
Suatu suara nada rendah mengatakannya. Ketika aku menoleh kearah datangnya suara itu, ternyata Diana.
Aku memandangnya, tetapi dia terus memakan Pudingnya. Begitu ya...... Sepertinya aku punya wajah
mesum? Maaf kalau begitu.
Kemudian tirai itu terbuka. Disana berdiri Silvia dengan seragamnya. Dia kelihatan sangat seksi dengan
rambut basahnya. Kemudian dia melihatku, dan tersenyum.
"Maaf ya. Kemarin malam aku tidak sempat mandi karena aku menginap dirumahmu. Jadi aku mandi
sekarang."
Oh iya. yang tadi mengganjalku adalah, kenapa ada pancuran mandi didalam ruangan kelas. Kemudian aku
melihat kebelakang Silvia. Ada seseorang dibelakangnya.......... Serius nih!? Aku terkejut hingga
kehilangan kata-kata. Rambut hitam dengan model ekor-kuda-pony! Model ekor-kuda-pony yang katanya
hampir punah! Perempuan yang disebut - sebut sebagai pemilik model ekor-kuda-pony terakhir disekolah!
Wajah cantik yang selalu tersenyum! Salah satu idola sekolah, Kakak Himejima Flora! Perempuan yang
disebut sebagai salah satu dari "Dua Kakak tertinggi" bersama Kakak Silvia! Perempuan yang menjadi
idola baik laki-laki maupun perempuan!
"Ara, Apa kabar? Namaku Himejima Flora, senang berkenalan denganmu."
Dia memperkenalkan dirinya dengan sopan dengan wajah penuh senyum. Nada suaranya terdengar
memukau.
"Oh.... Namaku Alexandra. Salam kenal!"
Aku memperkenalkan diriku meskipun sangat grogi. Setelah Kakak Silvia memastikan kami semua sudah
saling berkenalan, dia mulai berbicara.
"Sepertinya semuanya telah hadir. Alexandra, ijinkan aku memanggilmu Alex"
"Ah, baik."
"Kami, Klub Peneliti Ilmu-Gaib senang menyambutmu."
"Um, OK."
"Sebagai iblis"
....Ayah dan Ibu. Sepertinya aku terlibat dengan sesuatu yang besar.
"Silahkan tehnya."
"Oh, terima kasih."
Aku duduk di atas sofa, dan Kakak Flora membuatkan teh untukku.
"Rasanya enak."
"Ara. Terima kasih."
Kakak Flora tertawa bahagia. Aku, Arlo, Diana, dan Kakak Silvia duduk disofa mengelilingi meja.
"Flora, kamu juga duduklah disini."
"Baiklah ketua"
Flora duduk disebelah ketua Silvia. Kemudian mereka menatapku. Umm... ada apa ya? Aku menjadi grogi
karena mereka semua menatapku seperti itu ditempat seperti ini. Kemudian Kakak Silvia mulai membuka
mulutnya.
"Langsung saja kukatakan. Kita semua adalah Iblis."
Ya.... Silvia terlalu langsung mengatakannya.
"Dari ekspresimu sepertinya kamu tidak percaya apa yang kukatakan. Tetapi itu wajar. Kemarin kamu juga
melihat laki-laki bersayap itu kan?"
Silvia benar. Kalau kejadian itu bukan mimpi, berati aku benar-benar melihatnya.
"Dia adalah [Malaikat jatuh]' Mereka dulunya melayani [Kami], tetapi mereka jatuh ke neraka karena
memiliki niat buruk. Mereka juga musuh kita para iblis."
Sekarang kami malah berbicara soal [Malaikat jatuh]. Sepertinya kami sudah mulai mengarah ke aliran
fantasi.
"Kita, para iblis, telah berperang melawan Malaikat Jatuh sejak jaman dahulu kala. Kita berperang
memperbutkan kepemilikan kekuasaan dunia-bawah, atau di dunia manusia dikenal juga sebagai neraka.
Jadi dunia-bawah terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah para iblis, dan malaikat jatuh. Para iblis
mengadakan perjanjian dengan manusia dan menerima korban mereka untuk meningkatkan kekuatan.
Sebaliknya malaikat jatuh mengendalikan manusia untuk membasmi iblis. Dan kemudian ada para
malaikat yang ingin menghancurkan kedua pihak atas perintah Tuhan. Jadi perang ini terbagi dalam tiga
kelompok : iblis, malaikat jatuh, dan malaikat. Dan ini telah berlangsung sejak jaman purba."
"Umm Kakak. Cerita seperti itu agak sulit diterima oleh siswa normal sepertiku. huh? Apakah ini kegiatan
anggota klub peneliti ilmu-gaib?"
Jadi percakapan ini termasuk kegiatan klub.
"Klub penelitian ilmu-gaib cuma kamuflase. Itu cuma hobiku. Tetapi kami semua adalah iblis."
Umm... Bukan, bukan. Kalau begitu Kakak masih berbicara mengenai kegiatan klub.
"Emilia Clarke...."
Ketika aku mendengar nama itu aku menyadari kalau ini semua bukan gurauan. Dari mana senpai
mendengar nama itu?
"Hari itu, kamu berkencan dengan Emilia Clarke, kan?"
Kalau Kakak masih bercanda, lebih baik hentikan.... Aku tidak mau membicarakan hal itu dalam suasana
seperti ini.
Suaraku mengandung kemarahan. Karena untuk saat ini topik ini tabu bagiku. Ketika aku mengatakannya,
tidak ada yang percaya, dan tidak ada yang mengingatnya. Semuanya mengatakan itu cuma mimpi. Itu
cuma halusinasiku. Tidak ada yang percaya dan tidak ada yang mengingatnya keberadaannya. Aku tidak
tahu Kakak mendengar dari mana, tetapi kalau dia mau mengatakan itu adalah peristiwa gaib, aku akan
marah.
"Memang, dia ada."
Kakak Silvia mengatakannya dengan jelas.
"Walaupun sepertinya dia mencoba menghapus semua bukti keberadaannya disekitarmu."
Kakak Silvia memetik jarinya, dan kemudian Kakak Flora mengambil selembar foto dari sakunya.
"Ini dia kan? Emilia Clarke."
Kakak benar. Orang difoto itu adalah pacarku yang tidak bisa kutemukan dimanapun. Aku pernah
mengfotonya dengan kamera ponselku tetapi entah kenapa foto itu hilang. Di foto itu jelas terlihat
gambarnya dan dipunggungnya ada sayap hitam.
"Perempuan ini adalah..., Tidak dia adalah [Malaikat jatuh]. Sejenis dengan yang menyerangmu kemarin
malam."
[Malaikat jatuh]? Emilia adalah Malaikat Jatuh? Kakak Silvia meneruskan perkataannya.
[Malaikat jatuh] ini menemuimu untuk menyelesaikan tujuannya. Setelah tujuannya tercapai, dia
menyingkirkan semua bukti dan catatan tentang keberadaan dirinya.
"Tujuan?"
"Untuk membunuhmu."
Apa, apa-apaan itu!!!
"Untuk apa dia membunuhku!?"
"Tenangkan dirimu Alex. Mau bagaimana lagi.... Tidak kamu saja yang terlalu sial. Ada juga pemilik yang
tidak terbunuh."
"Apa maksudmu aku sedang sial!?"
Apakah Kakak mau mengatakan kalau aku sedang sial karena terbunuh oleh Emilia pada hari itu? Hah....?
Terbunuh....? tetapi aku masih hidup? Aku masih ada disini.
"Pada hari kalian berkencan ditaman dan kemudian kamu terbunuh dengan tombak cahaya."
"Tetapi aku masih hidup! Dan kenapa aku harus diburu?"
Ya, benar. Tidak ada alasan bagiku untuk diburu olehnya. Kenapa aku diburu oleh [Malaikat jatuh]!?
"Alasan nyawamu diincar adalah untuk memastikan apakah ada benda berbahaya didalam tubuhmu.
Karena responnya lemah, Dia membutuhkan waktu untuk memastikannya. Kemudian dia yakin. Kamu
adalah manusia yang memiliki '[Senjata suci]'."
[Senjata suci].... Rasanya aku pernah dengar istilah itu.
-Maaf ya. Kamu adalah ancaman bagi kami, jadi kami memutuskan untuk segera menyingkirkanmu. Jadi
kalau kamu mau dendam. dendamlah kepada Orang yang menaruh [Senjata suci] didalam tubuhmu.-
Itulah yang Emilia katakan waktu itu. Ada [Senjata suci] ditubuhku? Kemudian Arlo mulai berbicara.
"[Senjata suci] adalah kekuatan tidak alami yang diberikan kepada manusia tertentu. Misalnya adalah
kebanyakan orang yang namanya ditulis dalam sejarah katanya adalah pemilik dari [Senjata suci]. Mereka
menggunakan kekuatan [Senjata suci] mereka untuk mencatat nama mereka dalam sejarah."
"Saat inipun ada manusia yang memiliki [Senjata suci] didalam tubuhnya. Kamu tahu orang orang yang
berperan penting dalam dunia ini? Kebanyakan dari mereka memiliki [Senjata suci] ditubuh mereka."
Kakak Flora meneruskan kata-kata Arlo. Kemudian Kakak Silvia melanjutkan diskusi ini.
"Kebanyakan [Senjata suci] punya fungsi yang hanya bermanfaat di dunia manusia. Tetapi ada beberapa
[Senjata suci] yang bisa menjadi jerat bagi iblis atau malaikat jatuh. Alex, coba angkat tanganmu tingg-
tinggi."
Hah? Mengangkat tanganku? Untuk apa?
"Cepat lakukan."
Kakak Silvia mendesakku melakukannya. Jadi aku mengangkat tanganku.
"Tutup matamu dan bayangkan hal yang kamu anggap paling kuat."
"Paling kuat? Ummmm, Son Goku dari Dragon Ball?"
"Kalau begitu bayangkan tokoh itu. Kemudian bayangkan pose tertentu yang membuatnya tampak paling
kuat."
"......"
Aku membayangkan Goku menembakkan Kamehameha. Cukup begini?
"Turunkan tanganmu perlahan, dan berdirilah."
Aku bangkit dari sofa.
"Sekarang tirukan gaya tokoh tersebut. Kamu harus menirunya dengan sempurna, dan jangan menahan
diri."
Ya ampun. Ada banyak orang disekitarku, dan aku harus menirukan gaya Goku menembakkan
kamehameha diusiaku!?
Ya ampun, aku terlalu malu untuk melakukannya! Walaupun aku menutup mata, bukan berati yang lain
tidak akan menertawaiku.
"Cepat lakukan."
Kakak silvia mendesakku lagi. Heyyy! Apa Kakak serius!? Aku harus benar-benar melakukannya!? Sial!
Kalau begitu lihat! Ini adalah pertama dan terakhir kalinya Alexandra melakukan kamehameha.
Aku menyatukan kedua tanganku yang terbuka dan mendorongnya kedepan dadaku. Kemudian aku
menyelesaikan gaya ini dengan meneriakan kamehameha.
"Kamehameha!"
"Sekarang buka matamu. Karena tempat ini dipenuhi kekuatan sihir, perlengkapan sucimu akan lebih
mudah muncul."
Aku membuka mataku seperti perintah Kakak Silvia. Shiing! Tangan kiriku mulai bersinar! Apaaaa!! Apa
ini!? Apa-apaan ini!? Apakah aku bisa mengeluarkan kamehameha!? Cahaya itu membentuk sesuatu dan
membungkus tangan kiriku. Ketika cahaya itu berhenti bersinar, tangan kiriku terbungkus oleh sarung
tangan merah. yang dilengkapi dengan benda yang kelihatan keren. Kalau diperhatikan ini seperti bagian
dari kostum kosplay yag terbuat dengan sangat bagus. Di bagian yang menutupi belakang telapakku
terdapat semacam perhiasan yang tertanan. Sebenarnya itu malah terlihat seperti permata.
"APA INI!!!!!!!"
Aku terkejut dan berteriak dengan keras. Tentu saja! Aku pikir aku akan mengeluarkan kamehameha, dan
sekarang malah ada benda yang dipakai oleh pahlawan super ditanganku! Apakah ini sebenarnya!?
"Itu adalah [Senjata suci], dan itu milikmu. Kalau sudah muncul, kamu bisa menggunakannya kapanpun
dimanapun."
Hah..... Inikah [Senjata suci]....? Ummm...... Aku masih belum mempercayainya. Aku menembakkan
kamehameha dan kemudian aku.... aku.....
"Kamu dibunuh karena [Senjata Suci]mu yang adalah ancaman besar bagi para malaikat jatuh, Emilia."
Jadi insiden dengan Emilia dan tentang Senjata Suci semuanya adalah nyata.......? Jadi tentang aku yang
terbunuh olehnya itu juga nyata.......? Jadi bagaimana aku masih hidup?
"Kamu memanggilku di detik-detik kematianmu. Aku terpanggil dengan poster ini."
Kakak Silvia mengeluarkan selembar selebaran. Aku ingat selebaran itu. Sambil menunggu Emilia di
tempat pertemuan, Seseorang memberiku selebaran itu padaku. Itu adalah selebaran dengan gambar
lambang aneh dan kata-kata yang bunyinya: "Kami akan mengabulkan keinginanmu!" Setelah kulihat lagi,
lingkaran sihir di selebaran itu sama dengan lingkaran sihir yang ada di lantai.
"Selebaran ini adalah salah satu yang kami bagikan. Lingkaran sihir itu digunakan untuk memanggil kami,
para iblis, saat ini tidak banyak lagi orang yang bisa menggambar lingkaran sihir ini untuk memanggil
iblis. Jadi kami memberikan brosur ini ke orang yang kelihatannya ingin memanggil iblis. Lingkaran sihir
ini aman dan mudah digunakan. Pada hari itu salah satu peliharan kami yang menyamar sebagai manusia
membagikan ini di daerah bisnis. Kamu mendapatkannya pada waktu itu, Alex. Kemudian kamu diserang
oleh malaikat jatuh. Dan ketika diujung kematianmu kamu memanggilku. Biasanyasih Flora atau yang
lainnya yang dipanggil."
Waktu itu aku ditusuk dengan tombak cahaya, dan aku berdoa dengan sungguh–sungguh..... Kemudian
tanganku bersimbah darah, dan yang terlintas dikepalaku adalah “Warna Merah Pekat”. Aku menginginkan
perempuan dengan warna rambut merah pekat, Silvia Gremory. Jadi mimpi itu...... Tidak...... Kejadian itu
ketika seseorang dengan warna rambut merah pekat muncul ternyata adalah Kakak.
"Ketika aku dipanggil dan melihatmu, aku langsung menyadari kalau kamu diserang oleh malaikat jatuh
dan kamu adalah pemilik Perlengkapan Suci. Tetapi ada sedikit masalah, yaitu kamu berada di kondisi
seujung rambut dari kematian. Bukan hanya para iblis, tetapi manusia juga akan langsung terbunuh begitu
ditusuk oleh Tombak Cahaya. Kamu dikondisi seperti itu, jadi aku memutuskan menyelamatkan
nyawamu."
Menyelamatkan nyawaku? Jadi Kakaklah yang menyelamatkanku? Jadi karena itu aku masih hidup.
"Aku menyelamatkan hidupmu sebagai Iblis. Alex, kamu yang sekarang telah terlahir kembali sebagai
Iblis milikku, Silvia Gremory, Kamu adalah pelayanku dan seorang iblis."
SYahpp!
Seketika itu ada sayap yang tumbuh dari semuanya selain aku. Kelihatannya berbeda dengan sayap milik
[Malaikat jatuh],. Sayap itu seperti sayap kelelawar. Serius nih...... Aku sekarang adalah iblis, dan bukan
manusia lagi?
"Aku akan mengenalkan mereka lagi padamu. Arlo. " Arlo tersenyum setelah Kakak memanggil namanya.
"Nama saya adalah Arlo. Saya adalah siswa kelas XI seperti yang kamu tahu, Alexandra. Saya juga
seorang iblis, salam kenal."
"Kelas X...... Diana...... Salam kenal...... dan saya adalah iblis......" Diana menundukan kepalanya.
"Nama saya adalah Himejima Flora, dan saya adalah siswi kelas XII. Saya juga wakil ketua klub penelitian
ini. Salam kenal. Meskipun seperti ini, saya juga seorang iblis “
Kakak flora menundukan kepalanya dengan sangat sopan. Terakhir, adalah giliran Kakak Silvia. Dia
mengibaskan rambut merah pekatnya dan mengatakannya dengan tegas.
"Dan aku adalah tuan mereka, namaku Silvia Gremory dari keluarga Gremory. Keluargaku bergelar
bangsawan. Kita akan saling membantu mulai dari sekarang."
Sepertinya hidup ku akan berubah mulai sekarang.

END

Anda mungkin juga menyukai