Anda di halaman 1dari 4

Misteri Sebuah Diary

Hoamh, aku terbangun dari tidurku. Kaaaak, bangun! Sudah jam setengah enam! teriak
adikku yang super cerewet itu. Iyaaa! Kakak lagi mandi! jawabku. Setelah mandi, aku
bergegas ke bawah. Di bawah, adikku sedang makan dengan kedua orangtuaku. Aku sudah
selesai makan, begitu juga Qisandra, adik perempuanku. Mama berteriak dari depan, Ella, Ellisa
sayang, bus sekolah sudah datang. Cepat! Ini sudah kok!
Aku pun sampai di sekolah. Oh iya, namaku adalah Ellisa dan adikku Ella. Aku kelas 6 SD, dan
adikku kelas 4 SD, jadi masih satu sekolah. Oya, aku dan adikku mempunyai bulan dan tangggal
ulangtahun sama, lho! Tentunya dengan tahun yang berbeda. Oh ya, bel sekolah sudah berbunyi.
Nanti dulu ya! Dadaaaah!
San, kamu tahu enggak? Tadi ya, aku nemuin sebuah diary gitu. Tapi diarynya serem! Ada
bercak darahnya, trus ada foto anak kecil yang lagi tersenyum mengerikan, rambutnya
sepinggang! Hiiy takut, jelasku panjang lebar kepada Sandy dan Melly, sahabatku.
Diary itu?! Katanya, diary itu akan selalu muncul setiap malam, dan orang yang
menemukannya akan dihantui mimpi buruk! jawab Sandy kaget. Benar kata Sandy Ell, aku
pernah menemukannya, dan itu berhenti 1 tahun kemudian! ujar Melly.
Glek! Aku menelan ludah. Setelah itu aku langsung berpamitan kepada mereka. Dari jauh, aku
melihat Melly dan Sandy bertos dan saling membisikkan sesuatu dan di belakangnya ada anak
kecil yang mirip sekali dengan foto yang ada di diary itu. Aku langsung berlari meninggalkan
sekolah.
Malam itu, aku bermimpi buruk. Aku dikejar-kejar olah anak itu. Dia seperti hantu. Yah memang
tepatnya dia hantu! Aku terbangun dengan keringat bercucuran dan dan memegang diary itu.
Saat aku keluar kamar aku melihat hantu anak itu! Sudah jelas aku berteriak.
AAAA! Hpmh, hpmh, ternyata, ada adikku. Dia mendekap mulutku supaya berhenti
berteriak. Aku masih melihat hantu anak itu. Aku segera menarik masuk Ella. Ternyata Ella juga
bermimpi buruk. Aku segera mengajak adikku untuk tidur di kamarku dengan lampu dinyalakan.
Saat di sekolah, aku heran karena masih sepi. Biasanya kan rame? Tapi, adikku masih takut
dengan kejadian kemarin. Akhirnya, aku mengajaknya ke kelasku. Tapi aku ingin
mengembalikan buku ke perpustakaan. Adikku juga minta ikut. Ya sudah, apa boleh buat.
Aku segera ke perpustakaan, tapi anehnya belum ada seseorang pun di perpustakaan ini. Aku
mencari-cari buku atau novel yang ingin kupinjam lagi. Tapi tiba-tiba lampu mati. Adikku
ketakutan dan menagis. Aku melihatnya! Aku melihatnya! adikku menangis. ya, aku juga,
Ella. Sabarlah. Aku menggumam dalam hati. Hantu anak itu lagi. Aku memeluk erat adikku
dan

Happy birthday Elli, happy birthday Ella, happy birthday, happy birthday, happy birthday to
you! kami dikagetkan dengan lagu itu. Oh iya! Sekarang tanggal 12 Desember! Hari ultahku
dan Ella. Aku memeluk Sandy dan Melly. Ella memeluk Sandra dan Mila, adik Sandy dan Melly
sekaligus sahabat Ella. Ada guru kelasku dan guru kelas Ella. Kabar gembiranya, kelasku dan
kelas Ella tidak belajar karena aku dan Ella ultah. Setelah bersalam-salaman dan pemberian
kado, aku dan Ella memberi pendapat tentang kejutan itu.
Yah gimana ya? Serem sih. Soalnya semalam aku benar-benar ketakutan, begitu juga Ella.
Kami berdua mimpi buruk dan mimpinya adalah aku dikejar-kejar oleh hantu anak itu. Yang ada
di foto diary itu! Sebenarnya siapa sih dia itu? Kok serem banget ya? Hehe, ujarku tersenyum.
Iya, benar tuh. Kan aku sampe keringat dingin. Dan kok bisa masuk ke rumah ya? tanya Ella
nyengir.
Tunggu deh, kalian mengambil diary itu di ayunan kanan atau kiri? Dan fotonya berwarna atau
tidak? tanya Melly panik, berkeringat dingin.
Di ayunan kiri dan fotonya berwarna. Kenapa? tanyaku bingung.
Sebenarnya mitos itu benar. Jadi, kami mem-fotocopy diary itu sama persisnya dengen yang
asli. Maka, yang menemukan diary itu akan mimpi buruk selama 1 tahun. Memang benar, kak
Melly pernah merasakannya. Kak Mela dan Aku juga mengalaminya. Akhirnya aku, kak Mela,
dan kak Melly tidur bersama sampai akhirnya 1 tahun sudah berakhir. Pertama, Kak Mela sudah
tidak bermimpi buruk, kak Melly, dan aku. Jadi maafkan kami ya? Aku yang menuntun Kak
Elli dan Ella ke sana bukan? Maaf ya please, ujar Mila.
HAH?! aku terkaget-kaget.

Judul cerpen

: Misteri sebuah diary

Nama pengarang

: Azzahra Z.A-Rara

Jumlah halaman

: 2 halaman

Isi

: Cerpen ini mengisahkan tentang seorang anak sekolah


bernama Ellisa dan adiknya Ella mengalami mimpi buruk karena
sebuah diary. Diary tersebut ditemukan oleh Ellisa dan mereka
berdua mengalami mimpi buruk selama setahun. Ceritanya
bermula saat Ellisa mendapatkan sebuah diary. Ellisa
menceritakan ke temannya dan ternyata diary itu mempunyai
kutukan. Dan benar, malam harinya Ellisa bermimpi buruk.
Begitupun adiknya, Ella.

Kelebihan

: Cerpennya cukup menyeramkan dan baik untuk di baca untuk


mereka yang suka cerpen horor

Malam itu, aku bermimpi buruk. Aku dikejar-kejar olah anak itu.
Dia seperti hantu. Yah memang tepatnya dia hantu! Aku terbangun
dengan keringat bercucuran dan dan memegang diary itu. Saat aku
keluar kamar aku melihat hantu anak itu! Sudah jelas aku berteriak.
AAAA! Hpmh, hpmh, ternyata, ada adikku. Dia mendekap mulutku
supaya berhenti berteriak. Aku masih melihat hantu anak itu. Aku segera
menarik masuk Ella. Ternyata Ella juga bermimpi buruk. Aku segera
mengajak adikku untuk tidur di kamarku dengan lampu dinyalakan.
Kekurangan

: Jalan ceritanya tidak beraturan

Seperti: Hoamh, aku terbangun dari tidurku. Kaaaak, bangun! Sudah


jam setengah enam! teriak adikku yang super cerewet itu. Iyaaa! Kakak
lagi mandi! jawabku. Setelah mandi, aku bergegas ke bawah. Di bawah,
adikku sedang makan dengan kedua orangtuaku. Aku sudah selesai
makan, begitu juga Qisandra, adik perempuanku. Mama berteriak dari
depan, Ella, Ellisa sayang, bus sekolah sudah datang. Cepat! Ini sudah
kok!

Kesimpulan

: Cerpen ini memiliki jalan cerita yang tidak beraturan. Pembaca


mungkin bisa kebingungan membacanya. Cerpennya cukup seru. Cerpen
ini berkategori horor namun unsur horornya masih kurang.

Anda mungkin juga menyukai