Disusun Oleh :
Muhamad Hadid Ahamsa (17012301)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan yang
sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu menandakan bahwasanya
kesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.
Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan membantu kita
untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah, membuat Ide
Bisnis, SKB ( Studi Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah
usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkan
untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usaha
dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal atau
disebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan antara
input investasi dengan dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan
mempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum
sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat
penting dalam pengambalian keputusan strategis.
Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu
semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditadak dijalankan. Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan,
khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,
yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan
untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Aspek-Aspek dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi 6 , yaitu :
1) Aspek Hukum
2) Aspek Lingkungan
3) Aspek pasar dan pemasaran
4) Aspek Sumber daya manusia dan manajamen
5) Aspek teknis dan teknologi
6) Aspek Keuangan
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam
menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan
menghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik untuk
membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan .
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ?
2. Apa saja ruang lingkup dalam lingkungan bisnis?
3. Mengapa studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ini perlu dibahas ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dampak apa saja yang diakibatkan oleh kegiatan bisnis terhadap
lingkungan dari dampak positif dan negatifnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan mendalam
terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan sebuah usaha
merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan kedalam
sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka
waktu tertentu.
Manfaat studi kelayakan
Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha, yaitu sebagai
berikut:
1. Pihak investor
Ingin mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa potensi dari pada usaha
yang dihasilkan seperti beberapa tambahan pendapatan yang dihasilkan sebanding dengan
resiko modal yang ditanamkan.
2. Pihak kreditor
Sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang akan dipinjamkan
dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka waktu berapa lama dan juga
kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang dijalankan.
3. Pihak manajemen
Sebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu melakukan
perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaanya, hasil yang ingin dicapai,
dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung maupun tidak langsung juga kemungkinan
resiko –resiko yang bisa berdampak yang bisa timbul
4. Pihak regulator
Berkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan dijalankan, dan
dampak terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.
Aspek-aspek studi kelayakan
TUJUAN
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab “ apakah lingkungan setempat sesuai
dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih
besar dibandingkan dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan
aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut.
Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri
c. Menganalisis lingkungan ekonomi
d. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
e. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif bisnis
terhadap lingkungan
Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam satu
industri, yaitu :
1. Skala ekonomi
2. Diferensiasi produk
3. Persyaratan permodalan
4. Keunggulan biaya
5. Akses ke saluran distribusi
6. Kebijakan pemerintah
Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika : (1) pemain lama
memilki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk menyerang balik, seperti
kelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan dengan saluran distribusi pelanggan. (2)
Pemain lama kemungkinan akan menurunkan harga untuk mempertahankan market share
atau karena industri keseluruhan kelebihan kapasitas. (3) Pertumbuhan industri yang lambat
sebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin karena pengaruh kinerja keuangan
kolega-kolega yang terlibat.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
(1) pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
(2) produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
(3) produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
(4) pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli,
(5) pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk,
tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang. Semakin
besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas.
Semakin homogen produk, semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan
tingkat kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku
industri.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya, yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat. Hal ini disebabkan
lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun disisi
lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis
dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan
ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan
dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis terhadap
lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang terhadap bisnis. Suatu
bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagi
lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis,
timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup
sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, analisis pada aspek
lingkungan memerlukan kemampuan analisis yang lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Johan , Suwinto . 2011 . Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis . Yogyakarta : Graha Ilmu
DR. Suliyanto. 2008 . Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Daftar Situs
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
https://www.academia.edu/4730965/STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_DALAM_ASPEK_LI
NGKUNGAN