Menurut Paulus, iman itu adalah pemberian Allah. Itu sebabnya, kalau ada orang
beriman, itu hanya karena pemberian atau anugrah Allah. Ketika Allah memberikan
kepada kita iman, maka pastilah ada maksud dan tujuan Allah memberikan iman
kepada kita, selain supaya dosa kita dapat diampuni dan diselamatkan. Di bawah ini,
kita akan melihat apa-apa saja yang diharapkan oleh Allah, ketika Dia memberikan
iman kepada kita, yaitu:
Ketika Allah memberikan iman kepada kita, maka Allah ingin agar kita
membangun persekutuan dan hubungan yang akrab dengan diri-Nya. Persekutuan
yang akrab dengan Allah dapat dibangun atau dijalin melalui, dua hal yaitu:
Di dalam Alkitab dapat dilihat bagaimana Yesus Kristus ketika ada di dunia ini
sangat mementingkan waktu doa. Dalam banyak situasi hidup yang Dia hadapi, dapat
kita lihat, bahwa Dia tidak pernah mengabaikan doa. Doa menjadi prioritas utama bagi
Yesus. Doa-doa-Nya itulah yang membuat Dia mampu melalui berbagai masalah hidup,
bahkan penyiksaan dan kematian di atas kayu salib. Dengan hidup mementingkan doa,
Yesus Kristus mau mengajarkan kepada kita, supaya kita juga mementingkan doa,
mengikuti teladan yang sudah diberikan Yesus Kristus ketika Dia ada di dunia ini. Doa
adalah sarana yang dapat kita pergunakan untuk membangun persekutuan dengan
Tuhan. Doa juga dapat diibaratkan sebagai nafas dan kekuatan rohani kita.
Kita juga dapat melihat, bagaimana sikap dan perlakukan Yesus Kristus,
terhadap Kitab Suci. Ketika Dia ada di dunia ini, bahkan sejak Dia masih anak remaja
(12 tahun) sudah terbiasa membaca dan mempelajari Kitab Suci. Hal ini dikatakan,
karena ketika Dia berumur dua belas tahun (remaja), Dia sudah bisa berdiskusi tentang
Kitab Suci dengan para ahli Taurat. Kalau begitu pastilah Dia memiliki pengetahuan
yang baik tentang Kitab Suci. Dia bukan hanya membaca dan mempelajari Kitab Suci,
tetapi melakukan apa yang diajarkan oleh Kitab Suci itu, bahkan lebih lagi Dia juga
mengajarkan. Melalui membaca, mempelajari, melakukan dan mengajarkan Kitab Suci
itu, Yesus Kristus membangun persekutuan yang akrab dengan Bapa-Nya. Yesus
Kristus menginginkan agar kita meneladani Dia dalam hal membaca Kitab Suci ini. Kita
harus membaca, mempelajari, melakukan dan mengajarkan Alkitab (Firman Tuhan) di
dalam hidup kita secara pribadi, sebagai sarana membangun persekutuan yang akrab
dengan Allah, sehingga kita juga mendapat kekuatan yang besar untuk menghadapi
pergumulan hidup yang ”pasti” kita alami.
Disamping panggilan Tuhan, agar kita bersekutu dengan diri-Nya, Dia juga
memanggill kita untuk bersekutu dengan sesama kita. Di bawah ini akan diperlihatkan
bagaimana kita dapat membangun persekutuan yang akrab dengan sesama kita, yaitu:
Tuhan juga memanggil kita untuk bersaksi tentang Dia di dalam kehidupan kita
sehari-hari. Yesus Kristus sudah menunjukkan teladan, di mana Dia memberitakan
Firman Tuhan kepada pribadi, kelompok kecil, kelompok sedang dan kelompok besar.
Kesaksian itu kita sampaikan melalui kesaksian verbal dan non verbal. Dengan kata
lain kita bersaksi tentang Yesus Kristus melalui seluruh kehidupan kita, sehingga kata-
kata, ide-ide, rencana-rencana dan tindakan-tindakan hidup yang kita lakukan,
semuanya dalam rangka untuk menunjukkan jati diri kita sebagai orang yang sudah
percaya kepada Yesus Kristus. Hal ini kita lakukan kapan saja, dimana saja dan dalam
situasi apa saja. Dengan kata lain, cara dan gaya hidup sebagai orang percaya tetap
kita jalani dengan setia, ada atau tidak ada orang yang memperhatikan.
Ketika Tuhan menganugerahkan iman kepada kita, maka Tuhan juga ingin agar
kita melakukan sesuatu. Tuhan tidak menganugerahkan iman kepada kita tanpa tujuan.
Dengan kata lain, kita harus melakukan ”sesuatu” yang dikehendaki oleh Allah, karena
kita sudah menerima anugerah, yaitu iman dari pada-Nya. Hal-hal yang harus kita
lakukan, seperti:
Tuhan juga memanggil kita untuk menjadi berkat bagi sesama. Tugas itu harus
kita lakukan ke mana saja atau di mana saja kita berada, Tuhan ingin agar kita menjadi
berkat bagi orang lain. Tuhan ingin memakai kita untuk menjadi alatnya untuk
memberkati orang yang kita jumpai, orang yang bergaul dengan kita dan orang
berteman atau bersahabat dengan kita. Dengan kita dapat menjadi berkat kepada
seseorang, maka dengan demikian orang tersebut akan mengetahui, bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.
4.4.4. Apa yang dialami oleh orang yang beriman kepada Yesus Kristus bila
mengikuti panggilan Allah.
1
Rudi N. Assa, Tokoh-tokoh Kristen Yang Mewarnai Dunia. Andy, Jogjakarta. 2002, hal 57
2
Ibid hal. 183
3
Ibid hal. 173