Anda di halaman 1dari 25

Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan

Dan Pengendalian Proyek

BAB VI

LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

6.1 Uraian Umum

Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian

merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik

baiknya. Kebutuhan ini akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam

proyek yang kompleks dan banyak pihak yang terlibat.

Pengendalian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan controlling

merupakan salah satu fungsi penting manajemen yang harus dilakukan oleh

semua manajer untuk mencapai tujuan organisasinya. Pengendalian dapat

diartikan sebagai fungsi manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan dalam

organisasi dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. Fungsi pengendalian

atau controlling ini juga memastikan sumber-sumber daya organisasi telah

digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasinya.

Sedangkan pengawasan (supervising) merupakan suatu kegiatan

evaluasi dan tindakan koreksi atau perbaikan apabila terdapat pekerjaan yang

tidak sesuai atau menyimpang. Pengawasan bertujuan mengawasi jalannya

pelaksanaan konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

Pengawas akan melibatkan seluruh pihak pelaksana konstruksi untuk

berpedoman pada standar yang telah ditentukan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-1


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Elemen proyek konstruksi terdiri dari :

Gambar 6.1.1 Elemen Proyek Konstruksi

Berdasarkan diagram diatas, keberhasilan proyek konstruksi akan

saling berhubungan kepada tercapainya Mutu (Quality), Waktu (Time), dan

Biaya (Budget) yang telah direncanakan pada masa pengajuan dokumen

tender proyek. Sehingga menuntut semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan proyek konstruksi untuk bersama-sama mencapai elemen-elemen

tersebut.

6.2 Kemajuan Proyek

Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal

proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan memiliki

tahapan-tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

proyek terdiri dari 3 tahap yaitu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian

proyek.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-2


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

6.2.1 Perencanaan

Untuk mencapai sebuah tujuan, suatu proyek membutuhkan suatu

perencanaan yang benar-benar matang yaitu dengan meletakkan dasar dari

tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan semua

program teknis dan menyiapkan administrasi supaya dapat

diimplementasikan. Tujuannya yaitu supaya memenuhi persyaratan

spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya maupun

keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dilakukan dengan cara studi

kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area dari manajemen proyek

(seperti: waktu, biaya, mutu, kesehatan, lingkungan, keselamatan kerja,

sumber daya, resiko dan sistem informasi).

Gambar 6.2.1.1 Perencanaan Dilakukan Owner

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-3


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Gambar 6.2.1.2 Implementasi Perencanaan Dilapangan

6.2.2 Penjadwalan

Merupakan implementasi dari perencanaan yang bisa memberikan

informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi

sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan dan material), durasi dan juga

progress. Penjadwalan proyek yang mengikuti perkembangan proyek

dengan berbagai macam permasalahannya. Proses monitoring dan juga

updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis

supaya sesuai dengan tujuan proyek tersebut. Terdapat beberapa metode

untuk mengelola penjadwalan proyek, diantaranya yaitu Kurva S,

Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning serta

waktu dan durasi kegiatannya. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana

awal, maka dilakukanlah evaluasi dan tindakan koreksi supaya proyek

tetap berada dijalur yang diharapkan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-4


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Kemajuan proyek dapat dilihat dari laporan harian, mingguan, bulanan dan

Kurva-S antara rencana dengan proyek yang berlangsung.

a. Kurva – S

adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan

hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours)

yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan

terhadap waktu. Dengan demikian pada Kurva – S dapat

digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan

sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari

proyek. Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang

serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera

terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan. Oleh karena

kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat

penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan proyek, maka

pengendalian proyek dengan memanfaatkan Kurva – S sering kali

digunakan dalam pengendalian suatu proyek. Pada Kurva – S, sumbu

mendatar menunjukkan waktu kalender dan sumbu vertikal

menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau persentase

penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf ”S” tersebut

lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek

yaitu :

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-5


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

 Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.

 Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam

kurun waktu yang lebih lama.

 Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada

suatu titik akhir.

Gambar 6.2.2.1 Kurva S Proyek Tol Cengkareng – Batuceper – Kunciran

Pada saat kami memulai kerja praktik, dimana seluruh pekerjaan tidak

sesuai dengan target kurva s yang sudah direncanakan. Kontraktor pun

mulai mengantisipasi dengan menambah tenaga kerja yang kurang dalam

setiap pekerjaannya yang merupakan sebab dari ketidaksesuaian target

pekerjaan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-6


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

b. Laporan Harian

Laporan harian adalah administrasi proyek secara berkala

yang merupakan alat komunikasi resmi untuk menyatakan dan

menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

penyelenggaraan proyek konstruksi.

Tujuan Laporan Harian :

Tujuannya adalah membantu semua pihak dalam upaya

memantau dan mengendalikan secara terus menerus dan

berkesinambungan atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek

sampai saat pelaporan.

Kegunaan Laporan Harian :

1. Sebagai sarana control

2. Sebagai sarana komunikasi dan dokumentasi

3. Sebagai dasar perhitungan pekerjaan tambahan atau pekerjaan

kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan, denda, dan lain

sebagainya.

Keuntungan Laporan Harian :

1. Membantu menyelesaikan permasalahan apabila terjadi

perselisihan.

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk perpanjangan waktu

pelaksanaan proyek apabila terjadi keterlambatan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-7


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Gambar 6.2.2.2 Laporan Dokumentasi Harian

Tabel 6.2.2.2 Laporan Kerja Harian

6.3 Pengendalian Proyek

Pengendalian mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek. Tujuan

utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin

terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek ialah

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-8


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja harus

memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam

proses pengendalian ialah berupa pengawasan, pemeriksaan, dan juga koreksi

yang dilakukan selama proses implementasi. Proses atau langkah-langkah

pengendalian proyek dalam kegiatan konstruksi digambarkan seperti diagram

dibawah ini :

Gambar 6.3.1 Diagram Alir Pengendalian Proyek Konstruksi

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-9


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

6.4 Pengawasan Proyek

Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang dari

rencana, maka pengawasan proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadian

yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera diselesaikan

dengan baik.

Pengawasan (supervising) adalah suatu proses pengevaluasian atau

perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan pedoman pada standar dan

peraturan yang berlaku dengan bertujuan agar hasil dari kegiatan tersebut

sesuai dengan perencanaan proyek.

Pengendalian (controlling) adalah usaha yang sistematis untuk

menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang

system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis

kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar,

kemungkinan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan agar sumber

daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.

Bertitik tolak pada definisi-definisi diatas, maka proses pengawasan dan

pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai

berikut :

Menentukan sasara,

a. Menentukan standar dan kriteria sebagai acuan dalam rangka

mencapai sasaran.

b. Merancang atau menyusun sistem informasi, pemantauan, dan laporan

hasil pelaksanaan pekerjaan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-10


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

c. Mengumpulkan data info hasil implementasi (pelaksanaan dari apa

yang telah direncanakan).

Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan,

a. Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan dengan standar, kriteria

dan sasaran yang telah ditentukan.

Setelah mengetahui prosesnya, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi

unsur-unsur pengawasan dan pengendalian yang juga merupakan sasaran

proyek yaitu :

a. Pengawasan dan pengendalian biaya proyek (Cost Control).

b. Pengawasan dan pengendalian mutu proyek (Quality Control).

c. Pengawasan dan pengendalian waktu proyek (Time Control).

Gambar 6.4.1 Pengawas Melakukan Controlling Lapangan

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-11


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

6.5 Pengendalian Biaya (Cost Control)

Pengendalian pada prinsipnya dapat memperhatikan suatu kegiatan

dan selalu mengawasi aktivitas sehari-hari, maka pengendalian menurut

Sondang. S.Giagian Manajemen Personalia, (1999 : 16) menyatakan bahwa

pengendalian biaya adalah proses atau usaha yang sistimatis dalam penetapan

standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, system informasi umpan

balik membandingkan pelaksanaan nyata dengan perencanaan menentukan

dan mengatur penyimpangan-penyimpangan serta melakukan koreksi

perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan

tercapai secara efektif dan efisien dalam penggunaan biaya.

Kegiatan pengendalian biaya sangat erat hubungannya dengan fungsi

fungsi manajemen lainnya, oleh karena kegiatan pengendalian ini dapat

dilihat apakah tujuan kegiatan yang telah direncanakan dapat dicapai dalam

pelaksanaan secara riil.

Dilihat dari tahapan perencanaan dan pengendalian merupakan unsur-

unsur yang dominan dalam manajemen 20 % dari seluruh kegiatan yang

dapat dilaksanakan unsur fungsi pelaksanaan dalam pengendalian yang

merupakan bagian terbesar dalam manajemen. Kagiatan pengendalian

mencukupi perencanaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan koreksi.

Perencanaan dan pengendalian merupakan sesuatu yang tidak dapat

dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatan. Pada pelaksanaan yang memerlukan

usaha yang sungguh-sungguh dan sangat tergantung pada sistem

pengendalian yang efektif dan sistem informasi yang digunakan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-12


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Agar dapat melaksanakan pengendalian biaya yang efektif, oleh

Tuana Kotta, Petunjuk Pemeriksaan Umum (2002 : 115), maka seorang

pimpinan atau pelaksanan tugas memerlukan informasi, sebagai berikut :

1. Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian pekerjaan

yang telah dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih

kecil dari rencana biaya) di mana hal terjadi dan siapa yang

bertanggung jawab dana apa yang dikerjakan.

2. Merupakan biaya yang akan datang sesuai dengan rencana atau

melebihi rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak hanya pada

manajer saja tetapi merupakan tanggung jawab semua orang yang

terlihat pada aktivitas tersebut agar dapat mengerjakan bagiannya

dengan baik dan tepat waktu.

3. Menurut Suprityono, dalam pengertian yang sama, namun diungkapkan

dengan sederhana.

Dengan struktur item – item pekerjaan yang lebih detail, kontraktor

dapat mengetahui dengan jelas item atau bagian pekerjaan mana yang tidak

efisien dan menyimpang dalam pelaksanaan pekerjaan dan mengeluarkan

dana, sehingga kontraktor dapat melakukan tindakan koreksi dan

mengevaluasi peningkatan efisiensi kerja.

Pengendalian biaya dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

 Melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik terhadap prestasi

yang telah dicapai untuk masing-masing item pekerjaan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-13


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

 Melakukan usaha minimalisasi terhadap timbulnya pekerjaan tambah

– kurang yang diakibatkan oleh kesalahan kontraktor.

 Pengendalian dilakukan terhadap penyimpangan pelaksanaan yang

tidak sesuai dengan bentuk structural, arsitektual dan teknis yang

tercantum dalam Gambar Kerja Rencana maupun RKS.

Pengendalian Biaya Pada Proyek Jalan Tol Cengkareng – Batuceper –

Kunciran.

Pengendalian biaya pada proyek ini ialah pada saat awal pekerjaan

proyek yaitu pemilihan sub kon, supplier, dan vendor. Jadi pengendalian

biaya pada proyek ini mengarah kepada pihak-pihak yang terkait untuk

bekerja sama pada proyek ini dengan pemilihan pihak-pihak yang sudah

ditentukan biaya yang dikeluarkan bisa dikendalikan.

6.6 Pengendalian Mutu (Quality Control)

Pengendalian mutu (Quality Control) atau QC untuk akronimnya,

adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai

peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi.

Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:

1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang

terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan

kinerja, dan identifikasi catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan

kualifikasi.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-14


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya

organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap

produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut

menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum

produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk

mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-

kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis),

contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output

akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut

tidak tercukupi.

Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan

produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya

dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling).

Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada

manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal

ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk

meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya

yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang

mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk

pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-15


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan

utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.

Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar dan

dapat dipertanggung jawabkan, maka mutu bahan untuk struktur dan finishing

bangunan tersebut harus sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan kegiatan pengawasan

dan pengendalian mutu yang meliputi pemilihan bahan, pengujian berkala,

cara pelaksanaan, perawatan, dan pemeliharaannya. Dalam pengendalian

mutu bahan, penekanan yang diberikan adalah pada pekerjaan beton, besi,

serta campuran spesi, yang merupakan bagian terbesar dari pekerjaan struktur

dan finishing. Dalam pengendalian mutu pekerjaan, penekanan yang

diberikan adalah pada pekerjaan beton bertulang untuk pekerjaan struktur dan

untuk pekerjaan finishing arsitektur pemakaian jenis-jenis material finishing

sesuai spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh pemilik, serta campuran

spesi yang sesuai spesifikasi.

Gambar 6.6.1 Izin Persetujuan Material

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-16


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Gambar 6.6.2 Pengujian Slump Sebelum Pengecoran

Gambar 6.6.3 Pengujian Sandcone

Hasil kualitas dari suatu pekerjaan juga sangat ditentukan oleh

kualitas material dan bahan konstruksi itu sendiri. Oleh karena itu, sebelum

atau saat pengadaan material dan bahan maupun operasi alat berat, pihak dari

pelaksana konstruksi harus terlebih dahulu mencermati mutu dan kualitasnya

dengan dilakukan pengamatan dan penelitian dilapangan maupun

dilaboratorium.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-17


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Pengendalian Mutu Pada Proyek Jalan Tol Cengkareng – Batuceper –

Kunciran

Pengendalian mutu pada proyek ini ialah lebih mengedepankan bahan

yang digunakan pada proyek ini yang sebelumnya dilakukan uji test untuk

menentukan mutu yang dihasilkan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis atau

belum, contoh pada hasil pengecoran borepile, menentukan mutu dari

material ini dilakukan uji pda test dan pit test, jika hasilnya sudah sesuai

dengan spektek mutu dari material tersebut sudah bisa digunakan di proyek

ini, selain itu di test dengan slump test harus sesuai dengan yang sudah

ditentukan, dan curing pada beton jika beton sudah cukup umur.

6.7 Pengendalian Waktu (Time Control)

Pengendalian waktu dilakukan agar waktu pelaksanaan konstruksi

dapat berlangsung sesuai dengan kontrak yang telah disepakati oleh owner.

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengendalian waktu adalah

penyusunan Master Schedule sebagai patokan dasar schedule seluruh proyek.

Dalam master schedule dicantumkan aktivitas-aktivitas utama yang akan

berada pada lintasan kritis, dalam suatu kerangka target waktu yang biasanya

telah ditentukan terlebih dahulu dalam fase planning suatu proyek.

Pelaksanaan pekerjaan yang terdiri dalam jumlah banyak dan saling

berhubungan, dibuat dalam sistem atau metode networking sehingga tidak

menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Dengan adanya

networking system pada bagian peerjaan, kontraktor dapat menganalisis pada

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-18


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

pekerjaan apa yang terjadi keterlambatan. Bagian-bagian yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan Master Schedule adalah :

a. Biaya Pelaksanaan

Dalam penyusunan Time Schedule dan Cash Flow, kontraktor

harus terlebih dahulu merencanakan serta mempertimbangkan

besarnya biaya pelaksanaan untuk masing-masing item pekerjaan

kedalam bentuk Kurva-S, dengan demikian kontraktor dapat

berpendoman pada hubungan waktu pekerjaan dan biaya pelaksanaan

yang harus dikeluarkan dan diselesaikan.

b. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan adalah suatu sistem manajemen yang

bertujuan untuk menggabungkan semua sumber daya untuk

tercapainya suatu tujuan proyek. Sehingga setiap item pekerjaan

memerlukan perhatian khusus dalam metode pelaksanaannya.

c. Tenaga Kerja

Memperhitungkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk

masing-masing item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Mengatur

jadwal kerja pekerja dilapangan yang dimulai dari Pukul 08.00 s/d

19.00 WIB, setelah lewat dari jam tersebut dianggap lembur dan

apabila telat pada saat masuk kerja maka akan mendapat teguran.

Absensi yang digunakan yaitu memakai sistem manual yang langsung

laporan dengan mandor.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-19


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

d. Peralatan

Jumlah peralatan dan jenisnya akan menunjang produktivitas

tenaga kerja dan pelaksanaan konstruksi, sehingga proses pekerjaan

dapat berjalan dengan baik sesuai Time Schedule.

e. Cuaca

Keadaan cuaca akan mempengaruhi suatu proses pekerjaan.

Apabila dalam kondisi musim hujan, maka pekerjaan-pekerjaan akan

mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya. Begitu sebaliknya,

apabila dala kondisi tidak hujan, maka pekerjaan-perkerjaan dapat

terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan untuk item

pekerjaan tersebut.

f. Keinginan Owner

Target waktu penyelesaian yang dikehendaki oleh pemilik

proyek atau owner harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam

kondisi dilapangan, sehingga keinginan dan kondisi dilapangan dapat

terlaksana dan sesuai.

g. Laporan Harian, Mingguan, dan Bulanan

Laporan harian, mingguan dan bulanan dibuat secara berkala

dan sesuai kebutuhan dalam bentuk tertulis dan ditandatangani oleh

kontraktor, yang kemudian disetujui oleh Manajemen Konstruksi dan

Owner. Kemudian Konsultan Manajemen Konstruksi memeriksa dari

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-20


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

laporan dan kesesuaiannya dengan gambar dan spesifikasi, time

schedule pekerjaan, instruksi yang diberikan dan syarat-syarat

pekerjaan. Jika diperlukan, konsultan rnanajemen konstruksi dapat

memberikan catatan pada laporan tersebut. Laporan harian berisi

tentang :

 Jumlah tenaga kerja dan staff.

 Jumlah dan alat yang dioperasikan.

 Pengadaan dan pemakaian bahan atau material.

 Kegiatan proyek yang dilaksanakan.

 Data keadaan cuaca.

Laporan Mingguan dan Bulanan biasanya berisikan progress yang

telah dicapai dalam Time Schedule yang telah dibuat. Adapun fungsi

Time Schedule :

 Sebagai sarana pengaturan pekerjaan.

 Sebagai pedoman kerja bagi kontraktor.

 Sebagai kontrol terhadap pencapaian pekerjaan.

 Sebagai dasar perhitungan biaya pelaksanaan suatu item

pekerjaan.

 Sebagai pedoman atas sangsi dan denda yang akan diberikan

apabila terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan, dan

keterlambatan pekerjaan.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-21


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Keuntungan Time Schedule :

 Memudahkan dalam pengaturan urutan pekerjaan, pengadaan

bahan dan tenaga kerja.

 Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan efektif.

 Biaya pelaksanaan lebih tersistematis.

 Memudahkan dalam memberikan bukti apabila ada gangguan

cuaca dalam pelaksanaan yang mengakibatkan

terhambatnya proses konstruksi. Sehingga dapat meminta

perpanjangan waktu pelaksanaan.

Laporan Harian ataupun Mingguan kemudian dibuat dalam bentu

Kurva-S dari proyek yang sedang berjalan. Hal ini dimaksudkan untuk

membandingkan progress rencana dengan keadaan sebenarnya.

Kurva-S merupakan kurva hubungan antara biaya dan bobot progress

pada setiap item pekerjaan. Langkah-langkah yang diambil untuk

mengejar waktu keterlambatan adalah :

 Mendatangkan peralatan yang dianggap kurang.

 Menambah jumlah tenaga kerja.

 Menambah jam kerja.

Ketiga hal tersebut harus dipertimbangkan secara matang agar biaya

yang dikeluarkan masih berada pada zona aman.

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-22


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

Pengendalian Waktu Pada Proyek Jalan Tol Cengkareng – Batuceper –

Kunciran

Pengendalian waktu pada proyek ini ialah dibuatnya schedule dari

setiap item pekerjaan, jadi dari schedule tersebut bisa dikendalikan waktunya

jika tidak sesuai dengan target, selain dibuatnya schedule, monitoring

pekerjaan juga masuk ke dalam pengendalian waktu pada proyek ini misal

pada pekerjaan bore pile dilihat apakah sehari bisa selesai sesuai dengan

schedule yang sudah ditentukan jika tidak dicarikan solusinya, contohnya

dengan menambah tenaga kerja atau menambah waktu jam kerja pada

pekerjaan tersebut agar pekerjaan tersebut sesuai dengan schedule yang telah

ditentukan.

6.8 K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan)

Pengendalian K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan)

merupakan bentuk tanggung jawab pemberi pelaksana proyek untuk menjaga

para perkerjanya tetap sehat, mengurangi resiko kecelakaan dan kebersihan

lingkungan ketika bekerja di proyek. Cakupan pengendalian K3L meliputi

masalah :

1. Kesehatan Kerja

Pekerja membutuhkan kondisi kesehatan dan badan yang

bugar, guna mencapai target peekrjaan secara maksimal. Maka dari

itu, sebelum melakukan pekerjaan, para pekerja berkumpul

melakukan stretching / pemanasan agar kondisi bugar sekaligus

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-23


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

briefing untuk target pekerjaan yang harus dicapai pada hari tersebut.

Departemen SHE (Safety, Health and Enviromental) yang memimpin

acara tersebut. Atau lebih dikenal dengan istilah Safety Morning Talk.

Gambar 6.8.1 Pelaksanaan Safety Morning Talk

2. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurang

kemungkinan terjadinya kecelakaan saat melakukan pekerjaan.

Keselamatan kerja sendiri bertujuan utuk melindungi keselamatan

pekerja proyek dari bahaya-bahaya yang ada, sehingga kesejahteraan

dan produktivitasnya juga terjamin. Maka dari itu, keselamatan kerja

di proyek Indonesia 1 diawali dengan safety induction bagi setiap

pekerja baik lapangan maupun kantor sebagai tindakan preventif

kecelakaan. Kegiatan safety induction ini difasilitasi oleh Departemen

SHE (Safety, Health, and Environtment). Setiap pekerja juga

diwajibkan mengenakan alat pelindung diri lengkap yaitu helm bertali

Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-24


Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran BAB VI Laporan Kemajuan Pekerjaan
Dan Pengendalian Proyek

dagu, rompi, dan sepatu. Bagi pekerja yang bekerja di ketiggian lebih

dari 1,5 meter wajib memakai full body harness.

Gambar 6.8.2 Proses Toolbox Meeting

3. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja diartikan sebagai segala sesuatu yang berada

disekitar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

melaksanakan pekerjaan. Pengelolaan lingkungan kerja yang kurang

baik dan tidak standar manusiawi tidak saja akan menurukan

produktivitas kerja, tapi juga akan menjadi sebab terjadinya penyakit,

pencemaran lingkungan, bahkan kematian. Dalam proyek indonesia 1

Departemen SHE (Safety, Health, and Environtment) melaksanakan

Site Walkaround / Site Walk Safety yang merupakan rutinitas

mingguan setiap hari jumat. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengecek

seluruh lingkungan proyek agar aman dari bahaya kesehatan dan

keselamatan kerja, seperti peletekan material yang benar, sampah

material yang harus dibuang dan hal lain yang dapat mempengaruhi

aktvitas pekerja di lapangan.


Laporan Kerja Praktik / Teknik Sipil Universitas Mercu Buana VI-25

Anda mungkin juga menyukai