Anda di halaman 1dari 7

NAMA: SRI WAHYUNI

NIM: 1710201181

KELAS: PSIK 6C

Ali Mardius,Yuni Astuti. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kebugaran Jasmani Warga
Perumahan Pondok Pinang Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang. Journal of Education Research and Evaluation. Vol.1 (3) pp. 147-152.

1. State of the art


Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur, terarah serta terencana dalam
bentuk latihan fisik yang berpengaruh terhadap latihan fisik lansia. Olahraga yang cocok
bagi lansia adalah senam yang disebut dengan senam lansia. Pengertian dari senam lansia
adalah serangkaian gerakan nama yang terarah dan teratur dan kemudian diikuti oleh para
lanjut usia yang pelaksanaannya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan raga
secara fungsional. Senam lansia dirancang khusus guna melatih bagian tubuh, pinggang,
kaki, dan tangan untuk mendapatkan peregangan untuk para lansia, akan tetapi gerakan
tersebut tidak boleh berlebihan. Apabila diperhatikan, senam lansia membuat pesertanya
tidak banyak bergerak layaknya olahraga aerobik. Semua jenis senam dan aktivitas
olahraga ringan tersebut, sangat bermanfaat untuk menghambat proses degeneratif atau
proses penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia lansia 46
tahun ke atas.
2. Metode penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Perumahan Pondok Pinang Kelurahan Lubuk Buaya
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Penelitian ini menggunakan model kuantititatif
dengan pendekatan eksperimental semu. Tujuan dari eksperimentasl semu ini merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua
variabel yang relevan, (Sunarno, 2011:56). Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu eksperimental semu yang lebih spesifik yaitu one-group pretest-
posttest design yaitu rancangan penelitian dalam satu kelompok dengan mengadakan tes
awal dan ters akhit setelah diberikan perlakuan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu tes lari 2,4 km. Teknik analisis data didalam langkah memilih
pendekatan penelitian, telah dikemukan beberapa desain eksperimen diantaranya telah
disertai rumus/cara analisis datanya. Untuk testing signifikansi, maka digunakan rumus t-
test. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu persiapan,
tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
3. Hasil penelitian
Dari temuan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diartikan bahwa
senam lansia dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani
warga Perumahan Pondok Pinang di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah
Kota Padang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) kelompok
kebugaran jasmani sebelum diberikan perlakuan (tes awal) adalah 22,58 dan nilai rata-
rata (mean) sesudah diberikan perlakuan (tes akhir) dengan melakukan senam lansia
adalah 18,73, artinya terjadi peningkatan sebesar 3,85 terhadap peningkatan kebugaran
jasmani.
4. Simpulan
Berdasarkan kepada hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian
terdahulu, maka pada bab ini dapat diambil kesimpulan yaitu: Senam lansia memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kebugaran jasmani, karena ditemukan thitung = 5,35
 ttabel = 2,11 dan terbukti adanya perbedaan nilai rata-rata (mean) kebugaran jasmani
sebelum diberikan perlakuan (tes awal) adalah 22,58 dan mean sesudah diberikan
perlakuan (tes akhir) adalah 18,73, artinya terjadi peningkatan sebesar 3,85 terhadap
kebugaran jasmani.
5. Saran

Berdasarkan kepada kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka disarankan


kepada:
1. Masyarakat Perumahan Pondok Pinang agar melakukan latihan fisik untuk menjaga
kebugaran jasmaninya dengan melakukan latihan senam secara rutin sehingga dengan
kebugaran jasmani yang baik tersebut juga dapat menghindari berbagai macam penyakit.
2. Ketua Rukun Warga, agar mengadakan agenda rutin untuk warga baik itu untuk laki-
laki maupun Perempuan untuk melakukan kegiatan yang dapat menjaga kebugaran
jasmaninya sehingga dengan tubuh yang bugar maka produktifitas kerja warga juga
meningkat dan warga juga memiliki tubuh yang sehat.

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN


DARAH DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI
LUHUR JAMBI
M. Dody Izhar, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17
No.1 Tahun 2017

1. State of the art

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada pengaruh senam lansia
terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan diketahuinya pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.

2. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan rancangan one-group pre test and post
test design, yaitu pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan
sesudah senam lansia. Pengukuran tekanan darah yang dilakukan sebelum (pre test) dan sesudah
(post test) senam lansia, yang dilakukan 3 kali pengukuran selama 3 hari berturut-turut.

3. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisa bivariat, p value TD Sistole sebelum dan setelah senam lansia = 0,002
(p < α), artinya ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah sistole lansia dengan
hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Sejalan dengan itu hasil
analisa bivariat TD Diastole sebelum dan setelah senam lansia didapatkan p value = 0,003 (p <
α), artinya ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah diastole lansia dengan hipertensi di
Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi.

4. Simpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi. Agar tekanan darah tetap terkendali maka diperlukan
berbagai upaya, diantaranya melakukan olahraga terutama senam lansia secara teratur dan terus
menerus minimal tiga kali dalam seminggu. Selain itu juga harus mengurangi konsumsi garam,
menghindari stress, menurunkan berat badan dan lain-lain. Selain itu juga diharapkan tidak cepat
berpuas diri walaupun telah terjadi penurunan tekanan darah, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup lansia dan produktifitas dalam kehidupan sehari hari.

5. Saran
Jurnal ini tidak memiliki saran
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WARA PALOPO,
Jurnal Perspektif p-ISSN: 2355-0538 | Vol.02, Nomor 01 | Januari-Juni 2017

1. State of the art


Olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia untuk menurunkan tekanan darah yaitu
dengan melakukan senam SKJ Lansia. Senam SKJ lansia dilakukan dengan gerakan yang
melibatkan sebagian besar otot tubuh, sesuai gerak sehari – hari dan mengandung
gerakan – gerakan melawan beban badan dengan pemberian beban antara bagian kanan
dan kiri secara seimbang1. Agar aliran darah menjadi lancar dan angka kesakitan
hipertensi lansia juga menurun maka perlu kiranya dilakukan olahraga atau latihan fisik,
salah satunya adalah senam lansia. Jika dilihat dari manfaat senam lansia yaitu
melancarkan peredaran darah, memberikan rangsangan bagi syaraf – syaraf yang lemah
oleh karena itu perlu bagi lansia melakukan senam lansia3.
2. Metode penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wara Kota Palopo pada tanggal 16 September-
04 Oktober 2016. Penelitian ini bersifat Kuantitatif, yang menggunakan desain pra-
eksperimen (pretest–posttest design) yaitu jenis penelitian Perbedaan Tekanan Darah
Diastolik Responden Sebelum dan Sesudah Senam
3. Hasil penelitian
Dengan menggunakan uji t berpasangan untuk perbedaan tekanan darah sistolik sebelum
dan sesudah senam lansia, pada pertemuan I didapat nilai P(0.000) < α (0.05), pada
pertemuan II didapat nilai P(0.000) < α (0.05), pada pertemuan III didapat nilai P(0.000)
< α (0.05). Ha diterima, hal ini menunjukkan senam lansia berpengaruh terhadap tekanan
darah sistolik.
pada pertemuan II didapat nilai P(0.021) < α (0.05), pada pertemuan III didapat nilai
P(0.000) < α (0.05). Ha diterima, hal ini menunjukkan senam lansia berpengaruh
terhadap tekanan darah diastolik.
4. Simpulan
Terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah sistolik, dengan nilai p<0,05
yaitu pertemuan I diperoleh nilai p = 0,000, pada pertemuan ke II diperoleh nilai p=0,000
dan pertemuan III diperoleh nilai p=0,000. Terdapat pengaruh senam lansia terhadap
tekanan darah diastolik dengan nilai p,0.05 yaitu pertemuan I diperoleh nilai p=0,002,
pertemuan II diperoleh nilai p=0,021 dan pertemuan III diperoleh nilai p=0,000.
5. Saran
Hal ini berarti bahwa ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah
lansia penderita hipertensi. Disarankan agar senam lansia tetap dilakukan secara rutin di
puskesmas atau posyandu setempat agar kesehatan lansia tetap terjaga serta diharapkan
responden tetap melakukan senam lansia secara rutin dan mandiri untuk menjaga tekanan
darah tetap stabil.
DAFTAR PUSTAKA

Izhar, M. D. (2017). PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH DI


PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 17(1), 204-210.

Munawira Umar, G. T. (2017). PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WARA
PALOPO. Jurnal Perspektif, 02(01), 169-172.

Yuni Astuti, A. M. (2017). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kebugaran Jasmani Warga
Perumahan Pondok Pinang Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang. Journal of Education Research and Evaluation., 1(3), 148-152.

Anda mungkin juga menyukai