Anda di halaman 1dari 24

I.

DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama (inisial) : Tn. N
2) Usia : 71 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Tuksono Sentolo
5) Suku : Jawa/Indonesia
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Agama : Islam
8) Pekerjaan : Buruh
9) Diagnosa Medik : PPOK EKSASERBASI AKUT
10) No. Medical Record : 70-79-38
11) Tanggal Pengkajian : 11 Juni 2022
b. Penanggung Jawab
1) Nama (inisial) : Tn. R
2) Usia : 40 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Pekerjaan : Swasta
5) Hubungan dengan pasien : Anak
6) Alamat : Tuksono Sentolo
II. KELUHAN UTAMA
Mengeluhkan sesak nafas sejak 5 hari lalu, batuk, dan susah tidur.
III. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dengan PPOK Eksaserbasi akut mengeluhkan sering sesak
nafas, batuk juga berulang-ulang, dahak sulit mengeluarkan dahak dan
susah tidur karena tidak nyaman oleh penyakitnya. Pasien belum
nafsu makan ketika mau makan masih merasa mual.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien sebelumnya perokok aktif tidak bisa berhenti. Sejak 5 tahun
yang lalu pasien berhenti merokok karena terdapat gejala sering batuk
berulang-ulang, sesak nafas. Pasien 3 tahun lalu juga kambuh atas
penyakit yang dialaminya, pasien ke RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarya untuk berobat dan terdiagnosis PPOK. 5 hari lalu pasien
mengeluhkan batuk yang tak kunjung sembuh dan sesak nafas padahal
pasien sudah minum obat dari apotek. Keluarga pasien langsung
menindaklanjuti untuk membawa pasien ke RS PKU Muhammdiyah
Yogyakarta.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada riwayat sakit dari keluarga. PPOK (-)
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pekerjaan sehari-hari pasien adalah buruh tani di sawah. Biasanya
klien disuruh orang sekitar untuk mengurusi sawah seperti menanam padi,
sayuran, dll. Hubungan klien dengan orang sekitar sangat baik. Dan
memiliki hubungan baik dengan keluarga, anak, dan cucunya. Pasien
tinggal bersama istri, anak terakhirnya/ketiga, dan cucunya.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pada saat di rawat ibadah sholat tetap dilakukan dengan tayamun
dahulu dilanjut sholat posisi fowler, dan berdzikir di bed kamar tidur. Saat
di rumah pasien juga selalu rajin sholat, dan aktif kegiatan keagamaan di
desanya.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien composmentis, sedikit lemah. Penampilan
sesuai dengan usianya, rambut sudah beruban, bicara sesuai namun
sedikit bingung ketika ditanya terkait memori jangka panjan. TB: 158
cm, BB: 50 kg, N: 120 x/menit, RR: 28 x/menit, SpO2: 90%.
Terpasang oksigenasi 3 tpm, pasien diberikan nebulizer 2 kali sehari,
terpasang infus NaCl 500 cc, memakai pampers untuk BAK/BAB.
VII. PEMERIKSAAN PERSISTEM

1 Sistem Pernafasan a. Hidung: simetris, pernafasan cuping


hidung (-), secret (-), polip (-).
b. Leher: tidak ada pembesaran tiroid
c. Dada: Bentuk dada normal,
perbandingan dada kiri dan kanan
sama, retraksi (+), nyeri tekan (-),
auskultasi wheezing, rr: 28 x/menit.
2 Sistem Kardiovaskuler Konjungtiva pucat (-), sclera ikterik (-),
kuku sedikit pucat (-), arteri karotis
teraba kuat, nyeri tekan (-). Suara S1-S2
normal, perkusi sonor ke redup.
3 Sistem Pencernaan a. Bibir: lembab
b. Mulut: otot mengunyah melemah,
gigi sudah tidak lengkap, tidak ada
stomatitis
c. Abdomen: luka (-), masa (-), bising
usus hiperaktif 33 x/menit.
4 Indra a. Mata: edema palpebra (-),
konjungtiva anemis (-), sclera ikterik
(-)
b. Hiduung: simetris, pernafasan cuping
hidung (-), secret (-). Polip (-)
c. Telinga: simetris, bersih,
pendengaran cukup baik.
5 Sistem saraf Status mental baik, daya ingat baik
namun sukar mengingat jika memori
jangka panjang, kesadaran CM.
6 Sistem Muskuloskeletal Pergerakan masih kuat, pitting edema
(-), nyeri tekan (-), kekuatan otot 5.
7 Sistem Integumen Rambut kepala beruban, kulit kering,
ruam (-), hematoma (-), kuku sedikit
pucat.
8 Sistem Endokrin Kelenjar tiroid tidak teraba pembesaran,
kretinisme (-), DM (-), gigantisme (-).
9 Sistem Perkemihan Edema palpebral (-), moon face (-),
edema anasarka (-), distensi kandung
kemih (-).
10 Sistem Reproduksi Penyakit menular seksual (-).
11 Sistem Imun Tidak ada alergi obat apapun makanan.

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Nutrisi
Pasien selama di RS makannya belum terlalu nafsu makan, makan
hanya 4-5 sendok, dan di selingi makanan buah dari RS pisang
ataupun pepaya. Sebelum dirawat di RS pasien memiliki porsi makan
yang baik yaitu 3 kali sehari. Makanan kesukaan tempe, ikan tongkol,
dan sayur oseng kangkung, pasien tidak suka makanan manis, ia lebih
suka makanan gurih.
b. Cairan
Pasien memiliki frekuensi minum yang sangat baik. Selama di RS
minum dengan sari kacang hijau, minum air putih 1,5 liter/8 gelas
perhari. Sebelum sakit pasien tiap pagi selalu mengkonsumsi minum
teh.
c. Eliminasi
Tidak ada masalah pasa sistem perkemihan. Bab 1x sehari di pampers,
konsistensi lunak. Melena (-), frekuensi BAK sering tergantung
banyaknya minum yang dikonsumsi. Pasien BAK di pampers, tiap
penuh ganti pampers. Bak berwarna kuning jernih, darah(-).
d. Istirahat tidur
Terdapat masalah pola tidur. Pasien saat di RS sering terbangun
tengah malam karena tidak nyaman ia masih batuk-batuk. Kadang-
kadang tidur siang hari juga tidak bisa karena juga masih merasakan
sesak nafas ataupun batuk. Pasien lebih sering dengan posisi
duduk/fowler karena tidak bisa tidur. Pasien wajahnya tampak sayu,
kurang segar karena kurang tidur
e. Olahraga
Pasien saat di rumah olahraga tiap hari minggu pagi yaitu jalan sehat
dengan istrinya. Saat di RS pasien hanya peregangan otot tangan.
f. Rokok/alkohol dan obat-obatan
Pasien dahulunya adalah seorang perokok aktif. Sejak 5 tahun lalu
pasien berhenti merokok karena terdapat gejala sering batuk-batuk
dan ketidaknyamanan. Pasien mengkonsumsi obat jika gejala batuk
muncul, ia membeli obat di apotek.
g. Personal hygiene
Saat di rumah pasien rutin mandi 2 kali sehari secara mandiri. Saat di
RS pasien mandi di lap dengan air hangat oleh istrinya tiap pagi dan
sore hari.
h. Aktivitas/mobilitas fisik
Kegiatan sehari-hari pasien sebagai buruh tani di sawah. Pasien tidak
menggunakan alat bantu jalan dan sebagainya. Selama di rumah sakit
aktivitas di tempat tidur, saat berpindah posisi terlihat lemah dan
pelan. Pasien saat ini juga merasakan badannya lemah, saat posisi
tidurnya berbaring terasa sesak. Pasien tampak terengah-engah ketika
tidak menggunakan oksigen
i. Rekreasi
Pasien mengatakan jarang rekreasi. Rekreasi hanya kalau diajak oleh
anaknya, jalan-jalan ke pantai.
IX. TES DIAGNOSTIK
1. Laboratorium

Jenis Pemeriksaaan Hasil Nilai Interpretasi


Rujukan
Antigen sars covid Negatif Negatif Normal
2. Rontgen
Thorax dewasa S-CR
Infiltrat inhomogen di aspek basal kedua pulmo, mengarah pneumonia
Besar COR normal
X. TERAPI

No Nama obat Dosis& Indikasi Kontra Efek Samping


Frekue Indikasi
nsi
1 Methylpred 2 x ½ Sebagai Alergi Mual atau
nisolone mg antiinfla terhadap muntah, pusing,
masi atau methylpred sakit kepala, perut
imunosu nisolone, kembung, sakit
presan. infeksi maag, nyeri otot,
fungsi nafsu makan
sistemik. menurun, sulit
tidur, dan
peningkatan kadar
gula darah.
2 Pantoprazol 2 x 10 Meredak Memiliki Nyeri perut, sakit
e mg an gejala riwayat kepala, reaksi
akibat hipersensitif kulit pada area
peningka itas atau injeksi,
tan asam alergi penglihatan
lambung, terhadap buram, mulut
seperti kandungan kering, kulit
rasa pantoprazol kering,
panas di e. meningkatkan
dada, rasa lapar dan
asam haus,
lambung meningkatkan
naik, keluaran urin,
atau sulit mual dan muntah,
menelan. dan sering
berkeringat.
A. ANALISIS DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. DS: Penyakit yang diderita (PPOK) Bersihan Jalan Napas Tidak
-Pasien mengatakan batuk terus-menerus Efektif (D.0001)
-Pasien mengeluhkan sesak nafas
DO:
-Suara auskultasi wheezing
-Batuk terus-menerus
-RR: 28x/menit
-Sputum sulit keluar
2. DS: Ketidakmampuan mencerna Defisit Nutrisi (D.0019)
-Pasien selama di RS nafsu makan menurun makanan
-Makan hanya 4-5 sendok, dan di selingi makanan buah
dari RS pisang ataupun papaya
DO:
-Otot mengunyah melemah
-Bising usus hiperaktif: 33 x/menit
3. DS: Kurang kontrol tidur Gangguan Pola Tidur (D.0055)
-Pasien mengatakan sulit tidur karena efek dari batuknya
-Pasien saat di RS sering terbangun tengah malam karena
tidak nyaman karena batuk-batuk
-Pada siang hari pasien juga sulit tidur karena kadang sesak
napas ataupun batuk
DO:
-Wajah terlihat sayu kurang segar
-Pasien lebih banyak duduk daripada tidur
4. DS: PPOK Intoleransi Aktivitas (D.0056)
-Pasien mengatakan badanya terasa lemah, saat posisi
tidurnya berbaring terasa sesak

DO:
- Pasien tampak terengah-engah ketika tidak
menggunakan oksigen
- Saat berindah posisi juga terlihat lemah dan pelan
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSIS
SLKI SIKI RASIONALISASI
O KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif (I.01006): 1. Untuk mengetahui
Napas Tidak keperawatan 3x24 jam diharapkan  Observasi kemampuan natuk pasien
Efektif (D.0001) “Bersihan Jalan Napas (L.01001)” 1. Identifikasi kemampuan sehingga dapat digunakan
teratasi dengan indikator: batuk untuk menentukan tindakan
1. Produksi sputum dari skala 2. Monitor tanda dan gejala yang tepat untuk pasien
2(cukup memburuk) menjadi infeksi saluran napas 2. Untuk mengetahui tanda
4(cukup membaik)  Teraupetik dan gejala infeksi saluran
2. Wheezing dari skala 2(cukup 3. Atur posisi semi-fowler pernapasan pada pasien
memburuk) menjadi 4(cukup atau fowler 3. Untuk memposisikan klien
membaik)  Edukasi ke posisi nyaman dengan
3. Dispnea dari skala 2(cukup 4. Jelaskan tujuan dan semi-fowler ataupun fowler
memburuk) menjadi 4(cukup prosedur batuk efektif agar mengurangi sesak
membaik) 5. Anjurkan teknik batuk napas
4. Frekuensi napas dari skala efektif yang benar 4. Untuk dapat menjelaskan
2(cukup memburuk) menjadi  Kolaborasi tujuan dan prosedur dari
4(cukup membaik) 6. Kolaborasi pemberian batuk efektif agar klien
5. Pola napas 2(cukup memburuk) obat mukolitik atau paham
menjadi 4(cukup membaik) eksoektoran, jika perlu 5. Untuk dapat
mengajarkan/mempraktikan
batuk efektif
6. Untuk dapat memberikan
pengobatan dengan obat
mukolitik atau eksoektoran
untuk mengurangi
viskositas skutum

2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119) 1. Untuk mengidentifikasi
(D.0019) keperawatan 3x24 jam diharapkan  Observasi nutrisi
“Status Nutrisi (L.03030)” terpenuhi 1. Identifikasi nutrisi 2. Untuk mengetahui
dengan indikator: 2. Identifikasi makanan yang makanan apa saja yang
1. Porsi makanan yang dihabiskan disukai disukai klien
dari skala 2(cukup menurun) 3. Monitor asupan makanan 3. Untuk dapat memonitor
menjadi 4(cukup meningkat) Teraupetik asupan makanan klien
2. Frekuensi makan dari skala 4. Berikan makanan tinggi 4. Untuk dapat memberikan
2(cukup menurun) menjadi serat makanan timggi serat
4(cukup meningkat)  Edukasi 5. Untuk dapat menganjurkan
3. Nafsu makan dari skala 2(cukup 5. Anjurkan posisi duduk saat klien makan dengan posisi
menurun) menjadi 4(cukup makan duduk
meningkat)  Kolaborasi 6. Untuk dapat
6. Kolaborasi dengan ahli mengkolaborasi dengan
gizi untuk menentukan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan nutrient yang dibutuhkan
oleh tubuh

3. Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur (I.09265) 1. Untuk dapat
Tidur (D.0055) keperawatan 3x24 jam diharapkan  Observasi mengidentifikasi pola
“Pola Tidur (L.05045)” membaik 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
dengan indikator: aktivitas dan tidur 2. Untuk mengetahui apa saja
1. Keluhan sulit tidur dari skala 2. Identifikasi factor yang mengganggu klien saat
2(cukup menurun) menjadi penganggu tidur (fisik tidur
4(cukup meningkat) dan/atau psikologis) 3. Untuk dapat memodifikasi
2. Keluhan sering terjaga dari skala  Teraupetik lingkungan agar klien tetap
2(cukup menurun) menjadi 3. Modifikasi lingkungan nyaman tidur nya
4(cukup meningkat) 4. Lakukan prosedur untuk 4. Untuk dapat memberikan
3. Keluhan pola tidur berubah dari meningkatkan kenyaman kepada klien
skala 2(cukup menurun) menjadi kenyamanan 5. Untuk dapat mengajarkan
4(cukup meningkat)  Edukasi relaksasi atau cara non
5. Ajarkan relaksasi atau farmakologi agar klien dapat
cara non farmakologi tidur dengan pulas
lainnya.
4. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178) 1. Untuk dapat mengetahui dari
Aktivitas (D.0056) keperawatan 3x24 jam “Toleransi  Edukasi gangguan fungsi tubuh yang
Aktivitas (L.05047)” meningkat 1. Identifikasi gangguan mengakibatkan kelelahan
dengan indikator fungsi tubuh yang 2. Untuk dapat memonitor pola
1. Frekuensi nadi dari skala mengakibatkan kelelahan dan jam tidur klien
2(cukup menurun) menjadi 2. Monitor pola dan jam 3. Untuk dapat melakukan
4(cukup meningkat) tidur latihan gerak pasif atau aktif
2. Saturasi oksigen dari skala  Teraupetik agar klien dapat terbiasa
2(cukup menurun) menjadi 3. Lakukan latihan rentang gerak dan tubuhnya lebih
4(cukup meningkat) gerak pasif atau aktif kuat lagi
3. Keluhan lelah dari skala 2(cukup  Edukasi 4. Untuk dapat menganjurkan
meningkat) menjadi 4(cukup 4. Anjurkan melakukan pasien untuk melakukan
menurun) aktivitas secara bertahap aktivitas secara bertahap
4. Dispnea setelah beraktivitas  Kolaborasi 5. Untuk dapat mengkolaborasi
2(cukup meningkat) menjadi 5. Kolaborasi dengan ahli dengan ahli gizi terkait
4(cukup menurun) gizi tentang cara asupan makanan agar tubuh
meningkatkan asupan pasien terpenuhi/menjadi
makanan kuat dalam melakukan
aktivitas
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO DIAGNOSA HARI, IMPLEMENTASI EVALUASI


. KEPERAWATAN TANGGAL
1. Bersihan Jalan Napas Selasa, 12 Juli Jam 11.00 WIB S:
Tidak Efektif (D.0001) 2022 Latihan Batuk Efektif (I.01006):  Pasien mengatakan masih sering
1. Mengidentifikasi kemampuan merasakan sesak jika tidur terlentang
batuk  Pasien mengatakan batuk masih ada
2. Memonitor tanda dan gejala dan berdahak
infeksi saluran napas O:
3. Mengatur posisi semi-fowler  Pasien terpasang nasal oksigen 5L
atau fowler  Nebulazer /8jam
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur  Posisi fowler
batuk efektif  SPO2 96%
5. Menganjurkan teknik batuk
 RR: 24x/m
efektif yang benar
A:
6. Mengkolaborasi pemberian obat
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif belum
mukolitik atau eksoektoran, jika
teratasi
perlu Indicator Tercapa Target
i
Produksi sputum 2 4
Wheezing 2 4
Dispnea 2 4
Frekuensi nafas 2 4
Pola nafas 2 4

P: Lanjutkan intervensi
 Anjurkan teknik batuk efektif yang
benar
 Nebulazer /8jam

Rabu, 13 Juli Jam 11.00 S:


2022 1. Mengidentifikasi kemampuan  Pasien mengatakan bahwasanya batuk
batuk masih ada dan sudah melakukan batuk
2. Memonitor tanda dan gejala efektif, minum air hangat, masih ada
infeksi saluran napas dahak
3. Mengatur posisi semi-fowler O:
atau fowler  Pasien terpasang nasal oksigen 3L
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur  Nebulazer /8jam
batuk efektif  Posisi fowler
5. Menganjurkan teknik batuk  SPO2 96%
efektif yang benar  RR: 21x/m
6. Nebulazer A:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif belum
teratasi
Indicator Tercapa Target
i
Produksi sputum 3 4
Wheezing 2 4
Dispnea 2 4
Frekuensi nafas 3 4
Pola nafas 3 4
P: Lanjutkan Intervensi
 Latih batuk efektif
 Nebulazer /8jam

Kamis, 14 Juli Jam 11.00 S:


2022 1. Mengidentifikasi kemampuan  Pasien mengatakan sesak berkurang,
batuk batuk berdahak berkurang
2. Memonitor tanda dan gejala
infeksi saluran napas O:
3. Mengatur posisi semi-fowler  Pasien terpasang nasal oksigen 3L
atau fowler  Nebulazer /8jam
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur  Posisi semi fowler
batuk efektif  SPO2 97%
5. Menganjurkan teknik batuk  RR: 20x/m
efektif yang benar  Suara tambahan (-)
6. Memberikan nebulazer /8 jam
(ventolin & pulmikot)
A:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif belum
teratasi
Indicator Tercapa Target
i
Produksi sputum 3 4
Wheezing 3 4
Dispnea 3 4
Frekuensi nafas 4 4
Pola nafas 4 4
P: Lanjutkan intervensi
 Sapih penggunaan oksigenasi
 Ajarkan kembali batuk efektif
 Nebulazer /12jam

NO DIAGNOSA HARI, IMPLEMENTASI EVALUASI


. KEPERAWATAN TANGGAL
2. Defisit Nutrisi (D.0019) Selasa, 12 Juli Jam 08.00 S:
2022 Manajemen Nutrisi (I.03119)  Pasien mengatakan nafsu makan
1. Mengidentifikasi nutrisi menurun karena tidak menyukai
2. Mengidentifikasi makanan yang makanan rumah sakit, pasien makan
disukai hanya sedikit.
O:
3. Memonitor asupan makanan
 Makanan masih sisa
4. Memberikan makanan tinggi
 Status nutrisi kurang
serat A:
5. Menganjurkan posisi duduk saat Defisit Nutrisi belum teratasi
makan
6. Mengkolaborasi dengan ahli gizi Indicator Tercapai Target
untuk menentukan jumlah kalori Porsi makan 2 4
Nafsu makan 2 4
dan jenis nutrient yang Frekuensi makan 2 4
dibutuhkan
P: Lanjutkan intervensi
 Monitoring porsi makan yang
dihabiskan
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
Rabu, 13 Juli Jam 08.00 S:
2022 1. Monitoring porsi makan yang  Keluarga mengatakan bahwa pasien
dihabiskan hari ini makan cukup banyak dari
2. Menganjurkan makan sedikit kemarin, makan hamper habis
tapi sering setengah porsi

3. Memberikan makanan tinggi O:


serat  Makanan masih sisa
4. Menganjurkan posisi duduk saat  Status nutrisi kurang
makan A:
5. Mengkolaborasi dengan ahli gizi Defisit Nutrisi belum teratasi
untuk menentukan jumlah kalori Indicator Tercapai Target
dan jenis nutrient yang Porsi makan 3 4
dibutuhkan Nafsu makan 3 4
Frekuensi makan 2 4

P: Lanjutkan intervensi
 Monitor Asupan Makan

Kamis, 14 Juli Jam 08.00 S:


2022 1. Memonitoring asupan makan  Keluarga mengatakan nafsu makan
2. Memberikan makanan tinggi pasien sudah cukup baik, mau makan
serat cemilan dan buah
3. Menganjurkan posisi duduk saat O:
makan  Makanan habis separo porsi
 Status nutrisi kurang
4. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
 Nafsu makan meningkat
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan A:
Defisit Nutrisi belum teratasi

Indicator Tercapai Target


Porsi makan 3 4
Nafsu makan 3 4
Frekuensi makan 3 4

P: Lanjutkan intervensi
 Monitor Asupan Makan
 Berikan makanan favourite pasien

NO DIAGNOSA HARI, IMPLEMENTASI EVALUASI


. KEPERAWATAN TANGGAL
3. Gangguan Pola Tidur Selasa, 12 Juli Jam 10.00 S:
(D.0055) 2022 Dukungan Tidur (I.09265)  Pasien mengatakan kesulitan tidur dan
1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidur sering terputus
 Pasien mengatkan sulit tidur karena
dan tidur (Pasien biasa tidur
sering sesak dimalam hari
malam) O:
2. Mengidentifikasi factor  Pasien saat pagi dan siang hari dengan
penganggu tidur (sesak dan posisi fowler dan memejamkan mata
kurang nyaman)  TD: 148/85mmHg
3. Memodifikasi lingkungan A: Gangguan pola tidur belum teratasi
4. Melakakukan prosedur untuk Indicator Tercapai Target
meningkatkan kenyamanan Keluhan sulit tidur 2 4
5. Mengajarkan relaksasi atau cara Keluhan sering terjaga 2 4
non farmakologi lainnya. Keluhan pola tidur 2 4
berubah

P: Lanjutkan intevensi
 Memodifikasi lingkungan, melakukan
prosedur meningkatkan kenyamanan, dan
mengajarkan relaksasi otot

Rabu, 13 Juli Jam 10.00 S:


2022 Dukungan Tidur (I.09265)  Pasien mengatakan tidur masih terputus
1. Mengidentifikasi pola aktivitas  Pasien mengatkan masih sering terjaga
dimalam hari
dan tidur (Pasien biasa tidur
 Tidur siang jarang
malam) O:
2. Mengidentifikasi factor  Pasien saat pagi dan siang hari dengan
penganggu tidur (sesak dan posisi fowler dan memejamkan mata
kurang nyaman)  Pasien tampak lesu
 TD:140/77 mmHg
3. Memodifikasi lingkungan
4. Melakakukan prosedur untuk A: Gangguan pola tidur belum teratasi
meningkatkan kenyamanan Indicator Tercapai Target
5. Mengajarkan relaksasi atau cara Keluhan sulit tidur 2 4
non farmakologi lainnya. Keluhan sering terjaga 3 4
Keluhan pola tidur 2 4
berubah

P: Lanjutkan intevensi
 Memodifikasi lingkungan, melakukan
prosedur meningkatkan kenyamanan, dan
mengajarkan relaksasi otot
Kamis, 14 Juli Jam 10.00 S:
2022 Dukungan Tidur (I.09265)
1. Mengidentifikasi pola aktivitas  Pasien mengatakan mampu tidur lebih
lama dimalam hari
dan tidur (pasien mampu tidur
 Pasien mengatkan masih terputus namun
lebih awal) pasien merasa lebih nyaman dari
2. Mengidentifikasi factor sebelumnya
penganggu tidur (pasien merasa  Sesak berkurang
lebih nyaman)
O:
3. Memodifikasi lingkungan  Pasien tampak lebih segar dan ceria
4. Melakakukan prosedur untuk  TD: 137/81 mmHg
meningkatkan kenyamanan
5. Mengajarkan relaksasi atau cara A: Gangguan pola tidur sudah teratasi
Indicator Tercapai Target
non farmakologi lainnya.
Keluhan sulit tidur 4 4
Keluhan sering terjaga 4 4
Keluhan pola tidur 4 4
berubah

P: Lanjutkan intevensi
 Lakukan prosedur meningkatkan
kenyamanan
NO DIAGNOSA HARI, IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN TANGGAL
4. Intoleransi Aktivitas Selasa, 12 Juli Jam 16.30 S:
(D.0056) 2022 Manajemen Energi (I.05178)  Pasien mengatakan hanya mampu
1. Mengidentifikasi gangguan berbaring belum bias melakukan aktivitas
secara mandiri
fungsi tubuh yang
 Sesak akan bertambah jika banyak gerak
mengakibatkan kelelahan O:
2. Memonitor pola dan jam tidur  Terpasang nasal oksigen
3. Melakukan latihan rentang gerak  Terpasang selang kateter
pasif atau aktif  Terpasang infus
 SPO2: 96%
4. Menganjurkan melakukan
 N: 63x/m
aktivitas secara bertahap
5. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan A:
asupan makanan Intoleransi Aktivitas belum teratasi

Indicator Tercapai Target


Frekuensi nadi 2 4
Saturasi 2 4
Dispnea 2 4
Keluhan lelah 2 4

P: Lanjutkan Intervensi
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor mobilisasi pasien ditempat tidur
Rabu, 13 Juli Jam 16.30 S:
2022 Manajemen Energi (I.05178)  Pasien mengatakan mudah lelah dan
1. Monitor saturasi oksigen pusing jika banyak bergerak
2. Melakukan latihan rentang gerak  Pasien hanya mampu berbaring dan
miring kanan kiri
pasif atau aktif
O:
3. Menganjurkan melakukan  Pasien latihan mobilisasi
aktivitas secara bertahap  Pasien tampak mengikuti arahan
4. Mengkolaborasi dengan ahli gizi  SPO2: 96%
tentang cara meningkatkan  N: 68x/m
A:
asupan makanan
Intoleransi Aktivitas belum teratasi

Indicator Tercapai Target


Frekuensi nadi 3 4
Saturasi 3 4
Dispnea 2 4
Keluhan lelah 2 4

P: Lanjutkan Intervensi
 Monitor saturasi oksigen
 Ajarkan mobilisasi pasien untuk pasien

Kamis, 14 Juli Jam 16.30 S:


2022 Manajemen Energi (I.05178)  Pasien mengatakan kondisi semakin
1. Monitor saturasi oksigen membaik
2. Melakukan latihan rentang gerak  Pasien hanya mampu pindah dari bed ke
kursi
pasif atau aktif
O:
3. Menganjurkan melakukan  Pasien latihan mobilisasi
aktivitas secara bertahap  SPO2: 97%
4. Mengkolaborasi dengan ahli gizi  N: 62x/m
tentang cara meningkatkan  RR: 21x/m
A:
asupan makanan Intoleransi Aktivitas belum teratasi

Indicator Tercapai Target


Frekuensi nadi 3 4
Saturasi 3 4
Dispnea 2 4
Keluhan lelah 3 4

P: Lanjutkan Intervensi
 Monitor dan bantu pasien dalam
mobilisasi

Anda mungkin juga menyukai