DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama (inisial) : Tn. N
2) Usia : 71 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Tuksono Sentolo
5) Suku : Jawa/Indonesia
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Agama : Islam
8) Pekerjaan : Buruh
9) Diagnosa Medik : PPOK EKSASERBASI AKUT
10) No. Medical Record : 70-79-38
11) Tanggal Pengkajian : 11 Juni 2022
b. Penanggung Jawab
1) Nama (inisial) : Tn. R
2) Usia : 40 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Pekerjaan : Swasta
5) Hubungan dengan pasien : Anak
6) Alamat : Tuksono Sentolo
II. KELUHAN UTAMA
Mengeluhkan sesak nafas sejak 5 hari lalu, batuk, dan susah tidur.
III. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dengan PPOK Eksaserbasi akut mengeluhkan sering sesak
nafas, batuk juga berulang-ulang, dahak sulit mengeluarkan dahak dan
susah tidur karena tidak nyaman oleh penyakitnya. Pasien belum
nafsu makan ketika mau makan masih merasa mual.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien sebelumnya perokok aktif tidak bisa berhenti. Sejak 5 tahun
yang lalu pasien berhenti merokok karena terdapat gejala sering batuk
berulang-ulang, sesak nafas. Pasien 3 tahun lalu juga kambuh atas
penyakit yang dialaminya, pasien ke RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarya untuk berobat dan terdiagnosis PPOK. 5 hari lalu pasien
mengeluhkan batuk yang tak kunjung sembuh dan sesak nafas padahal
pasien sudah minum obat dari apotek. Keluarga pasien langsung
menindaklanjuti untuk membawa pasien ke RS PKU Muhammdiyah
Yogyakarta.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada riwayat sakit dari keluarga. PPOK (-)
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pekerjaan sehari-hari pasien adalah buruh tani di sawah. Biasanya
klien disuruh orang sekitar untuk mengurusi sawah seperti menanam padi,
sayuran, dll. Hubungan klien dengan orang sekitar sangat baik. Dan
memiliki hubungan baik dengan keluarga, anak, dan cucunya. Pasien
tinggal bersama istri, anak terakhirnya/ketiga, dan cucunya.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pada saat di rawat ibadah sholat tetap dilakukan dengan tayamun
dahulu dilanjut sholat posisi fowler, dan berdzikir di bed kamar tidur. Saat
di rumah pasien juga selalu rajin sholat, dan aktif kegiatan keagamaan di
desanya.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien composmentis, sedikit lemah. Penampilan
sesuai dengan usianya, rambut sudah beruban, bicara sesuai namun
sedikit bingung ketika ditanya terkait memori jangka panjan. TB: 158
cm, BB: 50 kg, N: 120 x/menit, RR: 28 x/menit, SpO2: 90%.
Terpasang oksigenasi 3 tpm, pasien diberikan nebulizer 2 kali sehari,
terpasang infus NaCl 500 cc, memakai pampers untuk BAK/BAB.
VII. PEMERIKSAAN PERSISTEM
DO:
- Pasien tampak terengah-engah ketika tidak
menggunakan oksigen
- Saat berindah posisi juga terlihat lemah dan pelan
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSIS
SLKI SIKI RASIONALISASI
O KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif (I.01006): 1. Untuk mengetahui
Napas Tidak keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi kemampuan natuk pasien
Efektif (D.0001) “Bersihan Jalan Napas (L.01001)” 1. Identifikasi kemampuan sehingga dapat digunakan
teratasi dengan indikator: batuk untuk menentukan tindakan
1. Produksi sputum dari skala 2. Monitor tanda dan gejala yang tepat untuk pasien
2(cukup memburuk) menjadi infeksi saluran napas 2. Untuk mengetahui tanda
4(cukup membaik) Teraupetik dan gejala infeksi saluran
2. Wheezing dari skala 2(cukup 3. Atur posisi semi-fowler pernapasan pada pasien
memburuk) menjadi 4(cukup atau fowler 3. Untuk memposisikan klien
membaik) Edukasi ke posisi nyaman dengan
3. Dispnea dari skala 2(cukup 4. Jelaskan tujuan dan semi-fowler ataupun fowler
memburuk) menjadi 4(cukup prosedur batuk efektif agar mengurangi sesak
membaik) 5. Anjurkan teknik batuk napas
4. Frekuensi napas dari skala efektif yang benar 4. Untuk dapat menjelaskan
2(cukup memburuk) menjadi Kolaborasi tujuan dan prosedur dari
4(cukup membaik) 6. Kolaborasi pemberian batuk efektif agar klien
5. Pola napas 2(cukup memburuk) obat mukolitik atau paham
menjadi 4(cukup membaik) eksoektoran, jika perlu 5. Untuk dapat
mengajarkan/mempraktikan
batuk efektif
6. Untuk dapat memberikan
pengobatan dengan obat
mukolitik atau eksoektoran
untuk mengurangi
viskositas skutum
2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119) 1. Untuk mengidentifikasi
(D.0019) keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi nutrisi
“Status Nutrisi (L.03030)” terpenuhi 1. Identifikasi nutrisi 2. Untuk mengetahui
dengan indikator: 2. Identifikasi makanan yang makanan apa saja yang
1. Porsi makanan yang dihabiskan disukai disukai klien
dari skala 2(cukup menurun) 3. Monitor asupan makanan 3. Untuk dapat memonitor
menjadi 4(cukup meningkat) Teraupetik asupan makanan klien
2. Frekuensi makan dari skala 4. Berikan makanan tinggi 4. Untuk dapat memberikan
2(cukup menurun) menjadi serat makanan timggi serat
4(cukup meningkat) Edukasi 5. Untuk dapat menganjurkan
3. Nafsu makan dari skala 2(cukup 5. Anjurkan posisi duduk saat klien makan dengan posisi
menurun) menjadi 4(cukup makan duduk
meningkat) Kolaborasi 6. Untuk dapat
6. Kolaborasi dengan ahli mengkolaborasi dengan
gizi untuk menentukan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan nutrient yang dibutuhkan
oleh tubuh
3. Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur (I.09265) 1. Untuk dapat
Tidur (D.0055) keperawatan 3x24 jam diharapkan Observasi mengidentifikasi pola
“Pola Tidur (L.05045)” membaik 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
dengan indikator: aktivitas dan tidur 2. Untuk mengetahui apa saja
1. Keluhan sulit tidur dari skala 2. Identifikasi factor yang mengganggu klien saat
2(cukup menurun) menjadi penganggu tidur (fisik tidur
4(cukup meningkat) dan/atau psikologis) 3. Untuk dapat memodifikasi
2. Keluhan sering terjaga dari skala Teraupetik lingkungan agar klien tetap
2(cukup menurun) menjadi 3. Modifikasi lingkungan nyaman tidur nya
4(cukup meningkat) 4. Lakukan prosedur untuk 4. Untuk dapat memberikan
3. Keluhan pola tidur berubah dari meningkatkan kenyaman kepada klien
skala 2(cukup menurun) menjadi kenyamanan 5. Untuk dapat mengajarkan
4(cukup meningkat) Edukasi relaksasi atau cara non
5. Ajarkan relaksasi atau farmakologi agar klien dapat
cara non farmakologi tidur dengan pulas
lainnya.
4. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178) 1. Untuk dapat mengetahui dari
Aktivitas (D.0056) keperawatan 3x24 jam “Toleransi Edukasi gangguan fungsi tubuh yang
Aktivitas (L.05047)” meningkat 1. Identifikasi gangguan mengakibatkan kelelahan
dengan indikator fungsi tubuh yang 2. Untuk dapat memonitor pola
1. Frekuensi nadi dari skala mengakibatkan kelelahan dan jam tidur klien
2(cukup menurun) menjadi 2. Monitor pola dan jam 3. Untuk dapat melakukan
4(cukup meningkat) tidur latihan gerak pasif atau aktif
2. Saturasi oksigen dari skala Teraupetik agar klien dapat terbiasa
2(cukup menurun) menjadi 3. Lakukan latihan rentang gerak dan tubuhnya lebih
4(cukup meningkat) gerak pasif atau aktif kuat lagi
3. Keluhan lelah dari skala 2(cukup Edukasi 4. Untuk dapat menganjurkan
meningkat) menjadi 4(cukup 4. Anjurkan melakukan pasien untuk melakukan
menurun) aktivitas secara bertahap aktivitas secara bertahap
4. Dispnea setelah beraktivitas Kolaborasi 5. Untuk dapat mengkolaborasi
2(cukup meningkat) menjadi 5. Kolaborasi dengan ahli dengan ahli gizi terkait
4(cukup menurun) gizi tentang cara asupan makanan agar tubuh
meningkatkan asupan pasien terpenuhi/menjadi
makanan kuat dalam melakukan
aktivitas
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
P: Lanjutkan intervensi
Anjurkan teknik batuk efektif yang
benar
Nebulazer /8jam
P: Lanjutkan intervensi
Monitor Asupan Makan
P: Lanjutkan intervensi
Monitor Asupan Makan
Berikan makanan favourite pasien
P: Lanjutkan intevensi
Memodifikasi lingkungan, melakukan
prosedur meningkatkan kenyamanan, dan
mengajarkan relaksasi otot
P: Lanjutkan intevensi
Memodifikasi lingkungan, melakukan
prosedur meningkatkan kenyamanan, dan
mengajarkan relaksasi otot
Kamis, 14 Juli Jam 10.00 S:
2022 Dukungan Tidur (I.09265)
1. Mengidentifikasi pola aktivitas Pasien mengatakan mampu tidur lebih
lama dimalam hari
dan tidur (pasien mampu tidur
Pasien mengatkan masih terputus namun
lebih awal) pasien merasa lebih nyaman dari
2. Mengidentifikasi factor sebelumnya
penganggu tidur (pasien merasa Sesak berkurang
lebih nyaman)
O:
3. Memodifikasi lingkungan Pasien tampak lebih segar dan ceria
4. Melakakukan prosedur untuk TD: 137/81 mmHg
meningkatkan kenyamanan
5. Mengajarkan relaksasi atau cara A: Gangguan pola tidur sudah teratasi
Indicator Tercapai Target
non farmakologi lainnya.
Keluhan sulit tidur 4 4
Keluhan sering terjaga 4 4
Keluhan pola tidur 4 4
berubah
P: Lanjutkan intevensi
Lakukan prosedur meningkatkan
kenyamanan
NO DIAGNOSA HARI, IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN TANGGAL
4. Intoleransi Aktivitas Selasa, 12 Juli Jam 16.30 S:
(D.0056) 2022 Manajemen Energi (I.05178) Pasien mengatakan hanya mampu
1. Mengidentifikasi gangguan berbaring belum bias melakukan aktivitas
secara mandiri
fungsi tubuh yang
Sesak akan bertambah jika banyak gerak
mengakibatkan kelelahan O:
2. Memonitor pola dan jam tidur Terpasang nasal oksigen
3. Melakukan latihan rentang gerak Terpasang selang kateter
pasif atau aktif Terpasang infus
SPO2: 96%
4. Menganjurkan melakukan
N: 63x/m
aktivitas secara bertahap
5. Mengkolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan A:
asupan makanan Intoleransi Aktivitas belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Monitor saturasi oksigen
Monitor mobilisasi pasien ditempat tidur
Rabu, 13 Juli Jam 16.30 S:
2022 Manajemen Energi (I.05178) Pasien mengatakan mudah lelah dan
1. Monitor saturasi oksigen pusing jika banyak bergerak
2. Melakukan latihan rentang gerak Pasien hanya mampu berbaring dan
miring kanan kiri
pasif atau aktif
O:
3. Menganjurkan melakukan Pasien latihan mobilisasi
aktivitas secara bertahap Pasien tampak mengikuti arahan
4. Mengkolaborasi dengan ahli gizi SPO2: 96%
tentang cara meningkatkan N: 68x/m
A:
asupan makanan
Intoleransi Aktivitas belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Monitor saturasi oksigen
Ajarkan mobilisasi pasien untuk pasien
P: Lanjutkan Intervensi
Monitor dan bantu pasien dalam
mobilisasi