Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN HIV/AIDS

MEMPERAGAKAN KONSELING PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA


KEPUTUSASAAN

KARENA HIV/AIDS

DOSEN MATA KULIAH:

Idawati Manurung, S.Kp.,M.Kes.

DUSUSUN OLEH :

Shelvia Puspitasari (1914301015)


Ambar Puspita Ningrum (1914301016)
REGULER 1, TINGKAT 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
SP KONSELING PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN DIAGNOSA KEPUTUSASAAN

Kasus:
Seorang wanita mengaku terkena HIV sejak 2 bulan lalu karena tertusuk jarum suntik dari
seorang pasien pengidap HIV, dia terlihat murung dan klien berkata sulit tidur dan juga nafsu
makan mulai mennurun, klien sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri, dan klien juga sudah tidak pernah beribadah sejak terkena HIV karena merasa tuhan tidak
adil kepada dirinya, klien selalu mengurung dan mengasingkan diri juga tidak pernah
bersosialisasi terhadap orang orang sekitar karena dia merasa malu akibat penyakit yang
dialaminya. Pasalnya, ia juga sudah mencoba memberitahu pihak keluarganya tentang
penyakitnya namun keluarga nya belum bisa menerima keadaan nya karena takut tertular jika
bersebelahan atau melakukan kontak fisik seperti berjabat tangan.

Diagnosa:
Keputusasaan

Tujuan :
Setelah dilakukan sesi konseling, harapan klien meningkat dengan cara mampu meningkatkan
rasa percaya diri agar tidak berfikir untuk mengakhiri hidup dan kembali mendekatkan diri
kepada tuhan (beribadah).

Rencana Keperawatan :
1. Memberinya saran Negatif (Tetap meninggalkan tuhan dan mengakhiri hidup)
2. Memberinya saran Positif (Kembali berosialisasi, mengatur pola makan juga
pola tidur dan lebih meningkatkan ibadah agar hidup menjadi tenang)
Fase Kerja:

Fase orientasi :
(Dirumah Sakit Ruang Perawatan)

Perawat : Selamat pagi, bu. Saya perawat Selfi yang akan melakukan sesi Konseling kepada ibu
pagi hari ini. Sepertinyaaa ibu terlihat lebih kurus dari hari sebelumnyaaa...

Pasien : Iyaaa sus benar, selamat pagi.

Perawat : Baiklah bu, pertemuan ini kita akan melakukan konseling seperti pertemuan
sebelumnya, mungkin membutuhkan waktu sekitar 15 menit, apakah ibu bersedia?

Pasien : Iyaa sus, sayaa bersedia..

Perawat : Baiklah bu, kita akan langsung mulai yaa..

Pasien : Iyaa sus.

Fase kerja :

Perawat : Baik lah bu, nah ibu tahu tidak sih dampak negatif dari ibu mengurung diri? Itu akan
berdampak bagi kesehatan ibu sekarang ini, lalu selama mengurung diri apa yang ibu lakukan?

Pasien : saya tidak melakukan apa apa sus, saya hanya merenung sepanjang waktu, tidak makan
dan minum lalu tidur saya tidar teratur.

Perawat : lalu, apa ibu tidak melakukan sosialisasi kepada orang orang sekitar? Seperti
berkumpul dan berbincang di pagi atau sore hari, atau mungkin ibu mengikuti karisan RT..

Pasien : tidak sus, saya sudah cukup malu dengan apa yang saya alami...

Perawat : ibu tidak perlu malu bu, ibu harus bersosialisasi dan juga harus melakukan pendekatan
kepada masyarakat agar ibu tidak berkecil hati dan selalu merasa murung..

Pasien : iyaaa sus baik saya akan mencoba melakukan saran suster
Perawat : Nah, bu.. dan juga mandi merupakan bentuk kepedulian ibu terhadap kebersihan diri,
ibu makan ini merupakan bentuk kepedulian ibu terhadap kesehatan ibu. Apakah ibu meminum
obat selama mengurung diri?

Pasien : Tidak susss

Perawat : ibu tidak boleh seperti itu yaaa, kalau tidak meminum obat bagaimana ibu dapat
sembuh dari penyakit ibu, bagaimana ibu dapat melawan rasa malu ibu untuk bersosialisasi
dengan orang orang sekitar? Dan bagaimana bisa ibu melakukan hal hal positif ibu jika ibu
sendiri tidak mau melawan penyakit ibu...

Pasien : (diam merenung)

Perawat : Nah lalu disini saya akan memberikan dua pilihan, yang pertama apakah ibu akan tetap
mengurung diri dan melakukan hal yang sering ibu lakukan biasanya, atau ibu akan merubah
pola hidup ibu menjadi lebih baik dengan yang saya anjurkan agar kehidupan ibu menjadi lebih
sehat dan lebih segar dengan melakukan hal hal positif...

Pasien : iya sus, saya akan lebih memperhatikan dan mengubah pola hidup saya menjadi lebih
sehat agar kehidupan saya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Perawat : baik bu saya senang mendengarnya jika ibu akan melakukan perubahan pada diri ibu..

Pasien : Iyaaa sus terimakasih

Fase terminasi :

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan sesi konseling hari ini?

Pasien : Iyaa suster, saya merasa lebih lega dan perasaan saya lebih membaik dari sebelumnya.
Saya akhirnya sadar jika saya memperbaiki kehidupan saya, maka kesehatan saya juga dapat
meningkat dan berjalan baik sedikit demi sedikit, saya tidak akan berfikir untuk mengakhiri
hidup di kemudian hari.

Perawat : baiklah bu saya senang mendengarnya, semoga ibu mengerti...

Pasien : Baik sus saya sudah sangat mengerti. Terimakasih sekali lagi.
Perawat : Baik bu, Kalau begitu saya pamit, selamat istirahat bu.

Pasien : Terimakasih, sus.

Anda mungkin juga menyukai