Program Imunisasi
Pada Masa
Pandemi COVID 19
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Jakarta, 9 November 2020
Outline
PENGANTAR
KESIMPULAN
PENGANTAR
DUNIA SEBELUM DITEMUKAN VAKSIN
Cacar (Smallpox) Difteri
Demam Kuning
(Yellow Fever)
Polio
Batuk Rejan, Pertusis
Dengan
menurunnya
cakupan BAHAY
imunisasi rutin A KLB
atau
lengkap, maka
semakin turun
pula tingkat WABA
H
kekebalan
komunitas
terhadap PD3I 100% 80% 70% 60% <50%
Cakupan imunisasi
KEKEBALAN KELOMPOK (HERD IMMUNITY)
Cakupan imunisasi
lengkap yang tinggi dan
merata akan
membentuk
KEKEBALAN KELOMPOK
(HERD IMMUNITY)
14.5
15.5
14.4
12,8
12,8
12,5
9,8
5,9
4,2
2,3
2020
Target IDL s.d Oktober
77.4%
<30% ≥ 30% – <77.4% ≥ 77.4%
63 kab/kota 243 kab/kota 208 kab/kota
Jumlah Kabupaten/Kota mencapai target Imunisasi Dasar Lengkap sampai dengan bulan Oktober 2020 lebih
rendah dibandingkan dengan bulan Oktober 2019.
Imunisasi UntukSEMUA
IMUNISASI UNTUK
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA LANJUTAN BADUTA
PER PROVINSI – DATA OKTOBER 2020
202
0 Target Imunisasi Lanjutan s.d Oktober 2020
63.7%
<30% ≥ 30% – <63.7% ≥ 63.7%
166 kab/kota 258 kab/kota 90 kab/kota
Jumlah Kabupaten/Kota mencapai target Imunisasi Dasar Lengkap sampai dengan bulan
Oktober 2020 lebih rendah dibandingkan dengan bulan Oktober 2019. UntukSEMUA
Imunisasi
IMUNISASI UNTUK
RISIKO KLB PD3I PADA MASA PANDEMI
COVID-19
Pelayanan imunisasi terhambat di beberapa wilayah, analisa data menunjukkan penurunan cakupan
yang signifikan 🡪 Risiko KLB PD3I
KLB PD3I yang terjadi pada masa pandemi COVID-19 akan menjadi beban ganda bagi
pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat.
Imunisasi
IMUNISASIUntuk
UNTUKSemua
SEMUA
Pelayanan
Imunisasi Pada
Masa Pandemi
UPAYA AKSELERASI CAKUPAN IMUNISASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Sosialisasi Petunjuk Teknis SE Mendagri tentang Peningkatan Cakupan Program Pelaksanaan Catch Up Imunisasi
Pelayanan Imunisasi pada Imunisasi Nasional di Daerah dalam Adaptasi dan Pemberian Imunisasi Ganda
Masa Pandemi Kebiasaan Baru sesuai Rekomendasi ITAGI
Imunisasi untuk Semua
PELAYANAN IMUNISASI PADA MASA PANDEMI
Prinsip dasar:
Pada masa pandemi COVID-19, imunisasi tetap harus diberikan
sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I.
6 Sediakan jalan masuk dan keluar terpisah bagi orang tua/ pengantar
Sediakan tempat duduk bagi sasaran dan orang tua/pengantar untuk menunggu
7 sebelum dan 30 menit sesudah imunisasi dengan jarak aman antar tempat duduk
minimal 1-2 meter.
Ketentuan ruang/ tempat pelayanan imunisasi di Puskesmas, Pustu, Praktik Bidan Desa
dan Faskes lain sama dengan ketentuan ruang/ tempat pelayanan imunisasi di
Posyandu, dengan beberapa tambahan yaitu:
Ruang/ tempat pelayanan imunisasi tidak berdekatan/ terpisah dari poli anak/
2 dewasa sakit
Pengaturan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi
Pengaturan
ruang/tempat
pelayanan imunisasi
dapat disesuaikan
dengan situasi di
fasilitas kesehatan
masing-masing
dengan menerapkan
protokol kesehatan
yaitu prinsip PPI dan
menjaga jarak aman
1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas Keliling/ Pelayanan Kesehatan
Bergerak
❑ Ruang/tempat pelayanan imunisasi cukup besar dengan sirkulasi udara baik. Dapat
dilakukan di teras rumah/ mobil pusling/ balai desa/ tempat ibadah/ dll, dimana meja
untuk pelayanan terpisah dari petugas lain agar sesuai protokol kesehatan
❑ Bila menggunakan kipas angin, letakkan kipas angin di belakang petugas kesehatan agar
aliran udara mengalir dari petugas kesehatan ke sasaran imunisasi.
❑ Pastikan tidak ada anggota keluarga dalam rumah tempat pelaksanaan yang sakit
❑ Jika dilakukan di rumah, tempat pelayanan terpisah dari ruang anggota keluarga lain
❑ Membersihkan tempat pelayanan sebelum dan sesudah pelayanan dengan desinfektan
❑ Terdapat fasilitas mencuci tangan pakai sabun & air mengalir/ hand sanitizer
❑ Sediakan tempat duduk untuk menunggu sebelum dan 30 mnt sesudah imunisasi
Ketentuan Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas
Keliling/ Pelayanan Kesehatan Bergerak
Pelayanan imunisasi melalui Puskesmas Keliling/Pelayanan Kesehatan Bergerak dilakukan
dengan mempertimbangkan:
Risiko transmisi penyakit COVID-19 yang sangat cepat dan tidak mudah dideteksi,
2 terutama pada karier asimptomatik
Pentingnya menjaga suhu dan mutu vaksin, logistik dan kit anafilaktik untuk
3
pelayanan imunisasi yang berkualitas
1
Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan imunisasi. Untuk pelayanan di puskesmas
atau faskes lain, jadwal imunisasi terpisah dari layanan MTBS atau dewasa sakit
Waktu layanan tidak perlu lama dan dibatasi jumlah sasaran yang dilayanan dalam 1
2
sesi pelayanan (maks 5-6 anak)
Informasikan no. telp petugas/ kader untuk membuat jadwal janji temu imunisasi
4
selanjutnya
1. Memastikan diri, kader dan petugas kesehatan lainnya dalam keadaan sehat
2. Menggunakan APD sebelum melalui pelayanan, yaitu masker bedah/masker medis (1 buah
masker medis dapat dipakai maksimal 4 jam/ dapat diganti lebih sering apabila basah,
robek, atau rusak)
4. Memastikan tersedianya fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand
sanitizer di posyandu/ puskesmas/pustu/ praktik bidan desa/ faskes lain
5. Memastikan semua vaksin, logistik dan kit anafilaktik tersedia dan dalam keadaan baik dan
bersih sesuai dengan Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
(misalnya vaksin VVM A atau B, belum kadaluarsa dan tidak terendam air)
6. Memastikan tempat duduk antar petugas dan kader serta orang tua sesuai prinsip menjaga
jarak aman 1-2 meter
7. Melakukan skrining kesehatan sebelum imunisasi dengan gejala demam, ISPA, diare,
riwayat kontak dg kontak erat/suspek/probable/konfirmasi/pasca COVID-19 dan riwayat
perjalanan. Apabila ditemukan gejala/riwayat maka imunisasi ditunda.
Pembagian Tugas dan Peran [4]
8. Pada saat pelayanan imunisasi kepada sasaran:
a. Melakukan skrining singkat tentang kondisi kesehatan sasaran sebelum imunisasi
b. Menanyakan reaksi KIPI yang terjadi pada imunisasi sebelumnya
c. Menjelaskan imunisasi yang akan diberikan
d. Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah melakukan imunisasi
pada setiap sasaran imunisasi.
e. Memberikan imunisasi sesuai jadwal dengan prinsip penyuntikan yang aman
f. Apabila ada imunisasi yang terlewat sebelumnya, maka berikanlah imunisasi lebih dari satu jenis antigen
(pemberian imunisasi ganda) bersama-sama di tempat penyuntikan yang berbeda
g. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada buku KIA atau buku catatan imunisasi.
h. Mengingatkan orang tua/pengantar untuk menunggu 30 menit setelah imunisasi
i. Mengingatkan orang tua/pengantar tentang jadwal imunisasi berikutnya.
j. Memberikan penjelasan apabila dalam waktu 14 hari sesudah imunisasi, baik
petugas kesehatan, kader maupun orangtua/pengantar terdapat gejala seperti
COVID-19 atau konfirmasi COVID-19, harus segera menghubungi petugas
kesehatan.
6. Membantu mengatur
Your Footer Here alur kedatangan sasaran 38
Pembagian Tugas dan Peran [7]
7. Membantu petugas melakukan skrining COVID-19 (gejala demam dan ISPA, riwayat
kontak, riwayat perjalanan, dsb) 🡪 Apabila ditemukan gejala/riwayat kontak/ riwayat
perjalanan maka dianjurkan untuk memeriksakan dirinya untuk kecurigaan COVID-19
dan pemberian imunisasi ditunda
8. Ukur suhu anak dan pengantar sebelum memasuki area pelayanan imunisasi dengan
termometer (sebaiknya termometer non kontak)
15. Mencatat dan melaporkan hasil catatan pendataan sasaran dan tidak datang kepada
petugas
Pembagian Tugas dan Peran [9]
Orang Tua/ Pengantar
Persiapan sebelum hari Posyandu/ Pelayanan di Puskesmas/Faskes
Anak sakit, seperti demam, batuk, pilek, atau diare, dsb. Imunisasi dapat
1
diberikan kembali setelah anak dipastikan dalam keadaan sehat
Anak dengan status kontak erat, suspek, probable, dan kasus konfirmasi
2 COVID-19. Imunisasi harus ditunda sampai anak tersebut sembuh atau
terbukti negatif COVID-19
Anak yang tinggal serumah dengan orang tua/ anggota keluarga dengan
3 status suspes. Imunisasi ditunda sampai terbukti bahwa orang tua/
anggota keluarga dalam kategori suspek tersebut negatif COVID-19
Orang tua/wali
Simpan catatan imunisasi/buku KIA/buku raport
kesehatanku
Ketika situasi telah terkendali/memungkinkan, segera bawa
anak Anda untuk dilengkapi status imunisasinya
JANGAN MENUNDA
Imunisasi untuk Semua
Kesimpulan
Situasi pandemi telah menghambat pelaksanaan program
kesehatan, termasuk program imunisasi.