Anda di halaman 1dari 48

Kebijakan

Program Imunisasi
Pada Masa
Pandemi COVID 19
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Jakarta, 9 November 2020
Outline
PENGANTAR

PELAYANAN IMUNISASI PADA MASA PANDEMI

KESIMPULAN
PENGANTAR
DUNIA SEBELUM DITEMUKAN VAKSIN
Cacar (Smallpox) Difteri
Demam Kuning
(Yellow Fever)

Polio
Batuk Rejan, Pertusis

Imunisasi untuk Semua


DUNIA SEBELUM DITEMUKAN VAKSIN
Situasi pandemi COVID-19 menggambarkan kondisi dunia
sebelum ditemukannya vaksin untuk penyakit berbahaya seperti
smallpox, polio, demam kuning, dsb
Banyak peneliti di dunia berlomba untuk menemukan vaksin
Masyarakat pun berharap vaksin dapat SEGERA tersedia
sehingga bisa dilakukan IMUNISASI

Imunisasi untuk Semua


PENTINGNYA IMUNISASI

Proteksi Spesifik Proteksi Lintas


Membentuk Kekebalan
Individu yang Kelompok/ Cross
Kelompok
diimunisasi Protection
Setiap orang yang Jumlah orang yang diimunisasi Pemberian imunisasi pada
mendapatkan imunisasi dalam masyarakat dalam jumlah kelompok usia tertentu
akan membentuk antibodi yang cukup (95%) dapat (anak) dapat membatasi
spesifik terhadap penyakit melindungi kelompok penularan kepada kelompok
tertentu masyarakat yang rentan
usia dewasa/orang tua

Orang Tua Pemerintah dan Swasta


Imunisasi untuk Semua
Kekebalan Komunitas
Hanya bisa dicapai dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata

Dengan
menurunnya
cakupan BAHAY
imunisasi rutin A KLB
atau
lengkap, maka
semakin turun
pula tingkat WABA
H
kekebalan
komunitas
terhadap PD3I 100% 80% 70% 60% <50%

Cakupan imunisasi
KEKEBALAN KELOMPOK (HERD IMMUNITY)

Cakupan imunisasi
lengkap yang tinggi dan
merata akan
membentuk
KEKEBALAN KELOMPOK
(HERD IMMUNITY)

Sumber gambar: Buku Saku


#infovaksin Imunisasi untuk Semua
Survey Cepat Persepsi orang tua/pengasuh ttg
imunisasi pada masa pandemi
Indikator dan Target Program Imunisasi 2020-2024

Indikator 2020 2021 2022 2023 2024

Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak


64 68 71 75 90
usia 12-23 bulan
Hasil capaian didapat dari hasil survey
Jumlah kabupaten/kota yang mencapai 80%
401 431 452 471 488
imunisasi dasar lengkap anak usia 0-11 bulan

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang


92,9 93,6 94,1 94,6 95
mendapat imunisasi dasar lengkap

Persentase anak usia 18-24 bulan yang


mendapat imunisasi lanjutan Campak Rubella 76,4 81 85,6 90,3 95

Hasil capaian didapat dari data rutin


Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) per Bulan pada Tahun 2020
[Data Cakupan Imunisasi Januari – Oktober]
INDONESI
A

14.5
15.5
14.4
12,8
12,8
12,5
9,8
5,9
4,2
2,3

Data s.d 30 November 2020


❑ Data bulan Januari – Oktober menunjukan masih terdapat gap antara capaian cakupan imunisasi dengan target cakupan
❑ Gap antara capaian cakupan dan target terbesar terdapat pada bulan September, gap cakupan mulai berkurang pada
bulan Oktober 2020
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP TAHUN 2020
PER PROVINSI – DATA OKTOBER 2020

Data s.d 30 November


2020
Berdasarkan data hasil pelayanan imunisasi di bulan Oktober, Provinsi yang sudah mencapai target IDL s.d bulan Oktober
hanya Provinsi Jawa Timur Imunisasi UntukSEMUA
IMUNISASI UNTUK
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP TAHUN 2020
PER KAB/KOTA – DATA OKTOBER 2020

2019 Data s.d 30 November


2020
<30% ≥ 30% – <77.5% ≥ 77.5%
22 kab/kota 247 kab/kota 245 kab/kota

2020
Target IDL s.d Oktober
77.4%
<30% ≥ 30% – <77.4% ≥ 77.4%
63 kab/kota 243 kab/kota 208 kab/kota

Jumlah Kabupaten/Kota mencapai target Imunisasi Dasar Lengkap sampai dengan bulan Oktober 2020 lebih
rendah dibandingkan dengan bulan Oktober 2019.
Imunisasi UntukSEMUA
IMUNISASI UNTUK
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA LANJUTAN BADUTA
PER PROVINSI – DATA OKTOBER 2020

Data s.d 30 November


2020
Berdasarkan data hasil pelayanan imunisasi di bulan Oktober, Provinsi yang sudah mencapai target Imunisasi Campak Rubela
Lanjutan Baduta s.d bulan Oktober hanya Provinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta
Imunisasi UntukSEMUA
IMUNISASI UNTUK
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA LANJUTAN BADUTA
PER KAB/KOTA – DATA OKTOBER 2020

201 Data s.d 30 November


9 2020
<30% ≥ 30% – <58.3% ≥ 58.3%
118 kab/kota 220 kab/kota 176 kab/kota

202
0 Target Imunisasi Lanjutan s.d Oktober 2020
63.7%
<30% ≥ 30% – <63.7% ≥ 63.7%
166 kab/kota 258 kab/kota 90 kab/kota

Jumlah Kabupaten/Kota mencapai target Imunisasi Dasar Lengkap sampai dengan bulan
Oktober 2020 lebih rendah dibandingkan dengan bulan Oktober 2019. UntukSEMUA
Imunisasi
IMUNISASI UNTUK
RISIKO KLB PD3I PADA MASA PANDEMI
COVID-19
Pelayanan imunisasi terhambat di beberapa wilayah, analisa data menunjukkan penurunan cakupan
yang signifikan 🡪 Risiko KLB PD3I

Jika pelayanan imunisasi


ditunda/dihentikan,
maka kesempatan anak
Bagaimana risiko untuk mendapatkan
KLB PD3I pada perlindungan dari PD3I
masa pandemi akan berkurang. Hal ini
COVID-19? tentu meningkatkan
risiko terjadinya KLB
PD3I.

KLB PD3I yang terjadi pada masa pandemi COVID-19 akan menjadi beban ganda bagi
pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat.
Imunisasi
IMUNISASIUntuk
UNTUKSemua
SEMUA
Pelayanan
Imunisasi Pada
Masa Pandemi
UPAYA AKSELERASI CAKUPAN IMUNISASI PADA
MASA PANDEMI COVID-19

Diharapkan seluruh daerah


tidak lengah dan dapat
berkomitmen serta secara
konkrit melakukan upaya
penguatan imunisasi sehingga
KLB PD3I tidak terjadi

Sosialisasi Petunjuk Teknis SE Mendagri tentang Peningkatan Cakupan Program Pelaksanaan Catch Up Imunisasi
Pelayanan Imunisasi pada Imunisasi Nasional di Daerah dalam Adaptasi dan Pemberian Imunisasi Ganda
Masa Pandemi Kebiasaan Baru sesuai Rekomendasi ITAGI
Imunisasi untuk Semua
PELAYANAN IMUNISASI PADA MASA PANDEMI

Prinsip dasar:
Pada masa pandemi COVID-19, imunisasi tetap harus diberikan
sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I.

Rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI):


Imunisasi harus tetap diupayakan lengkap sesuai jadwal. Penundaan
imunisasi akan memperbesar risiko KLB PD3I

Strategi pemberian imunisasi harus mempertimbangkan situasi epidemiologi


COVID-19, kebijakan pemerintah daerah, serta situasi epidemiologi PD3I.
Imunisasi untuk Semua
PELAYANAN IMUNISASI PADA MASA PANDEMI

Pelayanan imunisasi dilakukan dengan menerapkan prinsip


pencegahan dan pengendalian infeksi serta prinsip menjaga jarak
aman 1-2 meter (physical distancing), sehingga pelaksanaan
imunisasi tetap AMAN untuk petugas kesehatan dan sasaran.

Pemberian imunisasi ganda menjadi upaya yang efektif dan efisien


untuk optimalisasi pelayanan imunisasi pada masa pandemi
COVID-19.

Imunisasi untuk Semua


Pelayanan Imunisasi Rutin
pada Masa Pandemi COVID-19
Berdasarkan penilaian dan pemetaan risiko, rekomendasi pilihan tempat
untuk pelayanan imunisasi rutin dapat berupa:

Pelayanan Imunisasi di Posyandu

Pelayanan Imunisasi di Puskesmas, Puskesmas Pembantu,


Praktik Bidan Desa dan Faskes lain

Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas Keliling dan Pelayanan


Kesehatan Bergerak
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi

Pelayanan Imunisasi di Posyandu


Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi

Pelayanan Imunisasi di Posyandu

6 Sediakan jalan masuk dan keluar terpisah bagi orang tua/ pengantar

Apabila tidak tersedia, atur agar sasaran imunisasi dan pengantar


keluar dan masuk bergantian

Sediakan tempat duduk bagi sasaran dan orang tua/pengantar untuk menunggu
7 sebelum dan 30 menit sesudah imunisasi dengan jarak aman antar tempat duduk
minimal 1-2 meter.

Atur agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan belum


imunisasi terpisah.
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi

Pelayanan Imunisasi di Puskesmas, Pustu dan Faskes lain

Ketentuan ruang/ tempat pelayanan imunisasi di Puskesmas, Pustu, Praktik Bidan Desa
dan Faskes lain sama dengan ketentuan ruang/ tempat pelayanan imunisasi di
Posyandu, dengan beberapa tambahan yaitu:

Apabila ruang/tempat pelayanan menggunakan kipas angin, letakkan kipas angin


1 di belakang petugas kesehatan agar arah aliran udara kipas angin mengalir dari
tenaga kesehatan ke sasaran imunisasi

Ruang/ tempat pelayanan imunisasi tidak berdekatan/ terpisah dari poli anak/
2 dewasa sakit
Pengaturan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi

Pengaturan
ruang/tempat
pelayanan imunisasi
dapat disesuaikan
dengan situasi di
fasilitas kesehatan
masing-masing
dengan menerapkan
protokol kesehatan
yaitu prinsip PPI dan
menjaga jarak aman
1-2 meter
Ketentuan Ruang/Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas Keliling/ Pelayanan Kesehatan
Bergerak
❑ Ruang/tempat pelayanan imunisasi cukup besar dengan sirkulasi udara baik. Dapat
dilakukan di teras rumah/ mobil pusling/ balai desa/ tempat ibadah/ dll, dimana meja
untuk pelayanan terpisah dari petugas lain agar sesuai protokol kesehatan
❑ Bila menggunakan kipas angin, letakkan kipas angin di belakang petugas kesehatan agar
aliran udara mengalir dari petugas kesehatan ke sasaran imunisasi.
❑ Pastikan tidak ada anggota keluarga dalam rumah tempat pelaksanaan yang sakit
❑ Jika dilakukan di rumah, tempat pelayanan terpisah dari ruang anggota keluarga lain
❑ Membersihkan tempat pelayanan sebelum dan sesudah pelayanan dengan desinfektan
❑ Terdapat fasilitas mencuci tangan pakai sabun & air mengalir/ hand sanitizer
❑ Sediakan tempat duduk untuk menunggu sebelum dan 30 mnt sesudah imunisasi
Ketentuan Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas
Keliling/ Pelayanan Kesehatan Bergerak
Pelayanan imunisasi melalui Puskesmas Keliling/Pelayanan Kesehatan Bergerak dilakukan
dengan mempertimbangkan:

1 Penerapan protokol kesehatan

Risiko transmisi penyakit COVID-19 yang sangat cepat dan tidak mudah dideteksi,
2 terutama pada karier asimptomatik

Pentingnya menjaga suhu dan mutu vaksin, logistik dan kit anafilaktik untuk
3
pelayanan imunisasi yang berkualitas

4 Prinsip penyuntikan yang aman dan kemungkinan terjadi KIPI

5 Biaya transportasi yang cukup besar


Ketentuan Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas
Keliling/ Pelayanan Kesehatan Bergerak
Pelayanan imunisasi melalui Puskesmas Keliling/Pelayanan Kesehatan Bergerak dilakukan
dengan mempertimbangkan:

6 Jumlah dan lokasi sasaran:

Bayi/ baduta yang tidak datang saat pelaksanaan posyandu atau


janji temu dengan tenaga kesehatan di puskesmas atau fasilitas
kesehatan lainnya

Bayi/ baduta di wilayah geografis sulit


Ketentuan Pelayanan Imunisasi melalui Puskesmas
Keliling/ Pelayanan Kesehatan Bergerak

Maka Pelayanan Imunisasi dengan Puskesmas Keliling/


Pelayanan Kesehatan Bergerak diatur agar pelayanan
imunisasi dapat dilakukan untuk beberapa sasaran yang
rumahnya berdekatan (sasaran terkumpul) secara
bergiliran

Dilakukan di salah satu rumah sasaran/ tempat yang ditunjuk (bisa


menggunakan balai desa/ kantor RW, mobil puskesmas keliling, dll
sehingga petugas tidak berpindah-pindah tempat
Ketentuan Waktu Pelayanan Imunisasi

1
Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan imunisasi. Untuk pelayanan di puskesmas
atau faskes lain, jadwal imunisasi terpisah dari layanan MTBS atau dewasa sakit

Waktu layanan tidak perlu lama dan dibatasi jumlah sasaran yang dilayanan dalam 1
2
sesi pelayanan (maks 5-6 anak)

Koordinasi dengan lintas program untuk memberikan pelayanan kesehatan lain


3
bersamaan dengan imunisasi jika memungkinkan

Informasikan no. telp petugas/ kader untuk membuat jadwal janji temu imunisasi
4
selanjutnya

Untuk pelayanan imunisasi melalui puskesmas keliling, maka hubungi beberapa


5 orang tua yang rumahnya berdekatan dengan lokasi imunisasi untuk memberi tahu
hari dan jam pelaksanaan puskesmas keliling
Pembagian Tugas dan Peran [1]
Petugas Kesehatan
Persiapan sebelum hari Posyandu/ Pelayanan di Puskesmas dan
Faskes lain/ Puskesmas Keliling atau Pelayanan Kesehatan Bergerak
1. Membuat pengumuman jadwal imunisasi selama masa pandemi
COVID-19 dengan menyertakan nomor telp/WA/SMS untuk
membuat janji temu (daftar) imunisasi

2. Melakukan skrining kesehatan untuk kader

3. Membuat jadwal janji temu imunisasi dengan orang tua/


pengantar melalui telp/SMS/WA
4. Memastikan anak dan pengantar dalam kondisi sehat untuk datang imunisasi,
membawa anak sesuai hari & jam yang ditentukan, membatasi jumlah pengantar
hanaya 1 orang saja
Pembagian Tugas dan Peran [2]
Petugas Kesehatan
Hari-H di Posyandu/ Pelayanan di Puskesmas dan Faskes lain/ Puskesmas
Keliling atau Pelayanan Kesehatan Bergerak

1. Memastikan diri, kader dan petugas kesehatan lainnya dalam keadaan sehat
2. Menggunakan APD sebelum melalui pelayanan, yaitu masker bedah/masker medis (1 buah
masker medis dapat dipakai maksimal 4 jam/ dapat diganti lebih sering apabila basah,
robek, atau rusak)

Petugas dapat menggunakan APD tambahan yaitu:


▪Sarung tangan apabila tersedia (diutamakan untuk pemberian imunisasi secara
oral, misal bOPV dan rotavirus) 🡪 sarung tangan harus diganti untuk setiap satu
sasaran
▪APD lain apabila tersedia, seperti baju dinas/ gown/ apron dan face shield
Pembagian Tugas dan Peran [3]
3. Memastikan ruang/ tempat pelayanan imunisasi bersih

4. Memastikan tersedianya fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand
sanitizer di posyandu/ puskesmas/pustu/ praktik bidan desa/ faskes lain

5. Memastikan semua vaksin, logistik dan kit anafilaktik tersedia dan dalam keadaan baik dan
bersih sesuai dengan Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
(misalnya vaksin VVM A atau B, belum kadaluarsa dan tidak terendam air)

6. Memastikan tempat duduk antar petugas dan kader serta orang tua sesuai prinsip menjaga
jarak aman 1-2 meter

7. Melakukan skrining kesehatan sebelum imunisasi dengan gejala demam, ISPA, diare,
riwayat kontak dg kontak erat/suspek/probable/konfirmasi/pasca COVID-19 dan riwayat
perjalanan. Apabila ditemukan gejala/riwayat maka imunisasi ditunda.
Pembagian Tugas dan Peran [4]
8. Pada saat pelayanan imunisasi kepada sasaran:
a. Melakukan skrining singkat tentang kondisi kesehatan sasaran sebelum imunisasi
b. Menanyakan reaksi KIPI yang terjadi pada imunisasi sebelumnya
c. Menjelaskan imunisasi yang akan diberikan
d. Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah melakukan imunisasi
pada setiap sasaran imunisasi.
e. Memberikan imunisasi sesuai jadwal dengan prinsip penyuntikan yang aman
f. Apabila ada imunisasi yang terlewat sebelumnya, maka berikanlah imunisasi lebih dari satu jenis antigen
(pemberian imunisasi ganda) bersama-sama di tempat penyuntikan yang berbeda
g. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada buku KIA atau buku catatan imunisasi.
h. Mengingatkan orang tua/pengantar untuk menunggu 30 menit setelah imunisasi
i. Mengingatkan orang tua/pengantar tentang jadwal imunisasi berikutnya.
j. Memberikan penjelasan apabila dalam waktu 14 hari sesudah imunisasi, baik
petugas kesehatan, kader maupun orangtua/pengantar terdapat gejala seperti
COVID-19 atau konfirmasi COVID-19, harus segera menghubungi petugas
kesehatan.

9. Membersihkan area posyandu sesuai selesai pelayanan dengan cairan disinfektan


DIAGRAM
SKRINING
ANAK
SEHAT
LAYAK
IMUNISASI
Pembagian Tugas dan Peran [5]
Kader
Persiapan sebelum hari Posyandu/ Pelayanan di Puskesmas/Puskesmas Keliling

Membantu petugas kesehatan mengingatkan orang tua atau


pengantar pada H-1 pelayanan untuk:

Memastikan anak dan pengantar dalam kondisi sehat


untuk diimunisasi
Membatasi jumlah pengantar hanya 1 orang saja
Membawa anak ke posyandu/ puskesmas/ sesuai hari dan jam yang telah
ditentukan dengan membawa buku KIA/ buku catatan imunisasi &
mengkoordinasikan sasaran imunisasi yang rumahnya berdekatan untuk datang
pusling/ pelayanan kesehatan bergerak
Pembagian Tugas dan Peran [6]
Kader
Hari-H Pelayanan di Posyandu/ Puskesmas
1. Pastikan diri dan kader lain dalam keadaan sehat untuk membantu pelayanan di posyandu/
puskesmas/ puskesmas keliling
2. Menggunakan APD sesuai prinsip PPI, minimal masker kain 3 lapis, face shield dan
dihimbau untuk menggunakan baju lengan panjang dan mencuci tangan pakai sabun dan
air mengalir/ hand sanitizer saat tiba dan akan meninggalkan tempat pelayanan
3. Membantu memastikan area pelayanan imunisasi bersih
4. Membantu memastikan fasilitas cuci tangan pakai air dan sabun
atau hand sanitizer tersedia di posyandu

5. Membantu menyiapkan catatan data sasaran imunisasi

6. Membantu mengatur
Your Footer Here alur kedatangan sasaran 38
Pembagian Tugas dan Peran [7]
7. Membantu petugas melakukan skrining COVID-19 (gejala demam dan ISPA, riwayat
kontak, riwayat perjalanan, dsb) 🡪 Apabila ditemukan gejala/riwayat kontak/ riwayat
perjalanan maka dianjurkan untuk memeriksakan dirinya untuk kecurigaan COVID-19
dan pemberian imunisasi ditunda

8. Ukur suhu anak dan pengantar sebelum memasuki area pelayanan imunisasi dengan
termometer (sebaiknya termometer non kontak)

9. Mencocokan bayi/baduta yang datang dengan data


sasaran imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan petugas.

10. Melakukan pendaftaran bayi, baduta, balita yang datang


ke posyandu di buku register posyandu
Pembagian Tugas dan Peran [8]
11. Membantu memastikan orang tua/ pengantar duduk di ruang tunggu sesuai prinsip
menjaga jarak aman 1-2 meter pada saat menunggu sebelum imunisasi dan 30 menit
sesudah imunisasi
12. Mengingatkan orang tua untuk: segera pulang ke rumah sesudah pelayanan di
posyandu, membersihkan diri/ mandi dan cuci rambut serta mengganti semua
kain/linen (pakain dsb) anak dan pengantar
13. Membantu mencatat hasil pelayanan di buku KIA dan melaporkan hasil catatan
pelayanan imunisasi kepada petugas kesehatan
14. Pada akhir pelayanan, mendata bayi/baduta yang tidak datang untuk imunisasi sesuai
jadwal

15. Mencatat dan melaporkan hasil catatan pendataan sasaran dan tidak datang kepada
petugas
Pembagian Tugas dan Peran [9]
Orang Tua/ Pengantar
Persiapan sebelum hari Posyandu/ Pelayanan di Puskesmas/Faskes

1. Memastikan anak dalam kondisi sehat untuk diimunisasi

2. Menyiapkan buku KIA atau buku catatan imunisasi anak untuk


dibawa ke posyandu/ puskesmas/ faskes lain

3. Memastikan orang tua/ pengantar dalam keadaan sehat


4. Mengatur dan menyiapkan cara dan rute untuk ke posyandu/
puskesmas/ faskes lain agar datang tapat waktu sesuai jadwal

5. Menyiapkan masker kain bagi pengantar untuk dipakai saat pelayanan


imunisasi (anak dibawah 2 th tidak perlu pakai masker)
Your Date Here Your Footer Here
Pembagian Tugas dan Peran [10]
Orang Tua/ Pengantar
Hari-H Pelayanan di Posyandu/ Puskesmas/ Faskes/Pusling
1. Menggunakan masker kain bagi orang tua/ pengantar dan bawa buku
KIA atau buku catatan imunisasi anak
2. Datang sesuai jadwal imunisasi yang telah ditentukan
3. Sebelum dan sesudah pelayanan imunisasi, cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir/ hand sanitizer
4. Segera membersihkan diri dan mengganti semua kain/linen
anak (baju, bedong, dsb) saat tiba di rumah
5. Menyimpan buku KIA/ buku catatan imunisasi di tempat aman
dan mudah ditemukan
6. Hubungi
Your Date Here petugas kesehatan/ kader jika ada
Your Footerkeluhan
Here sesudah imunisasi 42
Pada masa pandemi COVID-19, tidak diperkenankan pemberian imunisasi
berupa suntikan dengan kunjungan dari rumah ke rumah dalam kegiatan
Puskesmas Keliling atau Pelayanan Kesehatan Bergerak dengan alasan:

❑ Keterbatasan perlatan medis apabila terjadi KIPI

❑ Pentingnya melakukan observasi 30 menit pasca imunisasi untuk


mengantisipasi terjadinya KIPI

❑ Pentingnya menjaga kualitas vaksin, serta

❑ Sulitnya menjalankan protokol kesehatan pelayanan imunisasi


Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi

❑ Pencatatan dan pelaporan meliputi:


o Hasil imunisasi
o Stok dan pemakaian vaksin dan logistik
o Rantai vaksin
o KIPI
❑ Mekanisme pencatatan dan pelaporan imunisasi
rutin pada masa pandemi COVID-19 sama dengan
pencatatan pelaporan imunisasi rutin biasa
sebagaimana diatur dalam Permenkes No.12 tahun
2017
IMUNISASI DAPAT DITUNDA APABILA:

Anak sakit, seperti demam, batuk, pilek, atau diare, dsb. Imunisasi dapat
1
diberikan kembali setelah anak dipastikan dalam keadaan sehat

Anak dengan status kontak erat, suspek, probable, dan kasus konfirmasi
2 COVID-19. Imunisasi harus ditunda sampai anak tersebut sembuh atau
terbukti negatif COVID-19

Anak yang tinggal serumah dengan orang tua/ anggota keluarga dengan
3 status suspes. Imunisasi ditunda sampai terbukti bahwa orang tua/
anggota keluarga dalam kategori suspek tersebut negatif COVID-19

Imunisasi untuk Semua


Bila imunisasi harus tertunda karena situasi pandemi

Orang tua/wali
Simpan catatan imunisasi/buku KIA/buku raport
kesehatanku
Ketika situasi telah terkendali/memungkinkan, segera bawa
anak Anda untuk dilengkapi status imunisasinya
JANGAN MENUNDA
Imunisasi untuk Semua
Kesimpulan
Situasi pandemi telah menghambat pelaksanaan program
kesehatan, termasuk program imunisasi.

Penurunan cakupan imunisasi akan meningkatkan risiko


terjadinya KLB PD3I yang akan memberikan beban ganda bagi
Pemerintah dan masyarakat

Perlu upaya percepatan yang serius dalam pelaksanaan


penguatan program imunisasi dengan dukungan konkrit seluruh
pihak.

Perlu upaya komunikasi publik intensif untuk menjaga


kepercayaan dan minat masyarakat terhadap imunisasi
dengan menyampaikan pesan – pesan pentingnya imunisasi
rutin lengkap.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai