C DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH
RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI
PALANGKA RAYA
Disusun oleh :
B. Rentang Respon
Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan orang lain.
C. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang
tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan
peran kerja, harapan peran kultural.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan
orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial.
2. Faktor Presipitasi
a. Trauma, seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang mengancam kehidupannya.
b. Ketegangan peran, berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalaminya sebagai frustasi
c. Transisi Peran situasi, adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian
d. Transisi peran sehat sakit, akibat pergeseran dari keadaan sehat ke sakit
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk,
penampilan, fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbang
normal moral dan prosedur medis keperawatan.
e. Transisi peran perkembangan, adalah perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai serta
tekanan untuk menyesuaikan diri.
D. Mekanisme Koping
E. Manifestasi Klinis
Menurut Suliswati, 2005 tanda dan gejala harga diri rendah yaitu :
1. Merasa dirinya lebih rendah dari orang lain
2. Mengkritik diri sendiri dan orang lain
3. Gangguan dalam berhubungan
4. Rasa diri penting yang berlebihan
5. Perasaan tidak mampu
6. Rasa bersalah
7. Pandangan hidup yang pesimis
8. Penolakan terhadap kemampuan personal
9. Menarik diri secara social
10. Khawatir dan menarik diri dari realitas
E. Pohon Masalah
Pohon masalah yang muncul menurut Fitria (2012) :
F. Proses Keperawatan
a) Pengkajian
1. Subjektif : Mengungkapkan dirinya merasa tidak berguna, dirinya
merasa tidak mampu, dirinya tidak semangat untuk beraktivitas atau
bekerja, dirinya malas melakukan perawatan diri (mandi, berhias,
makan atau toileting).
2. Objektif : Mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, pandangan
hidup yang pesimis, tidak menerima pujian, penurunan produktifitas,
penolakan terhadap kemampuan diri, kurang memperhatikan perawatan
diri, berpakaian tidak rapi, berkurang slera makan, tidak berani menatap
lawan bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara
lemah
b) Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah
c) Rencana tindakan keperawatan : melaksanakan SP HDR
b) SP 2
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Melatih kemampuan kedua.
c. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
c) SP 1 untuk keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
klien beserta proses terjadinya.
SP 2
a. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat klien harga diri rendah
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada klien harga diri
rendah.
SP 3
a. Membantu keluarga membuat jadwal di rumah termasuk minum obat.
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Laporan Pendahuluan & Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP) untuk 7 Diagnosa
Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S1 Keperawatan.. Jakarta : Salemba
Medika
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Nn.C (P) Tanggal pengkajian :22/04/2019
Umur : 25 tahun RM No :
Informan : Nn.C
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
✓ 25
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan 1, 2, 3 :
1. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
dimasa lalu
2. Tidak ada pengobatan sebelum nya
3. Pasien mengatakan sudah pernah 2 kali gagal dalam
berumah tangga. Kakak dan adik saya orang yang berhasil
dan sukses sementara saya menjadi beban keluarga.
MASALAH KEPERAWATAN : Respon pascatrauma
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/80 mmHg HR : 86x/m RR : 20x/m S :36 ˚C
2. Ukur : TB :155 cm BB :48 kg
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan 1, 2, 3 : klien tidak mengeluh sakit apa-apa, dan tidak ada kelainan
fisik
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (terlampir)
GENOGRAM :
Keterangan :
= Laki-Laki
= Perempuan
= Pasien
= Tinggal Serumah
= Garis Keturunan
= Meninggal
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuh
nya
b. Identitas : pasien mengatakan anak ke -2 dari 3 bersaudara
c. Peran : pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga dan
mengasuh anak-anaknya
d. Ideal diri : pasien ingin cepat sembuh dan bisa pulang kerumah
e. Harga diri : pasien tidak percaya diri dan pasien juga mengatakan
malu dengan orang lain karen dirinya berbeda dan
sudah gagal 2 kali dalam rumah tangga . Kakak dan
adik saya orang yang berhasil dan sukses sementara
saya menjadi beban keluarga.
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri
Rendah situasional
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : orang yang berarti bagi pasien yaitu ayah, ibu dan
anak
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak mau
mengikuti aktivitas diruangan di RSJ
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien tampak
menyendiri
MASALAH KEPERAWATAN : Kerusakan Interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :
MASALAH KEPERAWATAN :
VI STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian
Cara berpakaian tidak sesuai? tidak seperti biasanya?
Jelaskan : Pasien Mampu Menggunakan Pakaian Seperti Biasanya Dengan
Baik
MASALAH KEPERAWATAN : -
2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
4. Alam perasaaan
Sedih ketakutan putus asa Khawatir
gembira berlebihan
Jelaskan : pasien merasa sedih jika teringat masalah kegagalan rumah
tangganya
MASALAH KEPERAWATAN : Ketidakberdayaan
5. Afek
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi
8. Proses Pikir
sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia pesimisme
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Agama Somatikk Kebesaran Curiga
Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol-pikir
Jelaskan : -
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan : -
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak ada
Jelaskan : -
MASALAH KEPERAWATAN : Tidak Ada
Makanan ✓
Keamanan ✓
Tempat tinggal perawat kesehatan ✓
Pakaian ✓
Transportasi ✓
Uang ✓
JELASKAN : pasien mampu memenuhi kebutuhannya
MASALAH KEPERAWATAN :
b. Nutrisi :
Apakah anda puas engan pola makan anda ?
Apakah anda memisahkan diri ?
Jika ya jelaskan alasan nya:
Frekuensi makan per hari : kali
Frekuensi kudapan perhari : kali
Nafsu makan
BB :
Diet khusus
JELASKAN
MASALAH KEPERAWATAN
c. Tidur :
Apakah ada masalah ? tidak
apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? ya
apakah ada kebiasaan tidur siang ?
apa yang menolong anda untuk tidur ?
waktu tidur malam, jam : , Waktu bangun, jam
beri tanda benar sesuai dengan keadaan pasien :
sulit untuk tidur terbangun saat tidur
bangun terlalu pagi gelisah saat tidur
somnabulisme berbicara dalam tidur
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya : Lainnya :
Jelaskan :
MASALAH KEPERAWATAN :
Amelia Fransisca
2017.C.09a.0824
ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DS :
- Pasien mengatakan “2 kali gagal dalam rumah tangga”
- Pasien malu kepada orang lain karena dirinya berbeda, mereka punya Gangguan Konsep Diri: Harga Diri
keluarga sementara dirinya gagal 2 kali dalam rumah tangga Rendah Kronis
- Pasien mengatakan Kakak dan adik saya orang yang berhasil dan sukses
sementara saya menjadi beban keluarga.
DO :
- Kontak mata kurang
- Bicara pelan
- Ekspresi wajah sedih
- Pasien tampak menyendiri
- Tidak mau ikut aktivitas diruangan
- Pada saat pengkajian pasien banyak menunduk
2 DS :
DO :
DS :
DO :
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH KRONIS
Nama klien : Nn.C Diagnosis Medis :
No. CM : Ruangan : RSJ Kalawa Atei
No Diagnosa keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1 b TUM : Setelah dilakukan TUK 1: Bina hubungan saling percaya dengan
Harga Diri Rendah
d 1. Pasien dapat melakukan keputusan tindakan keperawatan mengungkapkan prinsip hubungan
Koping Individu Tidak yang efektif untuk mengendalikan pasien mampu: therapeutik
Efektif situasi kehidupan yang demikian 1. Membina hubungan 1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
menurunkan perasaan rendah diri saling percaya non verbal
2. Klien dapat membina hubungan 2. Dapat 2. Perkenalkan diri dengan sopan
terapeutik dengan perawat mengidentifikasi 3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama
kemampuan dan panggialan yang disukai klien
TUK : aspek positif yang 4. Jelaskan tujuan pertemuan
1. Pasien dapat membina hubungan dimiliki 5. Jujur dan menepati janji
saling percaya 3. Mampu berinteraksi 6. Selalu kontak mata selama interaksi
2. Pasien dapat mengidentifikasi dengan orang lain 7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian
kemampuan dan aspek positif yang 4. Pasien ekspresi wajah pada klien
dimiliki bersahabat. TUK 2: Pasien dapat mengidentifikasi
3. Pasien dapat menilai kemampuan 5. Pasien menunjukan kemampuan dan aspek positif yang
yang digunakan rasa senang. dimiliki
4. Pasien dapat merencanakan kegiatan 6. Pasien mau kontak 1. Diskusikan kemampuan dan
harian mata. aspek positif yang dimiliki klien
5. Klien dapat melakukan kegiatan 2. Bantu klien mengekspresikan dan
sesuai kondisi dan kemampuannya menggambarkan perasaan serta pikirannya
6. Pasien dapat merencanakan kegiatan 3. Tekankan bahwa kekuatan untuk
yang sudah dilatihnya. berubah tergantung pada klien sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan
dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan
dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian
therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga
dan kelompok untuk memberikan dukungan
untuk mempertahankan kemajuan dan
perkembangan klien
TUK 3 : Pasien dapat menilai kemampuan yang
digunakan
1. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan
dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian
therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam
perawatan klien
TUK 4 : Pasien dapat merencanakan kegiatan
harian
1. Dukung klien untuk merencanakan
kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien,
aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan
dengan bantuan sebagian, kegiatan dengan
bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai
kondisi dan kemampuannya
1. Beri kesempatan pada klien untuk
mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan
klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan
positif untuk mempertahankan kemajuan dan
pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam
perawatan klien
TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan system
pendukung yang ada
1. Berikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi
dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan
klien
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI
1. Bina Hubungan saling percaya, lakukan S:
pendekatan dengan baik, menerima klien - Klien menjawab salam dan mengatakan
apa adanya dan bersikap empati selamat pagi,menyebutkan nama dan
2. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan alamat
bina hubungan yang sopan. O:
3. Berikan kesempatan kepada klien untuk - Klien mau berjabat tangan
merespon - Klien mau duduk berdampingan dengan
4. Bantu klien mengidentifikasikan situasi perawat
kehidupan yang tidak berada dalam - Klien mau mengutarakan masalahnya
kemampuan dan mengontrolnya A : SP 1 tercapai
5. Dorong untuk menyatakan secara verbal P:
perasaan – perasaan yang berhubungan Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu
dengan ketidak mampuannya. pertemuan berikutnya.
6. Diskusikan masalah yang dihadapi klien
dengan memintanya untuk
menyimpulkannya
7. Evaluasi ketetapan persepsi logika dan
kesimpulan yang dibuat klien
90
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI
. .
91
. .
P: ............................................ P: ............................................ ................................................ ................................................ ...............................
Kesan
Perawat : .............................................................................................................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................................................................................................
................
19
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien: pasien mengatakan pernah gagal 2 kali dalam rumah tangga dan pasien
juga maludengan orang lain karena dirinya berbeda mereka punya keluarga sedangkan
dirinya gagal 2 kali.pasienjuga mengatakan Kakak dan adik saya orang yang berhasil
dan sukses sementara saya menjadi beban keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak
efektif
3. Tujuan Khusus (TUK)
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya
- Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
- Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan
- Pasien dapat merencanakan kegiatan harian
- Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
- Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
4. Tindakan Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
2) Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat daftar
kegiatan)
3) Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan pasien saat ini
4) Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk
dilatih
5) Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
6) Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan dua kali perhari
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
(SP-1)
1. Salam Terapeutik : Selamat pagi ibu, saya perawat yang akan merawat ibu pagiini
hingga siang nanti. Perkenalkan saya suster Amelia, senang
dipanggil Amel. Nama ibu siapa? senang di panggil apa?
20
2. Evaluasi / validasi
.Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhannya saat ini ?
3. Kontrak
Topik : bercakap-cakap tentang hal kegiatan yang bisa dilakukan oleh ibu untuk
membina hubungan saling percaya ?
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang tamu
b. FASE KERJA
Apa yang ibu rasakan selama dirawat disini? Ibu merasakan sendirian? Siapa saja
yang ibu kenal diruangan ini? Apa saja yang biasa ibu lakukan dengan teman ibu
kenal? Apa saja yang ibu Lakukan selain itu yang biasa ibu lakukan? Bagaimana,
kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu
lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukan.
Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih”
”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana
kalau 30 menit ? ” ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya
buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan?
Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring..............dst.”.
“ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki “.
” bapak dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan
di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5
(misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih
bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur ibu”. Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah
letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”
” ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau ibu lakukan
tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan ibu (tidak)
melakukan.
21
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimanperasaan ibu setelah kita lakukan tindakan tadi ?
- Evaluasi Obyektif(Perawat)
Pasien tampak dapat melakukan hubungan saling percaya