Anda di halaman 1dari 19

EFEKTIFITAS EARLY WARNING SYSTEM BADAN KEAMANAN LAUT

(BAKAMLA) DALAM PENCEGAHAN PENYELUNDUPAN NARKOBA MELALUI


JALUR LAUT

THE EARLY WARNING SYSTEM EFFECTIVENESS OF BADAN KEAMANAN LAUT


(BAKAMLA) IN PREVENTION OF DRUG INVENTION THROUGH THE SEA LANE

Yosy Gustasya1, Desi Albert Mamahit2, Yanif Dwi Kuntjoro3

Keamanan Maritim, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan1,2


Keamanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan3

(yosygustasya@gmail.com, desalbert84@gmail.com, yanifdkuntjoro@gmail.com)

ABSTRAK

Penyelundupan narkoba melalui jalur laut masih dominan saat ini. UNODC mengungkapkan 80%
peredaran narkoba dilakukan melalui jalur laut. Transaksi narkotika di tengah laut merupakan
transaksi yang sangat aman, hal ini disebabkan sangat lemahnya pengawasan di tengah laut oleh
petugas. Bakamla terbentuk atas amanat dari Pasal 59 Ayat 3 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2014
Tentang Kelautan. Bakamla sudah menerapkan sistem peringatan dini (Early Warning System)
dalam menyelenggarakan keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah
yurisdiksi Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis mekanisme dan efektifitas early
warning sistem dalam pencegahan penyelundupan narkoba melalui jalur laut. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data
wawancara. Penelitian menunjukkan bahwa Rangkaian Early Warning System menghasilkan data-
data deteksi dan identifikasi kapal yang dapat diolah untuk menjadi informasi anomali kapalkapal.
Pelaksanaan sistem peringatan dini Bakamla dalam upaya pencegahan penyelundupan narkoba
melalui jalur laut belum efektif. Sulitnya keterbukaan informasi antar instansi dan lemahnya
sinergitas dalam pertukaran informasi menjadi penghalang besar dalam mengefisienkan sistem
peringatan dini tersebut. Oleh karena itu disarankan untuk Meningkatkan kemampuan Sistem
Peringatan Dini Bakamla dengan mengintegrasikan Puskodal atau Pusdal instansi terkait, serta
melengkapi dengan peralatan pemantauan yang di integrasikan Early Warning System..

Kata Kunci: Efektifitas, Early Warning System, Bakamla, Pencegahan, Penyelundupan Narkoba

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 1


ABSTRACT

Drug smuggling by sea is still dominant today. UNODC said that 80% of drug trafficking is carried out
by sea. Narcotics transactions at sea are very safe transactions, this is due to the very weak supervision
at sea by officers. Bakamla was formed under the mandate of Article 59 Paragraph 3 of Law Number
32 Year 2014 concerning Marine Affairs. Bakamla has implemented an Early Warning System in carrying
out security and safety in Indonesian territorial waters and Indonesian jurisdiction. The purpose of this
study was to analyze the mechanism and effectiveness of the early warning system in preventing drug
smuggling by sea. The research method used is descriptive qualitative using interview data collection
techniques. The results showed that the Early Warning System series produced ship detection and
identification data which could be processed to become vessel anomaly information. The
implementation of the Bakamla early warning system in an effort to prevent drug smuggling by sea
has not been effective. Difficulty in information disclosure between agencies and weak synergy in the
exchange of information are major obstacles to the efficiency of the early warning system. Therefore,
it is suggested to increase the capability of the Bakamla Early Warning System by integrating the
Puskodal or Pusdal of related agencies, as well as completing the monitoring equipment that is
integrated with the Early Warning System..

Keywords: Effectiveness, Early Warning System, Bakamla, Prevention, Drug Smuggling

2 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


PENDAHULUAN 1. Kategori pertama, yakni
Indonesia merupakan Negara perbuatan-perbuatan berupa memiliki,
Kepulauan (archipelagic state) terbesar di menyimpan, menguasai, atau
dunia. Jumlah pulau Indonesia sebanyak menyediakan narkotika dan prekursor
17.504 pulau dan yang sudah dibakukan narkotika;
dan didaftarkan ke PBB sebanyak 16.056 2. Kategori kedua, yakni
pulau. Luas wilayah darat dan perairan perbuatan-perbuatan berupa
Indonesia adalah 8.300.000 km2 dengan memproduksi, mengimpor, mengekspor,
panjang garis pantai 108.000 km (Badan atau menyalurkan narkotika dan
Informasi Geospasial, 2019). prekursor narkotika;
Sebagai negara kepulauan 3. Kategori ketiga, yakni
Indonesia berada pada posisi strategis perbuatan-perbuatan berupa
sangat memiliki beragam keuntungan menawarkan untuk dijual, menjual,
sekaligus tempat yang menjadi surga bagi membeli, menerima, menjadi perantara
para pelaku kejahatan transnasional. dalam jual beli, menukar, atau
Letak geografis Indonesia yang memiliki menyerahkan narkotika dan prekursor
perairan dan wilayah yang cukup luas juga narkotika;
memiliki dampak negatif, yaitu berupa 4. Kategori keempat, yakni
kejahatan yang terorganisasi dan perbuatan-perbuatan berupa membawa,
permasalahan sosial lainnya tersebut. mengirim, mengangkut, atau mentransit
Kejahatan transnasional atau kejahatan narkotika dan prekursor narkotika
lintas negara telah menjadi salah satu Perdagangan narkotika melalui
ancaman yang serius terhadap keamanan jalur laut merupakan salah satu ancaman
dan kemakmuran global, serta telah yang perlu diperhatikan. Menurut catatan
menjadi salah satu bisnis yang paling UNODC (United Nations Office on Drugs
menguntungkan (Ella, 2018). and Crime) (2012), 80% peredaran narkoba
Berdasarkan Undang-undang dilakukan melalui jalur laut. Dengan
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, status Indonesia yang disebut darurat
terdapat 4 (empat) kategorisasi tindakan narkotika dan data Badan Nasional
melawan hukum yang dilarang oleh Narkotika (BNN) mengungkapkan 80
Undangundang dan dapat diancam persen penyelundupan narkotika ke
dengan sanksi pidana, yakni : Indonesia melalui jalur laut, menjadikan

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 3


masalah peredaran narkotika jalur laut independen yang bertanggung jawab
sebagai salah satu ancaman yang cukup langsung kepada Presiden. Dalam upaya
besar bagi keamanan maritim Indonesia. untuk menghadapi semua masalah
Transaksi narkotika di tengah laut kompleks di sektor maritim seperti juga
merupakan transaksi yang paling aman, menjamin keamanan dan keselamatan,
hal ini disebabkan sangat lemahnya perlu untuk melakukan penegakan
pengawasan di tengah laut oleh petugas hukum di laut oleh lembaga yang
(Suparta, 2015). Selain dianggap sebagai berfungsi sebagai Single Agency Multy
jalur teraman untuk bisa memasukkan Tasks, yaitu Badan Keamanan Laut
narkoba, pelaku penyelundupan narkoba (Bakamla). Badan Keamanan Laut
melalui jalur laut juga bisa memperoleh (Bakamla) terbentuk atas amanat dari
keuntungan yang lebih besar karena bisa Pasal 59 Ayat 3 Undang-Undang Nomor
menyelundupkan narkoba dalam jumlah 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan yang
besar melalui kontainer. Selain itu, sangat ditentukan bahwa “dalam rangka
mudah untuk menyamarkan identitas di penegakan hukum di wilayah perairan
laut menggunakan kapal dengan dan wilayah yurisdiksi, khususnya dalam
mengganti bendera yang dikibarkan, melaksanakan patroli keamanan dan
mematikan GPS dan AIS, atau berpura- keselamatan di wilayah perairan dan
pura sebagai nelayan (merdeka.com). wilayah yurisdiksi Indonesia, dibentuk
Rentannya kejahatan yang terjadi, Badan Keamanan Laut” kemudian diatur
maka Penegak hukum menjadi salah satu lebih lanjut dalam Peraturan Presiden
unsur penting dalam menjawab Nomor 178 Tahun 2014 Tentang Badan
persoalan maritim sehingga perlu adanya Keamanan Laut.
regulasi yang kuat guna mengakomodir Bakamla merupakan instansi yang
penegak hukum laut dalam memiliki tugas sebagai penjaga
melaksanakan pertahanan dan keamanan keamanan dan keselamatan di wilayah
negara. perairan Indonesia, lalu untuk
Saat ini penegak hukum laut di memunculkan eksistensi tersendiri dalam
Indonesia mulai menerapkan sistem pergaulan Internasional maka Bakamla
“Single Agency Multy Tasks” atau dikenal menggunakan nama Indonesia Coast
dengan sebutan lain “One Commando” Guard (ICG). Tugas Bakamla adalah
dengan membentuk lembaga melakukan patroli keamanan dan

4 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


keselamatan di wilayah perairan Early Warning Sistem sebenarnya
Indonesia dan wilayah yurisdiksi telah dibangun sejak 2007 oleh
Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya Bakorkamla (Badan Koordinasi
itu, Bakamla menyelenggarakan fungsi Keamanan Laut) berdasarkan Item I dari
antara lain melaksanakan penjagaan, Roadmap Bakorkamla tahun 2007-2014
pengawasan, pencegahan, dan yang bergantung pada pemanfaatan
penindakan pelanggaran hukum di teknologi informasi satelit, yang
wilayah perairan Indonesia dan wilayah berfungsi sebagai Sistem Peringatan Dini
yurisdiksi Indonesia, menyinergikan dan Keamanan dan Keselamatan di perairan
memonitor pelaksanaan patroli perairan Indonesia. Sekarang, sistem ini secara
oleh instansi terkait, dan memberikan terus-menerus dikembangkan oleh
bantuan pencarian dan pertolongan di Bakamla (Badan Keamanan Laut), yang
wilayah perairan Indonesia dan wilayah menjadi salah satu fungsi yang harus
yurisdiksi Indonesia (Bakamla, 2020). dilakukan oleh Bakamla sesuai dengan
Early warning system didefinisikan mandat dalam Undang-Undang Nomor 32
sebagai laporan peringatan dini kepada tahun 2014 tentang Maritim, Pasal 62
kapal yang akan diidentifikasi melalui huruf b yang berbunyi: “Mengelola
suatu wilayah dengan gelombang yang Sistem Peringatan Keselamatan dan
dikategorikan sebagai gelombang Keamanan di perairan Indonesia wilayah
berbahaya. Sistem ini memiliki tujuan dan wilayah hukum Indonesia” (Munaf &
untuk meminimalkan risiko kecelakaan Halinda, 2015).
kapal karena gelombang tinggi atau Peralatan Bakamla yang
berbahaya (Halida, 2013a). Early warning mengedepankan sistem peringatan dini
system (sistem peringatan dini) atau early warning system (EWS) mampu
keamanan laut merupakan suatu sistem mendeteksi anomali kapal-kapal yang
yang berfungsi mengintegrasikan berlayar di seluruh perairan Indonesia
parameter bahaya laut yang ditujukan dari berbagai type kapal, jenis, dan
untuk memberikan panduan dan ukuran, sehingga sangat memudahkan
peringatan dalam menjaga keamanan di dalam melakukan pengejaran,
laut serta keamanan pelayaran (Munaf pemberhentian, pemeriksaan, dan
dan Putra, 2015). memproses lanjut penegakan hukumnya,
bahkan tidak hanya mampu mendeteksi

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 5


kapal di wilayah perairan Indonesia saja, early warning sistem Badan Keamanan
namun mampu monitoring tracking kapal Laut (Bakamla) dalam pencegahan
sebulan yang lalu dan tindakan apa saja penyelundupan narkoba melalui jalur
yang dilakukan selama berada di perairan laut.
Indonesia. METODE PENELITIAN
Pada kenyataannya upaya Metode yang digunakan dalam
penyelundupan narkotika melalui jalur penulisan penelitian ini menggunakan
laut hingga saat ini masih sering metode kualitatif. Penelitian kualitatif
ditemukan, dapat dilihat dari jumlah adalah proses penyelidikan pemahaman
kasus penyelundupan narkotika yang berdasarkan tradisi yang berbeda dan
berhasil ditangani oleh pikah yang metodologi penyelidikan yang
berwenang. Hal ini menunjukkan bahwa mengeksplorasi sosial atau masalah
masih kurangnya pengawasan manusia. Peneliti membangun, gambaran
terhadapan jalur-jalur atau Pelabuhan- holistik kompleks, analisis kata-kata,
pelabuhan resmi maupun Pelabuhan laporan pandangan rinci dari informan
tikus. Dengan demikian diharapkan dan melakukan studi di lapangan. (Mc
Bakamla dan intansi yang berwenang di Millan. et al, 2001).
laut dapat lebih meningkatkan
Jenis metode penelitian yang
pengawasan terhadap jalur-jalur yang
dipilih adalah deskriptif analisis, adapun
dianggap rawan penyelundupan.
pengertian dari metode deskriptif analitis
Bakamla sebagai Coast Guard Indonesia
menurut (Sugiyono: 2009; 29) adalah
telah mengedepankan system peringatan
suatu metode yang berfungsi untuk
dini untuk menjaga perairan Indonesia
mendeskripsikan atau memberi
dan wilayah yuridiksi Indonesia
gambaran terhadap objek yang diteliti
diharapkan mampu mengintegrasi
melalui data atau sampel yang telah
informasi adanya upaya penyelundupan
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
narkoba melalui jalur laut dengan intansi
melakukan analisis dan membuat
maritime lainnya agar dapat
kesimpulan yang berlaku untuk umum.
meminimalkan upaya penyelundupan
Metode deskriptif analysis adalah
narkoba tersebut.
metode pencarian fakta dengan
Tujuan penulisan artikel ini adalah
interpretasi yang tepat karena metode
menganalisa mekanisme dan efektifitas

6 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


deksriptif analisis merupakan metode penarikan, dan verifikasi kesimpulan
untuk membuat gambaran mengenai seperti dalam Gambar 1.
situasi atau kegiatan, maka jenis
penelitian studi kasus tentang Efektifitas
Early Warning System Badan Keamanan
Laut (BAKAMLA) Dalam Pencegahan
Penyelundupan Narkoba Melalui Jalur
Laut merupakan pilihan yang tepat, serta
Gambar 1 Teknik Analisis Data Kualitatif
penelitian ini tidak menguji hipotesis. Sumber: Diolah Kembali dari Miles &
Huberman, 2014
Pengumpulan data penulisan
artikel ini menggunakan wawancara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Mekanisme Penerapan Early Warning
mendalam dengan informan kunci yakni System Bakamla
Direktur Data & Informasi Bakamla, Dalam rangka memperkuat upaya

Kepala Kantor Pengelolaan Marabahaya pencegahan penyelundupan narkoba

Laut Bakamla RI, Direktur Narkotika lewat laut, Badan Narkotika Nasional

Deputi Bidang Pemberantasan BNN, (BNN) dan Badan Keamanan Laut

Pabantik Koarmada I, Direktur (Bakamla) menjalin kerja sama, melalui

Penindakan dan Penyidikan dan Kaurtu perjanjian kerja sama dan

Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri. penandatanganan nota kesepahaman


(Badan Narkotika Nasional, 2019). Kerja
Hasil dari informasi di lapangan
sama tersebut berfokus pada
kemudian didukung oleh data sekunder
pelaksanaan operasi keamanan laut
berupa penelusuran kepustakaan terkait
terpadu terkait Pencegahan dan
early warning system, pemyeludupan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan
narkoba, dan keamanan maritim. Data
Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor
yang sudah terkumpul, maka data analisis
Narkotika (P4GN) di wilayah perairan dan
menggunakan Analisis Data Interaktif dari
yurisdiksi Indonesia. Selain itu, kedua
Miles dan Huberman dalam bukunya
pihak juga berkomitmen untuk
Qualitative Data Analysis: An Expended
melaksanakan pertukaran data dan
Sourcebook 3rded yang meliputi
informasi terkait P4GN (Badan Narkotika
kondensasi data, penyajian data,
Nasional, 2019).

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 7


Peran Bakamla saat ini lebih yuridiksi Indonesia dan wilayah Perairan
kepada mendukung BNN dalam Indonesia. Early Warning Sistem
melakukan penindakan terkait pelaku diperlukan untuk memantau perairan
yang beraktiftas atau mengedarkan Indonesia secara terus-menerus agar
melalu laut, dengan melaksanakan patroli kecelakaan dan kegiatan illegal di laut
baik secara mandiri atau bersama serta dapat dideteksi dan juga mendeteksi
mendukung pemantauan kapal-kapal anomali-anomali kapal yang diperkirakan
yang terindikasi melakukan kegiatan berpotensi melakukan ancaman sejak
pelanggaran terkait Narkoba. dini.
Sementara itu, dalam bidang Secara tidak langsung Bakamla
pencegahan, melalui perjanjian kerja akan mengumpulkan data dan melakukan
sama yang disepakati kedua pihak, fokus pertukaran informasi dengan berbagai
kegiatan ke depan antara lain stakeholder lalu data tersebut diolah dan
pembentukan relawan anti narkotika dan disajikan sehingga mempermudah
penyebarluasan informasi tentang P4GN. dilakukan tindakan pencegahan sedini
Sedangkan dalam bidang pemberdayaan mungkin. Pertukaran informasi tersebut
masyarakat, BNN dan Bakamla fokus didapatkan melalui pertemuan informal
dalam hal pemberdayaan penggiat anti dengan stakeholder terkait ancaman,
narkoba, pelaksanaan tes atau uji rapat-rapat umum, Forum Group
narkoba, pemberdayaan potensi Discussion (FGD) atau langsung
masyarakat pesisir dan pulau serta menghubungi instansi di daerah tersebut.
pembinaan fasilitator atau mentor Sementara secara langsung
masyarakat pesisir dan pulau (BNN, 2019). Bakamla melakukan patroli dan
monitoring pada area yang dianggap area
Metode Kerja Early Warning System
dalam Pencegahan Penyelundupan rawan ancaman, dimana data ini
Narkoba bersumber dari Badan Narkotika
Early Warning Sistem merupakan
Nasional, kemudian Bakamla akan
system yang diselenggarakan untuk
melakukan monitroing dan filtering
upaya pencegahan kecelakaan atau
terhadap kapal-kapal dengan jenis
ancaman di laut, hal ini berkorelasi
tertentu yang telah dinfomasikan
dengan tupoksi Bakamla yaitu patroli
sebelumnya, dan mempelajari aktifitas
keselamatan dan keamanan di wilayah
kapal tersebut. Jika aktifitas kapal

8 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


tersebut memunculkan sebuah anomali identifikasi kapal yang dapat diolah untuk
seperti mematikan AIS pada wilayah menjadi informasi anomali kapal-kapal,
tertentu atau berputar-putar tanpa sehingga dapat diketahui kapal-kapal
tujuan yang jelas maka Bakamla akan yang terindikasi melakukan kegiatan
fokus melakukan pantauan kapal illegal, dan menjadi dasar untuk
tersebut dan jika memungkinkan akan pengambilan keputusan dalam
dilakukan pemeriksaan melalui kapal mendukung operasi keamanan laut.
patroli. Dalam penanganan pencegahan
penyelundupan narkoba, Early Warning
Jenis Data dan Informasi Early Warning
System System mendeteksi keberadaan dan
Menurut UU Intelijen negara, Early pergerakan kapal yang sebelumnya telah
Warning System merupakan suatu diinformasikan dari informan atau
rangkaian peralatan elektronik guna instansi terpercaya bahwa kapal tersebut
memonitoring seluruh Perairan Indonesia diduga membawa narkotika. Sehingga
yang memiliki kemampuan mendeteksi Bakamla dapat memberikan informasi
dan mengidentifikasi kapal-kapal yang kepada aparat penegak hukum di laut
melintas di perairan Indonesia, untuk tentang kapal-kapal yang berpotensi
selanjutnya dinilai dan dianalisis agar melakukan kejahatan penyelundupan
menghasilkan informasi sebagai narkoba. Untuk menjadi informasi yang
peringatan dini akan terjadinya potensi akurat, data yang dihasilkan Early
kegiatan ilegal dan marabahaya dilaut. Warning System harus diolah sedemikian
Saat ini Bakamla menyediakan rupa, melalui penggabungan dengan data
sebuah sistem yang dapat mendeteksi lain dan analisis terhadap gabungan data
kapal menggunakan AIS, selain itu tersebut.
Bakamla memiliki data VIIRS untuk Dalam hal ini adalah untuk
mendeteksi kapal menggunakan lampu memanfaatkan data yang dihasilkan
penerangan sehingga kedua data sarana deteksi dini kapal menjadi
tersebut dapat digabungkan untuk informasi peringatan dini bagi lembaga
mendeteksi kapal yang kooperatif terkait terhadap kapal-kapal yang
maupun yang tidak kooperatif mempunyai indikasi melakukan upaya
Rangkaian Early Warning System penyelundupan narkoba sehingga
menghasilkan data-data deteksi dan operasi patroli keamanan laut dapat

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 9


merespon situasi yang berkembang dilaksanakan setiap hari kerja dan
dengan cepat. dilaporkan dalam rapat harian pimpinan
Bakamla RI.
Capaian Penerapan Early Warning System
Bakamla dalam Upaya Pencegahan Kegiatan Pengumpulan dan
Penyelundupan Narkoba pengelolaan data dan informasi
Dalam mendukung terlaksananya
(pulahinfo) keamanan dan keselamatan
fungsi sistem peringatan dini keamanan
di laut bertujuan guna mengumpulkan
dan keselamatan di wilayah perairan
data berupa peta kerawanan keamanan
Indonesia dan wilayah yuridiksi Indonesia,
dan keselamatan laut yang dapat
dengan menggunakan aplikasi dashboard
dijadikan sebagai acuan dalam
yang dimiliki Bakamla RI mendeteksi
pelaksanaan operasi keamanan dan
kapal – kapal yang berada di wilayah
keselamatan laut.
perairan Indonesia melalui AIS. Dari pola
pergerakan kapal yang terdeteksi pada
aplikasi dashboard akan di analisa untuk
pendalaman terkait data – data kapal
sehingga dapat menyajikan informasi
sebagai bahan pertimbangan pimpinan
dalam mengambil keputusan lebih lanjut. Gambar 2. Rekapitulasi lalu lintas di
wilayah Perairan Indonesia Tahun 2015 –
Teranalisanya Data dan Informasi 2019
Anomali yang Tervalidasi. Pemanfaatan Sumber: Renstra Bakamla 2020-2024
sistem informasi keamanan dan Berdasarkan data rekapitulasi
keselamatan laut untuk mendukung kerawanan keamanan dalam bentuk
pelaksanaan operasi keamanan dan grafik dari 2015 sampai dengan 2019.
keselamatan laut salah satunya adalah Dapat terlihat angka penurunan pada
dengan melakukan Analisa terhadap tindak pelanggaran dilaut, namun
pantauan kapal yang terindikasi beberapa hal masih memerlukan
melakukan pergerakan mencurigakan perhatian khusus yaitu pada kegiatan
sehingga menghasilkan sebuah Analisa pencurian ikan (illegal fishing) serta kasus
Anomali kapal yang bertujuan dalam penyelundupan narkoba melalui jalur
mendukung pelaksanaan patroli yang laut. Karena dilihat dari data peta
efektif. Analisa Anomali tersebut kerawanan kamlamla angka kejadian

10 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


setiap tahun meningkat. Beberapa dan Pasifik) dan 2 Benua (Benua Asia dan
wilayah yang rawan kegiatan illegal Australia)
fishing antara lain perairan Natuna, Sedangkan berdasarkan data
perairan Sulawesi Utara sedangkan rekapitulasi kerawanan keselamatan
wilayah yang rawan kegiatan dalam bentuk grafik dari 2015 sampai
penyelundupan Narkoba adalah perairan dengan 2019 di wilayah perairan
Batam dan Selat Malaka. Indonesia, dapat terlihat penurunan
Dari data menunjukkan tingkat kejadian namun masih menjadi
peningkatan setiap tahunnya. Hal ini bisa perhatian pada kejadian kapal terbakar
menandakan bahwa capaian penerapan dan tenggelam.
ews yang dilakukan oleh Bakamla masih
Efektifitas Early Warning System Badan
belum optimal. Karena dapat dilihat Kelamanan Laut (Bakamla) dalam
disetiap tahunnya terjadi peningkatan, Pencegahan Penyelundupan Narkoba
Melalui Laut
peningkatan disini menandakan bahwa Early Waning Sistem merupakan
gampangnya para pelaku penyelundupan system yang di selenggarakan Bakamla
narkoba menembus wilayah perairan untuk melakukan pencegahan tindakan
Indonesia. Begitu juga sebaliknya jika pelanggaran di laut yang menyancam
semakin sedikit hasil penangkapan para keselamatan dan keamanan wilayah
pelaku penyelundupan narkoba di laut, perairan Indonesia dan wilayah yuridiksi
bisa juga menandakan bahwa Indonesia. Early Waning Sistem dapat
pengawasan terhadap daerah rawan dikatakan efektif apabila pengambilan
ancaman atau Pelabuhan-pelabuhan tikus keputusan untuk melakukan tindak lanjut
masih lemah. Oleh karena itu, dibutuhkan atas dugaan kapal yang melakukan
peningkatan sarana dan prasarana dalam tindakan yang mengancam keselamatan
pencegahan penyelundupan narkoba. dan keamanan wilayah perairan dan
Peningkatan disini bisa dengan wilayah yuridiksi Indonesia dilaksanakan
menambah armada, personel dan sedini mungkin dan tepat sasaran. Dalam
peningkatan kemampuan teknologi. Hal upaya pencegahan penyelundupan
ini diperlukan mengingat posisi Indonesia Narkoba Bakamla berkerja sama dengan
yang sangat strategis yang berada beberapa instansi yang berwenang dalam
diantara 2 Samudera (Samudera Hindia hal pencegahan hingga penindakan

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 11


penyelundupan narkoba melalui jalur atau instansi terkait untuk
laut. mempermudah proses pengejaran kapal
Bakamla membangun sebuah ditengah laut. Pertukaran Informasi
sistem yang mampu memonitoring, tersebut merupakan informasi awal
mendeteksi dan menganalisis kapal-kapal untuk memperkuat data AIS agar
yang berperilaku anomali (tidak wajar) pelaksaan pengejaran dan penindakan
dimana dari pergerakan kapal tersebut, terhadap kapal yang melakukan kegiatan
potensi kegiatan ilegal dapat terjadi illegal dapat dilaksanakan sedini mungkin
sehingga dilakukan tindakan terukur yang dan tepat sasaran.
jelas dan sesuai tahapan proses Kegiatan Pengumpulan dan
pelaksanaan pemeriksaan kapal di pengelolaan data dan informasi
lapangan, dimana hal ini melibatkan Datin (pulahinfo) keamanan dan keselamatan
sebagai pembina teknis sistem, KPIML di laut bertujuan guna mengumpulkan
sebagai operator pengguna sistem dan data berupa peta kerawanan keamanan
Operasi laut sebagai pelaksana dan keselamatan laut yang dapat
dilapangan, sehingga pergerakan kapal dijadikan sebagai acuan dalam
patroli dapat lebih efektif dan efesien pelaksanaan operasi keamanan dan
karena menuju lokasi yang memang keselamatan laut. Data yang dihasilkan
memiliki target kapal atau area yang dari sarana deteksi dini pertukaran antar
mungkin terjadinya kegiatan ilegal di laut. Stakeholders untuk menghasilkan
Dari penjelasan diatas menunjukkan informasi early warning yang
bahwa saat ini Bakamla telah memiliki dilaksanakan melalui komunikasi serta
sebuah system untuk mempercepat jalinan interaksi.
penanganan illegal yang terjadi dilaut. Hingga saat ini adanya permintaan
System tersebut didukung oleh sarana data kepada instansi lain pada saat
dan prasarana yang telah dimiliki oleh penanganan kapal yang diduga
Bakamla yaitu AIS (Automatic melakukan kegiatan ilegal disampaikan
Identification System) untuk secara konvensional melalui permohonan
mengidentifikasi adanya anomaly kapal tertulis dalam surat resmi, maupun
yang berada di wilayah perairan melalui media elektronik konvensional
Indonesia. Selain penggunaan AIS seperti grup komunikasi, telepon, email
diperlukan juga informasi dari masyarakat dan semacamnya. Sistem seperti ini

12 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


mempunyai banyak kekurangan, antara koordinasi yang baik. Karena sinergi
lain data tidak terdokumentasi dengan dapat terjadi apabila koordinasi dan
baik, jawaban atas permintaan informasi komunikasi ada pada dua aktor bahkan
yang membutuhkan waktu lebih lama lebih dalam mewujudkan tujuan bersama
sehingga perkembangan informasi itu. Sinergitas dapat dilakukan melalui
lambat, yang pada akhirnya koordinasi dan komunikasi. Koordinasi
menyebabkan respon kurang cepat. diperlukan terkait hubungan antara
Untuk itu kebutuhan akan satu pusat data stakeholder baik secara vertical,
sebagai wadah pertukaran informasi horizontal, komando, koordinasi maupun
terintegrasi menjadi satu pemikiran yang hubungan kemitraan. Sedangkan
diperlukan untuk menghasilkan respon komunikasi adalah pertukaran informasi
yang lebih cepat sehingga dapat yang melibatkan berbagai pihak
meminimalkan kekurangan-kekurangan (Firmansyah, 2016)
yang ada dalam pertukaran informasi Dalam sinergi, setiap bagian-bagian
dengan sistem konvensional. atau sub-sub bagian memiliki perannya
masing-masing, dan didalamnya
Sinergitas Bakamla dengan BNN, TNI AL,
Polairud, dan Beacukai dalam Upaya merupakan bagian dari dirinya sendiri dan
Pencegahan Penyelundupan Narkoba bagian kelompok besar (yang terdiri dari
melalui Jalur Laut
Sinergi adalah suatu proses sub-sub bagian). Untuk itu tidak ada satu

kerjasama antar berbagai pihak untuk bagian pun yang memiliki peran lebih

memadukan gagasan, sumber daya dan besar dari pada bagian lainnya. Namun

keahlian yang dimiliki oleh masing-masing keseluruhan bagian berkontribusi

pihak yang berorientasi pada proses dari terhadap tujuan seluruhnya. Instrumen-

hasil bersama dan tujuan bersama yang instrumen yang ada dalam sinergitas

dapat menghasilkan jumlah yang lebih dalam rangka pemberantasan

besar dari pada dilakukan sendiri-sendiri. penyelundupan narkoba lewat laut

Triana Rahmawati et.al (2014) sebagai berikut:

menjelaskan sinergitas dapat dilalui 1. Tujuan bersama untuk mengatasi

dengan dua cara; komunikasi dan tindak kejahatan di Laut

koordinasi. Cara menghasilkan sinergi, Sinergi adalah kerjasama beberapa

maka harus menciptakan komunikasi dan antar stakeholdes yang ada sebagai
lembaga yang berdasarkan Undang-

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 13


undang memiliki tugas penegakan selaku pihak berwenang dalam
keamanan dan keselamatan wilayah di penindakan yang disesuaikan
laut territorial dan yurisdiksi nasional kewenangannya dengan perundang-
Indonesia. Dalam tujuan untuk mengatasi undangan yang berlaku.
berbagai macam ancaman dan gangguan 2. Komunikasi dan Interaksi
yang dapat mengancam keutuhan Komunikasi dan interaksi antar
wilayah negara kesatuan republik stakeholders dalam rangka
Indonesia dapat diwujudkan dengan pemberantasan penyelundupan narkoba
kesamaan tujuan untuk mengatasi tindak lewat laut sampai dengan saat ini belum
kejahatan di laut khususnya yang terjadi terjalin dengan baik, hal ini disebabkan
di wilayah perairan dan yuridiksi karena instansi maritim yang ada masih
Indonesia. Menurut James. F. Stoner dan berpegang pada tugas pokok dari masing-
Freeman (1996), unsur-unsur yang masing instansi tersebut.
mendukung sinergi antar instansi maritim Namun komunikasi yang terjalin
dalam mengatasi ancaman terhadap saat ini masih terbatas dalam hal
keutuhan wilayah adalah mempunyai keterbukaan informasi dan saling tukar
tujuan yang sama untuk penegakan informasi, adanya egosektoral dari
keamanan dan keselamatan di wilayah Kementerian/Lembaga terkait menjadi
perairan dan yuridiksi Indonesia. salah satu kendala terciptanya
Tujuan untuk mengatasi tindak komunikasi dan pertukaran informasi
kejahatan di laut yang dilaksanakan oleh yang terintegrasi. Komunikasi dan
stakeholdes di wilayah di perairan dan pertukaran informasi antara
yuridiksi Indonesia sudah cukup baik. Kementerian/Lembaga Nasional
Stakehoders kemaritiman telah aktif diselenggarakan dalam rapat-rapat
melaksanakan patroli dalam upaya umum, Forum Group Discussion (FGD)
menjaga keselamatan dan keamanan atau langsung menghubungi instansi.
wilayah perairan dan yuridiksi Indonesia. 3. Koordinasi
Menurut Stoner dan Freeman
Sedangkan dalam hal kesepahaman
(1996) bahwa sinergi dapat dilihat dari
terhadap tersangka tindak kejahatan
sudut organisasi yang merupakan
penyelundupan narkoba di perairan dan
tindakan yang saling berhubungan antar
laut merupakan tanggung jawab bersama
bagian-bagian yang saling terpisah di
Kepolisian Republik Indonesia dan TNI AL

14 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


dalam suatu organisasi serta hasilnya 4. Kerjasama
akan menjadi lebih produktif Pengertian kerja sama adalah
dibandingkan dengan bertindak sendiri- sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan
sendiri. Sinergi dapat dipahami sebagai oleh dua orang atau lebih untuk
gabungan atau perpaduan beberapa mendapatkan tujuan yang direncanakan
unsur untuk menghasilkan output yang bersama. Kerja sama dalam tim kerja
lebih baik, dalam hal ini sinergitas dapat menjadi sebuah kebutuhan dalam
terbangun melalui koordinasi yang baik. mewujudkan keberhasilan kinerja dan
Koordinasi antar stakeholders di prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja
wilayah perairan dan yuridiksi Indonesia akan menjadi suatu daya dorong yang
dalam pemberantasan penyelundupan memiliki energi dan sinergisitas bagi
narkoba lewat laut belum dapat individu-individu yang tergabung dalam
dilaksanakan dengan baik. Koordinasi kerja tim. Menurut Stoner dan Freeman
antar stakeholders dilaksanakan dengan (1996), sinergi dapat dilihat dari sudut
cara rapat koordinasi, kunjungan ke organisasi yang merupakan tindakan
instansi, Sedangkan non formasl bekerjasama dan saling berhubungan
menggunakan penghubung yang sudah antar bagian-bagian yang saling terpisah
dikenal di instansi yang dituju, sebagai di dalam suatu kegiatan serta hasilnya
informasi bahwa Bakamla memiliki akan menjadi lebih produktif.
personil yang bersumber dari berbagai Sinergitas Bakamla dan Badan
instansi terkait sehingga komunikasi non Narkotika Nasional sudah terlaksana dan
formal termasuk sering dilakukan. terjalin dengan baik, hal ini dibuktikan dari
Pengumpulan data dan integrasi system Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja
informasi dari masing-masing instansi Sama Bakamla RI dengan Badan
serta menyinergikan rencana operasi Narkotika Nasional (BNN) RI berupa:
kepada seluruh aparat penegak hukum. 1) Nota Kesepahaman perihal
Koordinasi yang terjadi antar instansi Pencegahan dan Pemberantasan
pada saat ini masih terkendala dengan Penyalahgunaan dan Peredaran
egosektoral. Seandainya ada pertukaran Gelap Narkotika dan Prekursor
informasi, itu bisa terjadi karena Narkotika di Wilayah Perairan dan
hubungan personal antarpimpinan atau Yurisdiksi Indonesia
berdasarkan hubungan baik.

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 15


2) Perjanjian Kerja Sama perihal kepada instansi terkait merupakan pokok
Penggiat Anti Narkoba, Tes/Uji persoalan yang sangat menonjol.
Narkoba dan Pemberdayaan Sebgaian besar stakeholder kemaritiman
Alternatif Masyarakat Kawasan sampai saat ini masih mengedepankan
Rawan dan Rentan Narkoba kepentinggan intansi dan mengabaikan
3)Perjanjian Kerja Sama perihal kepentingan nasional. Hal tersebut
Relawan Anti Narkoba dan mengakibatkan masih banyak
Penyebarluasan Informasi permasalahan dilaut yang belum dapat
diselesaikan dan komprehensif serta
Integrasi sarana dan prasarana Early
Warning System Stakeholder terkait memakan waktu yang lama.
dengan Bakamla Salah satu permasalahan yang
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
ditemukan dari upaya integrasi ini adalah
tiap-tiap stakeholder terdiri dari berbagai jenis
karena tidak semua instansi bersedia
tipe, jenis, dan fungsi peralatan berdasarkan
lingkup tugas dari instansi tersebut. Masing-
membuka detail internal aplikasinya ke

masing Puskodal (Pusat Komando dan pihak lain, dengan alasan keamanan,
Pengendalian) belum terintegrasi. sehingga juga mengesankan adanya
Seharusnya data dari tiap-tiap stakeholder egosektoral yang masih kental,
dapat melengkapi. Peralatan system pertukaran informasi yang terjadi hanya
pengawasan dari masing-masing stakeholder karena hubungan personal yang baik
masih terbatas dan belum terintegrasi. Disisi antarpimpinan.
lain, kondisi peralatan yang tidak bekerja
Selain masalah egosektoral, adanya
dengan maksimal mengakibatkan belum
perbedaan sistem yang dipakai oleh
optimalnya dukungan data dan informasi
instansi kemaritiman dengan masing-
bagi perlaksanaan tugas operasional
masing sistem menggunakan platform
Tindakan hukum di laut.
yang berbeda juga menjadi kendala
Kondisi ini juga disebabkan masih
tersendiri, dimana hal ini terjadi karena
adanya egosectoral dari masing-masing
sistem informasi tiap instansi
stakeholder yang menyebabkan data dan
dikembangkan secara terpisahpisah
informasi yang diperolah dari peralatan
sehingga menghasilkan sistem yang
system pengawasan hanya digunakan
heterogen dalam hal system operasi,
oleh Kementerian/Lembaga tersebut.
database server, format dan struktur
Ketidak tebukaan data dan infomasi
database, bahasa pemrograman, dan

16 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


sistem antarmuka (desktop based dan Komunikasi yang terjalin saat ini masih
web based). terbatas dalam hal keterbukaan informasi
dan saling tukar informasi, adanya
KESIMPULAN
egosektoral dari Kementerian/Lembaga
Peran Bakamla saat ini lebih kepada
terkait menjadi salah satu kendala
mendukung Badan Narkotika Nasional
terciptanya komunikasi dan pertukaran
dalam melakukan penindakan terkait
informasi yang terintegrasi. Koordinasi
pelaku yang beraktiftas atau
antar stakeholders di wilayah perairan dan
mengedarkan melalu laut, dengan
yuridiksi Indonesia dalam pemberantasan
melaksanakan patroli baik secara mandiri
penyelundupan narkoba lewat laut belum
atau bersama serta mendukung
dapat dilaksanakan dengan baik.
pemantauan kapal-kapal yang terindikasi
Koordinasi antar stakeholders dan
melakukan kegiatan pelanggaran terkait
Bakamla dilaksanakan dengan cara rapat
Narkoba. Rangkaian Early Warning
koordinasi, kunjungan ke instansi,
System menghasilkan data-data deteksi
Sedangkan non formal menggunakan
dan identifikasi kapal yang dapat diolah
penghubung yang sudah dikenal di
untuk menjadi informasi anomali kapal-
instansi yang dituju, sebagai informasi
kapal, sehingga dapat diketahui kapal-
bahwa Bakamla memiliki personil yang
kapal yang terindikasi melakukan
bersumber dari berbagai instansi terkait
kegiatan illegal, dan menjadi dasar untuk
sehingga komunikasi non formal
pengambilan keputusan dalam
termasuk sering dilakukan.
mendukung operasi keamanan laut.
Pelaksanaan early warning system
REKOMENDASI
Bakamla dalam upaya pencegahan
Dalam upaya mengatasi
penyelundupan narkoba melalui jalur laut
penyelundupan narkoba, Bakamla
masih belum efektif. Sulitnya
sebagai Indonesian Coast Guard perlu
keterbukaan informasi antar instansi dan
meningkatkan system peringatan dini
lemahnya sinergitas dalam pertukaran
tersebut dengan cara: Memperbaharui
informasi menjadi penghalang besar
Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja
dalam mengefisienkan sistem peringatan
Sama (PKS) antara Bakamla dengan
dini tersebut. Sehingga data yang
Intansi Maritim terkait pencegahan dan
diperoleh tidak segera untuk ditangani.
penindakan penyelundupann narkoba

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 17


melalui jalur Laut. Melaksanakan Badan Narkotika Nasional. (2019).
Kerjasama dengan instansi kemaritiman Paparan Slide Penyelundupan
Narkoba di Laut.
terkait sarana dan prasarana Puskodal
Firmansyah, M. Irwanda. (2016). Studi
tiap intansi agar dapat mendukung Deskriptif Tentang Sinergitas
pelaksaan operasi penanggulangan Kewenangan Antara Bpjs
Kesehatan dengan Organisasi
tindak pidana terkhusus penyelundupan
Profesi dalam Penyediaan Layanan
narkoba. Melaksanakan pertukaran Kesehatan di Kota Surabaya. Jurnal
informasi atau data antar stakeholders Universitas Airlangga Vol 4 No 2
(146 – 156).
guna mendukung optimalisasi system
http://journal.unair.ac.id/
peringatan dini. Memonitor dan KMP@studi-deskriptif-tentang-
menyinergikan pelaksaanan patroli sinergitas-kewenangan-antara-bpjs-
bersama dengan instansi terkait guna article-10910-media-138- category-
8.html.
mendukung operasional penjagaan Halida, T. I. (2013). Roles of Early Warning
wilayah perairan dan yuridiksi Indonesia. in Sea and Coast Guard Activity in
Meningkatkan kemampuan Sistem Indonesia: Bakorkamla Integrated
Information System. 7(9), 3.
Peringatan Dini Bakamla dengan
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014).
mengintegrasikan Pukodal atau Pusdal Qualitative data analysis: An
intansi terkait, serta melengkapi dengan expanded sourcebook (2nd ed).
Sage Publications
peralatan pemantauan yang di
Millan, Mc. J., dan Schumacher, S. (2001).
integrasikan system peringatan dini. Research in Education: A Conceptual
Memperbaruhi Perpres No. 178 tentang Introduction. Horrisonburg: RR.
Donnelley & Son.Inc.
Bakamla menjadi Perpres yang mengatur
Munaf, D. R., & Putra, D. (2015). Kontribusi
wewenang, tugas, operasi dan tanggung Hidrografi Untuk Memperkuat Early
jawab stakeholders sehingga pelaksaan Warning System Keamanan Laut. 8.
operasi kemanan di laut menjadi lebih Munaf, D. R., dan Halinda, T. (2015).
Maritime logistics reformation with
sinergis, optimal dan tidak terjadi
the utilization of early warning
tumpeng tindih antar instansi dilaut. system for the security and safety of
Indonesian waters. Journal Of
DAFTAR PUSTAKA
Maritime Research. vol. 12(3), pp. 59-
Badan Informasi Geospasial (BIG). (2017).
76.
InaCORS BIG: Satu Referensi
Rahmawati, Triana. (2014). Sinergitas
Pemetaan Indonesia. Pusat Jaring
Stakeholders Dalam Inovasi Daerah
Kontrol Geodesi dan Geodinamika
(Studi Pada Program Seminggu Di
Badan Informasi Geospasial.

18 | Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Volume x Nomor x Tahun 20xx


Kota Probolinggo (Semipro)).
Jurnal Administrasi Publik.
Universitas Brawijaya dengan Vol 2,
No 4 (641 -647 ).
http://administrasipublik.studentjo
urnal.ub.ac.id/index. php/jap/
article/view/435.
Stoner, A.F., James., dan Freeman.
(1996), Manajemen Jilid I, terj.
Alexander Sindoro, Jakarta: PT
Prahallindo.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Administratif. Bandung: Alfabeta.
United Nations Office on Drug and Crime
(UNODC). 2012. World Drug Report.
United Nations publication, Sales
No. E.12.XI.1

Efektifitas Early Warning System Badan..... | Yosy, Desi, Yanif| 19

Anda mungkin juga menyukai