Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH

PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI


Materi :

PENGUKURAN TEGANGAN SALURAN TRANSMISI KOAKSIAL SEPADAN

Nama : Amalia Damayanti


NIM : 1731130099
Kelas : TT-2A

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
PERCOBAAN 3

PENGUKURAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL SEPADAN

3.1 Tujuan
1. Mengkur tanggapan tegangan terhadap frekuensi dengan oscilloscope dan bebas
pentanahan.
2. Menentukan pelemahan kabel.
3. Mnenetukan batas frekuensi saluran.

3.2 Diagram Rangkaian

3.3 Alat – Alat Dan Komponen Yang Digunakan


 1 Generator Fungsi
 1 Oscilloscope Dual Trace
 1 Frequency Counter
 2 Test Probe, 10:1/1:1, Switchable
 1 Resistor 60Ω
 1 Multimeter
 2 Probe Adapter
 1 Dioda Adapter
 2 Saluran Koaksial
 1 Kabel Penghubung BNC/BNC
 1 Tee konektor BNC
3.4 Tori Singkat
Bila saluran diberi beban sebesar impedansi krakteristiknya, tidak terjadi pantulan atau
tidak terjadi gelombang berdiri pada saluran (dengan catatan impedansi sumber sama
dengan impedansi karakteristik saluran). Namun distribusi tegangan sepanjang saluran tidak
tetap, tetapi berkurang sepanjang saluran menurut pelemahan per meter (rugi – rugi).
Juga saluran mempunyai batas frekuensi kerja yang mana nilai tegangan keluaran
berkurang dengan factor 1/√ 2 = 0,707. Nilai ini berkurang oleh penambahan soket
pengukuran. Batas frekuensi saluran pengukuran. Juga kedua metode pengukuran digunakan
yang mana menunjukkan bagaimana metode yang digunakan dapat menyimpang dari hasil
pengukuran yang didapat.
Pelemahan kabel didefinisikan sebagai :

P1 U21 R 2
a = log = log . Bel, dengan R1 = R2 = Z
P2 R 1 U22

U1 2 U1
a = log ( ) = 20 log ( ) dalam Bel, atau
U2 U2

U1 2
a = 20 log ( ) dalam dB, biasanya dinyatakan dalam dB/m
U2

3.5 Prosedur Percobaan


5.1 Rangkai seperti diagram rangkaian.
Bebani saluran dengan resistor 60 , seperti hasil yang didapatkan dalam percobaan
pertama.

Frekuensi MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 Keterangan


10 Khz 2,10 2,12 2,14 2,16 2,60 Vpp
50 Khz 2,04 2,12 2,18 2,20 2,22 Vpp
100 Khz 2,06 2,14 2,24 2,30 2,44 Vpp
200 Khz 2,04 2,38 3,04 3,44 3,97 Vpp
300 Khz 2,08 2,78 6,4 8,8 5,4 Vpp
400 Khz 2,3 4,8 4,24 2,8 1,8 Vpp
500 Khz 2,32 4,8 1,6 1,36 1,04 Vpp
700 Khz 2,24 1,28 560 mV 640 mV 480 mV Vpp
MP5 MP6 MP7 MP8 MP9
Keterangan

2,16V 2,17V 2,18V 180 mVpp

2,16V 2,18V 2,18V 200 mVpp

2,46V 2,35V 2,26V 200 mVpp

3,98V 3,44V 3,16V 180 mVpp

6,16V 8,4V 6,24V 400 mVpp

1,44V 2,40V 3,92V 400 mVpp


880 720 360 1,20V mVpp

480 480 480 560 mVpp

5.2 Atur generator U1 sebesar 2 Vpp dan berikan ke MP1 dan MP10 pada frekuensi yang
diberikan dalam tabel. Atur U1 bila perlu.
Posisi Oscilloscope :
Y1 : (1 V/div, 10:1) ke MP1/10.
Y2 : (1 V – 50 mV/div, 10:1) ke MP2 sampai MP9 (/10).
TB diatur sesuai dengan keperluan.
Buat kesimpulan dari tabel.
Untukk 5.2 pengukuran dengan meter, bebas pentahanan

f MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 Keterangan


10 kHz 0 -1,25 -2 -3,75 -5 dB
100 kHz 0 -1 -2 -3,5 -5 dB
200 kHz 0 -0,5 -2,75 -3,25 -4 dB
300 kHz 0 -1 -2 -3 -5 dB
400 kHz 0 -0,75 -1,75 -2 -4 dB
500 kHz 0 -1 -2 -3 -5 dB
600 kHz 0 -1,25 -2 -3 -5 dB
700 kHz 0 -2 -2,5 -4 -6 dB
800 kHz 0 -2 -3 -4,5 -6 dB
900 kHz 0 -2,25 -4 -4,5 -6 dB
1 MHz 0 -2 -4 -4,75 -6,75 dB
1,1 MHz 0 -2 -4 -5 -7 dB
1,2 MHz 0 -2,5 -4,75 -6 -7 dB
1,3 MHz 0 -2 -4 -5 -7 dB
1,37 Hz 0 -2 -4 -5 -7,5 dB
5.3 Ulangi pengukuran dengan meter, bebas pentanahan.
U1 = 0 dB = 0,775 Vrms = 2,18 Vpp = konstan
Untuk 5.3
Menentukan pelemahan kabel :
U1 = 2 Vpp = konstan
Untuk frekuensi f = 10 kHz, 100 kHz, 200 kHz, nilai rata-ratanya adalah:
2,60+2,60+2,52 7,72
U5 = = =2,5Vpp
3 3
Dengan U1 = 2Vpp, pelemahan adalah
U1 2
a = 20 log = 20 log = -1,9 dB/100m
U5 2,5
a −1,91 dB/100 m
a’= = = 1,9 dB/100m
I 100 m

5.4 Tentukan pelemahan kabel dari nilai yang terukur pada frekuensi 10 kHz, 100 kHz, dan
200 kHz pada MP5/6.
Untuk 5.4
Menentukan batas frekuensi:
U1 = 2Vpp; pada f= 10kHz, U5 adalah -5 dB
Batas frekuensi diberikan ketika nilai ini turun sebesar -3 dB, yaitu
U5 = -5 dB -3 dB = -8 dB

f 1MHz 1,5 MHz 2,0 MHz 2,5 MHz 3,0 MHz 2,6 MHz
U1 0 0 0 0 0 0 dB
U5 -7 -7,2 -8,7 -9 -8,5 -8 dB

Frekuensi batasnya, f1 = 2,5 MHz

5.5 Analisa Pembahasan


 Berdasarkan tabel 5.1 nilai MP5 menunjukkan stabil pada frekuensi 10 kHz sampai
100 kHz. Pada saat frekuensi 200 kHz dan 300 kHz nilai MP5 mencapai tegangan
maksimum dan mencapai tegangan minimum pada saat frekuensi 400 kHz sampai
700 kHz.
 Berdasarkan tabel 5.2 pada saat frekuensi 10 kHz sampai 600 kHz nilai MP5 stabil,
sedangkan pada saaat frekuensi 700 kHz – 1,37 MHz nilai MP5 mengalami
penurunan, hal ini dikarenakan bebas pentahanan yang berarti tidak membatasi
tegangan sehinggan mengakibatkan perbedaan tegangan (akibat tidak dialiri arus
antara bagian).
 Untuk 5.3 f = 10kHz, 100kHz, 200kHz menghasilkan nilai rata-rata 2,5 Vpp dengan
U1 = 2 Vpp sehingga pelemahannya sebesar -1,9 dB/100m.
 Untuk 5.4 frekuensi batasnya, f1 = 2,5 MHz. Nilai U1 stabil yaitu 0 dB, sedangkan
nilai U5 mengalami penurunan hingga f = 2,5 MHz dan mengalami penurunan pada
saat f = 3,0 MHz dan 2,6 MHz.

5.6 Kesimpulan
Distribusi tegangan sepanjang saluran tidak tetap, tetapi berkurang sepanjang saluran
menurut pelemahan per meter (rugi – rugi). Metode pengukuran yang digunakan dapat
menyimpang dari hasil pengukuran yang di dapat sehingga mengakibatkan tegangan
keluaran berkurang.

Anda mungkin juga menyukai