3.1 Tujuan
1. Mengkur tanggapan tegangan terhadap frekuensi dengan oscilloscope dan bebas
pentanahan.
2. Menentukan pelemahan kabel.
3. Mnenetukan batas frekuensi saluran.
P1 U21 R 2
a = log = log . Bel, dengan R1 = R2 = Z
P2 R 1 U22
U1 2 U1
a = log ( ) = 20 log ( ) dalam Bel, atau
U2 U2
U1 2
a = 20 log ( ) dalam dB, biasanya dinyatakan dalam dB/m
U2
5.2 Atur generator U1 sebesar 2 Vpp dan berikan ke MP1 dan MP10 pada frekuensi yang
diberikan dalam tabel. Atur U1 bila perlu.
Posisi Oscilloscope :
Y1 : (1 V/div, 10:1) ke MP1/10.
Y2 : (1 V – 50 mV/div, 10:1) ke MP2 sampai MP9 (/10).
TB diatur sesuai dengan keperluan.
Buat kesimpulan dari tabel.
Untukk 5.2 pengukuran dengan meter, bebas pentahanan
5.4 Tentukan pelemahan kabel dari nilai yang terukur pada frekuensi 10 kHz, 100 kHz, dan
200 kHz pada MP5/6.
Untuk 5.4
Menentukan batas frekuensi:
U1 = 2Vpp; pada f= 10kHz, U5 adalah -5 dB
Batas frekuensi diberikan ketika nilai ini turun sebesar -3 dB, yaitu
U5 = -5 dB -3 dB = -8 dB
f 1MHz 1,5 MHz 2,0 MHz 2,5 MHz 3,0 MHz 2,6 MHz
U1 0 0 0 0 0 0 dB
U5 -7 -7,2 -8,7 -9 -8,5 -8 dB
5.6 Kesimpulan
Distribusi tegangan sepanjang saluran tidak tetap, tetapi berkurang sepanjang saluran
menurut pelemahan per meter (rugi – rugi). Metode pengukuran yang digunakan dapat
menyimpang dari hasil pengukuran yang di dapat sehingga mengakibatkan tegangan
keluaran berkurang.