Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH MARITIM DI BRUNEI

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu syarat nilai mata kuliah : Sejarah Maritim
Asia Tenggara

Dosen pengampu : Drs. Tarmizy Idris, M.A

Disusun Oleh :

Galih Prasetio 11140220000061


Ulul Udin Albab 11140220000040
Ali Usman 11140220000065

JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017
Pendahuluan
Brunei merupakan sebuah negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki sejarah
panjang. Apabila melihat dari catatan sejarah, Brunei sudah ada sejak abad ke-6, namun pada
saat itu, Brunei masih dikenal dengan nama Po-lo, Po-li, Pu-ni, Bunlai. Ketika raja Awang
Alak Betatar bersama dengan pasukannya pergi ke sebuah sungai untuk membangun sebuah
negeri baru, kemudian istilah “Brunah” muncul, yang mana istilah tersebut kemudian dikenal
dengan istilah Brunei. Selanjutnya masyarakat Brunei menjadikan sungai yang dikenal
dengan sebutan Brunei tersebut sebagai wilayah perdagangan dengan China. Kemudian,
seiring dengan berjalannya waktu, aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang
Brunei meluas, sehingga aktivitas perdagangan tidak hanya terjalin dengan china, melainkan
juga terjalin dengan pedagang muslim lainnya, Brunei juga sempat berada di bawah pengaruh
Hindu dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa, namun hal
tersebut tidak berlangsung lama. Meskipun demikian, ketika Brunei berada dibawah
kekuasaan Majapahit, pada saat itulah istilah Brunei tercantum dalam Negarakertagama.1
Pertengahan abad ke 19, peringatan dua abad kemunduran sultan Melayu Brunai sejak
zaman keemasan sekitar abad ke 16. Saat itu,desentralisasi perdagangan Malaka jatuh
ketangan portugis pada 1511 berkontribusi langsung dalam pertumbuhannya Brunei sebagai
entrepot perdagangan-lokasi strategis, terletak dalam rute perdagangan maritim antara China
dengan kepulauan barat. Masa Kejayaan Brunei mengklaim kedaulatan atas wilayah Borneo
(Kalimantan) bagian utara dan barat. Pengaruhnya tersebar hingga ke kepulauan Sulu dan
wilayah-wilayah lain di Filipina. Namun ketika Spanyol menguasai Filipina sejak akhir abad
ke 16, pengaruhnya Brunei ikut menyusut. Brunei sempat diduduki Spanyol sebentar tahun
1578. Selama dua abad kesultanan di landa masalah sipil dan perebutan kekuasaan kerajaan,
sedangkan aktivis perdagangan Belanda dan Inggris semakin melemahkan kekuatan ekonomi
dan politik Brunei. Sehingga Brunei kehilangan Borneo Utara yang jatuh ke bekas vassal
Sulu abad ke 18.2

1
Thambipillai, Pushpa. 1998. “Brunei Darussalam and ASEAN: Regionalism for a Small State”, dalam Asian
Journal of Political Science, 6 (1), pp.80-94.
2
Lihat Ricklefs, M.C, dkk.2013. Sejarah Asia Tenggara dari masa Prasejarah sampai Kontemporer. Jakarta:
Komunitas Bambu.
Kondisi Sosial

Brunei adalah salah satu negara kaya di kawasan Asia Tenggara, dan sebuah Negara
Islam yang masih mempertahankan sistem kesultanannya. Sejarah menyebutkan Brunei
memang sudah melakukan kontak sosial dan perdagangan sebelum Islam berkembang di
sana. Perjalanan perniagaan antara China dengan Puni (Brunei) menggunakan jong-jong atau
wangkang (sejenis kapal kecil) membawa barang dagangannya seperti tembikar,kerang-
kerang, perak,emas,kain sutera, dan lain-lain.3

Diceritakan bahwa Marco Polo yang pernah berkunjung ke China dan negeri-negeri
rantau, menyatakan pada 1291 bahwa perdagangan antara Puni dan China berjalan baik
bahkan cara mereka berjual beli dengan dikemas dan teratur serta di awasi oleh juru tulis,
timbangan, dan pegawai. Bukan itu saja Tome Pires dan Ruy de Brito yang menyebutkan
bahwa terdapat sekurang-kurangnya tiga buah jong dari Brunei datang ke Malaka dengan
membawa bahan-bahan mentah seperti beras, ikan, daging, hasil ternakan, madu lebah, sagu,
kulit-kulit kerang, emas dan kapur barus, selanjutnya dari Malaka, bahan-bahan ini dibawa
pulang ke Pegu sedangkan bahan-bahan yang dibeli dan dibawa balik oleh pedagang-
pedagang Brunei ialah kain India, cermin serta alat perhiasan dari Asia Barat. 4 Disini terlihat
bahwa sebelum kedatanga Islam, Brunei sudah melakukan kontak sosial dan ekonomi dengan
dunia luar terlebih China bahkan sudah terdapat mata uang di Brunei yang disamakan
harganya sekayu empat send dan istilah itu digunakan sebelum perang dunia kedua. Dari
kontak dagang ini di ketahui bahwa masyarakat Brunei bertemu dengan para pedagang
muslim China, Persia dan India. Ini sangat erat hubungannya dengan pelafalan nama Brunei
itu sendiri, karna kita bisa mengetahui bahwa sebelum Islam datang ke Brunei kondisi
keagamaan disana bisa di bilang Hindu dan Bhuda.5

Sejarah perkembangan kesultanan Islam di Asia Tenggara tidak lepas dari


kepentingan perdagangan dan syiar agama yang dibawa oleh para saudagar dan ulama
muslim dari Asia Barat. Adapun Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara. Julukan
ini diberikan mengingat peranannya sebagai jalan lalu lintas antara Asia Timur Dan Asia
3
Dr, Haji Awang Mohd. Jamil Al-Sufri, “lika-liku Perjuangan Percapaian Kemerdekaan Negara Brunei
Darussalam”, jabtan Pusat sejarah Kementrian Kebudayaan Belia dan Sukan, Brunei Darussalam,1992. Hal. XVIII.
4
Muhammad Yussof Hasim Ph.D “Kesultanan Melayu Malaka” Dewan Bahasa dan Perpustakan Kementrian
Pendidikan Malaysia Kuala Lumpur 1990. Hal.250.
5
D.G.E.Hall. Sejarah Asia Tenggara. Penerbit. Usaha Nasional, Surabya. Hal.82-83.
Barat bagi para pedagang yang hendak keluar masuk pelabuhan-pelabuhan di Asia Tenggara.6
Kesultanan Brunei terus mengalami kemajuan terlebih masa Sultan Syarif Ali. Perkembangan
kesultananan Brunei Darussalam dalam bidang ekonomi didukung dengan letak yang
strategis dan alam yang sangat mendukung, pelabuhannya aman dari angin ribut dan menjadi
tempat transit kapal-kapal asing.7

Perkembangan Ekonomi dan Keagamaan

Sudah sejak lama kebiasaan orang-orang puni (brunei) di masa Dinasti Ming, tahun
1368-1643 M). Orang Puni pada masa itu sering melakukan hubungan perniagaan
(pertukaran barang) dengan Negeri Cina. Disebutkan bahwa berlangsungnya perniagaan akan
dimulai setelah kapal Cina berlabuh selama tiga hari, baru kemudian Raja Puni memulai
menaksir harga tiap-tiap barang. Selama berunding masalah harga, Raja Puni akan menjamu
para tamunya dengan beragam masakan. Setelah harga ditetapkan, maka dipukullah gong
sebagai pertanda peradagangan dimulai. Konon, jika harga barang belum ditetapkan, maka
siapapun tidak diperbolehkan untuk memulai membeli. Barang siapa yang melanggar
ketetapan tersebut maka akan dihukum mati, kecuali saudagar, hukumannya akan
diringankan. Ketika dinasti Ming berkuasa, beberapa barang perniagaan yang ditukarkan
pada masa itu berupa tikar emas, tembikar, porselen, plumbun (lead), barang perak, emas,
kain sutera, kain kasa, dan kiap. Adapun barang-barang yang diperoleh dari Cina di antaranya
yaitu berupa kapur barus, tanduk rusa, timah, gelang dari gading gajah, kulit kura-kura,
sarang burung, wangi-wangian, kayu cendana, lilin lebah, dan rempah-rempah.

Masuknya islam raja Brunei telah membuat dimensi baru dalam konsep pemerintahan
Brunei Darussalam yang bahwasanya Islam bukan saja sebagai sistem keagamaan yang baru,
melainkan juga sistem ekonomi.8 Kemajuan Brunei terlihat saat kepemerintahan sultan Syarif
Ali dengan di bangunnya kota batu sebagai pusat pemerintahannya. 9 Pada abad ke 15 di
bawah sultan Bolkiah rute perjalanan pelayaran dari malaka ke Flipina melewati Brunei,
alasannya karena pada Abad ke 15 di bawah sultan Bolkiah yang terkenal dengan ilmu ke

6
Ensiklopedi Islam Tematis Vol 5 , Pt. Ichtiar Baru Van Hoeve . h 144
7
Matasim, Awang Haji bin Haji Jibah. 2004. Dokumentasi. Bandar Seri Begawan, Brunei: Pusat Sejarah Brunei,
Kementrian Kebudayaan Belia dan Sukan.
8
Milner, A.C.Kerajaan: Malay Politik Culture. Tuscon. Univercity of Arizona Press. 1982. H 3 4
9
Ahmad Cholid Sodrie. Hubungan indonesia dengan Brunei Darussalam melalui kajian inskripsi pada batu
nisan. Balai arkeologi Yogyakarta, 1995. H 1
islamannya berhasil membuat dermaga maju untuk Brunei Darussalam, disamping itu pula
para pedaganag tidak di pungut pajak saat memasuki maupun melawati dermaga itu. Di
bawah kepemimpinan raja Bolkiah pelabuhan Brunei semakin berkembang. Ada faktor yang
menyebabkan itu terjadi yang mendukung kemajuan pelabuhan Brunei di antaranya adalah10 :

1. Pelabuhan Brunei aman, selamat dan terlindungi dari angin puting beliung
2. Pelabuhan Brunei dari sejak zaman dahulu di kenal ramai oleh para pedagang cina
maupun muslim yang melewati pelabuhan itu.
3. Pelabuhan Brunnei kaya akan makanan dan air
4. Penduduk Brunei di kenal dengan ramah tamahnya dan senang membuat relasi
kepada para pedagang maupun pendatang
5. Cara berdagang/perniagaan di atur dan di lindungi oleh pemerintah sehingga aman
dan selamat serta adil

Menurut Tome Pires bahwa pada tahun 1520 masyarakat Brunei pada umumnya
memperdagangakan emas, lilin, madu lebah, ikan, beras ,daging , kulit kerang dan sagu.
Sedangkan dengan catatan Pigefetta memberitahukan bahwa saat itu kesultanan Brunei
mengembangakan sistem pedagangan yang kompleks dan wajar hal ini di karenakan untuk
menjalin hubungan antar negara-negara di semenanjung melayu.

Peran Islam sangatlah besar dalam hal ini karena pada saat itu islam datang dengan
toleran sehingga penganutnya mengajarkan toleransi, hal ini membuat para masyarakat
Brunei menjadi ramah dan terbuka terhadap para pendatang serta banyaknya di buat masjid
yang menjadi pertanda bahwasannya ada ekonomi yang kuat di kesultanan Brunei
Darussalam. Brunei pada abad ke 15 mempunyai sumber potensi unggulan sehingga
menyebabkan para perdagangan. Brunei terkenal sebagai penghasil emas yang besar pada
waktu itu di samping kualitasnya yang baik, kuantitasnya pun sangat banyak sehingga
membuat nama Brunei terkenal.11 Tome Pires menyebutkan bahwa pada tahun 1515, Brunei
adalah negara di asia tenggara yang satu-satunya yang melakukan mengekspor kulit kerang
oleh karena itu dapat di simpulkan bahwasannya sumber potensi unggulan Brunei pada saat
itu merupakan emas dan kulit kerang.

Jalur Perdagangan Brunei

10
Awang Haji Muhammad Bin Abdul Latif. Perdagangan Awal Brunei. www.kbbs.gov.bn h38
11
Ibid hal 39
Peran perdagangan pelayaran sungai di Brunei ternyata peran nya sangat besar
pengaruhnya bagi wilayah-wilayah yang jauh dari lautan, sungai Belait merupakan sungai
yang terpanjang di Brunei dan merupakan jalur perdagangan bagi masyarakat Brunei sendiri
maupun pedagang asing. Sungai ini mengalir melalui Distrik Belait yaitu distrik (daerah)
yang terbesar di Brunei Darussalam, dan merupakan distrik terbarat. Ibukotanya adalah Kuala
Belait. Kota-kota utama lainnya adalah Badas, Kerangan Nyatan, Labi, Lumut, Seria, Sukang
dan Telingan. Distrik ini berbatasan dengan Laut China Selatan di utara, distrik Tutong di
timur dan Malaysia di selatan dan barat. Sehingga pada waktu itu perdagangan jalur sungai
sangat besar karena pada waktu itu Brunei sudah lama berdagang dengan para pedagang cina
sehingga peran sungai menyalurkan sumber-sumber potensi unggulan tersebut untuk di
distribusikan selain itu penyebaran islam (Islamisasi) yang menjadi tersebar sampai kota-kota
yang terpencil yang hanya dapat di lalui oleh sungai. Peran sungai sangat bermanfaat bagi
penyebaran agama islam pada waktu itu. Sudah menjadi tradisi islam untuk membangun
ekonomi di setiap kota dan pedagang islam sudah membagun pelayaran sungai dan laut
sehingga kota-kota terpencil yang jauh dari laut dapat mengelola hasil sumber potensi
unggulan sendiri yang dapat di ekspor ke negara-negara tetangga.

Pelayaran melalui sungai dan danau adalah salah satu bentuk sistem angkutan yang
digunakan untuk transportasi barang dan penumpang melalui perairan pedalaman. Sistem
angkutan ini merupakan angkutan yang sudah berkembang sejak prasejarah yang kemudian
berkembang menjadi sistem angkutan utama di wilayah-wilayah tertentu bahkan di wilayah
yang lebih maju sistem transportasinya seperti di Eropa. Dalam pelayaran sungai berbagai
macam barang diangkut dari daerah pedalaman ke pelabuhan. Sebaliknya, melalui sungai
pula barang-barang dari pelabuhan diditribusikan ke daerah-daerah di pedalaman. Demikian
pula terjadi didanau-danau berbagai macam barang diangkut dari dan ke kota-kota disisi lain
danau. Pelayaran sungai dan danau mempunyai peran penting dalam pengangkutan barang
perdagangan. Hasil pertanian, peternakan/perikanan dan hasil hutan merupakan salah satu
komoditas utama yang diangkut melalui pelayaran sungai. Selain itu juga hasil tambang dan
hasil kerajinan penduduk. Transportasi sungai memiliki keunggulan relatif murah, namun
pemanfaatannya semakin berkurang terutama pada wilayah yang telah dibangun prasarana
jalan dan jembatan.

Pelayaran pedalaman dapat dimanfatkan untuk berbagai tujuan, tetapi yang terpenting
adalah untuk angkutan barang seperti yang banyak dilakukan di Sungai Belait di distrik
Belait, Sungai Temburong, termasuk angkutan penumpang, kegiatan sosial dan budaya yang
banyak ditemukan dikota-kota yang dialiri oleh sungai-sungai besar.12 Kapal-kapal yang
beroperasi di sungai ataupun danau pada prinsipnya menggunakan pendekatan yang sama
seperti halnya kapal-kapal yang beroperasi dilaut, namun terdapat beberapa perbedaan yaitu
dalam pelayaran pedalaman terdapat batasan dimensi, batasan olah gerak kapal, berat jenis air
yang lebih kecil dari air laut sehingga draft yang kapal lebih dalam diair tawar dari di laut,
kapal sungai tidak mengalami gelombang yang besar sehingga lambung bebasnya/freeboard
dapat dibuat lebih rendah.13

Kesimpulan

Brunei terus mengalami kemajuan terlebih masa Sultan Syarif Ali. Perkembangan
kesultananan Brunei Darussalam dalam bidang ekonomi didukung dengan letak yang
strategis dan alam yang sangat mendukung, pelabuhannya aman dari angin ribut dan menjadi
tempat transit kapal-kapal asing. Kesultanan Brunei Darussalam mengalami puncak
kemajuan pada masa Sultan Bolkiah V (1485-1524) ia terkenal dengan sebutan Nahkoda
Ragam karna kegemarannya mengembara . Di bawah kepemimpinan Sultan Bolkiah V
Brunei menjadi Negara maju bahkan meliputi Sulu dan Filipina. Peran Islam sangatlah besar
dalam hal ini karena pada saat itu islam datang dengan toleran sehingga penganutnya
mengajarkan toleransi, hal ini membuat para masyarakat Brunei menjadi ramah dan terbuka
terhadap para pendatang serta banyaknya di buat masjid yang menjadi pertanda bahwasannya
ada ekonomi yang kuat di kesultanan Brunei Darussalam. Brunei pada abad ke 15
mempunyai sumber potensi unggulan sehingga menyebabkan para perdagangan.

Peran perdagangan pelayaran sungai di Brunei ternyata peran nya sangat besar
pengaruhnya bagi wilayah-wilayah yang jauh dari lautan, sungai Belait merupakan sungai
yang terpanjang di Brunei dan merupakan jalur perdagangan bagi masyarakat Brunei sendiri
maupun pedagang asing.

Daftar Pustaka
12
Department for Transport, Transport Energy Best Practice: Planning for Freight on Inland Waterways. , Office
of the Deputy of Prime Minister, London.
13
wikibooks.org/wiki/Pelayaran_Sungai_dan_Danau/Pendahuluan
Thambipillai, Pushpa. 1998. “Brunei Darussalam and ASEAN: Regionalism for a
Small State”, dalam Asian Journal of Political Science, 6 (1), pp.80-94.

Lihat Ricklefs, M.C, dkk.2013. Sejarah Asia Tenggara dari masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Jakarta: Komunitas Bambu.

Dr, Haji Awang Mohd. Jamil Al-Sufri, “lika-liku Perjuangan Percapaian


Kemerdekaan Negara Brunei Darussalam”, jabtan Pusat sejarah Kementrian Kebudayaan
Belia dan Sukan, Brunei Darussalam,1992. Hal. XVIII.

Muhammad Yussof Hasim Ph.D “Kesultanan Melayu Malaka” Dewan Bahasa dan
Perpustakan Kementrian Pendidikan Malaysia Kuala Lumpur 1990. Hal.250.

D.G.E.Hall. Sejarah Asia Tenggara. Penerbit. Usaha Nasional, Surabya. Hal.82-83.

Ensiklopedi Islam Tematis Vol 5 , Pt. Ichtiar Baru Van Hoeve . h 144

Matasim, Awang Haji bin Haji Jibah. 2004. Dokumentasi. Bandar Seri Begawan,
Brunei: Pusat Sejarah Brunei, Kementrian Kebudayaan Belia dan Sukan.

Milner, A.C.Kerajaan: Malay Politik Culture. Tuscon. Univercity of Arizona Press.


1982. H 3 4.

Ahmad Cholid Sodrie. Hubungan indonesia dengan Brunei Darussalam melalui kajian
inskripsi pada batu nisan. Balai arkeologi Yogyakarta, 1995. H 1

Awang Haji Muhammad Bin Abdul Latif. Perdagangan Awal Brunei.


www.kbbs.gov.bn h38

Department for Transport, Transport Energy Best Practice: Planning for Freight on
Inland Waterways. , Office of the Deputy of Prime Minister, London.

wikibooks.org/wiki/Pelayaran_Sungai_dan_Danau/Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai